Landon berada di klub bersama teman-temannya, ia merasakan kepalanya mulai pening saat menghabiskan minuman pemberian wanita yang datang bersama Paul teman dan juga sahabatnya saat sekolah dulu.
Sejak tadi ia melihat wanita itu terus memperhatikannya dan mencari perhatian padanya. Tapi Landon tidak sekalipun merespon wanita itu.
Saat merasakan sesuatu terjadi didalam tubuhnya, ia berdiri dan mengatakan akan pergi mencari toilet agar wanita itu tidak mengikutinya. Kemudian Landon keluar menuju motornya yang diparkir tidak jauh dari pintu masuk klub dan kembali ke rumah sewaannya.
Landon memaki berulangkali wanita yang mencampur minumannya dengan obat. Dan ia tidak bisa melampiaskannya pada siapapun.
Landon yang sudah berkeringat dingin bergegas untuk masuk kedalam rumahnya dan dibuat terkejut ketika melihat Luna sedang duduk bersandar dipintu rumahnya.
Landon mendekati wanita itu dan membantunya berdiri. Luna akhirnya merasa lega setelah 2 jam menunggu kedatangan Landon.
''Baby, apa yang kau lakukan disini larut malam seperti ini?'' tanya Landon yang sedang berusaha menahan hasratnya.
''Aku merindukanmu'' jawab Luna kemudian mengulurkan tangannya untuk mengelap keringat yang menuruni wajah Landon tapi pria itu dengan cepat mundur menjauhinya.
''Maafkan aku, Luna. Tapi saat ini aku sedang tidak berada disituasi yang baik. Aku akan mengantarmu pulang'' ucap Landon manarik tangan Luna pelan tapi di tepis oleh wanita itu.
''Aku kedinginan, bisakah kita masuk?'' tanya Luna mengambil kunci kamar Landon dari tangannya dan membuka pintu kamar pria itu.
Luna melihat ruangan kecil yang hanya memiliki ranjang berukuran sedang dengan meja dan satu kursi. Ia tidak melihat barang-barang milik Landon kecuali hanya ada satu tas ransel berwarna hitam.
Luna duduk diatas ranjang karena kursi berada sedikit jauh darinya. Ia melihat Landon merasa gelisah dan mengeluarkan keringat yang banyak.
''Apa kau sakit Landon?'' tanya Luna yang merasa cemas melihat sikap Landon yang tidak seperti biasanya.
''Aku sedang tidak enak badan'' ucap Landon menelan ludahnya saat mendengar suara Luna yang lembut.
''Kalau begitu berbaringlah, aku akan mengambilkan minum untukmu'' ucap Luna berdiri dan melihat berkeliling mencari air minum untuk Landon tapi tak menemukannya.
''Aku baik-baik saja, aku akan mengantarmu pulang. Ini sudah sangat larut dan kau akan mendapatkan masalah jika ibumu tahu'' jawab Landon mendekati wanita yang beberapa hari ini ia rindukan.
''Mommy sedang berada diluar negeri, aku memutuskan kesini karena ingin menemuimu'' ucap Luna menyentuh kancing kemeja Landon.
''Apa kau habis dari klub? aku mencium bau minuman.'' ucap Luna lagi kemudian menyentuh wajah Landon dengan jarinya.
''Luna, seseorang telah mencampur obat di minumanku dan aku tidak ingin melampiaskannya padamu. Kau tahu bukan pria tidak bisa menahan ini terlalu lama dan aku sedang berusaha saat ini untuk tidak membawamu ke tempat tidur. Jadi, aku akan mengantarmu pulang dan kita akan bertemu lagi besok'' Landon berkata dengan tangannya mencoba melepaskan sentuhan Luna di wajahnya.
''Lalu, kau akan melampiaskan hasratmu pada siapa? setelah mengantarku pulang.'' tanya Luna polos.
''Aku tidak akan melampiaskannya pada siapapun, aku bisa mengatasinya tapi akan berbahaya jika kau berada dekat denganku saat ini'' jawab Landon menatap wajah Luna dengan hasratnya yang sudah mencapai kepalanya.
''Kalau begitu, aku akan membantumu'' bisik Luna kemudian mencium bibir Landon.
Landon yang merasakan ciuman lembut dari bibir Luna membuat pertahanannya seketika runtuh dan tangannya mencengkram leher wanita itu kemudian memperdalam ciumannya.
Luna tidak tahu keputusan apa yang dibuatnya malam ini, yang ia tau dia menginginkan Landon dan ingin merasakan sentuhan pria itu ditubuhnya. Sekali saja dalam hidupnya, ia ingin merasakan bagaimana rasanya bercinta, dan ia ingin melakukannya dengan orang yang ia cintai.
Landon mencium bibir merah Luna dengan kelembutan, Luna memejamkan matanya dan membalas ciuman Landon. Mereka berciuman untuk waktu yang lama dan Landon masih berusaha untuk tidak memanfaatkan Luna.
Landon menggigit bibir Luna dan melepasnya perlahan, dan bibir wanita itu tampak basah dan terbuka menandakan ia meminta Landon untuk menciumnya kembali.
''Katakan padaku Luna, apa kita akan melanjutkannya atau aku akan mengantarmu pulang. Karena jika tidak, aku tidak akan melepaskanmu untuk berhenti ditengah percintaan kita'' bisik Landon dengan bibirnya masih sedikit menempel dibibir seksi wanita itu.
Luna membuka mata dan menatap Landon intens, mata pria itu dipenuhi hasrat dan ia ingin menjadi bagian dari apa yang Landon rasakan.
''Aku menginginkanmu, dan-
Kalimat Luna terpotong dengan ciuman Landon yang menguasai bibirnya kembali. Pria itu membuka jaket dan juga kemejanya kemudian ciumannya turun di sepanjang leher jenjang Luna dan menghirum wangi yang ada disana.
''Aku hanya membutuhkan kalimat itu darimu'' ucap Landon kemudian membaringkan Luna diranjang kecilnya dan mencium wanita itu lagi.
Luna mengalunkan kedua tangannya dileher Landon dan meremas rambut pria itu saat bibirnya dikuasai oleh Landon. Ia membiarkan apa yang hati dan otaknya inginkan saat ini tanpa memikirkan hal lain.
Luna bahkan lupa dengan janjinya yang tidak ingin berhubungan serius dengan siapapun dan juga melupakan penyakit yang ia derita selama bertahun-tahun. Karena pikirannya saat ini hanya dipenuhi oleh Landon saja.
Landon mengangkat drees yang dikenakan Luna dan melepas pakaian itu dengan perlahan. Ia memandang tubuh polos Luna yang ada dibalik drees yang dikenakan wanita itu.
Landon membangunkan tubuh Luna dan mendudukkan wanita itu di atas pahanya, kemudian mereka berciuman kembali dengan tangan Landon bergerak naik turun di punggung Luna.
Ciuman Landon turun semakin ke bawah dimana dadanya masih terbungkus dengan bra berwarna nude dan Landon dengan perlahan menurunkan talinya dengan gerakan seksi membuat Luna menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan ia membantu Landon melepas kaitan branya.
Landon melihat dada Luna yang sudah terlepas dari penutupnya dan hasratnya kembali naik. Membuat ia menatap mata Luna lagi.
''Apa kau yakin, baby'' tanya Landon meyakinkan Luna agar tidak menyesal melakukan hal ini.
Luna mengangguk dan meremas rambut Landon dengan jarinya saat bibir pria itu bermain di dadanya. Ia menahan desahannya karena mereka berada dikamar Landon yang sempit dan ia takut ada yang mendengar suaranya.
Erangan pelan keluar dari bibir Luna saat Landon bermain dipuncak dada wanita itu. Kemudian Landon mencium bibir Luna dengan kuat hingga terlihat membengkak.
Hasratnya sudah akan keluar hanya dengan merasakan bibir wanita itu dan tubuh mereka yang saling menempel. Landon kembali membaringkan tubuh Luna diranjangnya dan membuka sisa pakaian ditubuh wanita itu.
Kemudian Landon mencium bibir Luna lagi, mengisap kulit sensitif leher wanita itu dengan kedua tangannya berada di dada wanita itu meremas kuat dan mencapai puncak tanpa memasukkan miliknya.
''Kau benar-benar berhasil menggodaku Baby'' ucap Landon dengan nafas memburu.
''Sekarang tidak ada kata berhenti dan aku tidak akan melepaskanmu'' ucap Landon kemudian berdiri dan melepas celananya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments