...Soundtrack//tell me-kim na young//...
...Apa aku harus menyerah dan mengakhiri semuanya?...
...-mina-...
Aku gemetaran takut dalam gendongan mas Astan,masih tidak tau kemana ia akan membawaku? Tidak kedalam rumah karena ia melewati pintu,kemana tepatnya ia akan membawaku? Aku sungguh ketakutan sekarang, bagaimana kalau ia benar-benar akan membunuhku? Bapak maafkan aku,aku sungguh merindukanmu pak.
Tunggu kenapa gelap sekali? Dimana ini? Apa ini dibelakang rumah? Tak ada lampu ataupun pencahayaan,belum lagi cuaca sangat tidak bersahabat,dingin sekali rasanya seluruh persendian ku terasa ngilu Karena dinginnya.
Tuk..
"Akhh."aku meringis tertahan karena mas astan melemparkan tubuhku kedalam ruangan gelap dan sangat sempit hingga aku menabrak sebuah benda yang sedikit tajam,lututku terasa sangat perih apa lututku berdarah? Aku tak tau karena sangat gelap sekali.
"Coba renungkan segala kesalahnmu dan keluarga sialanmu itu ditempat ini,karena kesadaran mu masih kurang,kamu pikir tempat gelap seperti ini lebih menyeramkan dan menyakitkan dibandingkan tempat adik saya sekarang?Adik saya sekarang di dalam tanah asal kamu tau,gelap dan tidak nyaman dan itu semua karena pria sialan yang berstatus ayahmu itu,aku ingin tau bagaimana reaksinya saat tau kalau putrinya juga merasakan hal yang sama, bersyukur lah kamu tidak saya kubur dalam keadaan masih bernafas,tapi lihat saja kalau tingkahmu masih tidak tau diri saya tidak akan segan segan menguburmu hidup hidup."kecam mas Astan dengan suara penuh penekanan tidak lupa dengan suaranya yang lantang dan menutup pintu gudang dengan sangat keras.
Aku gemetaran takut,aku sangat takut dengan kegelapan, rasanya sangat menyesakkan,aku teringat saat saat aku sendiri lagi,tak ada Bapak dan ibu,semua serasa pergi dari sisiku.
Tapi yang mas Astan ucapkan memang benar,kalau kak Dyva lebih menderita disana,di dalam tanah yang sangat tidak nyaman,tapi bagaimana aku bisa membuat mas Astan merasa lebih baik?.
Bapak tak sengaja menabrak kak Dyva hingga tidak bisa lagi diselamatkan,aku sudah berusaha menebus kesalahan Bapak dengan rela menikah dengannya dan diperlakukan secara tidak wajar,aku sudah tidak tau lagi bagaimana cara agar mas Astan bisa lebih baik.
Aku menahan air mataku dengan susah payah,aku sungguh sangat ketakutan setengah mati.
"Hiks,,bapak,,,aku rindu."aku sudah tak bisa menahan air mataku lagi, rasanya sungguh sesak,aku sudah lama menahan air mataku,dan hanya saat saat seperti inilah aku bisa meluapkan rasa sakitku.
Aku hidup layaknya tahanan,semua yang kulakukan tak pernah benar,aku diperlakukan seperti bukan manusia,dia tak segan memukul dan menghinaku,aku memang sudah sering menerima hinaan dan makian karena sedari kecil aku hidup sendirian tak ada ibu dan bapak sibuk bekerja di kota ini,bapak hanya pulang kalau aku sedang sakit dan terkena masalah.
Apa aku masih pantas untuk hidup?aku lelah sebenarnya setelah kepergian ibu aku tidak pernah merasakan hidup bahagia,selalu saja menderita,apa benar yang orang orang katakan kalau sebaiknya aku juga pergi bersama ibu,karena aku hanya seorang anak yang membawa sial bagi bapak dan ibu,aku benci dengan diriku sendiri.
Kalau saja waktu itu aku tak memaksa bapak untuk pergi bermain ke pasar malam saat ibu sedang sakit pasti ibu akan selamat dan kami bertiga keluar dengan selamat dari rumah itu,akulah yang membunuh ibu,akulah yang membuat ibu mati,akulah yang membuat bapak menderita,ia juga harus bekerja keras untuk sekolahku hingga pergi ke kota Bekerja sebagai seorang supir taksi dan tak sengaja menabrak kak Dyva,akulah yang membuat Bapak jadi seorang pembunuh dan bahkan hampir ditahan,akulah pembawa sial itu,memang benar ucapan mas Astan kalau aku adalah seorang perempuan yang hina,aku tak berhak untuk hidup,aku harusnya mati.
Aku menangis sejadi-jadinya, rasanya sungguh menyakitkan saat tau dan sadar kita adalah orang yang memberi luka kepada banyak orang kenapa aku harus dilahirkan jika harus menjadi orang yang jahat seperti ini? Kenapa aku harus ada di dunia ini,aku tak seharusnya ada karena aku hanya bisa memberikan luka dan kesialan kepada banyak orang.
Aku menjambak rambutku dengan keras,aku harus bagaimana lagi? Aku tak sanggup lagi melihat berapa banyak orang lagi yang akan aku buat menderita,aku tak pernah membuat orang lain merasa tenang,aku hanya memberikan luka dan luka.
Aku sangat frustasi sekarang dan tanpa kusadari aku menghantamkan dahiku sendiri ke tiang yang ada di dekatku, tak tau tiang apa itu karena sangat gelap disini, rasanya sangat perih dan dapat Kurasakan ada yang mengalir di wajahku,aku bisa menebak itu adalah darah karena mungkin dahiku terluka saat aku menabrakkannya tadi ke tiang itu.
"Akhh."terasa perih tentunya,namun hatiku lebih perih karena rasa bersalah yang semakin menjadi-jadi,Pintu terbuka dengan keras,aku terlonjak kaget dan melihat cahaya senter dari arah pintu.
Air mataku semakin jatuh tak tertahan,aku merasa bersalah setiap melihat wajah mas Astan,dia pasti sangat menderita dan terluka,aku sudah merasakan sakitnya kehilangan seseorang yang sangat kita sayangi,dan rasanya sangat menyakitkan pasti mas Astan juga merasakan hal yang sama.
"Hiks,,maafkan saya tuan hiks,,maafkan saya,saya minta maaf hiks,,"aku bersujud dihadapannya,mungkin dengan bersujud dihadapannya saja tak akan bisa mengobati sakit hati dan rasa rindunya terhadap kak Dyva.
Dia masih berdiri dengan wajah heran melihat kearahku,ia tak bergeming dan masih setia menonton aku yang terlihat sangat berantakan itu,rambutku berantakan karena aku Jambak tadi dan darah yang masih mengalir di wajahku"Apa yang kamu lakukan bodoh?"tanya mas astan mendekat dan melihat dahiku yang berdarah.
Aku masih menangis dan meminta maaf,aku tak tahan melihat wajahnya,aku merasakan sesak di dadaku setiap melihat wajahnya karena aku teringat ibu,pasti ibu merasa kecewa telah memiliki anak seperti diriku.
"Hiks,,maafkan saya tuan hiks,,,saya harus bagaimana agar bisa membuat tuan merasa lebih baik hiks,,maafkan saya."aku bersujud dikakinya,aku tak sanggup lagi sekarang, rasanya sungguh menyakitkan.
"Berhenti bersikap bodoh dan bangkit sekarang!!"ia berdiri.
Aku pun menurut mencoba berdiri namun aku ambruk,aku lupa ternyata tadi lututku terluka hingga tak bisa berdiri"Akhh."aku terjatuh lagi.
Aku mencoba lagi berdiri namun aku tetap tak bisa, rasanya sangat perih.
"Dasar menyusahkan saja bisanya,"ucap mas astan tiba tiba mengangkat tubuhku dari depan seperti sedang mengangkat pengantin baru saja.
Aku menahan tangisanku dalam gendongannya,aku semakin merasa bersalah kepada mas astan.
Air mataku ku hapus dan ku hapus sebelum ia jatuh,aku tak mau kalau mas Astan semakin jengkel jika melihat aku masih menangis begini.
Mas Astan mendudukkan aku disofa ruang depan,karena merasa tak pantas aku pun bergerak ingin turun walaupun lututku terasa sangat perih namun belum juga sempat turun.
"Diam ditempat!berani bergerak kamu saya habisi,"ucapnya dengan keras hingga aku tak bisa bergerak sama sekali.
Dia datang dari kamar membawa p3k dan duduk di sampingku.
Ia membuka kotak p3k itu dan mengambil kapas dan alkohol,ia mendekat kearah ku dan mulai membersihkan luka di dahiku,aku menghindar karena tak enak merepotkan mas Astan.
"Hiks,,biar saya saja tuan,maafkan saya hiks,,saya minta maaf tuan,"ucapku masih menangis seperti tadi,sangat sulit menahan air mataku apalagi saat ini mas Astan ada dihadapan ku,semakin menyesakkan saja.
Ia tak mengindahkan ucapan ku,ia masih bersikeras membersikan lukaku,aku jadi semakin merasa sakit,mendapati perlakuan hangatnya ini aku merasa tak pantas,aku lebih pantas mendapatkan amukannya dibandingkan ini,aku serasa jadi orang jahat saja.
"Hiks,,"aku menutup mulutku agar ia tak mendengar tangisku.
Ia masih membersihkan luka di dahiku dengan teliti,dan aku masih setia menagis, bagaimana aku bisa berhenti menagis saat mas Astan bersikap hangat begini.
"Apa semenyakitkan itu Sampai kamu terus menagis begitu?"tanya mas astan,dan kali ini tidak dengan suara lantang seperti biasa aku dengar,ini terdengar Hangat di telingaku, rasanya seperti suara ayah saat menghawatirkan ku.
Air mataku semakin deras dan aku mengangguk membalas pertanyaan mas astan,dia meniup lukaku itu dengan pelan dan dengan lembut,aku masih menangis.
"Diamlah,saya tidak suka melihat seorang gadis menagis seperti ini,"ucapnya meniup lukaku dan meletakkan kapas di luka itu dan ditahan dengan flaster agar tidak terjatuh.
Aku mengangguk lagi tapi air mataku tidak berhenti mengalir"Maafkan saya tuan,,hiks."aku menutup mulutku agar tidak menangis lagi.
Kenapa?kenapa ia terlihat seperti dyva?saat menagis dyva terlihat putus asa seperti ini
Tiba tiba aku merasa pelukan hangat dari mas astan"Diamlah,"ucapnya lembut.
Bagaimana aku bisa diam?aku tak akan bisa diam jika dia bersikap hangat seperti ini, seharusnya sekarang dia menghinaku dan bahkan mencambukku lagi,itu akan lebih baik daripada bersikap hangat seperti ini, karena jika dia bersikap seperti ini aku semakin merasa bersalah dan ingin terus menagis.
Tangisku pecah dipelukan mas astan,sembari terus meminta maaf karena merasa bersalah.
...//Bersambung//...
...️✳️✳️✳️✳️...
Ada apa ini?
Kenapa astan tiba tiba bersikap Hangat begini?
Bagaimana pendapat kalian gaess?hope you like that 🎶
❄️❄️ Jangan lupa klik segi lima dibawah yah tayang tayang ❄️❄️
❇️❇️ Jangan lupa untuk follow akun author ❇️❇️
Laffyouall buanyaak buaanyak ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Muji Lestari Tari
lelaki aneh
2025-01-05
0
Kar Mia
si mina goblok banget dia terus yg merasa bersalah, bunuh aja lah si mina ini
2024-04-21
0
guest1053585591
nikmati lah
2023-05-06
0