Bab 17

"Bisa diam gak?!" sentak Queen ketika Alva terus merecokinya. Pria dewasa itu sangat suka mengganggu Queen apalagi sampai kesal seperti sekarang ini. Wajah marahnya nampak begitu cantik dengan bibir mengerucut dan pipi yang menggembung.

"Gue tanya harusnya lo jawab bukannya diem aja." Alvarez berujar dengan senyuman kecilnya. Dengan kedatangan Queen dalam hidupnya, dunianya seakan mendapatkan hiburan tersendiri jika ia terus saja menjahili gadis cantik tapi bar-bar tersebut.

Yah, selama berada dalam perjalanan menuju kediaman Sinklair. Alvarez terus saja bertanya-tanya perihal yang ia ungkit di perusahaan. Tapi, sepertinya Queen belum siap menjawabnya. Hingga sekarang keduanya sudah berada di dalam kamar milik Queen hanya berdua saja.

"Bisa gak sih di tunda dulu jawabnya. Pala gue lagi puyeng sama pelajaran sekolah di tambah lo. Masih ada hari esok, 'kan? Gak perlu sekarang jawabnya." Queen mengusap kasar wajahnya frustasinya ketika ia melihat senyuman meremehkan dari Alvarez. pria itu membuat seorang Queen darah tinggi seketika.

"Itu terserah lo, yang penting gue bakal tetep apa yang gue mau. Dan lo....

Tuttt....

ucapan Alvarez terhenti ketika ponsel yang berada di sakunya berbunyi. Dengan cepat Alva melihatnya hingga membuat senyuman lebar terbit di bibir itu.

Alvarez : Bagaimana, Baby?

Alvarez: Kamu merindukanku, baiklah. Kita akan ketemu setelah ini. Tunggu aku, Baby.

Mata Queen membulat secara sempurna ketika Alvarez usai menerima telpon tersebut. Ia mengambil ponsel milik Alvarez dan membuangnya secara asal.

"Lo...."

Belum usai ucapan Alvarez, gadis yang berstatus istrinya itu membekap bibir Alvarez dengn brutal. Bahkan, tubuhnya sudah duduk sempurna di pangkuan Alvarez saking buntu otaknya sekarang.

Tanpa membuang kesempatan, tangan Alvarez menekan pinggang Queen agar gadis itu semakin menempelkan tubuhnya pada tubuhnya. Menjadikan seorang pria yang kerap kali bergonta-ganti pasangan, tak membuat seorang Alvarez bosan. Bahkan, dengan perlakuan yang terkesan kaku dari Queen saja, sesuatu yang ada di balik sana terasa menegang sempurna.

Tapi, perlu di garis bawahi. Sosok Alvarez Memnag suka bergonta-ganti pasangan sejak usia menginjak 20 tahun. Tapi yakinlah, itu hanyalah sebagai menghilangkan stres saja, dan jika untuk berhubungan badan. Alvarez lebih memilih tidak menyatukan kepemilikannya pada sembarang wanita. Yang ada hanyalah sebuah ciuman bahkan cumbuan tanpa harus menyatu pikir Alvarez.

Dalam hati Alvarez, ia tersenyum kemenangan ketika Queen malah dengan suka rela menyerahkan dirinya tanpa paksaan.

Tanpa melepas pagutan bibirnya, Alvarez berusaha merebahkan tubuhnya di ranjang milik istrinya. Dengan menekan tengkuk dan pinggang Queen, Alvarez merubah posisi, pria itu sekarang sudah mengukung tubuh Queen yang masih brutal menciumnya.

"Kamu cemburu!' Alvarez berucap kala Queen menghentikan aktivitasnya, gadis itu menghirup udara sebanyak-banyaknya saking habis oksigennya.

Tentu saja Queen menggeleng dengan cepat, meskipun gadis itu tak bersuara, tapi dengan gelengan kepalanya itu sebagai bentuk jawaban dari apa yang dipertanyakan Alvarez padanya.

"Ak... Ouhhh." Belum usai berbicara, suara desahan tiba-tiba saja terdengar dari bibir Queen ketika Alvarez mencium bahkan sedikit menggigit leher jenjang yang nampak menggoda di matanya. "Apa yang lo lakuin?" suara Queen sudah mirip bentakan ketika Alvarez melepaskan pagutan di lehernya. Bahkan, Queen merutuki kebodohannya karena gegabah mengambil tindakan yang membuatnya malu di depan Alvarez.

"Kenapa? sah-sah saja gue lakuin itu. Lo bini gue dan apa tadi lo lupa kalau lo yang bikin gue kayak gini? Dan yah, Berarti dengan tidak langsung lo udah setuju sama apa yang gue tawarin ke lo. Mulai detik ini bahkan malam ini, lo Arqueena Arsila Sinklair resmi nurut sama apa yang gue mau." terang Alvarez dengan tatapan berbeda, terlihat sangat serius dan penuh penegasan.

Deggg...

Jantung Queen berdetak tak menentu, bahkan suhu udara dingin di dalam kamar itu terasa panas hingga menimbulkan keringat dingin bercucuran di dahi bahkan tubuh Queen.

Gadis itu keberatan dengan ucapan yang baru saja terlontar dari bibir Alvarez. Ia menggelengkan kepalanya, tapi Alvarez malah melangkahkan pergi keluar kamar yang terasa panas menurut Queen.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Rosmalinda

Rosmalinda

lanjuuttt thor Update ny jgn lm2 klo bisa lngsnh dua bab skali Update hehehe,, 🤭

2024-12-06

2

💞Dormon💙💙💙

💞Dormon💙💙💙

Nurut2 Queen

2025-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!