Eps. 4

Kedua orang tersebut sangat kaget dengan kedatangan Alex. Mereka tidak menduga bahwa Alex akan datang kesini.

"Honey, aku bisa menjelaskan hal ini. Aku dipaksa oleh dia honey, tolong percaya sama aku honey," ucap kekasih Alex sambil menunjuk pria yang ada di depan nya sambil terisak.

"Lex gue bisa jelasin, ini gak seperti yang lo kira. Gue mohon lo dengerin gue yah," ucap sahabat Alex.

Alex tersenyum menyeringai.

"Prok . . "

"Prok . . "

Bunyi tepuk tangan yang sangat menakutkan bagi mereka berdua.

"kenapa Alex malah tepuk tangan," gumam kekasih nya dalam hati.

perlahan Alex mendekati mereka berdua.

"Pertunjukan yang sangat menakjubkan," ucap Alex sambil menyeringai.

Bug . .

Bug . .

Bug . .

Tanpa basa - basi lagi Alex memukul sahabat nya dengan membabi buta.

"Bajingan lo,"teriak Alex.

"Stop honey . . Stop . . Aku mohon stop, dia bisa mati honey," teriak kekasihnya sambil menangis.

Alex berhenti memukulnya dan melepaskan cengkraman nya.

Sahabat nya tergeletak dengan wajah penuh darah dan sangat mengenaskan.

Kondisi Alex sudah pasti terlihat sangat kacau.

Kekasihnya mencoba mendekati Alex dan mau memeluk nya.

"Bug . ."

"Aww . "

Alex mendorong tubuh kekasih nya ke ranjang.

"Jangan harap lo bisa nyentuh gue lagi sedikit pun! Dan jangan pernah lo muncul dihadapan gue lagi, hubungan kita selesai, ingat itu!" Ucap Alex sambil menunjuk kekasih nya dengan penuh penekanan.

Alex pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua dengan perasaan yang sangat hancur. Penampilan nya sudah tidak karuan lagi.

Alex tidak bisa bohong bahwa dirinya sangat mencintai kekasihnya, tapi rasa sakitnya tidak bisa Alex terima.

Alex mengendarai mobilnya dengan sangat kencang. Tanpa sadar air matanya menetes begitu saja.

Rasa marah, kecewa, sedih, kesal menyelimuti hatinya. Tanpa sadar Alex hilang keseimbangan dan menabrak sebuah pohon.

"Duar . ."

Kepulan asap keluar dari mobilnya.

Alex tidak sadarkan diri, darah bercucuran dari kening nya. Untung nya ada beberapa orang yang membantu Alex dan membawa nya ke rumah sakit.

Sejak kejadian itu setelah sadar, Alex memutuskan untuk pergi ke negara lain dan tinggal disana.

Dan sekarang setalah lima tahun lamanya dia baru menginjak kan kaki disini lagi.

Luka hati nya mungkin sudah sembuh dan Alex sudah tidak memperdulikan hal itu dia akan ingat selalu apa yang telah di perbuat oleh mereka berdua. Tapi sekarang Alex berubah menjadi pribadi yang lebih dingin dan irit bicara, hanya orang yang dekat dengan Alex mungkin merasakan perbedaan nya.

Alex menuangkan wine kedalam gelasnya dan meminum nya dalam sekali tegukan.

"Gue akan balas perbuatan kalian berdua! Kalian tunggu pembalasan nya," gumam Alex sambil tersenyum menyeringai.

Di ruangan manajer Abel sedang menemui Pak Arya.

Tok . .

Tok . .

"Permisi Pak, Bapak manggil saya?" tanya Abel.

"Ya, silahkan duduk abel," kata Pak Arya.

"Baik pak terimakasih," ucap Abel.

Abel duduk berhadapan dengan Pak Arya. Abel tahu kesalahan nya apa sampai Pak Arya memanggil ke ruangan nya.

"Ada yang bisa di jelaskan Abel?" tanya Arya.

Arya adalah orang kepercayaan Alex yang di tugaskan untuk mengurus dan mengelola hotel milik nya. Bisa di sebut, Arya adalah tangan kanan nya.

"Maaf Pak Arya saya tau kesalahan saya sudah datang terlambat. Saya siap menerima konsekuensi nya asal jangan pecat saya pak," ucap Abel memohon.

Arya tersenyum tipis.

"Tidak, saya tidak akan pecat kamu Isabella. Lalu kenapa kamu bisa datang terlambat bekerja?" tanya Arya penasaran.

"Tadi waktu saya akan berangkat bekerja, di jalan saya hampir keserempet mobil pak. Ada mobil mewah yang nyerobot jalan saya, saya hampir mau jatuh tapi untung nya saya bisa menyeimbangkan nya," jawab Abel.

Seketika wajah Arya berubah menjadi khawatir.

"Apa? Hampir keserempet? Tapi kamu tidak apa - apa kan Abel atau ada yang terluka?" tanya Arya panik.

"Tidak pak, saya baik - baik saja tidak ada yang terluka sedikitpun," jawab Abel.

Arya menarik nafas nya lega.

"Kenapa Pak Arya terlihat panik begitu," gumam Abel dalam hati nya.

"Lain kali kamu harus lebih hati - hati Abel. Apa perlu saya antar jemput kamu?" tanya Arya.

Abel membulat kan matanya.

Abel tidak habis pikir kepada bos nya ini, menawarkan untuk mengantar jemput seorang karyawan nya yang memang Abel adalah bawahan nya.

"Jangan pak, saya bisa berangkat sendiri. Lagian juga saya tidak ingin merepotkan Pak Arya sebagai atasan saya," jawab Abel cepat.

"Saya tidak keberatan jika harus mengantar jemput kamu setiap hari Abel, dengan senang hati saya akan melakukan nya jika kamu setuju dengan penawaran saya," kata Arya meyakinkan Abel.

Abel merasa Pak Arya terlalu berlebihan kepada nya.

"Aduh gimana nolak nya ini, Pak Arya bersikeras pengen anter jemput gue. Mana mungkin gue terima, gimana nanti kata karyawan yang lain nya bisa - bisa gue jadi bahan omongan mereka," ucap Abel dalam hati nya.

"Gini aja deh pak, saya berjanji tidak akan telat bekerja lagi, saya juga berjanji akan lebih hati - hati lagi kedepannya. Tapi Pak Arya tidak usah mengantar jemput saya yah, saya janji ko pak," ucap Abel meyakinkan Arya.

Arya tersenyum tipis.

"Abel sangat susah buat di deketin, harus bagaimana lagi supaya Abel tau perasaan saya seperti apa kepada Abel," ucap Arya dalam hati nya.

"Yasudah saya tidak akan maksa kamu lagi. Tapi kalo kamu butuh bantuan atau kamu sedang kesusahan kamu bisa hubungin saya, saya pasti akan bantu kamu sebisa saya. Lain kali juga kamu harus lebih hati - hati bawa kendaraan nya dan jangan sampai telat bekerja lagi yah. Saya tidak akan hukum kamu apapun," ucap Arya.

Abel tersenyum lega karena pak Arya tidak akan memecat atau pun menghukum Abel.

"Pak ini beneran kan, Pak Arya gak lagi bercanda kan?" tanya Abel.

Arya malah di buat semakin gemas dengan tingkah Abel seperti itu.

Arya menggelengkan kepalanya.

"Apa kamu kira saya sedang bercanda?" tanya Arya.

"hehe . . tidak pak," jawab Abel cengengesan.

"Oh ya Abel apa besok kamu ada waktu senggang? saya besok ingin mengajak kamu makan malam sehabis pulang bekerja, gimana apa kamu mau?" tanya Arya.

Arya menatap lekat wajah Abel.

"Aduh gak enak nih kalo nolak terus, apa gue iya in aja yah. Lagian juga pak Arya udah baik banget sama gue tapi nanti gimana kalo karyawan yang lain nya tau kalo gue makan malam bareng Pak Arya," gumam Abel dalam hatinya.

"hmm, boleh deh pak. Tapi Pak Arya tidak apa - apa harus menunggu saya sampai selesai bekerja?" tanya Abel.

"Saya tidak keberatan Abel. Baiklah kalo gitu nanti saya kabarin lagi, Sekarang kamu bisa kembali lagi bekerja," jawab Arya.

"Kalo begitu saya permisi pak," ucap Abel sambil tersenyum dan menundukkan kepala nya sedikit.

Abel pergi meninggalkan ruangan Pak Arya.

"Aduh gue harap jangan sampe ada yang tau deh kalo gue makan malam bareng Pak Arya. Oke jangan takut Abel lo cuma mau berterima kasih karena Pak Arya udah baik banget sama lo. Abaikan omongan orang - orang," gumam Abel kepada dirinya sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!