...Soundtrack//cry again-davichi//...
...Aku percaya setiap malam yang gelap akan ada pagi yang cerah...
...-mina-...
**Aku** telah selesai menyiapkan air untuk mas astan mandi,kali ini aku bangun lebih dulu dibandingkan mas astan,dan lagi lagi selimut mas astan sudah ada di tubuhku,apa aku setiap malam mengigau terus ngambil selimut mas astan?Untung saja kali ini mas astan tak tau itu.
Perlahan aku mencoba mendekati mas astan yang masih tertidur pulas itu, wajahnya sangat damai, sepertinya banyak sekali wanita yang mengejarnya.Wajahnya tampan,dia juga seorang CEO,belum lagi postur tubuhnya sangat indah.Astagah Mina sejak kapan kamu sangat pandai menilai laki laki?.
"Tuan,, saatnya mandi tuan,air sudah saya siapkan,"ucapku pelan menyentuh bahunya yang kekar itu.
Namun tak ada pergerakan sama sekali, apa mas astan masih ingin tidur?Aku bisa saja membiarkannya tidur lagi,tapi aku ragu,nanti kalau sampai dia terlambat ke kantor bisa bisa aku yang harus kemakan amukannya.
Aku akan mencoba membangunkannya kembali"Tu,,tuan astan, saatnya bangun tuan,nanti tuan bisa terlambat,"ucapku pelan dengan sedikit gemetar.
Berhadapan dengan mas astan layaknya berhadapan dengan binatang buas,salah sedikit ataupun bergerak sedikit aku bisa termangsa.
Bagaimana ini?Mas astan tak kunjung bangun"Tuan,,bangun tuan,"ucapku lagi lagi menyentuh bahunya namun kali ini agak lebih keras dari yang sebelumnya hingga mas astan mulai mengerjapkan matanya.
"Dyv,,bentar lagi yah,kakak masih ngantuk nih,kamu siapin kakak sarapan yah,abis itu baru bangunin kakak lagi,"ucap mas astan tanpa terduga.
Jangan bilang mas astan mengira aku adalah kak Dyva?Almarhumah adiknya,jantungku berdebar tak karuan.Rasa bersalah tak dapat aku tahan lagi,pasti mas astan masih belum bisa sepenuhnya menerima kepergian kak Dyva.
Ia pasti Sangat menyayangi kak Dyva,dilihat dari cara bicaranya tadi, sungguh lemah lembut.Aku Sampai tak habis pikir Karena sejak aku bertemu dengannya dia selalu berbicara lantang dan keras, mendengar ia berbicara lembut seperti tadi siapapun pasti bisa menebak kalau ia sangat perhatian kepada adiknya kak Dyva.
"Tuan,,bangun tuan,"ucapku mencoba membangunkan mas astan,bisa bisa ia benar benar akan terlambat nantinya.
Matanya mulai terbuka perlahan dan menatap ke langit langit kamarnya dan sesaat kemudian ia menatap kearahku dengan tatapan tidak suka"Jam berapa sekarang?"tanya nya ketus aku langsung melirik ke dinding"Jam 06.30 tuan,"balasku pelan.
Ia bangkit dan duduk ditepi kasur"Kenapa membangun saya?"ucapnya dengan dingin,apa maksud dari pertanyaan nya itu?kan membangun dia adalah salah satu tugas saya.
"Eugh,,,air sudah saya siapkan tuan,saya takut tuan akan terlambat kerja jika saya tidak membangunkan tuan,"ucapku takut takut.
Ia bangkit berdiri dan berjalan kearahku,aku sedikit mundur takut.Ia harusnya berbicara saja,aku takut saat ia bertingkah begini,jantungku tak karuan.
"Ma,,maaf tuan,a,,apa saya berbuat salah lagi tuan?"tanyaku hati hati dengan sedikit bergetar dan terus mundur perlahan hingga aku mentok ke pintu kamar mandi.
Ia masih menatapku dengan wajah datarnya,aku memilih menunduk tak berani melihat wajahnya yang begitu dekat dengan wajahku"Dasar bodoh,obati lukamu itu, jangan bilang kamu berharap saya akan mengobatinya dengan kamu membiarkan nya begitu saja,"ucapnya mendorongku kesamping lalu ia memasuki kamar mandi.
Aku bernafas lega, kenapa hanya ingin menyuruh mengobati luka saja harus membuatku menahan nafas karena takut dulu.Bisa saja dia langsung memerintahkan aku tanpa harus melakukan hal seperti tadi,benar benar ingin menyiksaku!.
Lagian aku tidak terlalu bodoh untuk tidak tau mengobati lukaku,hanya saja aku tak tau bagaimana caranya.Aku tak berani menyentuh apapun dirumah ini termasuk obat obat dan lainnya jadi aku tak mengobatinya dan menahan rasa sakitku sebisaku.
Aku mencari kotak p3k dilemari mas astan,aku rada takut sebenarnya,aku takut dikira lancang dan akhirnya aku menemukan kotak p3k itu lalu bergegas mengobati luka di dahiku yang ukurannya hampir seukuran uang logam itu, rasanya perih saat Betadine itu kuteteskan kearah lukaku padahal sudah sedikit mengering dari yang semalam.
"Akhh,"lirihku saat kapas itu aku sematkan didahiku lalu aku menahannya menggunakan flaster agar kapasnya tidak jatuh.
Aku langsung membereskan kotak p3k itu dan meletakkannya ditempat semula lalu aku buru buru menyiapkan setelan jas untuk mas astan komplit dengan dasi,kaos kaki dan sepatunya.
Aku kemudian memasak ke dapur untuk sarapan mas astan pagi ini,semalam ia tak sarapan saat berangkat bekerja,dan tadi malam juga ia tak menyentuh sama sekali makanan yang aku masak.Jadi pagi ini aku harus buru buru memasak agar ia bisa sarapan sebelum berangkat bekerja,aku takut ia jatuh sakit.
Nasi goreng dan omelette sudah aku hidangkan diatas meja lengkap dengan air mineral,aku tau ini bukanlah masakan mewah tapi untuk rasanya aku sangat yakin kalau mas astan pasti menyukainya karena saat dikampungku dulu aku sempat menjadi penjual makanan keliling dan penggemar masakan ku juga lumayan banyak,kalau kata mereka"Sederhana tapi nikmat,"aku sangat senang mendengarnya.
Mas astan keluar dari kamar dengan setelan jas yang aku sediakan,tak ada komentar berarti ia menyukainya,dan aku juga melihat tas kantornya sudah bertenteng rapi ditangannya.Apa ia akan langsung berangkat?.
"Ma,,eh tuan, sarapan sudah saya siapkan,semalam tuan tidak sempat sarapan Karena saya tidak sempat membuatnya,jadi hari ini saya berusaha secepatnya bangun agar bisa memasak untuk tuan,"ucapku kemudian menunduk.
Ia berjalan kearahku,aku bernafas lega,ternyata ia masih menganggap ku manusia.Ia masih mau mendengarkan ucapanku.
Ia berhenti tepat dihadapan ku, tersenyum namun senyumnya lagi lagi bukanlah senyuman rasa senang ataupun senyuman yang biasa diberikan oleh orang orang.Setiap dia tersenyum seperti itu aku langsung takut tanpa sebab.
"Bagaimana bisa saya percaya dengan masakan seorang anak dari pembunuh seperti mu,saya tidak tau apakah makanan itu sehat atau bahkan bisa membahayakan nyawa saya.Buang saja makanan itu,"ucapnya pergi.
Aku mengikutinya"Tuan,,saya jamin makanan dimeja itu sehat tuan,saya mohon tuan makanlah walaupun sedikit,dari semalam tuan tidak pernah makan,"ucapku hingga langkahnya yang tadi tegas kini melambat dan berhenti kemudian berbalik kearahku.
"Bodoh! untuk apa saya tidak makan?Saya memang tidak makan makanan berbahaya mu itu bukan berarti saya tidak punya akal untuk makan diluar,"ucapnya dan memang benar sekali ucapannya dia kan kaya dia pasti sudah makan di restoran mahal yang bisa ia percayai,aku yang bodoh malah khawatir.
"Pak Umar,tolong antar saya ke kantor sekarang, setelah itu bapak kembali kesini,jaga perempuan sialan ini jangan sampai keluar,"ucap mas astan memasuki mobilnya mendahului bapak penjaga gerbang yang ia panggil pak Umar itu.
"Ehh pak tunggu dulu,"panggilku kemudian mendekati pak Umar.
"Pak,bapak bisa bantu saya?begini pak,saya sama sekali tidak mempunyai baju,bapak bisa tidak membawa pakaian bekas putri ataupun istri bapak buat saya.Saya mohon pak."ucapku memohon,dan kemudian pak Umar mengangguk lalu buru buru masuk kemobil Karena mas astan sedari tadi sudah bertitah agar segera berangkat ke kantor.
"Apa yang perempuan itu bicarakan dengan bapak?"tanya astan saat mereka sudah ditengah perjalanan.
"Begini tuan,neng Mina meminta tolong agar saya membawakan pakaian bekas putri ataupun istri saya untuknya.Ia berkata kalau ia tidak memiliki pakaian sama sekali,"tutur pak Umar dengan jujur tanpa menambahi ataupun mengurangi perkataan Mina.
Astan mengangguk faham"Bapak tidak usah menghiraukan itu, sepertinya bapak tau kan kalau ini bukan lagi urusan bapak,"ucap astan pelan dan pak Umar langsung mengangguk mengiyakan.
"Apa adalagi yang ia minta kepada bapak?semalam apa saja yang sudah ia minta kepada bapak?"Tanya astan.
"Tidak tau diri memang,bisa bisanya ia meminta tolong kepada orang yang baru ia kenal,"astan.
"Mmm begini tuan,semalam neng Mina meminta saya untuk mengajarinya bagaimana cara menghidupkan shower,kompor,AC dan juga mesin cuci,ia sama sekali tidak tau cara menggunakannya tuan,katanya ia dari kampung dan tidak pernah berurusan dengan benda benda itu tuan.Lalu saya pun mengajarinya, awalnya saya ragu untuk masuk kerumah tuan,dan saya juga memberikan hape milik saya agar neng mina bisa mencari caranya di internet.Namun neng Mina juga tidak tau cara menggunakan hape tuan,maaf tuan sudah lancang masuk kerumah tuan,"jelas pak Umar dengan jujur.
Astan hanya mengangguk saja
Gadis bodoh memang!pantas saja setiap aku nyuruh ini itu dia kayak orang baru liat sesuatu,ternyata memang baru pertama melihat.
"Bapak awasi pergerakan dia,dan laporkan setiap hari apa saja yang ia lakukan,saya harus tetap siaga dengan orang sepertinya,"astan
Pak Umar pun langsung mengangguk namun ia masih bertanya tanya apa sebenarnya masalah astan dan Mina,kenapa astan sangat ingin membuat Mina menderita dan kenapa ia menikahi gadis desa seperti Mina?Ia tak mungkin sebodoh itu lancang untuk bertanya kepada astan.
Sesampainya dikantor astan langsung dibukakan pintu oleh pak Umar"Langsung kembali kerumah,jangan biarkan dia berniat kabur seperti semalam,"ucap astan tegas.
"Be,,begini tuan, sebenarnya neng Mina tidak pernah mencoba untuk kabur,saya kira neng Mina berada dirumah seharian ternyata neng Mina pingsan saat menjemur mungkin karena itu dahi neng Mina terluka.Kalau saja saya tidak membangunkan neng Mina mungkin ia sudah bermalam disana tuan,"jelas pak Umar.
Astan tak menghiraukan itu"Sebelum kerumah pak Umar mampir sebentar ke butik langganan saya,saya sudah memesankan beberapa baju dan keperluan perempuan itu.Lalu berikan kepadanya,saya risi melihat dia selalu memakai kemeja saya,"ucap astan meninggalkan pak Umar dan memasuki kantornya.
Pak Umar tersenyum"Hmm tuan astan sebenarnya adalah orang baik,ia sungguh tidak berubah sama sekali,saya bisa merasakan hangatnya dia,"pak Umar memasuki mobil lalu melaju kemuju butik langganan astan.
Setelah aku selesai dengan urusan membersihkan rumah dan mencuci semua pakaian mas astan aku pun berjalan jalan sebentar ke taman namun saat aku masih di pintu pak Umar sudah memasuki gerbang,aku langsung berlari menghampirinya.
"Gimana pak?apa bapak membawanya?"tanyaku langsung menyambar nya.
Pak Umar memberikan plastik berwarna putih berukuran sedikit besar kearahku,aku kaget melihat isi plastik itu adalah pakaian yang masih baru terlihat dari cap yang masih lengkap dengan plastiknya.
"Loh?Pak,kok bajunya baru semua?Bapak ngk perlu membelikan saya baju baru pak, seharusnya baju bekas saja sudah cukup pak.Saya jadi bingung bagaimana cara saya membalas kebaikan bapak,"ucapku merasa tak enak.
Pak Umar malah menggeleng tersenyum"Bukan saya neng yang beli,tapi nak astan,"ucapnya tanpa terduga, mustahil rasanya jika mas astan yang membelikan ini semua,dia tak mungkin sebaik itu.
"Beneran pak?Kayaknya ngk mungkin banget,"ucapku menyangkal.
"Tapi memang benar itu nak astan yang beli neng,saya permisi yah neng,"ucap pak Umar segera berlalu menuju gerbang depan.
"Terimakasih pak,"ucapku masuk kedalam rumah tak sabar ingin mengganti pakaian ku yang sudah tak layak pakai ini, bayangkan sudah dua hari aku tak mengganti baju baik baju ini basah atau semacamnya tak pernah aku ganti.Kalau saja mas astan yang membelikan baju ini pasti ia sudah sangat risih melihatku memakai baju ini.
Aku perlahan membuka bungkusan plastik itu dan melihat isinya"Hah?"heranku melihat pakaian dalam beberapa pasang lengkap sekali mulai dari ****** *****,beha dan juga tank top,wahhh bagaimana cara dia membeli ini semua,aku saja yang menerimanya merasa malu.
Sudahlah hilangkan pikiran bodohmu Mina,mungkin saja mas astan hanya menyuruh bawahannya untuk membelinya.Tidak mungkin ia turun langsung membeli ini semua,mengingat kebencian mas astan kepadaku rasanya mustahil saja ia mau direpotkan olehku.
Tapi walau bagaimanapun aku bersyukur dibelikan baju olehnya.Mungkin yang dikatakan pak Umar benar adanya kalau mas astan sebenarnya pria yang baik.
...//Bersambung//...
...️✳️✳️✳️✳️...
Hadeuhh Mina Mina kepedean banget,itu astan mungkin lagi kesambet makanya mau beliin baju buat situ.
Bagaimana pendapat kalian tentang part ini?✳️
Semoga kalian suka yah
❄️❄️ Jangan lupa klik segi lima dibawah yah tayang tayang ❄️❄️
❇️❇️ Jangan lupa untuk follow akun author ❇️❇️
Laffyouall ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Muji Lestari Tari
kepala batu
2025-01-04
0
Eva Rubani
syukur aja neng yg penting ada baju ganti..
2023-01-15
0
Kenzi Kenzi
mina bisa jdi prngganti dyva
2022-10-03
0