Eps. 3

Abel menghela nafas nya.

"Dengerin baik - baik Kania, gue itu gak suka sama si bos. Cinta gak bisa di paksa kan, gue cuma nganggep si bos ya atasan gue lah gak lebih dari itu. Meskipun dia baik tapi gue tetep nganggep nya gak lebih dari itu. Udah ah gue mau keruangan si bos dulu," ucap Abel.

Abel pergi meninggalkan Kania sendiri.

"Abel . . Abel . . Kasian banget nasib lo. Lo harus banting tulang buat hidup lo sendiri, padahal ayah lo orang berada, ini semua gara - gara wanita mak lampir itu. Tapi lo beruntung banyak orang yang sayang sama lo Bel termasuk gue. Gue beruntung banget bisa kenal sama lo. Gue janji Bel akan terus selalu di samping lo apapun yang terjadi," ucap Kania.

Alex baru selesai membersihkan tubuhnya tak lama ponsel nya berdering.

Alex melihat siapa yang menelpon dirinya.

Tertera nama Mami nya.

Alex menghiraukan panggilan tersebut. Alex yakin pasti mami nya sudah tau kalo Alex sudah sampai di negara ini.

Alex merebahkan tubuh nya dan memejamkan matanya.

"Anak ini kenapa susah sekali di hubungi," kata Helena.

Helena mencoba menghubungi Alex beberapa kali tapi tetap saja Alex tidak merespon nya.

"Oh iya, kenapa aku bisa sampe lupa kalo Alex pasti bersama Damian," ucap Helena.

Tut . . Tut . .

Helena mencoba menghubungi Damian.

Helena adalah mami nya Alex. Helena selalu saja heboh jika itu menyangkut anaknya. Seperti sekarang ini, Helena merengek terus kepada Alex supaya pulang ke negaranya karena Helena ingin menjodohkan Alex dengan anak teman nya. Tidak hanya itu Helena juga sudah lama tidak bertemu dengan putranya itu. Sesekali Helena dan Hendrik yang pergi mengunjungi Alex dan Damian di negaranya.

Alex adalah putra satu - satunya dari Helena dan juga Hendrik. Hendrik adalah ayah dari Alex. Hendrik tidak terlalu heboh seperti Helena, dia membebaskan putra nyaa untuk melakukan hal yang di inginkan. Karena Hendrik percaya kepada Alex dan Damian dia bisa mengurus hidupnya sendiri.

Terbukti sekarang, Alex dan Damian sudah menjadi pebisnis yang sukses.

Hendrik juga sudah menganggap Damian pun sebagai putra nya. Karena dari kecil Damian sudah bersama mereka. Hendrik dan Helena memutuskan untuk mengangkat Damian menjadi putranya. Meskipun begitu rasa sayang yang Hendrik dan Helena berikan sama rata kepada Alex maupun Damian.

Yang membedakan nya hanya Damian lebih penurut daripada Alex. Damian selalu mendengarkan apa perkataan Helena dibandingkan Alex.

Ponsel Damian berdering.

Damian yang sedang merebahkan tubuhnya pun terbangun karena terkejut ketika melihat layar ponsel nya.

"Astaga mami Helena, aku sampe lupa mengabari mami. Aku harus jawab apa ini?" ucap Damian.

Damian menghela nafas panjang.

"huft . . "

"Oke tenang Damian! angkat saja dulu kalo di marahin itu urusan nanti, kamu dari kecil sudah biasa kan mendengarkan ocehan nya," ucap Damian kepada dirinya sendiri.

Damian mengangkat telepon dari Helena.

"Astaga kenapa lama sekali mengangkat telpon dari mami Dam?" tanya Helena.

"emmm . . maaf mi tadi Damian sedang di toilet jadi tidak dengar telpon dari mami," jawab Damian.

"Mami kira kamu tidak mau mengangkat telpon dari mami," ucap Helena bernada sedih.

Helena sedang berakting sedih untuk memancing Damian. Karena memang Damian sangat mudah untuk di bohongi.

"Tidak mi. Mana mungkin Damian tidak menjawab telpon dari mami. Mami jangan sedih seperti itu," ucap Damian merasa bersalah.

"Mami hanya sedih kenapa kamu tidak mendengarkan mami Dam. Mami menyuruh kamu untuk lansung menemui mami di rumah, kenapa kalian berdua tidak mendengarkan mami? mami tau kamu dan Alex sudah sampai kan. Sekarang kalian berdua ada dimana?" tanya mami Helena.

"Damian minta maaf mi. Damian hanya mengikuti perkataan Alex, karena Alex tidak mau pulang kerumah. kami beristirahat di hotel milik Alex mi. Tapi Mami tidak usah khawatir besok pagi kami berdua akan menemui mami," jawab Damian.

"Ya baiklah. Yasudah besok pagi kita sarapan bersama disini saja. Mami akan masak makanan kesukaan kalian," ucap mami Helena.

"Baik mi. Damian akan bicara dengan Alex nanti," kata Damian.

"Kenapa tidak bicara sekarang? Kemana anak nakal itu?" tanya Helena.

"Kami tidak satu ruangan mi. Alex ingin istirahat sendiri," jawab Damian.

"Yasudah kalian jaga diri kalian baik - baik. Ingat Dam perkataan mami, besok pagi kalian harus sarapan bersama disini! kalo gitu mami tutup telpon nya ya dam. Bye sayang sampai jumpa besok pagi," ucap Helena girang.

Helena mematikan sambungan telpon nya.

"Astaga belum juga selesai, udah di matiin aja. Tapi gapapa, sekarang tinggal mikirin gimana caranya bawa Alex pulang pagi - pagi terus sarapan di rumah," gumam Damian.

Damian mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Ahhh . . "teriak Damian.

Damian merasa pusing dengan kelakuan ibu dan anak satu ini, karena dua - duanya selalu membuat Damian kesusahan.

"Lebih baik sekarang gue tidur istirahat, urusan itu biar nanti aja," ucap Damian.

Damian menjatuhkan kembali tubuhnya ke ranjang.

Di balkon kamar kepulan asap memenuhi ruangan.

Ya itu adalah Alex.

Alex sedang menghisap rokok nya sambil memejamkan mata menikmati udara malam yang menerpa ke wajah nya.

Sesekali Alex merokok ketika memang merasa sedang jenuh atau kacau dengan pikiran nya.

Tiba - tiba ingatan nya kembali mengingat ke masa dulu.

Bayangan dimana Alex akan bertunangan dengan seorang wanita yang ia cintai dan akan memulai hidup nya ke jenjang yang lebih serius lagi. Tapi sebelum itu terjadi Alex lebih dulu mengetahui bahwa kekasih pujaan nya tega mengkhianati nya.

Alex murka. Bisa di bilang dia sangat kecewa.

Seseorang yang dianggap Alex sebagai sahabat tega berselingkuh dengan kekasihnya.

Waktu itu, Alex ingin berkunjung kerumah kekasihnya. Ketika sampai di sana Alex melihat mobil terparkir yang memang sangat ia kenali. Alex merasa curiga karena kenapa sahabat nya berada dirumah kekasihnya tanpa sepengetahuan Alex.

Alex mencoba memasuki rumah nya dengan tenang tapi Alex tidak menemukan siapapun.

Alex berpikir kemana mereka? jangan jangan mereka sedang . .

Alex mendekati kamar kekasih nya, samar - samar dia mendengar suara erotis dari seorang wanita.

Alex berdiri di depan kamar kekasihnya cukup lama, mendengarkan suara - suara cukup sensual.

Pikiran nya mulai kacau, detak jantung nya mulai berdebar sangat kencang. Alex sangat takut yang dia pikirkan memang sedang terjadi.

Brak . .

Alex membuka pintu dengan sangat kencang dan untung nya pintu kamar tersebut tidak di kunci.

Alex melihat dengan matanya sendiri kekasih yang sangat dicintainya sedang bercumbu dengan sahabat nya sendiri.

Matanya me merah hatinya begitu sakit seperti banyak ribuan pisau yang menghujam hatinya, dua orang sekaligus yang sangat Alex percaya tega melakukan ini padanya.

Kedua orang tersebut sangat kaget dengan kedatangan Alex. Mereka tidak menduga bahwa Alex akan datang kesini.

"honey, aku bisa menjelaskan hal ini. Aku dipaksa oleh dia honey," ucap kekasih Alex sambil menunjuk pria yang ada di depan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!