< Beberapa bulan kemudian. Hangar Tower Saturnian Private Detective >
"Hupp.." seorang gadis muda pendek baru saja tiba melewati lorong, yang disarankan majikannya Gao, untuk menutup mata.
Samantha yang bertugas memperkenalkan kolega Makaria, segera menyambut gadis muda yang terlihat paling jadul tersebut. Dia adalah Mimi, gadis muda dengan kepandaian medis diatas rata-rata manusia pada jaman kerajaan Dinasti Qin.
"Tolong buka mulutmu" ucap Sam santai dalam bahasa Mandarin. Mimi membuka mulutnya pasrah, karena menurut majikannya Gao. Ekspedisi ini seharusnya berisikan manusia-manusia terpercaya. Dengan cekatan Sam memasukkan sebutir kecil pil. Mimi merasakan sensasi aneh di mulutnya. Pil itu segera lumer dan rasanya dengan cepat menstimulus otak dan sarafnya.
"Baik, kau sudah boleh buka matamu, Mimi" ucap Sam dua menit kemudian. Hal pertama yang dilihat Mimi adalah wajah cantik khas barat Sam.
"Bagaimana perasaanmu?" tanya Makaria mendekatinya. Berhubung kemungkinan Mimi salah satu nenek moyangnya yang sangat jauh. Wajah mereka berdua sama-sama oriental, hanya saja Makaria lebih bergaya barat.
Mimi sebenarnya mendengar bahasa asing ditelinganya, namun betapa kagetnya mulut dan otaknya mampu memahami bahasa yang keluar dari Makaria dan Sam.
"Umm... Dimana ini...?!" celetuk Mimi bingung. Dia pun mengedarkan pandangan ke sekeliling. Terdapat sekelompok orang berdiri agak jauh, karena Sam khawatir keramaian akan membuat gadis kecil itu panik.
"Hmm... Ini bukan luar negeri, Mimi. Tapi ini planet lain, em... Bumi yang lain. Tapi kamu jangan khawatir. Kami disini akan memastikan keselamatanmu selama bertugas disini. A-apakah kamu sudah siap bertemu dengan rekan kerjamu...?" ucap Sam kalem dan menenangkan.
Mengingat dirinya hanya membawa sebuah tas kain khas jaman dulu, Mimi merasa dia akan banyak berbelanja untuk menyesuaikan diri dengan koleganya namun...
"Jangan khawatir, Mimi. Kami akan menyuplai kebutuhan dasar untukmu, termasuk seragam khusus!" sahut Valendro yang berjalan mendekat. Pria berkacamata itu dengan sigap membaca gerakan gelisah gadis itu dan menebak dengan tepat permasalahannya. Sam pun mengiyakan hal tersebut ke Mimi.
"Anu...saya sudah siap. Tolong beritahu detail tugas saya." ucap Mimi, masih merasa aneh dirinya mengatakan bahasa lain, padahal dia masih mengucapkan Mandarin. Hanya saja mulutnya tampak seperti auto-menterjemah segala hal yang dia pikirkan.
Maka Makaria, Sam dan Valendro pun mengajak gadis kecil itu ke kerumunan yang terdiri dari beberapa manusia bentuk aneh yang belum pernah dilihat Mimi seumur hidupnya.
"Pria ini adalah Hayate 'Sprint' Davis, disebelahnya adalah seorang Elf bernama Osayr, gadis sebelahmu adalah Makaria. Guys, gadis ini akan menggantikan sementara Paramedis yang tertunda keberangkatannya bernama Mimi. Dia adalah seorang Apoteker bertalenta!" ucap Sam dengan bangga.
"Kalian semua, saya perkenalkan kedua robot android yang akan menemani kalian. Neoron sang kapten, dengan Berliana, veteran robot pembantu dari project sebelumnya" ucap Valendro formal. Disampingnya terdapat sebuah robot berperawakan tak berbeda dari manusia normal. Hanya saja kedua robot pria dan wanita itu memakai semacam headset di kedua telinganya. Neoron berpakaian serba putih, tampang kebapakan namun berenerjik. Sedangkan Berliana, rambutnya dipangkas pendek dan berkriwil, memberi kesan robot maid senior.
"Dan saya persilahkan nenek saya memberikan sepatah dua patah kata, Merry Einstein" ucap Valendro bak MC. Duweina menoyornya pelan dari belakang.
Seorang nenek yang sudah sangat uzur dengan kursi roda dibawakan oleh Duweina. Keempat kru Serenium memberi hormat, walau Osayr tampak sedikit acuh karena berbeda ras. Elf pada dasarnya memang ras yang agak arogan. Namun karena dihadapannya seorang yang sudah tua, dia berusaha ikut mengangguk pelan.
"Ehem, seperti yang dijelaskan oleh Sam, Valen dan Wein, bahwa kalian disini dipilih berdasarkan kemampuan dan talenta kalian. Ada yang mengikuti amanat orang tuanya, majikan. Namun ada juga yang," sejenak Merry mengerling singkat ke Osayr yang tampak acuh, "...diasingkan, untuk bekerja lebih baik dalam arahan kami. Saya berharap kalian semua dapat bekerja sama dengan baik. Tugas-tugas akan dijelaskan mendetil oleh Neoron dan Berliana. Robot maid ini sudah bekerja untuk ekspedisi semacam ini sejak project pertama SPD, jadi kalian dapat tanyakan banyak hal yang mungkin sulit dipahami, paham semua?"
"Siap, Bu Merry!" sahut Hayate, Makaria dan Mimi. Osayr hanya mengangguk singkat. Merry memperhatikan itu, mengerling pada Duweina, dia lalu meminta Mimi dan Osayr mendekatinya. Duweina tampak bingung sejenak.
"....." bisik Merry sejenak ke Osayr, yang membuat pria Elf itu terkejut dan ketakutan mundur. Mimi dan Duweina saling pandang bingung. Lalu Merry mendekat ke Mimi.
"Mimi, saya tahu kamu adalah apoteker jaman kerajaan, tapi tetap saja eksistensi kamu harus dijaga dengan baik. Itu sebabnya kamu ditempatkan disini hanya sementara. Saya minta maaf karena Paramedic kami mendapat kendala tiba terlambat. Hmm...mungkin sekitar setengah sampai satu tahun, barulah kamu bisa kembali ke jamanmu. Mengerti?" ucap Merry lembut, Mimi sempat tertegun, walau Merry tampak galak ternyata nenek ini ada sisi halusnya juga.
"Sama sekali tak perlu minta maaf, nek! Saya malah senang mendapat kesempatan belajar hal baru. Eh...eto, apakah hal baru ini kelak dihilangkan dari memori saya?" tanya Mimi menyelidik dan berusaha tetap sopan.
"Ah soal ini, teknologi kami sudah dapat memilah hal apa saja yang kelak bisa kamu simpan dan yang tidak bisa disimpan, harap dimengerti. Kami kaunsel waktu disini, sangat menjaga keseimbangan Alur Waktu dan Realita..." jawab Merry mendetil dan berwibawa. Mimi tersenyum dan mengangguk paham. Kalo otak detektifnya menebak benar, memang sepantasnya ada hal-hal yang tidak bisa cepat diterima di masyarakat pada jamannya.
"Baiklah, kalian berempat akan diberikan dua kamar atau terpisah, harap beritahukan ke Berliana. Pesawat Serenium sangat luas didalamnya. Tapi saya harap, kalian tidak terlalu merepotkan Robot Maid ini. Mengenai jadwal dan rute terbang, selanjutnya akan dijelaskan oleh Neoron di pesawat nanti, mengerti?" ucap Sam tegas. Semua menghormat kepadanya, kecuali Mimi yang agak kaku dengan salam hormat jaman modern.
"Neoron, apakah menurutmu ini sudah cukup?" tanya Valendro, Merry juga ikut menyimak. Robot Kapten itu menganalisa sejenak.
"Saya rasa pesawat ini membutuhkan satu Robot Maid tambahan yang baru. Bukan karena saya tak percaya Nona Berliana, tapi ada beberapa...ah...individu yang menurut saya, agak sulit diatur oleh Nona Berliana sendirian. Apakah anda setuju, Profesor Merry?" sahut Neoron dengan profesional. Valendro menatap neneknya sejenak, Merry mengangguk.
"Baiklah, saya akan mengirimkan satu Robot Maid tambahan malam ini. Kalian hari ini penyesuaian dulu saja dengan pesawat ini, besok baru berangkat, oke?" jawab Valendro tegas.
"Perintah diterima, Profesor Valendro. Kalau begitu saya permisi masuk terlebih dahulu." sahut Neoron sopan. Sam dan Duweina yang sedaritadi mendengarkan, agak bingung sejenak.
"Emangnya kita ada Robot Maid yang cukup kompeten dengan Berliana?" tanya Duweina. Sam mengangguk ikut bingung. Valendro dan Merry hanya tersenyum smirk menakutkan menanggapinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments