...Soundtrack//you are my garden-jung Eunji(Apink)//...
...Aku ingin kembali ke hari hari yang indah itu, walaupun aku tak tau apakah aku pernah merasakan hari yang indah...
...-mina-...
Aku berdiri tepat dibelakangnya,dia sungguh pria baik,bahkan ia tak keberatan membantuku memperbaiki jemuran agar bisa aku raih.
"Apa begini sudah bisa kamu raih?"tanya nya dengan pelan.
Aku mendekat dan mencoba menjangkau tali jemuran itu dan syukurlah aku bisa meraihnya,mulai sekarang aku tak lagi harus menggunakan bangku itu untuk menjemur, sungguh melegakan sekali.
"Terimakasih mas,maaf sudah merepotkan,"ucapku dengan sungguh sungguh
Ia tersenyum lagi,kalau ku hitung sudah lebih dari sepuluh kali dia tersenyum diawal pertemuan kami ini,belum lagi senyuman nya sangat manis sekali,apa karena dia sadar kalau senyum nya manis sehingga dia Sangat sering menabur senyuman.
"Memperbaiki jemuran saja sudah merepotkan?lebih baik tidak usah bergerak saja,"ucapnya kemudian tertawa,aku masih kurang faham apa maksud dari ucapannya,namun aku menanggapi dengan senyum kikuk.
Aku memandang jemuran itu dengan senyum senang, sungguh aku sangat bersyukur, mungkin kalian berpikir aku sangat berlebihan,tapi menjemur pada jemuran yang tingginya jauh dari ukuran tubuh kita sangatlah melelahkan.
"Kenapa menatap jemurannya sambil senyum begitu?"tanya nya heran.
Aku hanya tersenyum menanggapi"Hehehe saya hanya senang mas,saya tidak lagi kesulitan saat menjemur, terkadang waktu saya banyak terbuang saat saya harus turun dan menggeser bangku itu,dan tak jarang saya terjatuh karena tidak seimbang,"jelasku dan ia tanggapi dengan anggukan pelan.
"Yasudah,,mas istirahat dulu,biar saya buatkan minum,"ucapku berjalan dan di ikuti oleh mas mas itu.
"Mas mau minum apa?biar saya buatkan,"ucapku setelah mas itu duduk di kursi depan rumah.
Ia terlihat bingung"Tidak usah repot-repot,saya minta air putih saja,"ucapnya pelan.
Lihatlah!dia tak berbeda sama sekali dengan pak Umar, setiap saya tanyakan pak Umar selalu meminta air putih,ia tak pernah mau merepotkan orang lain.
"Baiklah mas tunggu disini sebentar,"ucapku berjalan masuk dan mengambil segelas air putih lalu meletakkannya tepat disamping mas itu.
Aku duduk di kursi yang satu lagi.
"Oh iya,kita sejak tadi saling berinteraksi tapi belum saling mengenal satu sama lain,nama kamu siapa?"tanya mas itu tiba tiba sambil mengulurkan tangan ke arahku.
Awalnya aku ragu menjabat nya tapi apa salahnya,dia adalah pria baik baik"Nama saya Mina mas,kalau nama mas siapa?"tanyaku balik.
Dia tersenyum melepaskan jabatan tangan kami"Nama saya alga kusuma,"dengan suara khasnya yang lembut.
Nama yang bagus,pantas saja orang nya ganteng dan naik gitu, pak umar sangat hebat yah.
"Sudah berapa lama kamu tinggal disini?saya sudah lama tidak pernah datang kesini karena sibuk dengan kuliah saya,dan kalau dihitung sih sudah hampir 6 bulanan lah,dan juga kampus saya ada diluar kota jadi tidak bisa sering datang,"jelas mas alga tiba tiba.
Aku mengangguk mengerti"Saya masih baru disini mas,bahkan belum sampai dua bulan,"ucapku pelan dan dibalas anggukan oleh mas alga.
"Kamu berasal dari mana? sepertinya kamu bukan dari kota ini."tebak mas alga.
Dia sangat cerdas,bahkan dia tau kalau aku bukanlah berasal dari kota ini"Aah iya mas,saya dari kampung,dan kampung saya sangat jauh dari sini,saya kesini untuk bekerja,"ucapku berbohong.
Karena tak mungkin aku berkata kalau aku kesini adalah untuk menggantikan hukuman ayahku karena sudah tidak sengaja menabrak kak Dyva hingga meninggal.
Ia mengangguk"Pantas saja,dari cara kamu memanggil saya sangat berbeda dan asing ditelinga saya, ternyata kamu kamu dari kampung,daerah mana yah kalau boleh tau?"tanya mas alga dengan lembut.
Aku tersenyum"Sangat jauh mas,kalau saya bilang juga mas ngk akan tau,"ucapku pelan.
"Hahaha maaf kalau saya buat kamu kurang nyaman, beginilah saya kalau baru bertemu dengan orang baru,saya ingin kenal lebih dekat dan bertanya banyak hal,"ucapnya dengan tulus.
Aku tak keberatan sama sekali hanya saja memang benar, kalaupun aku kasih tau dimana tepatnya daerah kampung ku mas alga tak akan tau jadi percuma saja rasanya.
Aku menggeleng"Ngkpp mas,saya suka ditanyakan seperti itu, semenjak saya kesini saya tidak punya teman bicara,saya hanya sesekali berbicara dengan pak Umar itupun kalau pak Umar tidak sibuk,pak Umar lebih sering memperbaiki barang barang saat di pos,jadi saya terabaikan,"ucapku lesu.
Ia tertawa ringan"Memang tuan Astan tak pernah yah berbicara dengan kamu?"tanya mas alga tertawa seolah itu lucu.
Aku menggeleng"kami sangat jarang berinteraksi mas,bahkan sehari ini terhitung berapa kali kami mengeluarkan suara,"ucapku lesu.
Dia terlihat heran"Wahh kenapa bisa begitu yah?saat saya dulu datang kemari,tuan Astan adalah pribadi yang sangat aktif saat bersosialisasi dengan orang disekitarnya,apalagi kalau sama Dyva adiknya, terkadang tuan Astan bersikap seperti anak kecil agar Dyva merasa terhibur saat ia sedang merajuk,"jelas mas Alga.
Apa mas Alga tidak tau apa yang telah terjadi dengan kak Dyva?"Eugh,,begini mas,apa mas belum tau kabar mengenai kak Dyva?"tanyaku dengan cemas.
"Sudah sebenarnya,saat itu saya sedang diluar kota,jadi saya tidak bisa datang ke pemakaman Dyva,kata bapak sih terjadi kecelakaan,"ucap mas alga dengan ekspresi biasa .
Namun jantung ku sudah berdetak sangat hebat, mendengar itu dari mas Alga membuatku jadi serba salah,aku jadi sedikit tidak nyaman dan mengingat kembali rasa bersalah itu.
"Ooh saya tau, mungkin karena itu tuan Astan jadi berubah dingin, pasalnya Dyva adalah keluarga satu satunya yang ia punya,"jelas mas Alga lagi.
Aku tau itu,aku hanya terdiam tanpa reaksi.
"Memang kehilangan orang yang kita sayangi sangatlah menyakitkan,bayangkan bagaimana terlukanya tuan Astan setiap memasuki rumah ini?Dia membangun rumah besar ini atas keinginan Dyva,dia tidak pernah seserius ini dalam bekerja,namun setelah Dyva mulai beranjak dewasa dan membutuhkan banyak uang untuk biaya hidup ia semakin keras dalam bekerja,itu yang mas dengar dari bapak,"jelas mas Alga.
Aku sudah tak sanggup lagi mendengar nya,hatiku sakit membayangkan perkataan mas Alga,pasti sangat sakit jika jadi mas Astan setiap memasuki rumah ini.
Air mataku sudah tak bisa aku tahan lagi"Hei,,kamu menangis lagi"ucap mas Alga heran.
Aku menghapus air mataku dengan cepat"Enggak kok mas,saya hanya tak bisa membayangkan bagaimana rasanya jadi mas Astan saat memasuki rumah ini,pasti dia akan terus teringat dengan kak Dyva,"ucapku menunduk.
Mas alga tersenyum sedikit"Yahh bagaimana pun sebagai manusia kita harus belajar ikhlas, mungkin kebersamaan mereka hanya sampai disini saja,"ucap mas alga mencoba menenangkan ku.
Aku tak akan bisa tenang hanya karena kata kata itu,rasa bersalah dalam dadaku semakin bertambah persentase nya lagi dan lagi.
"Oh iya mas,saya permisi ada yang masih harus saya urus,"ucapku pamit dan masuk kedalam rumah.
Aku sudah tak tahan lagi Menahan air mataku dari tadi.
Hanya karena mas Alga belum tau apa yang telah terjadi sehingga ia masih mau berbicara baik baik seperti itu denganku,pasti dia juga akan membenciku saat tau kalau bapak lah yang menabrak kak Dyva hingga meninggal dunia.
Kenapa rasanya sangat sesak sekali?
Aku tak mau terus menerus seperti ini, selalu diliputi rasa bersalah yang sangat dalam dan bahkan hampir menenggelamkan aku.
Bagaimana aku memperbaiki semua ini?.
...//Bersambung//...
...✳️✳️✳️✳️...
Selamat berjumpa dengan alga kusuma 😍😍
Gimana gaess lebih suka astan atau alga?
Choose your choice🤗
❄️❄️ Jangan lupa kasih vote and komen yah tayang tayang ❄️❄️
❇️❇️ Jangan lupa untuk follow akun author ❇️❇️
Laffyouall buanyaak buaanyak ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Evi Destinawati
buat ada pria tampan yang menyukai dan melindungi Mina thorr
2023-09-08
0
Kenzi Kenzi
alga kira jgn2 eneng, pemvabtu...alga suka eneng
2022-10-03
0
Sumarni Al Fa
Alga baik sopan lagi
2022-02-01
0