Bab 4 Perasaan aneh Alvarez

Pagi menjelang, suasana di dalam ruangan wakil direktur nampak riuh karena Alvarez uring-uringan didalam sana. Erdio dan Arkana yang juga berada didalam sana nampak bingung dengan sikap Alvarez yang sangat berbeda sekarang.

"Rez, kita udah cari di ujung bar sekalipun tetap gak nemuin tuh cewek," jelas Erdio yang sedari tadi mendapatkan semprotan kemarahan dari Alvarez ketika apa yang diinginkannya tidak terpenuhi oleh kedua temannya.

"Kalian gak becus carinya," sarkasnya. Ia menengadah kepalanya ke atas menatap langit-langit ruangannya yang berchat abu-abu tua. Matanya sekilas terpejam. Namun, semuanya buyar ketika bayangan semalam melintas di otaknya. "Sialan," umpatnya.

"Ada apa sebenarnya, Rez? Apa dia udah curi barang milik lo waktu lo cium dia?" tanya Erdio hingga di detik berikutnya tatapan Alvarez tertuju padanya. Sorot mata yang tak bersahabat menusuk ulu hatinya dengan sempurna.

"Sialan, dia mengingatkan itu lagi," batin Alvarez.

"Varez!" panggil Arkana ketika Alvarez diam tanpa menjawab Erdio. Ia juga sepemikiran dengan Erdio jika Alvarez kehilangan sesuatu yang berharga hingga membuatnya kelimpungan seperti itu.

"Lo tau kan semalam gue di gaplok ma tuh cewek, harga diri gue hancur seketika," ucap Alvarez tanpa sungkan.

Yah, Alvarez memang terkenal kejam di dunia bisnis tapi jika bersama kedua temannya, kebobrokannya tak bisa di tolerir lagi. Sifatnya sangat minus dan suka gonta-ganti pasangan.

"Santai aja kali, Rez. Orang-orang gak bakalan tau kalau itu lo. Lo gak perlu berlebihan," sahut Arkana dengan santai.

Yah, memang benar apa yang diucapkan Arkana, tak akan ada yang tau jika Alvarez ada di bar itu, hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahuinya termasuk Erina yang terlihat sangat mengenal sosok Alvarez.

"Bukan hanya itu saja...." ucapan Alvarez terhenti ketika ia teringat akan ciuman itu. Ciuman singkat namun mengesankan menurut Alvarez. Padahal pria itu sudah menjelajahi banyak wanita dan dari sekian banyaknya wanita itu semuanya biasa saja. Dan dengan wanita yang menamparnya semalam, membuatnya kesulitan melupakan. Bahkan ketika hendak tidur, rasa manis dan kenyalnya bibir itu masih terasa. "Sialan," umpatnya lagi sembari membuang barang-barang yang berada di atas mejanya.

Erdio dan Arkana saling pandang, keduanya juga mengedihkan bahunya tak mengerti dengan tingkah laku Alvares sekarang.

"Kalian harus cari dia sampai dapat walaupun ke ujung dunia sekalipun," titah Alvarez yang sudah bulat. Ia tak mau tau, keduanya harus segera membawa gadis pemilik jogetan indah itu dengan sukarela.

"Busyett, lo gila, Rez!" sarkas Erdio yang merasa terganggu dengan perintah yang diucapkan oleh Alvarez.

"Gue gak mau tau, pergi dari sini. Cepet," sentaknya.

Arkana dan Erdio hanya bisa diam dan menuruti kemauan Alvarez. Bukannya tak memiliki kesibukan, mereka juga sibuk dengan perusahaan masing-masing. Tapi mereka penasaran dengan apa yang terjadi hingga membuat pria itu seakan terobsesi untuk mencari gadis pemilik jogetan indah.

"Apa menurutmu Varez menyukai gadis itu?" tanya Erdio di dalam lift. Mereka hanya berdua, hingga membuatnya berani bercerita tentang orang yang berkuasa di perusahaan itu.

"Sepertinya. Kita harus secepatnya cari dia. Dan bagaimana nanti tanggapan Varez, pastinya akan terlihat," seru Arkana yang diangguki oleh Erdio. Pria itu membenarkannya, tapi jika dilihat dari segi manapun sepertinya Alvarez takkan semudah itu terpikat dengan wanita.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

💞Dormon💙💙💙

💞Dormon💙💙💙

Mulai terngiang-ngiang gak tuh 🤣🤣

2025-01-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!