...Soundtrack//through the night-iu//...
...Jika kau tak bisa mencintaiku setidaknya jangan membenci ku...
...-mina-...
Aku menatap kepergian mas astan dari jendela,ingin sekali aku mengantarkan mas astan kedepan gerbang sembari membawakan tas-nya lalu sebelum ia memasuki mobil ia mengecup keningku lalu tersenyum sambil berkata"Aku berangkat kerja,".
Aku kemudian tersadar dengan pikiran bodohku lalu menampar pipiku sedikit pelan untuk menyadarkan ku dari angan semu itu,dari mana aku mendapatkan pikiran bodoh itu?Ini pasti gara gara aku menonton film Indosiar yang berjudul"Suara hati istri,"aku jadi terbayang bayang saat suaminya yang begitu romantis tiba tiba berubah karena seorang wanita yang datang ke kehidupan mereka.
Sudahlah Mina, berhenti berangan angan seperti itu,saatnya bekerja.Jangan sampai nanti mas astan pulang dari kantor ia melihat rumah berantakan dan akan membuat dia marah lagi,sudah syukur satu malam ini ia sangat baik eh maksudnya adem,ia tak berkata kasar sedikitpun dan malah semalam ia membelikan aku pakaian,yahh walaupun dengan motif tak suka kalau aku berkeliaran dengan kemejanya yang kukenakan.Dia pikir aku juga suka,aku mau memakai nya karena sudah tak ada lagi yang harus dipakai.
"Huh,"aku menghela nafas lalu mulai membersihkan rumah,mulai dari kamar terlebih dahulu kemudian turun kebawah membersihkan kamar tamu.Lalu kembali ke ruang depan membersihkan sofa dan juga seluruh lantai tidak lupa juga dengan dapur.
Saat aku sudah selesai dengan berberes rumah, saatnya mengganti sprei dikamar mas astan,saat keluar dari kamar mataku tertuju disebuah ruangan diujung sudut,kenapa aku baru melihat ruangan itu?Apa aku terlalu banyak berpikir sampai tak sadar ada ruangan yang belum pernah aku bersihkan?Apa mas astan juga tau kalau aku tidak pernah membersihkan ruangan itu?Bodohnya aku.
Aku langsung berjalan menuju ruangan itu membawa peralatan kebersihan.
Mataku terbelalak kagum melihat indahnya ruangan yang ternyata kamar,aku yakin betul ini adalah kamar almarhumah kak Dyva.Dilihat dari dekorasinya yang bernuansa pink, dengan beberapa poster bergambar para lelaki yang mengenakan pakaian sama,berkulit putih,aku bingung mereka kembar bersembilan kah?Sudahlah aku tak peduli.
Aku berjalan pelan menyusuri kamar itu,melihat lebih dekat barang barang yang menyilaukan mataku,aku tak pernah melihat benda benda seperti ini, sungguh cantik dan apik.
Mataku tertuju pada sebuah kalung berlian berwarna gold dan liontin perak,cantik sekali,sepertinya mencobanya tidak salah kan,tak pernah memiliki tak apa setidaknya pernah mencobanya.
Aku mencoba memakai kalung itu,lalu melihat ke arah kaca dihadapanku"wahhh,"mulutku menganga lebar merasa sangat kagum dengan diriku sendiri untuk sesaat.
"Cantik sekali,"gumamku lalu melihat lihat ke arah kaca lagi dan lagi,tak bosan sama sekali.
Tuk...
Aku terlonjak kaget saat ada yang jatuh tepat didekat tempat tidur,aku langsung berjalan kearah suara itu.Ternyata sebuah buku yang berukuran sangat kecil,mungkin tikus yang membuatnya jatuh.
Lagi lagi aku bertindak nekat,tanganku lancang membuka buku itu"Tulisannya cantik sekali,"gumamku membuka satu persatu lembaran kertas dibuku itu.
Mata dan tanganku berhenti pada sebuah tulisan,seperti daftar keinginan.
Dan ternyata benar,ini adalah daftar keinginan yang ingin kak dyva lakukan dengan mas astan kakaknya, sebagai ucapan terimakasih nya kepada mas astan sudah menjadi kakak yang baik kepadanya dan selalu berusaha agar ia bahagia dan tak merasa kesepian.
Ada beberapa list keinginan kak Dyva,salah satunya merayakan ulang tahun mas astan"26 Maret?" Berarti sudah dekat sekali ulang tahun mas astan.Dan kak dyva sudah meninggalkan mas astan selama 2 bulan.
Hatiku sedikit tersentil, rasanya sangat sakit,aku jadi semakin merasa bersalah kepada keluarga kak dyva.Memang pelakunya adalah ayahku yang tak sengaja menabrak kak Dyva,tapi tetap saja aku ikut merasa bersalah.
Aku menyalin daftar keinginan kak Dyva dengan mengambil satu lembar buku kak Dyva,siapa tau aku membutuhkan ini,aku akan berusaha mencoba melakukan yang terbaik untuk membantu kak Dyva menyelesaikan daftar keinginan ini.
Aku mengembalikan buku itu ketempatnya lalu keluar sambil menutup rapat kamar itu.
17.30 pm
Aku mendengar mobil sudah terparkir didepan gerbang,aku tebak mas astan pasti sudah pulang dari kantor.
Aku berjalan menuju pintu membukanya perlahan dan menunggu mas astan datang, menyambutnya pulang kerja dengan meraih tas kantornya adalah salah satu list keinginan kak Dyva,ia selalu gagal melakukannya karena ia sibuk kuliah begitulah yang aku baca dibawah listnya.
Mas astan mulai mendekat kearah ku,tanganku terulur meraih tasnya,namun ia malah menatap ku heran"Kenapa?"tanya nya dengan nada ketus.
"Be,,begini tuan,biar saya saja yang membawakan tas tuan,"ucapku takut takut,tadi saja aku tidak setakut ini,kenapa sekarang jantungku malah ingin copot saja.
Dia tersenyum aneh lagi"Dasar ja*Lang,kamu pikir saya akan luluh jika kamu bertingkah seperti ini? berhenti menggoda saya dengan bertindak bodoh seperti itu,"ucapnya mendorong tanganku lalu berjalan melewati ku.
Bagaimana pun aku harus bisa mengabulkan permintaan kak dyva ini"Maaf tuan,saya tidak bermaksud lain,tolong biarkan saya membawa tas tuan,"ucapku menyusulnya.
Ia berhenti dan berbalik kearahku"Kenapa kamu bersikeras sekali untuk membawa tas saya?Ingin mencuri yah?Sayangnya tak ada uang tunai didalam tas ini,hanya ada berkas.Jadi tidak usah bersikeras membawa tas saya, berhenti mengganggu,"ia berjalan kembali menuju tangga.
"Bu,, bukan begitu tuan,,sa,,"belum juga kuselesaikan ucapan ku,ia sudah melempar tas nya dihadapan ku.
"Ambillah,pusing saya melihat tingkah bodohmu itu,jangan berpikir saya akan terharu melihatmu bersikeras ingin membawa tas saya.Jangan bermimpi,cepat siapkan air untuk saya mandi!"ucapnya berjalan memasuki kamar.
Aku tersenyum mengambil tas itu,tak apa jika ia menganggap aku berniat lain, asalkan satu keinginan kak Dyva sudah bisa aku penuhi walaupun tak berjalan mulus.
Aku memasak pasta, aku memang seorang yang berasal dari kampung dan belum pernah memasak dengan kompor mewah seperti ini.Tapi untuk urusan makanan aku sudah banyak belajar karena sering mengikuti seminar gratis dulu.memasak pasta dan makanan lainnya alhamdulillah aku sudah bisa.
"Tuan,, saatnya makan,saya sudah siapkan makanan diatas meja,"ucapku berjalan menghampiri mas astan yang masih sibuk berkutat dengan lap top mininya itu.
Ia menatap ku sekilas lalu kembali fokus ke lap top nya,aku jadi bingung harus bagaimana sekarang,apa aku bawakan saja makanan itu kesini?seperti itu ide yang cukup bagus.
Aku memasuki kamar membawa nampan dengan makanan dan minuman diatasnya"Ini makanannya tuan, silahkan dimakan,"ucapku mencoba meletakkan nampan itu dimeja samping tempat tidur mas astan.
Namun,,,
Tak...
Nampan itu beserta makan dan minuman itu terjatuh hingga pecah dan berserakan dimana mana Karena mas astan mendorongnya hingga jatuh.
"Dasar sialan,apa saya menyuruh kamu membawa makanan kesini?lancang sekali kamu, kenapa kamu sangat keras kepala,berhenti cari perhatian kepada saya,atau kamu akan melihat bagaimana aslinya saya, bersyukurlah saya masih lemah lembut terhadapmu,"ucapnya dengan lantang.
Aku sampai terlonjak kaget untung saja saya bisa langsung stabil dan mencoba bertahan mendengar kerasnya suaranya.
Aku berjongkok membersihkan kekacauan itu,menaru satu persatu pecahan beling itu keatas nampan kayu berwarna coklat itu, rasanya hati dan mental ku tak ada bedanya dengan serpihan beling ini,berserak dan tak bisa berbuat apa apa,aku tak berniat lain,aku tak mencoba mencari perhatian seperti yang ia ucapkan,aku hanya khawatir saja sudah hampir jam 10 malam ia masih belum makan malam.
Belum lagi saat aku bertanya dan memanggilnya untuk makan ia hanya diam saja, kalau aku biarkan saja aku takut ia mengatakan bahwa aku tak peduli dengan kesehatan nya. oleh karena itu aku membawa makanan itu ke dalam kamar dan ternyata itu juga salah dimatanya.
Saat masih membersihkan bekas makanan itu aku merasa terhuyung karena mas astan memaksaku berdiri"Apa saja yang kamu kerjakan seharian ini?"bentaknya tiba tiba.
Aku bingung,kenapa ia secara random menanyakan aktivitas yang aku lakukan hari ini?.
"Sa,,saya, membersihkan rumah tuan,mencuci dan juga memasak,"ucapku takut takut,namun ia malah melotot marah.
"Apa kamu memasuki kamar Dyva?"tanya mas astan dengan suara yang semakin melantang.
Aku hampir terjatuh lemas,aku lemah saat berhadapan dengan seorang yang bersuara keras"JAWAB!!!"dia menarik pipiku dan menekan sudut bibirku.
Aku mengangguk takut"I,,iya tuan,saya masuk dan berniat membersihkan kamar kak Dyva,"ucapku gemetar.
Ia semakin menatapku dengan tajam, kebencian terlihat jelas dimatanya"kurang ajar!! lancang sekali kamu,"Ia melemparku dengan keras kelantai kotor bekas tumpahan makanan itu,kalian tidak lupa kan disana ada banyak pecahan beling dan dapat aku rasakan beberapa beling menusuk tangan dan kakiku,aku mencoba menahan sakit dan tak meringis walaupun itu sangat sulit.
"Maafkan saya tuan,saya tak berniat lain,saya tidak tau kalau tuan tidak suka kalau saya masuk ke kamar itu,maafkan saya tuan,saya pikir tidak Masalah Karena tuan tak pernah menyebutkan larangan seperti itu,"ucapku gemetar takut sembari menahan perih,aku dapat melihat darah keluar dari tanganku begitu juga kakiku walaupun tak separah tanganku.
"Ohhh,sedang beralasan yah,baiklah saya tak akan menyalahkan kamu karena sudah memasuki kamar adik saya,tapi bagaimana kamu akan menjelaskan ini?"mas astan memegang kalung kak dyva yang bertengger di leherku.
Bagaimana ini? bagaimana aku menjelaskan ini?aku lupa melepaskan kalung itu tadi,matilah aku saat ini.
"Ti,,tidak tuan,bukan seperti yang tuan pikirkan,saya hanya merasa kalau kalung ini sangat cantik jadi saya mencobanya kemudian saya lupa melepaskannya kembali,maafkan saya tuan saya tidak bermaksud,"ucapku berkali kali meminta maaf.
Dia tersenyum sangat mengerikan sekarang"Lancang sekali kamu sekalipun itu hanya sekedar mencoba,sudah lupa yah apa yang diperbuat oleh pria sialan yang berstatus ayahmu itu terhadap adik saya?dan sekarang kamu bertingkah seolah tak sengaja memakai barang adik saya,ingin menguasainya yah?baiklah tapi sebelum itu kamu akan mati terlebih dahulu,"ia berdiri dari hadapan ku dan membuka ikat pinggangnya dengan kasar.
"Selama ini saya hanya memberikan ancaman kepadamu kan?dan kamu pasti menganggap itu sebuah lelucon,kamu bertingkah seolah tak takut sama sekali,baiklah saatnya memperlihatkan secara nyata kepadamu agar kamu tau bagaimana saya yang sebenarnya saat sedang marah,"ia menggulung seperempat ikat pinggang itu ditangan kanannya.
Ia mulai mendekat kearahku dan menarik paksa kalung itu dengan keras hingga terlepas dari leherku.Dapat aku rasakan kulit leherku sedikit terluka karena ia tarik paksa tanpa perasaan.
Ia meletakkan Kalung itu dimeja lalu kembali mendekat kearahku dan mendorong ku hingga telungkup dilantai.
Bug,,
Bug,,,
Bug,,,
Bug,,,
Cambukan sebanyak empat kali ia lanyangkan dipunggung ku dengan sangat keras.
Sangat perih rasanya,aku menahan tangis ku agar tidak keluar.
Bug,,
"Lima cambukan saja tak akan membuat saya merasa lega karena perbuatan keluarga hinamu itu.Saya tak akan pernah bisa memaafkan kepergian adik saya,"ia berbicara dengan suara yang semakin bertambah keras namun aku merasakan nada lirih disana.
Aku sudah tak tahan lagi menahan perih di punggung ku,leher,tangan dan kakiku terasa sangat perih saat ini.Rasanya seluruh persendian ku juga ikut melemas.
Air mataku jatuh perlahan menangisi betapa sakitnya diperlakukan seperti ini.
Ingin menghilang dari dunia ini saja saat ini.
...//Bersambung//...
...✳️✳️️✳️✳️...
Astan emang jahat banget yah
Dyva ngk akan suka kalau astan berubah jadi jahat gini.
Keep strong buat Mina,i'll support you.
❄️❄️ Jangan lupa klik segi lima dibawah yah tayang tayang ❄️❄️
❇️❇️ Jangan lupa juga follow akun author ❇️❇️
Laffyouall buanyaak buaanyak ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Muji Lestari Tari
makin membingungkan ya
2025-01-04
0
Nayosha
ko sampai main fisik gitu sih...dendamnya jahat banget...itu mah udh kdrt...hrs udh di laporkan
2024-01-27
0
Komang Restu
visualnya
2023-05-15
0