Mengembalikan Seragam Rizal

Dewa.... Karin duduk di depan kaca riasnya sambil menyisir rambutnya. Kapan sih lo itu peka. Dia hela napas panjang lalu dia berhenti menyisir dan kini tangannya justru meraih hapenya yang beberapa kali berbunyi. “Reno?” Karin membuka pesan WA Reno.

“Rin, lagi ngapain?”

“Keluar yuk mumpung hari Minggu.”

“Ngemall.”

“Okelah, gue ajak Dewa biar lo mau.”

“Reno apaan sih. Belum juga gue balas.”

“Reno, gue tuh lagi mager.” Balasnya pada Reno. Beberapa saat kemudian Dewa justru memanggil Karin lewat video call. “Kok Dewa malah vc.” Karin merapikan rambutnya sesaat yang tergerai lalu menerima panggilan video call dari Dewa.

“Karin..” panggil Dewa lewat video callnya.

“Iya. Apa sih? Lo tau kan gue itu paling males vc-an.”

Dewa nampak tersenyum. “Ngemall yuk, sama Reno.”

Yah, secepat itu Reno bilang sama Dewa. Karin menopang dagunya. “Emang lo mau nraktir gue?”

“Emang gue pernah biarin temen-temen gue haus dan kelaparan. Ayolah. Ajak Lisa sekalian yah.”

Raut wajah Karin berubah. Dia terpaksa mengiyakan. “Okelah. Eh tunggu jangan ditutup dulu.”

“Iya.”

“Dewa, lo pernah punya pacar gak sih?”

Terdengar tawa Dewa cukup keras. “Pacar? Lo sendiri pernah gak liat gue pacaran?”

“Nggak sih.”

“Terus ngapain lo tanya gitu. Naksir?”

“Masalahnya?” Karin memutar bola matanya. Gak mungkin juga gue jujur tentang masalah hantu itu. “Lisa yang nyuruh gue tanya ke elo.”

“Seriusan? Bilang aja gue jomblo udah lama. Kecuali kalau dia mau jadi pacar gue.”

“Lo pede banget. Saingan lo itu Kak Rizal.”

“Halah, Rizal itu sebelas dua belas sama gue. Udah lo siap-siap aja. Kita ngumpul di depan mall kayak biasanya. Lo hubungi Lisa ya.”

“Iya.”

“Ya udah cepetan soalnya gue gak bisa lama-lama. Sorry gue gak bisa jemput satu-satu.”

“Iya. Bawel.”

Setelah itu Dewa menutup panggilannya. Karin menghela napas panjang lagi. “Dewa, jadi lo beneran pengen deketin Lisa?!”

***

Lisa duduk santai di depan televisi sambil mengganti channel tv berkali-kali. Dia nampak bosan. Kebosanan itu tak lama setelah Bu Reni duduk di samping Lisa sambil membawa seragam yang sudah rapi dan terbungkus.

“Ini seragam Rizal kan? Balikin gih, siapa tau besok mau dia pakai.”

Entah kenapa Lisa tiba-tiba menjadi grogi. “Hmm, besok aja deh Ma. Lisa gak tau rumahnya.” Alasan Lisa.

“Lisa, rumah dia cuma beda satu gang dari sini. Dia juga anak ketua RT, masak kamu gak tahu sih.”

Lisa menegakkan duduknya yang semula santai. “Aduh Ma, Lisa malu..”

Bu Reni tertawa kecil. “Lebih malu mana balikin di sekolah atau di rumahnya.”

Lisa terdiam. Gak mungkin juga gue balikin di sekolah. Lisa akhirnya mengambil seragam Rizal dari tangan mamanya. “Iya deh, Ma.” Lisa berdiri menuju kamarnya berbenah diri sesaat lalu keluar dari rumah yang diiringi dengan senyuman sang Mama.

Kenapa gue jadi grogi banget gini? Lisa menghela napas lalu memantapkan langkah kakinya lagi. Kini dia memasuki pagar rumah Rizal. Kok rumahnya sepi? Lisa melihat pintu rumah Rizal yang tertutup. Mungkin di dalam. Lisa berjalan mendekati pintu lalu mengetuknya.

“Assalamu’alaikum. Permisi.” Sampai beberapa kali ketukan tetap tidak ada sahutan. Mungkin memang gak ada orang di rumah. Lisa akan membalikkan badannya tapi saat itu juga ada yang membuka pintu.

“Ya..” Rizal menghentikan perkataannya saat dia melihat Lisa yang datang.

Lisa kini meluruskan pandangannya. Pipinya bersemu merah saat melihat Rizal hanya memakai celana pendek dengan handuk yang melingkar di lehernya. Bau harum sabun dan rambut acak basahnya terasa begitu menggoda. Sebelum terlena Lisa membalikkan badannya.

“Eh, sorry. Bentar aku ke dalam dulu. Kamu masuk gih.”

“Hmm, enggak usah. Aku duduk diluar aja kak.”

Rizal segera masuk ke dalam. Lalu Lisa duduk di kursi teras depan sambil mengelus dadanya sesaat karena jantungnya hampir saja terhenti. Daya tarik Kak Rizal hebat banget. Mana jantung gak bisa diajak kompromi.

Beberapa saat kemudian Rizal keluar sudah dengan memakai celana panjang dan kaos lengan pendeknya. Rambutnya juga sudah tertata rapi. Dia kini duduk di samping Lisa. “Sorry barusan. Aku kira ponakan aku sebelah rumah.”

Lisa hanya mengangguk kaku. Dia masih saja berasa salah tingkah.

“Hmm, ada perlu apa?”

“Eh, ini aku mau ngembaliin seragam Kak Rizal.” Lisa memberikan bungkusan seragam Rizal.

“Oo, iya. Makasih ya udah dicuciin sama Mama kamu.”

Mendengar pernyataan Rizal, Lisa semakin tersipu malu dan salah tingkah. “I-iya, Kak. Kok Kak Rizal tahu?”

Rizal tersenyum tipis. “Gak seharusnya sih waktu itu aku nyuruh kamu nyuci. Maaf, aku terlalu keras sama kamu."

“Nggak apa-apa. Aku juga yang salah.” Lisa beberapa kali melempar pandangannya menjauhi Rizal karena dia takut semakin salah tingkah. “Hmm, Kak apa aku boleh tanya sesuatu?”

“Iya?”

Lisa terdiam. Kemaren aku tanya tentang Dewi, Kak Rizal bilang bukan urusanku. Sebenarnya aku masih penasaran dengan Dewi. Apa Dewi itu pacar Kak Rizal?

“Kok malah melamun?” Rizal membuyarkan lamunan Lisa.

Lisa kini menatap Rizal. Dia bingung harus memakai kalimat apa. Dan akhirnya dia bertanya seolah dia sedang mendekati Rizal. “Apa Kak Rizal sudah punya pacar?”

Rizal sedikit terpaku mendengar pertanyaan Lisa. Apa maksud Lisa? Sebenarnya aku gak mau Lisa masuk dalam hidup aku. Tapi tatapan mata ini... Rizal menyentuh pipi Lisa agar Lisa tidak mengalihkan pandangannya. “Boleh aku menatap mata kamu lebih lama?”

“Ke-kenapa?” Lisa semakin grogi. Ingin dia mengungkap masa lalu Rizal tapi justru Rizal tidak menjawab dan meresponnya lain.

Rizal mengusap sesaat pipi Lisa sambil terus menatap dalam kedua mata Lisa sampai dia tersadar bahwa yang ditatapnya adalah seseorang yang berbeda. “Sorry.” Rizal kini menjauh dan melepaskan tangannya. Nggak! Dia bukan Dewi! Tapi kenapa rasa ini sama tiap kali lihat tatapan matanya. Rizal segera mengalihkan pandangannya dan menenangkan dirinya. “Tadi kamu tanya soal?” Rizal ingin mengulang pertanyaan Lisa meski sebenarnya dia masih ingat dengan pertanyaan Lisa.

Lisa menjadi ragu mengulang pertanyaannya. Ini menyangkut masalah pribadi Kak Rizal. Gue sebenarnya takut kalau sampai Kak Rizal marah. Lisa memberanikan diri. "Apa? Apa Kak Rizal sekarang udah punya pacar?"

Dan lagi, Rizal dibuat terhipnotis. Hatinya seperti berbunga lagi. "Sebenarnya aku....."

Belum juga Rizal selesai dengan kalimatnya, ada panggilan masuk ke hape Lisa. Lisa langsung mengangkat panggilan itu sekalian mengalihkan pembicaraannya yang ternyata membuatnya grogi lebih dari yang dia kira. Meski sebenarnya dia sangat ingin tahu jawaban dari Rizal.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

emang berhati emas Dewi ya

2022-12-01

0

SemestaBernyanyi

SemestaBernyanyi

ini si lisa dapat donor mata dari dewi kayanya......

2022-11-30

1

Andin Yafa

Andin Yafa

Lama kalilah kburu liza jg metong karna si sapi

2022-11-26

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Perkenalan
3 Dia, siapa?
4 Dewi?
5 Suatu Kebetulan
6 Hampir Tersesat
7 Galau
8 Lisa Demam
9 Hanya Khawatir atau Perhatian?
10 Dewi itu siapa?
11 Pengakuan Rizal
12 Mengembalikan Seragam Rizal
13 Ke Mall
14 Gara-gara Sofi
15 Rumah Dewa
16 Ponsel Rizal
17 Memory Card
18 Ada Apa dengan Karin?
19 Gagal Mengungkapkan
20 Cerita Dewa
21 Cerita Rizal
22 Masalah di Kolam Renang
23 Masalah di Kolam Renang (2)
24 Baikan dengan Karin
25 Teror
26 Teror (2)
27 Buku Diary
28 Terungkap
29 Pesta Sofi
30 Karena Cinta
31 Karena Cinta (2)
32 Sepasang Mata
33 Di Rumah Sakit
34 Sofi
35 Surat Mita
36 Pulang dari Rumah Sakit
37 Cerita Sofi
38 Salah Paham
39 Salah Paham (2)
40 Rencana
41 Terungkap Sudah
42 Liburan
43 Mimpi Buruk
44 Alasan Datangnya Rey
45 Tentang Rey
46 Jujur
47 Hujan, lagi
48 Bersama Rey, lagi
49 Stalking
50 Rizal Sakit?
51 Menghindar
52 Hampir Berkelahi
53 Godaan Rey
54 Godaan Rey 2 (Kekasih Bayangan)
55 Masalah 1
56 Kalung Janji Jiwa?
57 Masalah 2
58 Mencari Lisa
59 Menemukan Lisa
60 Di Rumah Kakek Dirman
61 Di Rumah Kakek Dirman 2
62 Elis
63 Cerita Tentang Elis
64 Grup Lambe Turah
65 Lanjutan Masalah Video
66 Bullying
67 Kecupan Hangat
68 Klarifikasi
69 Masalah Selesai
70 Curahan Hati Rey
71 Kejutan Untuk Lisa
72 Singkat Cerita
73 Double Date?!
74 Kelulusan
75 Pertama Masuk Kuliah
76 Kejadian Aneh
77 Penggoda
78 Di Rumah Pak Bambang
79 Klub Malam
80 Maaf
81 Tantangan
82 Balapan
83 Kesedihan
84 Rizal Ayo Bangun
85 Ini, Rizal
86 Seperti Rizal?
87 Zal, Ayo Kembali
88 Cepat Kembali
89 Sadar Dari Koma
90 Perhatian
91 Mendadak Melamar
92 Keputusan
93 Selalu Jatuh Cinta
94 Restu Bu Maya
95 Cincin
96 Video???
97 Menuju Bahagia
98 Menikah
99 Acara Selesai
100 Pillow Talk
101 Gangguan Lagi
102 Menuju Siang Pertama
103 Akhirnya....
104 Kemesraan
105 Masih Edisi Bulan Madu
106 Hal Baru
107 Hal Baru 2
108 Kenapa?
109 Periksa
110 Ingin Dimanja
111 Menjelang Persalinan
112 Wellcome Baby R (Epilog)
113 BonChap
114 Mampir yuk..
115 Visual Semuanya
116 Nostalgia
117 Lagi Halu
118 karya baru
119 KARYA BARU LAGI
120 Sebuah Penantian (Melepas Lajang)
121 Godaan Sang Mantan
122 Misi Cinta Sri
123 Mampir Yuk!!
124 (Bukan) Perjaka Tua
125 Karya Baru
126 Jiwa Murni Putri Amora
127 Rumus Cinta Pak Guru
128 When Mafia Fall In Love
129 Ada Dia Di Antara Kita (Novel Baru)
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Prolog
2
Perkenalan
3
Dia, siapa?
4
Dewi?
5
Suatu Kebetulan
6
Hampir Tersesat
7
Galau
8
Lisa Demam
9
Hanya Khawatir atau Perhatian?
10
Dewi itu siapa?
11
Pengakuan Rizal
12
Mengembalikan Seragam Rizal
13
Ke Mall
14
Gara-gara Sofi
15
Rumah Dewa
16
Ponsel Rizal
17
Memory Card
18
Ada Apa dengan Karin?
19
Gagal Mengungkapkan
20
Cerita Dewa
21
Cerita Rizal
22
Masalah di Kolam Renang
23
Masalah di Kolam Renang (2)
24
Baikan dengan Karin
25
Teror
26
Teror (2)
27
Buku Diary
28
Terungkap
29
Pesta Sofi
30
Karena Cinta
31
Karena Cinta (2)
32
Sepasang Mata
33
Di Rumah Sakit
34
Sofi
35
Surat Mita
36
Pulang dari Rumah Sakit
37
Cerita Sofi
38
Salah Paham
39
Salah Paham (2)
40
Rencana
41
Terungkap Sudah
42
Liburan
43
Mimpi Buruk
44
Alasan Datangnya Rey
45
Tentang Rey
46
Jujur
47
Hujan, lagi
48
Bersama Rey, lagi
49
Stalking
50
Rizal Sakit?
51
Menghindar
52
Hampir Berkelahi
53
Godaan Rey
54
Godaan Rey 2 (Kekasih Bayangan)
55
Masalah 1
56
Kalung Janji Jiwa?
57
Masalah 2
58
Mencari Lisa
59
Menemukan Lisa
60
Di Rumah Kakek Dirman
61
Di Rumah Kakek Dirman 2
62
Elis
63
Cerita Tentang Elis
64
Grup Lambe Turah
65
Lanjutan Masalah Video
66
Bullying
67
Kecupan Hangat
68
Klarifikasi
69
Masalah Selesai
70
Curahan Hati Rey
71
Kejutan Untuk Lisa
72
Singkat Cerita
73
Double Date?!
74
Kelulusan
75
Pertama Masuk Kuliah
76
Kejadian Aneh
77
Penggoda
78
Di Rumah Pak Bambang
79
Klub Malam
80
Maaf
81
Tantangan
82
Balapan
83
Kesedihan
84
Rizal Ayo Bangun
85
Ini, Rizal
86
Seperti Rizal?
87
Zal, Ayo Kembali
88
Cepat Kembali
89
Sadar Dari Koma
90
Perhatian
91
Mendadak Melamar
92
Keputusan
93
Selalu Jatuh Cinta
94
Restu Bu Maya
95
Cincin
96
Video???
97
Menuju Bahagia
98
Menikah
99
Acara Selesai
100
Pillow Talk
101
Gangguan Lagi
102
Menuju Siang Pertama
103
Akhirnya....
104
Kemesraan
105
Masih Edisi Bulan Madu
106
Hal Baru
107
Hal Baru 2
108
Kenapa?
109
Periksa
110
Ingin Dimanja
111
Menjelang Persalinan
112
Wellcome Baby R (Epilog)
113
BonChap
114
Mampir yuk..
115
Visual Semuanya
116
Nostalgia
117
Lagi Halu
118
karya baru
119
KARYA BARU LAGI
120
Sebuah Penantian (Melepas Lajang)
121
Godaan Sang Mantan
122
Misi Cinta Sri
123
Mampir Yuk!!
124
(Bukan) Perjaka Tua
125
Karya Baru
126
Jiwa Murni Putri Amora
127
Rumus Cinta Pak Guru
128
When Mafia Fall In Love
129
Ada Dia Di Antara Kita (Novel Baru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!