Pernyataan cinta

Sementara Zian. setelah Hana mengusir nya Ia pun kembali pulang. kini Ia tengah berada di kamar mewah milik nya.

"Apa yang telah aku lakukan? seharusnya aku menahan diri tadi. tapi bibir nya begitu menggoda. aku sulit mengendalikan hati dan pikiran ku ah sial." Zian pun mengacak rambut nya frustasi.

"Tuan Muda anda tidak apa-apa?" tanya seorang kepala pelayan dari luar. pasal nya dia melihat Zian pulang dengan keadaan kacau.

"Jangan menggangguku pergi Sanah!" teriak Zian dengan kasar.

"Huuh... dasar Tuan Muda menyebalkan." gumam nya sambil mengutuki Zian.

*

Setelah puas menangis. Hana berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajah

Hana menatap wajah nya di cermin. Ia pun kembali teringat kejadian tadi sore ketika Zian mencium nya. Dia menggosok-gosok bibirnya dengan jari berharap semua itu tidak pernah terjadi.

"Lepaskan aku Zian. apa yang kamu lakukan Hana memberontak tapi Zian malah semakin mendekat dan menahan tubuh nya. Zian sadar lah!" pekik Hana.

Tapi, Zian seolah tidak mendengar apa yang Hana katakan Cuup...Zian pun mencium bibir Hana dengan paksa.

Air mata nya kembali mengalir mengingat semua itu.

"Sudah lah Hana. lupakan semua itu anggap saja tidak terjadi apa-apa." Hana kembali membasuh wajah nya dengan air dan dan mengambil handuk kecil untuk mengeringkan nya.

pukul 19:00.

Ayah dan ibu Hana telah kembali dari acara pernikahan anak sahabat mereka.

"Han, wajah kamu kenapa sembab gitu?" tanya Ibu nya ingin tahu.

"Aku gak apa-apa ko Bu!"ucap Hana sambil tersenyum.

"Ya sudah. sebaiknya kita makan malam dulu." Hana pun menggandeng tangan Ibunya dan berjalan ke ruangan makan.

Esok harinya. Hana tengah berjalan di koridor sekolah setelah bell waktu istirahat berbunyi.

Tiba-tiba seseorang menyeretnya ke arah gudang yang cukup sepi

"Ah...lepaskan aku!" teriak Hana. Ya Zian lah yang telah menyeret Hana dan kini Ia menyudut kan Hana di tembok sambil menghalangi pergerakan Hana dengan kedua tangan nya.

"Kamu mau apa lagi hah? setelah kamu kurang ajar pada ku kemarin?" Hana berucap setengah berteriak karena emosi.

Zian menghela nafas dalam.

"Aku mau minta maaf.aku tidak bisa mengendalikan diriku kemarin!" ucapnya merasa bersalah.

"Minta maaf? hah, kau pikir aku wanita murahan yang bisa kau sentuh begitu saja. maaf Zian aku bukan wanita seperti itu." Ucap Hana dengan marah.

"Siapa yang bilang kamu wanita murahan? aku melakukan itu bukan karena berpikir kau wanita murahan." ucap Zian tak kalah marah

"Lalu apa maumu? kenapa kamu mencium ku? kita bahkan tidak ada hubungan apapun. kamu datang ke rumah ku tiba-tiba tanpa ada alasan dan mencium ku, jika kamu tidak berpikir aku wanita murahan lalu apa?" ucap Hana berapi-api.

Zian pun mengguncang bahu Hana dengan cukup keras.

"Aku tidak suka melihat mu menangis. Aku tidak suka melihat mu selalu sedih, dan aku juga tidak suka melihat mu terluka aku datang setidak nya bisa sedikit menghibur mu. aku tau kamu sedih melihat dia pergi dengan wanita lain. sadar lah Hana lupakan dia masih ada orang lain yang mencintai mu dengan tulus." ucap Zian dengan kesal.

"Apa sih Zian aku gak seperti itu. aku sudah merelakan Rey bersama Alisa dan aku juga sudah melupakan perasaan ku untuk Rey!" Hana pun memalingkan wajahnya berharap Zian tidak tahu jika dia sedang berbohong.

"Bohong... kamu selalu bohong apa bukti nya kalau kamu sudah melupakan dia?"

"Itu bukan urusan mu. Aku tidak perlu membuktikan apapun pada mu!" ketus Hana

"Itu urusan ku, karna aku mencintaimu Hana. Apa kamu tidak sadar itu!" ucap Zian dengan kesal.

"Ah sial kenapa Aku keceplosan ini sungguh memalukan."batinnya.

"Apa..? Zian menyukai ku. tapi, bagai mana bisa? kami sungguh berbeda. gumam Hana dalam hati.

Hana terdiam sejenak mencerna setiap perkataan Zian.

"Zian kamu kan tau kalau aku.."

"Cukup jangan lanjutkan, Aku sudah tau jawaban mu aku tidak peduli kalau pun kamu masih memiliki perasaan terhadapnya." tegas Zian. lalu Ia pun pergi meninggalkan Hana yang masih terlihat syok.

"Aku tidak berharap kamu mau membalas cinta ku Hana. Aku hanya ingin mengatakan isi hati ku itu saja." batin Zian.

*

setelah pulang sekolah Hana tidak langsung pulang ke rumah Ia malah jalan-jalan di taman kota. Ia merenung sambil menatap langit biru.

"Zian dengan tulus menyangi ku tapi, aku malah bersikap buruk terhadap nya. aku tau sakit nya cinta bertepuk sebelah tangan itu seperti apa! apa sikap ku terlalu berlebihan padanya? ah tapi dia juga sudah keterlaluan pada ku."gumam Hana dalam hati.

Ketika Hana hendak melangkah pergi. Dia melihat Alisa tengah duduk sendirian di tepi danau buatan yang ada di taman itu. Ia pun melangkah mendekati Alisa.

"Alisa kamu ngapain duduk sendirian disini?" tanya Hana sambil menepuk pundak Alisa.

"Eh.. Ka Hana. Kaka ada disini juga?" ucap Alisa. Ia nampak terkejut.

Hana pun ikut duduk di samping Alisa.

"Iya, tadi aku jalan-jalan sebentar sambil menenang kan diri. waktu aku mau pulang aku lihat kamu duduk sendirian di sini. kamu sendiri kenapa duduk sendiri di sini kamu gak pulang bareng Rey?" tanya Hana penasaran.

"Aku pulang di anter Ka Rey Ka. tapi, setiap hari aku selalu minta di turunin disini." ucap Alisa dengan tatapan kosong.

"Kenapa kamu minta turun disini Alis?" tanya Hana bingung.

"Untuk apa aku pulang cepat ke rumah Ka, kalau aku selalu sendirian." Alisa tersenyum kecut.

"Sendirian?" ucap Hana mengulangi perkataan Alisa.

"Emang orang tua kamu kemana?" Hana mulai tertarik dengan arah pembicaraan mereka.

"Orang tua aku sibuk bekerja Ka. mereka jarang ada di rumah aku hanya di temani sama pelayan. jadi untuk apa aku pulang cepat tidak akan ada yang memarahi ku." ucap Alisa dengan sedih.

Hana tertegun dengan perkataan Alisa.

"Apa Rey tau tentang Ini?" tanya Hana .

Alisa menggeleng pelan.

"Aku belum memberi tahu nya Ka."

"Ya sudah. kamu ikut aja dulu ke rumah aku."

"Nggak usah Ka. nanti aku merepotkan Kaka lagian Rumah Kaka dan aku kan jarak nya cukup jauh." ucap Alisa merasa tidak enak.

"Gak papa Alis. sekalian aku kenalin kamu sama calon mertua." ucap Hana menggoda Alisa.

"Ih... Kaka jangan aku malu." ucap Alisa sambil menutupi wajahnya.

"Emang nya Rumah Ka Hana sama Ka Rey deketan gitu?"

"Iya rumah aku sama rumah Rey bersebelahan makanya kami berteman sejak kecil."

"Oh...!" ucap Alisa sambil mengangguk tanda mengerti.

"Ya udah ayo jadi ikut gak? Hana pun beranjak dari duduknya.

"Iya Ka, Alisa ikut." Alisa pun mengikuti Hana di belakangnya.

Entah mengapa Hana mulai bersimpati pada Alisa dia sendiri pun tidak tahu. padahal jelas-jelas Alisa adalah pacarnya Rey orang yang Ia sukai dari kecil. tapi Hana tetap tidak bisa membencinya. Dia malah mulai bisa menerima Alisa.

Terpopuler

Comments

Öžôŕã

Öžôŕã

mendig sma zian.....

2021-01-17

1

Leni Latifah

Leni Latifah

Semangat Whidie...💪💪👍

2021-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Murid pindahan
3 Cinta dalam Diam
4 Ketahuan olehnya
5 Kenyataan yang harus di terima
6 Makan siang
7 Kesepakatan
8 Pertemuan tak di inginkan
9 Tak sengaja bertemu
10 Mencoba melupakan.
11 Mentraktir
12 Merasa bersalah
13 Pelukan Ibu
14 Kencan Rey
15 Ciuman pertama
16 Pernyataan cinta
17 Menerima Alisa
18 Terbiasa
19 Kesedihan Zian
20 Meninggal nya Papah Zian
21 melayad
22 berkunjung
23 Merindukan
24 Jadian
25 Berdebar
26 Mengetahui
27 Penculikan yang terjadi
28 menyelamatkan
29 Ceroboh
30 Zian terluka
31 menjadi perawat
32 ke jujuran Hana
33 Cemburu
34 Mamuji Zian
35 Dobel Date part 1
36 Dobel Date part 2
37 Benih-Benih Cinta
38 Meninggalnya Alisa
39 Terpuruk
40 Salah paham
41 Album foto
42 Ulang tahun Rey
43 Menonton film
44 Jujurlah
45 Putus
46 Cinta yang tak terungkap
47 Perasaan Hampa
48 Kenangan bersamanya
49 Akhir cerita musim pertama
50 Visual pemain
51 Awal cerita kembali
52 Terimakasih sahabat ku
53 Apa itu Dia?
54 Pertemuan kembali
55 Hati yang kau sakiti
56 Lagu kenangan
57 Bicara denganmu
58 Mencari tahu tentang mu
59 Wekend bersama Della
60 Penjelasan
61 Pertengkaran
62 Masalalu Zian
63 Masa lalu Zian part 2
64 Masa lalu Zian part 3
65 Rapat HDN part 1
66 Rapat HDN part 2
67 Orang aneh
68 Pemaksaan yang kembali terulang
69 Kenyamanan yang belum pernah di rasakan
70 Semalam dengan mu
71 Kemarahan Ayah.
72 Diamnya Ayah
73 Zian menyebalkan
74 Ancaman mematikan
75 Alisa kah?
76 Airin
77 Kerja sama
78 HDN lagi.
79 Sisi dirimu yang sebenar nya
80 Bukit Hijau
81 Hubungan baru.
82 Lamaran
83 Desain Vila
84 Perlahan mulai kembali
85 Pertunangan
86 Pernyataan cinta Zian
87 Perubahan yang janggal
88 Menerima takdir
89 Ciuman kedua
90 Menyembunyikan pakta
91 Ingatan tentang Alisa
92 Foto apa?
93 Fitnah dan fakta
94 Masalah Berat
95 Keputusan Akhir
96 Pernikahan
97 Hari pertama di rumah Zian
98 Malam pertama bersama
99 Pagi yang lucu
100 Kedatangan Paman
101 Kita mulai dari awal
102 Hubungan yang mulai membaik
103 Kekonyolan Zian
104 Terbongkar nya kebohongan Zian
105 Pertengkaran
106 Akhirnya terjadi juga
107 Hubungan yang Sah
108 Akibat film horor
109 Permintaan maaf fart 1
110 Permintaan maaf fart 2
111 Permintaan maaf fart 3
112 Maaf di terima
113 Menginap
114 Cemburu
115 Mencoba memahami
116 Kue coklat
117 Benarkah penyakit Mag?
118 Bukan Mag
119 Kerjasama dengan Sofia
120 Hamil
121 Kemarahan Zian
122 Pengumuman
123 Kecewa
124 Depresi
125 Kembali sadar
126 Kembali kambuh
127 Halusinasi
128 Tamu tak di undang
129 Kemarahan Rey
130 Kemana Hana?
131 Kejahilan Hana
132 Ke rumah mertua
133 Rujak buatan Ibu
134 Kejutan ulang tahun
135 Pelaku di temukan
136 Masa lalu Reno part 1
137 Masa lalu Reno part 2
138 Episode akhir
139 Pinal episode akhir
140 Pengumuman
141 Extra Capter 1
142 Extra Capter 2
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Awal mula
2
Murid pindahan
3
Cinta dalam Diam
4
Ketahuan olehnya
5
Kenyataan yang harus di terima
6
Makan siang
7
Kesepakatan
8
Pertemuan tak di inginkan
9
Tak sengaja bertemu
10
Mencoba melupakan.
11
Mentraktir
12
Merasa bersalah
13
Pelukan Ibu
14
Kencan Rey
15
Ciuman pertama
16
Pernyataan cinta
17
Menerima Alisa
18
Terbiasa
19
Kesedihan Zian
20
Meninggal nya Papah Zian
21
melayad
22
berkunjung
23
Merindukan
24
Jadian
25
Berdebar
26
Mengetahui
27
Penculikan yang terjadi
28
menyelamatkan
29
Ceroboh
30
Zian terluka
31
menjadi perawat
32
ke jujuran Hana
33
Cemburu
34
Mamuji Zian
35
Dobel Date part 1
36
Dobel Date part 2
37
Benih-Benih Cinta
38
Meninggalnya Alisa
39
Terpuruk
40
Salah paham
41
Album foto
42
Ulang tahun Rey
43
Menonton film
44
Jujurlah
45
Putus
46
Cinta yang tak terungkap
47
Perasaan Hampa
48
Kenangan bersamanya
49
Akhir cerita musim pertama
50
Visual pemain
51
Awal cerita kembali
52
Terimakasih sahabat ku
53
Apa itu Dia?
54
Pertemuan kembali
55
Hati yang kau sakiti
56
Lagu kenangan
57
Bicara denganmu
58
Mencari tahu tentang mu
59
Wekend bersama Della
60
Penjelasan
61
Pertengkaran
62
Masalalu Zian
63
Masa lalu Zian part 2
64
Masa lalu Zian part 3
65
Rapat HDN part 1
66
Rapat HDN part 2
67
Orang aneh
68
Pemaksaan yang kembali terulang
69
Kenyamanan yang belum pernah di rasakan
70
Semalam dengan mu
71
Kemarahan Ayah.
72
Diamnya Ayah
73
Zian menyebalkan
74
Ancaman mematikan
75
Alisa kah?
76
Airin
77
Kerja sama
78
HDN lagi.
79
Sisi dirimu yang sebenar nya
80
Bukit Hijau
81
Hubungan baru.
82
Lamaran
83
Desain Vila
84
Perlahan mulai kembali
85
Pertunangan
86
Pernyataan cinta Zian
87
Perubahan yang janggal
88
Menerima takdir
89
Ciuman kedua
90
Menyembunyikan pakta
91
Ingatan tentang Alisa
92
Foto apa?
93
Fitnah dan fakta
94
Masalah Berat
95
Keputusan Akhir
96
Pernikahan
97
Hari pertama di rumah Zian
98
Malam pertama bersama
99
Pagi yang lucu
100
Kedatangan Paman
101
Kita mulai dari awal
102
Hubungan yang mulai membaik
103
Kekonyolan Zian
104
Terbongkar nya kebohongan Zian
105
Pertengkaran
106
Akhirnya terjadi juga
107
Hubungan yang Sah
108
Akibat film horor
109
Permintaan maaf fart 1
110
Permintaan maaf fart 2
111
Permintaan maaf fart 3
112
Maaf di terima
113
Menginap
114
Cemburu
115
Mencoba memahami
116
Kue coklat
117
Benarkah penyakit Mag?
118
Bukan Mag
119
Kerjasama dengan Sofia
120
Hamil
121
Kemarahan Zian
122
Pengumuman
123
Kecewa
124
Depresi
125
Kembali sadar
126
Kembali kambuh
127
Halusinasi
128
Tamu tak di undang
129
Kemarahan Rey
130
Kemana Hana?
131
Kejahilan Hana
132
Ke rumah mertua
133
Rujak buatan Ibu
134
Kejutan ulang tahun
135
Pelaku di temukan
136
Masa lalu Reno part 1
137
Masa lalu Reno part 2
138
Episode akhir
139
Pinal episode akhir
140
Pengumuman
141
Extra Capter 1
142
Extra Capter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!