Harry Berusaha Adaptasi

"Lama tak jumpa, Penelope..." ucap Merry sambil tersenyum. Dia menyodorkan tangan kanan untuk menyalam sang dokter.

""Lama tak- sudah 50 tahun berlalu, Bos! Ada apa kemari?!" sahut Penelope sambil cepat menyambut tangan wanita ringkih itu. Segera dia meminta suster menyediakan minuman, sementara dirinya mengajak Merry dan pemuda itu duduk di kursi ruang tunggu yang berbentuk sofa. Atau tepatnya si pemuda saja, karena Merry hanya digeret mendekat ke sofa tersebut.

Tak lama, si suster kembali sambil membawa teh manis hangat untuk semua disana. Penelope memintanya kembali ke pos-nya setelah menaruh teh tersebut.

"Bukankah dia...?" tanya Merry sambil mengerling si suster. Penelope mengamit tangan Merry sambil mengangguk.

"Dia anak dari Donya dan Kapten. Dia mengikuti siklus pertumbuhan Saturnian. Jadi..." ucap Penelope dengan nada keibuan, yang menurut Merry sangat aneh. Karena Penelope yang dulu adalah seorang Succubus metal yang sangat gaul dalam berbicara. Namun Merry memahami yang dimaksud Penelope. Ras Saturnian pada dasarnya memiliki usia Muda yang lebih panjang daripada manusia biasa. Tapi...

"Jadi Donya...?!" tanya Merry takut-takut.

"Sudah meninggal, tiga bulan setelah melahirkan...." jawab Penelope agak menunduk sedih. Merry turut bersedih. Dia dahulu hanya tergabung di Liga Wanita Duron sampai dia hamil saja. Saat itu Donya Frieheidosh hanya baru menunjukkan penuaan drastis.

Setelah hamil, Merry memutuskan keluar dari rumah Midara karena arahan keluarganya. Bukan berarti dia putus koneksi. Axilia, Midara dan Euginia masih mengunjunginya, bahkan hingga anaknya dewasa dan menikah! Setelah anak dan menantunya meninggal, Merry lebih fokus dengan SPD, sambil mengajari Valendro banyak hal. Tentu kedua kakak Valendro sudah mandiri saat ini walau belum memutuskan mencari pasangan.

Dia merasa tak enak hati. Karena fokus SPD, Merry berangsur lost kontak dengan Donya atau siapapun yang sudah tak datang menemuinya.

"Bukan salahmu, Bos. Kapten pahami itu dan semua di rumah Midara paham dengan kesibukanmu" ucap Penelope sambil meremas lembut tangan wanita tua mungil itu.

"Oh ya, siapa ini? Dan ada perlu apa kemari...?" tanya Penelope antusias bergantian melihat si pemuda dan Merry.

"Ini Valendro, cucuku. Dia meneruskan karir saya di SPD. Kami..." jawab Merry lalu dia menengok ke arah Valendro sambil mengangguk. Valendro segera mengeluarkan smart pamflet berukuran kertas A3 dan menaruhnya di meja depan sofa agar Penelope dapat dengan jelas melihatnya.

Ternyata itu detil Misi dari permintaan Osayr. Mata Penelope menerawang menelusuri daftar keterangan dari Misi tersebut. Matanya menutup muram setelah selesai membacanya sambil mengambil nafas dalam.

"Maaf, aku tak dapat membantu kalian soal ini" ucap Penelope terdengar finalitas, sejenak Merry dan Valendro memasang raut wajah kecewa, "tapi, kurasa aku tau siapa yang bisa membantu kalian... Kalian perlu akses untuk mengunjungi dimensi Iblis, bukan?" tambahnya. Membuat kedua manusia itu sumringah kecil.

****

< Serenium, Docking Pod >

"Baiklah, kalian berdua siap?" tanya Neoron. Makaria dan Mimi mengangguk bersemangat.

"Ruby, kau juga siap?" tanya Neoron lagi ke Robot Maid disamping kedua wanita. Neoron memutuskan meminta Robot itu menjaga kedua wanita. Ini keputusannya sendiri sebagai Kapten Serenium.

"Siap, Kapten" maka ketiga individu masuk ke salah satu Pod, lalu sang kapten menteleportasi Pod tersebut ke dimensi tujuan mereka. Neoron lalu menyetting kontrol teleportasi tersebut, sehingga apabila ketiga individu tersebut selesai, mereka dapat kembali sendiri tanpa mengontak Serenium.

"Ivy, track log aktivitas mereka seperti biasa" ucap Neoron ke AI yang ditanamkan pada Serenium oleh Valendro.

"Perintah diterima, Kapten. Apakah ada aktivitas yang perlu di-filter, Kapten?"

"Cukup filter segala hal yang pribadi tentunya. Hal pribadi yang tidak melibatkan orang asing, kau tau maksudku?" tambah Neoron cepat. Hal terakhir yang dia expect terjadi ke para wanita itu adalah tindak kriminal yang dilakukan penduduk lokal ke mereka.

"Dimengerti, Kapten. Jarak log disetting jangkauan sepuluh meter di sekeliling mereka. Log aktif" selanjutnya, mulailah Ivy dalam mode diam. Neoron tau AI itu mulai, dengan otomatis, memindai aktivitas para wanita yang sedang bertamasya tersebut.

* Menerima pesan dari SPD *

Neoron segera memeriksa pesan tersebut di komputer Bridge. Pesan itu dari Valendro:

Neoron,

Utusan SPD untuk Misi spesial Kru akan siap ketika kalian pulang ke hangar. Jadi tolongi persiapkan segala sesuatu kebutuhannya di Serenium.

Spv. Prof. V

Segera Neoron mengetuk keningnya untuk meneruskan pesan ini ke Berliana. Sang Robot Maid saat ini sedang memasak di dapur, ketika dia menerima, dia hanya stop sebentar dari aktivitas mengaduk, matanya memproses penerimaan pesan, lalu 10 detik kemudian dia melanjutkan memasak.

Sementara itu, Harry Khan saat ini sedang bersantai di kamarnya. Pekerjaan yang dia terima saat ini sebenarnya tak terlalu buruk. Walau lelah ketika Misi, tapi setelahnya? Jauh lebih santai dari perkiraannya.

"Wah ga bisa nih begini terus!" ucapnya menyentak lalu bangkit dari tidurnya. Dia lalu segera keluar kamar dan berjalan cepat menuju Bridge.

"Hai Kapten! Saya ingin bertanya, adakah hal yang bisa kubantu secara teknikal? Dan juga mungkin ada pedoman teknologi yang digunakan pada pesawat ini? Saya bosan, saya ingin mengotak-atik sesuatu yang berguna!" ucapnya sambil agak nyengir. Neoron yang mendengar semua ini, dengan cepat dia mengakses data kemampuan serta talenta yang dimiliki Harry selain berlari.

"Ah... Anda dapat mencari pedoman teknologi pada pesawat ini di perpustakaan tentunya, Tuan. Dan mengenai kesibukan. Anda boleh meminjam atau membeli Laptop kuantum dari saya. Sebenarnya SPD menyediakan hal ini, hanya saja, tak semua makhluk paham menggunakan komputer, bukan begitu?" ucap Neoron bijak. Harry terlihat sumringah.

"Baiklah, aku akan mencari pedoman teknologi di perpustakaan! Selain itu, tolong kirim satu laptop di kamarku, Kapten!" dengan riang pemuda itu segera melesat cepat menuju perpustakaan. Neoron menggeleng kepala melihat tingkah pemuda tersebut.

Sebenarnya dibilang "mengirim" kurang tepat. Nyatanya Neoron hanya mengutak-atik database di komputer Bridge, memilih icon Storage, Laptop, dia lalu men-drag satu laptop kuantum spek standar langsung ke denah Serenium, yaitu kamar Harry. Tak lama di kamar Harry, sebuah laptop kuantum sudah terletak rapi diatas mejanya, lengkap dengan sedikit panduan awal penggunaan.

****

< Kantor Pusat SPD, Sehari Sebelum pesan ke Neoron terkirim >

Seorang pemuda jangkung berusia belasan tahun. Wajahnya yang oriental serta penampilannya dengan kaos santai, jaket berbahan jeans serta celana kargo panjang. Dia sedang berdiri di depan Lift. Tentu setelah dia mengatakan identitas dan maksud kedatangannya ke kantor tersebut, resepsionis segera menyarankannya segera ke lantai kantor tertinggi yaitu lantai 80.

*ding!* (bunyi lift tiba), dia pun masuk ke dalamnya.

*ding! Lantai 80. Departemen Kriminal & Investigasi Realita*

"Aha....halo, halo, selamat datang di SPD, nak!" sambut Valendro cepat dan menjabat tangan pemuda itu.

"Salam kenal, om. Saya Zagreus"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!