chapter 8

"Kau tampan" gumam Luna memainkan rambut Landon yang sedang menatap wajahnya.

"Tentu saja. Jika aku jelek kau tak akan jatuh cinta padaku" Landon berkata sambil mendekatkan hidungnya dengan hidup Luna dan mereka tertawa bersama.

"Apa yang membuatmu menyukaiku? kau tahu sendiri aku bekerja sebagai apa?" tanya Landon lagi ingin tahu perasaan Luna.

"Entahlah, kau spesial bagiku dan aku baru pertama kalinya menyukai seseorang." Jawab Luna.

Landon tak mengerti mengapa begitu banyak wanita yang selalu mengejarnya, meski sebagian dari mereka tau bagaimana sikap nakalnya. Ia sangat terkenal di kampus sebagai playboy karena sering berganti-ganti wanita, bahkan ada yang sampai berkelahi gara-gara dirinya.

Landon menerima mereka hanya untuk kesenangannya dan ia saat ini benar-benar dibuat jatuh cinta hanya pada Luna, wanita polos dan lembut yang dengan sukarela menyerahkan semua miliknya. Leander menyentuh alis lengkung dan lembut milik Luna. Bulu matanya tebal dan panjang alami berwarna gelap. Kulit Luna berwarna putih dan di hiasi bintik-bintik merah yang terlihat cantik.

Landon sangat berbeda dengan Leander yang pendiam dan memiliki sikap tegas, meski mereka kembar tapi perangai mereka sangat berbeda. Leander hanya memiliki satu wanita yang sering terlihat bersamanya, bahkan Leander akan menikahinya hanya agar wanita terlindungi. Tapi tidak dengan dirinya yang suka bersenang-senang dan memiliki banyak teman.

"Ceritakan semua tentangmu." Ucap Landon yang ingin tahu kehidupan Luna lebih banyak.

"Aku sangat suka bermain piono dan juga balet, aku beberapa kali mengikuti lomba, kemudian berhenti karena suatu alasan. Tapi di rumah aku masih sering memainkan piono jika sedang suntuk." jawab Luna yang membuat Landon sedikit terkejut dengan apa yang ia dengar.

"Kau luar biasa, aku ingin melihatmu memainkannya suatu hari nanti" Balas Landon membuat Luna menyembunyikan wajahnya di dada pria itu.

"Bagaimana dengan orang tuamu" tanya Landon lagi.

''Daddy meninggal kecelakaan dan kami tidak begitu dekat, ibuku memiliki sikap yang keras, sehingga kami tidak pernah menikmati waktu bersama. Aku mengerti, karena sejak kematian daddy, ibuku bekerja keras untuk kehidupan kami. Terutama untukku, kami tidak banyak berbicara dan hanya berbicara seperlunya.'' Luna menceritakan kedua orang tuanya yang sangat jarang ia bicarakan dengan orang lain.

Landon mencium kening Luna sedikit lama dengan penuh kasih sayang. Senyum Luna menghiasi bibir mungilnya dan senang dengan obrolan mereka berdua. Saat memandangi wajah Luna, ia merasa bahwa membohongi Luna bukanlah sesuatu yang pantas ia lakukan.

"Bagaimana denganmu?" tanya Luna yang ingin tahu tentang Landon.

"Tak ada yang baik yang bisa aku ceritakan tentangku" jawab Landon kemudian mencium bibir Luna lembut.

"Aku harus pulang, sebentar lagi bibi akan datang untuk menyiapkan sarapan untukku dan ia akan terkena serangan jantung jika melihatku tidak berada dirumah" ucap Luna melepas ciuman mereka dan menatap wajah Landon.

"Baiklah, ayo." Ujar Landon kemudian membantu Luna bangun dan memakaikan jaket Luna kemudian menggandeng tangan wanita itu keluar menuju motornya.

Luna melingkari pinggang Landon dan memeluk pria itu erat, ia merasakan bahagia di dalam hatinya dan ingin terus bersama Landon. Landon pria yang sangat lembut dan menyayanginya, perhatian yang Landon berikan membuat ia mencintai pria itu.

"Aku ingin mengajakmu sarapan, tapi-

"Aku mengerti," ucap Landon saat mereka tiba di depan rumah Luna dan melepas helm dari kepala wanita itu.

"Apakah kita akan bertemu nanti?" tanya Luna dengan wajah sedih dan masuk kedalam pelukan Landon.

"Apa ibumu belum kembali?" tanya Landon.

"Mommy akan kembali 3 hari lagi dan aku tidak ingin sendirian." jawab Luna dan memberikan senyum.

"Aku akan menjemputmu setelah aku selesai bekerja" ucap Landon memeluk Luna ketika wanita itu masih tidak ingin berpisah darinya.

Luna mengangguk kemudian melepas pelukannya dan berlari masuk ke dalam rumahnya dengan melambaikan tangannya pada Landon yang masih menunggunya masuk.

Landon menyalakan motornya dan kembali ke rumah orang tuanya, ia ingin meminta sang ibu mencabut hukumannya. Ia ingin mengatakan siapa dirinya kepada Luna dan tak ingin membohongi wanita itu terlalu lama.

__________________

Ponsel Landon berbunyi saat ia dalam perjalanan, ia berhenti dan mengangkat ponselnya.

"Landon, kau dimana? teriak Mike salah satu teman geng motor Landon.

"Aku sedang dalam perjalanan menuju rumah. Ada apa Mike?'' Landon bertanya ketika mendengar keributan di belakang Mike.

"Kami di klub milik James, mereka memukulinya dan merusak klub. Cepatlah kesini karena James tak sadarkan diri dan mereka masih terus memukulinya" jawab Mike cepat kemudian memutus sambungan telepon.

Landon melajukan motornya menuju klub milik James. Keadaan klub sudah sangat ricuh dan hancur saat Landon tiba, ia melihat James tak sadarkan diri dengan kepala terluka akibat dipukul dengan botol minuman. Teman-temannya masih terlihat berkelahi dan Landon menendang pria yang akan memukulnya dengan tongkat.

Landon berlari ke arah James dan mengangkat pria itu bersama Mike dan terjatuh saat seseorang memukul kakinya membuat ia hilang keseimbangan.

"Sial, kau mau bermain-main denganku' Teriak Landon kemudian memukul pria itu hingga terjatuh.

Landon yang menahan emosi akhirnya ikut terlibat perkelahian hingga terdengar bunyi sirene polisi membuat musuh mereka berlarian keluar. Landon dengan cepat membawa James menuju mobil pria itu dan membawa sahabatnya ke rumah sakit.

Landon membawa James ke rumah sakit milik ibunya. Ia meminta dokter untuk tidak mengatakan keberadaannya disini. Landon tak ingin ibunya marah dan menambah hukumannya menjadi berat.

''Anda juga perlu di obati, tuan Landon'' ucap salah satu dokter yang melihat Landon dan menyuruh perawat untuk menangani Landon.

"Bagaimana keadaan temanku?'' tanya Landon kemudian membuka jaket hitamnya.

"Teman anda sedang ditangani dokter, ia mengalami geger otak ringan'' jawab perawat yang sedang membersihkan luka diwajahnya.

"Apakah ibuku sedang berada disini?" tanya Landon lagi.

"Beliau sedang rapat bersama direksi rumah sakit dilantai empat" jawab perawat tersebut dan terpesona melihat ketampanan Landon meski wajahnya dipenuhi luka.

"Jangan mengatakan apapun pada ibuku'' ucap Landon ketika selesai dan memakai jaketnya kembali.

"Tapi beliau saat ini sedang menuju kesini'' ucap perawat itu sambil menunjuk ke belakang Landon.

Landon melihat ke arah tatapan perawat dan melihat ibunya sedang berjalan menuju ke arahnya dengan raut wajah khawatir dan juga marah. Landon meringis saat melihat ibunya mendekat dengan kedua tangan dipinggang. Perawat yang menanganinya telah pergi entah kemana.

"Ini masih pagi Landon, dan lihatlah apa yang terjadi pada wajahmu'' sahut Julia memegang wajah Landon dan menatap tajam putranya.

"Mereka memukuli James, dan aku tidak mungkin diam saja'' balas Landon dan meringis kesakitan saat ibunya menekan luka disudut bibirnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!