"Pa, Kenapa kamu diam saja tadi ketika suami Queen menginjak harga dirimu. Harusnya kamu itu melawan jangan lemah seperti boneka yang gampang menurut," cecar Liana menatap Rommy yang tengah duduk di tepi ranjang dengan menatap lurus kedepan. Entah apa yang ada di pikirannya, yang jelas pria paruh baya itu terlihat gusar atas kejadian beberapa jam lalu.
"Pa," sentak Liana memukul bahu Rommy yang tak mengidahkan ocehannya sama sekali. Rasa kesal dan dongkolnya semakin meraja Lela melihat ekpresi Rommy yang hanya diam saja.
Rommy tersentak, pria itu dengan cepat melihat ke arah Liana dengan tatapan penuh intimidasi. "Kau apa-apaan hah?" sentak Rommy dengan wajah marah.
"Kamu yang apa-apaan! kenapa kamu diam bahkan gak dengerin apa yang aku omongin. Aku istrimu loh, Pa," ujar Liana penuh penegasan. Bahkan raut tak bersahabat juga di perlihatkan oleh Liana hanya untuk Rommy, suaminya.
Rommy berdecih."Ck, aku tidak pikun Liana. Aku pun sadar kalau aku masih punya istri cerewet sepertimu," jelas Rommy yang sudah berhasil membuat mata Liana membulat kaget. "Apa yang kamu ucapkan tadi? sampai kamu marah padaku," tanya Rommy tak menggubris wajah Liana yang masih setia kaget sembari membulatkan matanya.
Sebelum menjawab, Liana menghembuskan nafasnya dengan kasar. Bahkan ia mengusap dadanya beberapa kali hanya untuk melenyapkan emosi yang hampir saja meluap di hatinya.
"Kenapa kamu diam saja sewaktu suami Queen berkata kasar padamu bahkan mengancam mu?" jelas Liana menatap lamat ke arah wajah Rommy. Pria paruh baya itu terlihat menghembuskan nafasnya dengan kasar. Bahkan, ia memalingkan wajahnya ke samping agar terhindar dari tatapan mata Liana yang tajamnya layaknya silet. "Lah kan, diam lagi!" Sarkasnya.
"Apa kamu tidak mengenal keluarga Nandau sebelumnya? Sampai pertanyaan itu muncul dengan gampang dari mulutmu," tukas Rommy menatap dalam ke arah Liana. Bahkan mata itu nampak memicing sembari menanti jawaban apa yang akan dikeluarkan Liana padanya.
"Untuk apa aku mengenalnya sedangkan suamiku sendiri sudah kaya," jelasnya dengan gamblang. Tak ada rasa sungkan untuk Liana disana, wanita itu nampak tak peduli bagaimana perasaan Rommy, suaminya. "Lagian suamiku terlalu baik sampai apapun yang aku inginkan selalu terpenuhi." tambahnya lagi dengan senyuman manisnya. Wanita itu memilih duduk bersebelahan dengan Rommy dan mengapit pinggangnya.
"Dasar matre," gumamnya yang hanya mampu di lontarkan dalam hati. Ia tak berani jika harus mengeluarkan kata-kata itu didepan Liana. "Kau harus tau, Liana. Jika keluarga Nandau itu sangat berpengaruh di dunia bisnis. Perusahaan Papa tidak ada apa-apanya, asal kau tau. Aku tadi diam saja hanya karena takut apa yang diucapkan suami Queen itu menjadi kenyataan. Karena sejauh yang aku tau, dialah pewaris tunggal ND coro setelah Arsen Nandau," jelas Rommy sembari mengusap kasar rambutnya. Bagaimanapun ia merasa gelisah ketika suami Queen adalah orang yang berpengaruh. Ia takut jika Queen mengadu pada suaminya atas apa yang dilakukanya sejak dulu pada putri kandungnya, Arqueena Arsila Sinklair.
Untuk Liana sendiri, ia merasa kesulitan meneguk ludahnya sendiri. Ucapan demi ucapan yang terlontar dari bibir Rommy membuatnya ketar-ketir, terlebih dialah tersangka utamanya yang membuat kerusuhan di keluarga Sinklair sebelumnya.
"Tidak, mana mungkin anak itu bakal balas dendam. Yang ada, dia ketakutan sendiri sebelum melakukannya," batin Liana menganggukkan kepalanya dengan cepat. Ia membenarkan apa yang diucapkannya dalam batinnya walaupun ia masih merasakan kegelisahan di hatinya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Rosmalinda
lanjuuttt thor Update ny ttl semangat 🤛💪
2024-12-09
1