...Soundtrack//before you go-lewis capaldi(cover by: artian dwi) //...
...Perlakuan kecilmu bisa membuatku berharap lebih...
...-mina-...
Keringat ku bercucuran sangat banyak, sungguh melelahkan sekali.
Aku tak tau rasanya se melelahkan ini,ini pertama kalinya bagiku, memang benar yang dikatakan banyak orang, tidak mudah memang dan harus butuh tenaga yang banyak.
Bajuku juga sudah kotor gara gara kecipratan cat itu, padahal ini adalah baju yang paling aku suka dari seluruh baju yang mas Astan belikan.
Entah apa yang mas Astan pikirkan, setelah mendiamkan aku semalaman tiba tiba ia menyuruhku men-chat gudang belakang,cih,, padahal ini adalah tempat dimana ia pernah mengurungku.
"Mini!!! " Apa lagi sih? Kenapa mas Astan tak pernah mau mendengarkan aku? Sudah berkali kali aku katakan kalau namaku mina bukan mini,dikira enak apa denger nama sendiri diselewengin,aku juga bisa sebenarnya manggil dia mas Asep bukan mas Astana, tapi sadar posisi itu perlu.
Aku berjalan pelan menuju kamar, disana sudah ada mas Astan duduk bersedekap Dada melirik ku dengan angkuh"ada apa tuan? "Tanyanku sopan.
" Ini kamu yang masukkan kedalam keranjang saat belanja semalam? "Tanya mas Astan dengan wajah lempeng.
Apa itu? Itu kan peralatan tulis cantik yang sangat aku inginkan itu? Kenapa ada disana? Aku tak tak pernah memasukkan itu seingatku" Ti,, tidak tuan, mana berani saya,"belaku.
Dia berdiri mendekati ku sambil membawa peralatan itu" Jadi menurutmu siapa lagi kalau bukan kamu? Tidak mungkin saya membeli peralatan bocah seperti ini, melihat warnanya saja sudah membuat saya tidak nyaman,"tutur mas Astan.
Benar juga sih,untuk apa mas Astan membeli itu? Bukan seperti dirinya.
"Saya sungguh tidak tau tuan," Belaku lagi.
"Yang memegang keranjang selama belanja adalah kamu,tidak mungkin juga orang lain datang khusus memasukkan itu kedalam keranjang, lagian seingat saya kamu juga semalam mendekati tempat alat tulis ini," Tutur mas Astan lagi dengan penuh kecurigaan.
Benar memang kalau aku mendekati rak alat tulis ini, tapi seingatku aku tak memasukkan peralatan itu kedalam keranjang.
Apa aku tidak sadar yah memasukkan itu saking semangatnya berada ditempat itu? Kalau benar habis aku.
Aku melirik mas Astan yang masih melihatiku dengan tangan yang masih memegang peralatan itu.
"Maafkan saya tuan,saya mungkin tidak sadar memasukkan itu tuan," Ucapku meminta maaf.
Dasar gadis bodoh memang
Astan tersenyum karena merasa berhasil membodohi mina.Setelah itu ia kembali normal dan merasa bodoh karena tersenyum hanya karena melihat Mina yang sangat lucu itu.
"Ooh jadi sekarang kamu beralasan tidak sengaja untuk mendapatkan peralatan ini? Hebat juga yah tak tik mu," Ucap mas Astan
Bagaimana ini? Pasti mas Astan mengira aku sengaja memasukkan peralatan itu lalu berpura-pura tidak sengaja.
"Maafkan saya tuan," Ucapku terpaksa dan pasrah.
"Baiklah lain kali jangan ulangi, kalau kamu segitu inginnya kepada sesuatu barang itu, jangan berpikiran licik seperti itu,tidak baik," Nasehat mas Astan.
Kenapa dia?biasanya saat seperti ini dia pasti sudah memarahiku"Baik tuan,, maafkan saya,"ucapku menunduk.
"Ambillah,daripada sayang dibuang,saya tidak membutuhkan benda ini," Ucap mas Astan lagi lagi membuatku heran,kenapa tiba-tiba sekali.
"Apa tidak apa apa tuan?saya tidak punya uang untuk menebusnya," Ucapku ragu ragu.
"Yasudah kalau tidak mau,saya buang saja," Ucap mas Astan hendak membuang kotak peralatan itu ke tempat sampah.
Tidak akan aku biarkan,sayang sekali jika harus dibuang, itu adalah benda yang sangat aku inginkan,pasti menyenangkan menulis dengan itu.
"Jangan tuan,,bi,, " Aku tiba-tiba oleng saat meraih kotak itu karena mas Astan sedikit menghindar hingga aku jatuh menimpa mas Astan dan,,,
cup,
Matilah kamu mina!!!
Aku tak sengaja mencium pipi mas Astan.
Jantung ku berdetak sangat kencang, ada apa dengan ku? Kenapa begitu kencang detakannya? Apa benar aku memiliki semacam penyakit jantung?.
Sudahlah mina,lupakan masalah jantung,Bagaimana ini? Aku pasti akan kena amukan dari mas Astan.
Mas Astan diam saja tidak bergerak,dia malah menatap aku dengan lekat hingga tak berkedip sedikitpun.
"Maafkan saya tuan!!" Ucapku memcoba bangkit namun mas Astan kembali menarik ku ke posisi semula dan bahkan wajah kami semakin dekat saja hanya beberapa sentimeter.
"Wahh kamu tidak mau mendengarkan saya yah?berapa kali saya bilang agar kamu berhenti menggoda saya,modus mu terlalu jelas," Ucap mas Astan tepat dihadapan ku.
Aku melihat kearah lain, tak sanggup melihat wajahnya sedekat ini,bahkan aku sampai menahan nafas karena grogi nya.
"Kenapa menatap kearah lain?bukankah kamu menginginkan ini? Ayo lanjutkan misi menggodamu,selagi ada kesempatan begini," Ucapnya menarik wajahku agar menghadap wajahnya.
Aku takut!!kenapa begitu dekat sekali wajahnya?seluruh sel dalam tubuhku seakan mati rasa.
Aku menundukkan wajahku"Maaf tuan,, saya tidak bermaksud,saya hanya terjatuh tadi, maafkan saya sudah membuat tuan merasa tidak nyaman,"ucapku menunduk.
Sungguh tidak nyaman berada di posisi ini, menindih mas Astan membuatku tak berdaya.
" Minggir,, sadar tidak bajumu itu kotor sekali,masih saja berani menempel nempel ke saya,"Ucap mas Astan mendorong ku hingga terpental ke lantai.
Bukankah yang menahan ku saat berdiri tadi adalah mas Astan? Kenapa sekarang dia berkata seolah aku yang tidak mau bangkit dari posisi tadi?.
"Maaf,, tuan,,sa," Belum juga selesai aku bicara sudah dipotong saja sama mas Astan.
"Cepat kembali bekerja,awas saja kalau sampai gudang itu tidak selesai kamu cat,kamu akan habis," Ancam mas Astan kembali dingin.
Aku mengangguk dan berjalan keluar.
Aku kembali men-chat gudang itu, syukurlah tidak terlalu banyak lagi yang harus aku chat.
"Wahh,, kamu hebat sekali,kamu yang men-chat dinding ini sendirian? " Ucap seseorang.
"Eh mas alga,iya nih mas saya yang chat" Ucapku masih lanjut.
"Kuasnya jangan kamu luruskan begitu,pantas saja bajumu kotor sekali, harusnya kamu bengkok kan sedikit agar chat-nya merata," Ucap mas Alga mengajariku.
Aku sedikit kurang faham dengan maksud mas Alga"Begini yah mas? "Tanyaku
Dia tersenyum manis" Hahaha kamu kurang faham sepertinya,begini,"ucapnya memegang tanganku lalu mengajariku bagaimana caranya.
Setelah itu akupun mencoba seperti yang ia maksud dan benar saja,tak ada cat yang memercik.
"Wahhh bener mas,kalau saja saya tau tadi,baju saya tak akan sekitar ini," Ucapku lanjut menyelesaikan bagian yang hampir selesai itu.
"Syukurlah sudah selesai,makasih yah mas," Ucapku berjalan pergi.
Namun tanganku ditahan oleh mas alga"kamu sibuk tidak?"tanya mas alga.
Sebenarnya memang tidak sih, seluruh pekerjaan rumah sudah aku kerjakan.
"Tidak mas, ada apa yah? " Tanyaku.
Terlihat mas alga sedikit canggung saat hendak mengatakannya.
"Tidak apa apa mas, katakan saja apa ada yg bisa saya bantu? " Tanyaku lagi.
"Begini,tadi saya mesan GO-FOOD,terus ada diskon jadi saya tidak sanggup menghabiskan sendiri semua pesanan itu, bisakah kamu membantu saya memakannya," Ucap mas Alga.
GO-FOOD? Apa sih itu? Tapi aku rasa ini pasti makanan,soalnya mas Alga berkata menolongnya menghabiskan makanan.
Tentunya aku akan dengan senang hati membantunya menghabiskan makanan itu.
"Tentu saja mas,, saya sangat sangat bersedia hehehe,"ucapku dengan wajah senang.
"Baiklah kita tunggu di dekat pos saja," Ajak mas Alga berjalan duluan dan kuikuti dari belakang.
Aku sangat bersemangat sekali.
Kenapa mas Alga baik sekali sih?
Sungguh baik.
...//bersambung//...
...🔷🔷🔷🔷...
Ada apa nih gaess?
Astan atau alga? Kalian pilih yang mana?
Semoga suka yah😊
♦♦jangan lupa vote dan komennya yah tayang tayang♦♦
🔷🔷jangan lupa juga follow author 🔷🔷
Laffyouall buanyak buanyakk❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Sumarni Al Fa
Bener2 polos dan lugu ya Mina
2022-02-01
0
Q Queen
plis thor si mina jng kelewat bego dong, kan anak sekolah minimal ga bego2 bangt gtu...
2021-05-24
0
MUKAYAH SUGINO
Hati hati astan 😁😁😁😁😁
2021-05-16
0