Bab 7 Sah

SAHH...

SAHH...

SAHH...

Suara beberapa orang begitu menggelegar ketika Alvarez selesai mengucapkan ijab kabul atas nama Queen. Sosok cantik yang membuatnya terpikat hanya dengan jogetannya.

Memang tak banyak yang hadir ke acara pernikahan Queen dan Alvarez, itu semua demi menjaga kenyamanan mempelai wanita yang masih ogah-ogahan menerima pria yang sekarang menjadi suaminya.

"Kalian sekarang sudah sah menjadi seorang suami istri," ucap penghulu dengan senyuman ramahnya. Kedua mempelai sendiri tak menunjukkan reaksi apapun hanya diam seribu bahasa terutama Queen yang nampak muram.

"Queen, salim sama suamimu!" suruh Liana yang merasa malu ketika queen hanya diam saja.

Queen memutar bola matanya malas, mendengar suara Liana saja ia malas apalagi kini wanita itu malah berada di depan matanya. Ia berusaha mengalihkan pandangannya dari wanita itu dengan cepat, "Apa lo?" sentaknya dengan suara lirih ketika tatapannya bersibobrok dengan mata elang Alvarez.

"Kita akan melanjutkan malam yang tertunda gadis nakal," sahut Alvarez berbisik, bahkan ia menyempatkan meniup leher jenjang Queen yang terpampang indah disana.

"Sialan, kau menerima perjodohan ini hanya karena ingin balas dendam huh!" sergah Queen menatap sengit ke arah Alvarez. Tapi yang ditatap malah tersenyum tampan hingga membuat Queen semakin kesal dan dongkol. "Queen kenapa? kecilkan suaramu," pinta Rommy yang memang berada disana. Pria itu di hubungi secara tiba-tiba oleh Arsha hanya untuk menjadi wali nikah putrinya.

Awalnya ia menolak permintaan Arsha, tapi ketika sebuah warisan yang menjadi ketakutannya di lenyapkan. Barulah Rommy mau menjadi wali nikah Queen dengan suka rela.

*********

"Kenapa wajah suami Queen gak asing ya!" celetuk Amel menatap lamat ke arah depan. Tepatnya ke arah dua mempelai melakukan sesi foto bersama para keluarganya.

Erina menatap ke arah Amel. "Lo lupa kalau cowok itu yang cium Queen di bar!" sergah Erina memicu matanya.

"What the___ mpttt.

"Lo bisa diem gak! Mau bibir lo gue jahit," hardik Amel sembari membungkam kasar bibir Adiva dengan tangannya. Bahkan matanya melotot ke arahnya.

"Njir, tangan lo bau, Mel," sarkas Adiva menghempaskan tangan Amel yang masih setia membekap bibirnya.

"Bodo amat," sahutnya kembali bersedekap dada dengan pandangan lurus ke depan. "Jadi dia Tuan Alvarez!" imbuhnya dengan suara lirih.

"Tepat sekali."

"Apa iya dia mau nikah sama Queen hanya karena malam itu?" gumam Adiva yang dapat di dengar oleh Erina dan Amel.

"Bisa saja, tapi semoga saja tidak. Kita doakan yang terbaik buat teman kita Queen," sahut Amell menimpali.

*******

Semua sesi sudah di lalui Alvarez dan Queen dengan lanca, meskipun Queen pribadi sangat terpaksa melakukannya hanya karena perintah Arsha yang tidak bisa di ganggu gugat.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 00.12, rumah yang tadi ramai kini sudah sepi. Bahkan para pelayan pun juga sudah mengisyaratkan tubuhnya.

"Alvarez, Kakek titip Queen ya! Jaga dia jangan sampai ada yang menyakitinya. Kakek tau kamu belum mencintai cucu Kakek tapi setidaknya hargai dia. Kakek menikahkan mu dengan dia karena kakek percaya padamu, kamu sanggup menjaga cucu nakal kakek," ungkap Arsha ketika melihat Alvarez hendak masuk kedalam ruangan. Disana sudah nampak sepi tak ada manusia yang berkeliaran lagi selain Alvarez dan Arsha sekarang.

"Jadi nama panggilan dia Queen. Cantik juga," batin Alvarez menganggukkan kepalanya berkali-kali sembari menyimak ucapan Arsha.

"Aku akan menjaganya, Kek. Aku tidak tau kapan bisa mencintai cucu Kakek, tapi akan aku usahakan menjaganya seperti kakek menjaganya," sahutnya dengan senyuman yang begitu ramah.

Arsha tersenyum mendengarnya, "Kakek percaya padamu, Alvarez. Kamu bisa janji kan tidak akan mengecewakan Kakek," jelasnya, entahlah ia masih mengkhawatirkan keadaan cucunya meskipun hatinya sudah yakin dengan keputusan yang sudah dia buat.

"Janji, Kek," sahutnya dengan serius, ia berusaha meyakinkan Arsha akan ucapannya agar tak lagi mengkhawatirkan cucunya.

Hembusan nafas lega dilayangkan Arsha begitu saja. Ia bahagia mendengarnya, ia mengira ia tak salah pilih dengan jodoh yang sudah diberikannya untuk Queen cucunya. "Istirahatlah, kamu pasti kecapekan beberapa ini mengurus pernikahan kamu tanpa Queen yang membantu." Arsha mengucapkan sembari mengusap bahu Alvarez disertai senyuman mengembang.

"Iya, kek. Aku tidak ingin mengecewakan kalian," sahutnya dengan tulus.

"Pasti Demon sangat bangga memiliki cucu sepertimu," pujia Arsha sebelum melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Alvarez yang tengah menatap kepergiannya.

"Aku akan membuat gadis nakal itu jera karena telah menamparku." senyuman miring terjebak jelas ketika Arsha sudah lenyap dari pandangannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

💞Dormon💙💙💙

💞Dormon💙💙💙

Main percaya aja sih kakek, gak tau gimana tingkah menantunya itu.

2025-01-11

0

💞Dormon💙💙💙

💞Dormon💙💙💙

Masak gak inget, tuh cowok yang udah bikin Queen darting woyyy/Joyful/

2025-01-11

0

💞Dormon💙💙💙

💞Dormon💙💙💙

Alvarez nakal ih/Facepalm/

2025-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!