Sinar matahari sudah menampakkan sinarnya dari ufuk timur. Cahayanya masuk kedalam cela gorden dengan begitu antusiasnya, memaksa seseorang membuka matanya walaupun masih sangat berat.
"Sudah pagi." Suara serak bangun tidur terdengar dari bibir mungil milik Queen, ia berusaha membuka matanya yang masih nampak berat. "Kenapa aneh ya!" serunya merasakan hal berbeda dari sebelumnya.
Matanya berusaha terbuka secara sempurna, serempak ia memegang sesuatu yang membuatnya merasakan berat di bagian perutnya. Tatapannya membola ketika tangan kekar bertengger apik disana. "Aaaa... Kakek," teriak Queen membuang tangan kekar itu kesembarang arah hingga membangunkan si pemilik.
"Apasih! Kenapa teriak-teriak?" hardik Alvarez berusaha sadar meskipun matanya masih merasakan kantuk yang luar biasa.
"Lo ngapain peluk gue sialan," sentak Queen marah, ia memeluk selimut setelah mengintip sedikit tubuhnya di dalam. "Aman." batinnya.
Alvarez mengedihkan bahunya dengan cepat, pria itu merasa bodoh amat dengan cecaran Queen bahkan ia lebih memilih membaringkan tubuhnya lagi.
"Bangun gak lo!" sentak Queen memukul Alvares dengan guling. Hingga mau tak mau pria itu mendesis dan kembali bangkit dari tidurnya .
Alvarez kesal, "lo gila hah!" sentak Alvarez yang mulai terbawa emosi dengn sikap Queen. "Mau lo apa hah?" Sarkasnya, baru sekarang ini ia merasakan tidur nyenyak nya di ganggu oleh gadis yang sudah menjadi istrinya.
"Heh, Om gatel. Harusnya gue yang marah karena lo udah akhh... Mau apa?" cecaran Queen terhenti ketika Alvarez dengan sengaja menindih tubuhnya. Wajah bantal itu sudah berubah menjadi wajah dingin dan penuh intimidasi.
"Lo bilang gue apa?"
"Gu-e bilang lo itu Om gatel. Mau apa lo!" sarkas Queen berusaha tidak menampakkan ke ketakutannya di depan Alvarez.
"Lo tau arti kata gatel yang lo maksut itu bagaimana?" tanya Alvarez dengan tatapan yang tak dapat dimengerti oleh Queen. Gadis yang masih dibawah kukungan Alvarez itu kesusahan meneguk ludahnya sendiri.
"Gu-e.... Mpptt." Tanpa di duga, Alvarez menyambar bibir itu dengan cepat. Tanpa permisi bahkan tanpa pamit terlebih dulu pada gadis pemilik jogetan indah.
Queen memberontak, ia berusaha memukul bahkan mendorong dada bidang Alvarez dengan kasar. Namun, sialnya pria itu malah menggenggam erat tangannya dan membawa tangan mungil itu mengalung dilehernya.
"Kurang ajar om gila," batin Queen terus saja berontak dalam kendali Alvarez.
Tokk... Tok... Tok...
Suara ketukan pintu membuat Alvarez menghentikan aksinya. Ia menajamkan pendengarannya dengan begitu jeli, hingga di beberapa detik kemudian suara orang jatuh begitu terdengar menyakitkan.
"Aaa... Sialan," umpat Alvarez ketika ia sudah terjatuh kebawah dengan posisi yang tidak etis. Dimana bokongnya lebih dulu mendarat di lantai marmer mewah miliknya.
Berbeda dengan Queen, gadis itu memilih berlari membuka pintu kamarnya uang tadinya di ketuk. ia memilih aman, ketimbang menjadi santapan Om gatel yang berkelanjutan. "Awas lo ya!" ujarnya menunjukkan jari tengahnya kearah Alvares sebulan membuka pintu kamarnya.
"Brengsek, mimpi apa gue punya istri bar-bar kayak gitu," gumam Alvarez menahan nyilu di pinggangnya.
Ceklekk...
"Ada apa, Sayang?" seketika Queen terdiam ketika membuka pintu kamarnya dengan kasar. Matanya melotot sempurna mendapati siapa yang sekarang berada di depannya dengan wajah penuh tanda tanya disana.
"Tante," Beonya berusaha menetralkan rasa terkejutnya. Queen menggaruk tengkuknya yang tak gatal sembari matanya menelisik tubuhnya dari bawah hingga atas. Sudah mirip gembel pikirnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
💞Dormon💙💙💙
Garuk dong Queen/Facepalm//Facepalm/
2025-01-11
0