Hendrik sudah menunggu kedatangan mereka berdua di ruang tamu.
"Darimana saja kalian berdua?" tanya Hendrik ketus.
"Astaga aku lupa memberitahu nya pergi keluar, ngambek nih pasti bayi gede," batin Helena.
"Hehe . . mami habis pergi keluar jalan - jalan bersama putra kita Pi," jawab Helena cengengesan.
Alex hanya mendengarkan pembicaraan mereka berdua, Alex tau kalo papi nya pasti sedang merajuk.
"Kenapa mami tidak ijin sama papi, papi juga ingin ikut," ucap Hendrik berubah menjadi mode manja.
Hendrik yang tadi nya tidak menatap Helena kini menjadi berhadapan dengan Helena.
Helena memutar bola matanya jengah karena Hendrik sudah mode seperti anak kecil pasti akan menempel terus padanya. "Astaga sayang, sudah lah nanti kapan - kapan kita pergi bersama," ucap Helena Helena mengusap - usap kepala suaminya itu karena sekarang posisi Hendrik sedang menyenderkan kepalanya ke bahu istrinya.
Alex sudah terbiasa melihat pemandangan seperti ini, karena papi nya memang sangat mencintai Helena. Pria yang kuat dan tegas ketika berhadapan dengan pawang nya pasti akan seperti kucing yang manja.
"Oh yah sayang Dam mana? " tanya Hendrik.
Helena melotot kan matanya. "Astaga Alex kita melupakan Dam," kata Helena.
"Tenang lah mi, dia sudah besar dia tau arah jalan pulang kemana," celetuk Alex.
"Ihh kau ini, tapi kan dia baru datang lagi ke negara ini bagaimana kalo tersesat Lex," ucap Helena.
"Sebentar lagi Damian juga akan sampai," ucap Alex datar.
Tin. . Tin . .
Dan benar saja tak lama suara klakson mobil Damian terdengar.
"Kau ini sudah seperti cenayang saja," ucap Hendrik.
Alex menanggapi nya acuh .
Damian langsung memasuki rumah.
"Assalamualaikum mami, Dam putra mami yang ganteng pulang," teriak Damian.
"Waalaikumsalam, Dam maaf kan mami, mami meninggalkan mu di cafe hehe," ucap Helena.
Damian langsung duduk di dekat Alex.
"Tidak apa - apa mi Dam tau ini semua pasti ulah orang yang di sebelah Dam," ucap Damian tanpa melihat kearah Alex.
Alex menatap sinis ke arah Damian.
"Oh yah mumpung kalian berdua ada disini, mami ingin berbicara sesuatu kepada kalian," ucap Helena.
"Apakah penting mam?" tanya Alex.
"Ya penting lah ini menyangkut masa depan kamu juga," ucap Helena sedikit kesal pada putranya.
Alex menyengitkan alisnya.
"Maksud Mami masa depan Alex apa?" tanya Alex bingung.
"Mami ingin menjodohkan kamu dengan putri teman mami," ucap Helena.
Alex yang mendengar ucapan mami nya melotot kan matanya. "Alex tidak mau," jawab Alex cepat.
Sedangkan Damian yang mendengar ucapan mami nya berusaha menahan tawanya.
Huft . .
"Dam kau mau aku lempar ke kandang buaya! Tutup mulut mu!" ucap Alex.
"Ish kalian ini selalu saja bertengkar, mami pusing liat tingkah kalian berdua," ucap Helena.
Akhirnya mereka berdua pun terdiam.
"Lalu mau kapan kamu mengenal kan calon menantu buat mami dan papi? Sampai sekarang saja kamu belum mengenal kan pacar kamu lagi setelah putus dengan wanita itu. Apa kamu belum bisa melupakan wanita itu Alex?" ucap Helena.
Alex menghela nafas nya panjang.
"Alex sudah melupakan dia mam semenjak dia mengkhianati Alex . Hanya saja Alex belum memikirkan hal itu untuk sekarang," ucap Alex.
Hendrik dan Damian hanya menjadi pendengar setia mereka.
"Alex mami dan papi mu ini sekarang sudah tua, mami ingin cepat - cepat punya cucu," ucap Helena sedikit sedih.
"Kenapa tidak minta Dam saja kalo mami ingin punya cucu, biar Dam saja yang menikah duluan," celetuk Alex.
"Uhukk . . "
Damian yang mendengar ucapan yang keluar dari mulut Alex pun seketika tersedak ludahnya sendiri.
"Kenapa jadi gue, mami kan minta nya sama Lo," jawab Damian tidak terima.
"Sudahlah kalian jangan bertengkar! Lex apa yang di ucap kan mami kamu itu benar, usia kamu sudah mencukupi untuk menikahi wanita. Lagian nikah itu enak semuanya ada yang ngurusin, tidur ada yang nemenin. Iya kan mi" ucap Hendrik mulai angkat bicara.
"Apa kau mau mami menyuruh Jane supaya mendekati kamu terus?" tanya Helena.
"Jangan mam. Alex tidak suka dengan wanita asal - asalan seperti Jane. Alex bisa mencari pasangan Alex sendiri," ucap Alex sedikit kesal.
"Tapi sampai kapan? sampai mami sama papi udah gak ada kamu baru mau menikah? Ayolah Lex kamu bisa mencoba dulu kalo tidak cocok nanti kamu yang cari sendiri deh. Anggap saja ini perkenalan lebih dulu," ucap Helena.
"Ayolah Lex ikutin aja apa mau mami kamu, ini juga semua demi kebaikan kamu. Papi minta kamu jangan membuat mami kamu sedih, kalo itu terjadi kamu akan berhadapan dengan papi," ucap Hendrik.
Alex pasrah kalo sudah berhadapan dengan mami dan papi nya.
"Baiklah Alex akan coba ikuti mau mami tapi cuma kali ini saja kalo tidak cocok dengan Alex jangan paksa Alex menerima nya," ucap Alex.
Helena yang mendengar jawaban Alex pun sangat senang karena akan mendapatkan seorang calon menantu, mudah - mudahan bisa cocok dengan Alex.
"Ahhh kau memang anak mami Alex. Kamu coba dulu siapa tau memang cocok dengan kamu. Dan nanti malam kita akan ada pertemuan penting dari keluarga Smith dan salah satu cucu nya yang bernama Evelyn yang akan di jodohkan dengan kamu," ucap Helena.
"Hmm baiklah, Alex keruang kerja dulu ada yang harus Alex urus," ucap Alex.
Alex meninggal kan helena, Hendrik dan juga Damian.
"Dam, mami mau tanya?" ucap Helena.
"Apa sejauh ini Alex dekat dengan wanita lagi?" tanya Helena.
"Sejauh ini tidak mi, setiap hari Alex hanya mengurusi pekerjaan nya dan tidak pernah memikirkan tentang wanita lagi," jawab Damian.
Helena berfikir sejenak.
"Pi apa mami salah menjodohkan Alex dengan Evelyn?" tanya Helena pada Hendrik.
Hendrik menghela nafas panjang.
"Sebenernya papi kurang setuju dengan perjodohan ini, menurut papi bagaimana pun kebahagiaan Alex lebih penting, tapi tidak ada salah nya juga untuk Alex lebih dulu mengenal Evelyn. Mudah - mudahan dia bisa membuka hatinya lagi untuk wanita lain," ucap Hendrik yang memang cukup bijaksana.
"Mami juga ingin yang terbaik buat Alex, mami ingin melihat Alex bahagia. kalo Alex tidak mau mami juga tidak akan memaksa nya," ucap Helena.
Sebenernya Helena juga tidak ingin menjodohkan Alex dengan Evelyn. Tapi satu sisi Helena tidak ingin Alex terus di bayang - Bayangi oleh wanita yang bernama Clara. Helena rasa Alex belum bisa melupakan Clara.
Clara adalah mantan pacar Alex. Hubungan mereka berdua terbilang cukup lama sampai memutuskan untuk bertunangan lebih dulu. Tapi siapa sangka tepat di hari pertunangan nya Alex memutuskan Clara.
Tiba - tiba Clara jatuh pingsan dengan sigap Alex membopong nya dan membawa nya ke kamar milik nya.
Alex menghubungi dokter pribadi keluarga Braxton.
"Sam cepat datang kemari! dalam waktu lima menit kau tidak datang, ku pastikan kau jadi Makanan para buaya milikku!" Alex menutup telponnya begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments