...Soundtrack//to my youth-bolbbalgan4//...
...Tambahkan gaes ke playlist kalian,ini tuh lagunya menggambarkan bagaimana Mina, kehidupan remajanya yang hancur hanya karena pernikahan tanpa rasa cinta....
...Aku harus kuat!!...
...Karena bahkan hujan harus rela jatuh berkali-kali demi terciptanya sebuah pelangi...
...-mina-...
Aku mendengar samar samar suara seakan memanggilku sejak tadi, entah kenapa kepalaku sangat sakit dan tubuhku susah untuk bangkit.
Aku pun mencoba bangkit dengan sekuat tenaga hingga aku bisa duduk walaupun masih sedikit lemas,aku melihat sekeliling dan aku malah duduk dibawah jemuran?kenapa?aku melirik kearahnya suara yang membangunkan ku tadi, ternyata dia adalah bapak penjaga pintu depan.
"Astaga neng,kenapa neng bisa disini?Tuan astan sangat marah sekarang,"ucap bapak itu.
Hah?Mas astan marah?Kenapa ia bisa pulang secepat ini?Aku juga kenapa bisa pingsan disini sih?
"Hah?kenapa mas astan pulang secepat ini pak?Jam berapa sekarang?"aku ingin memastikan pukul berapa tepatnya sekarang.
Bapak itu terlihat frustasi"Astagah neng,tuan astan memang biasanya pulang kerja jam 05 neng.Saya pikir neng ada didalam seharian,tuan astan sangat marah saat pulang tak ada neng dirumah.Tuan astan pikir kalau neng kabur,"jelasnya.
Aku langsung berdiri panik,tapi kakiku sedikit ngilu tanpa sebab"Makasih yah pak udah bangunin saya,saya permisi pak"ucapku berdiri.
"Tapi neng,dahi neng,,"ucapnya langsung aku tinggalkan tak ada waktu lagi.Aku tak ingin mas astan lebih marah lagi kepadaku.
Aku masuk kerumah secara perlahan, sungguh ketakutan sekarang, bagaimana bisa aku pingsan selama itu?Sampai jam 05 sore?Habislah aku.
"DARI MANA SAJA KAMU?"saat aku sampai diruang tengah langsung saja mas astan menyemburku dengan suaranya yang lantang hingga jantung ku berpacu tak karuan saking takutnya.
Aku menunduk meremas kemejanya yang kebesaran kukenakan itu.
"Maaf tuan,sa,,,saya,"aku bingung harus mengatakan apa?Rasanya seperti alasan jika aku mengatakan kalau aku pingsan,aku harus berkata apa?
"JAWAB!!"bentaknya semakin keras dan dia mulai berdiri.
Aku menahan air mataku dengan susah payah,batinku sangat lemah apalagi untuk mendengarkan suara suara keras seperti tadi"Maaf tuan,,sa,, saya,"entah apa yang harus aku katakan?Aku bingung sekali.
Dia menghampiriku dengan cepat"Sepertinya saya terlalu lunak yah kepada mu?berani beraninya kamu mencoba kabur,"ucapnya aku menggeleng mencoba menjelaskan namun ia menarik aku dengan keras menuju kamar.
Aku tak tahan dengan genggaman kerasnya dipergelangan tanganku.Ini sungguh menyakitkan,ibarat seperti sedang menggenggam sebuah benda ia memperlakukan tanganku layak nya tak bisa merasakan sakit.
Dia membuka pintu kamar mandi dengan keras dan melemparku ke dinding kamar mandi"Ohh jadi kamu ingin melihat bagaimana saya yang sebenarnya?Kamu sudah cukup menerima kebaikan saya beberapa hari ini,oleh karena itu kehidupan bagai nerakamu dimulai hari ini,"ucapnya tersenyum,tapi entah kenapa melihat senyumannya aku malah semakin ketakutan.
Dia berkata aku telah menerima kebaikannya beberapa hari ini?Dimana tepatnya letak kebaikan yang ia maksud?Apakah suaranya yang lantang saat berbicara dengan ku?Atau tangannya yang selalu ringan kearahku?Atau juga tatapannya yang sangat mengintimidasi diriku seakan ia sangat ingin aku segara mati?Itukah kebaikan yang ia maksud?.
Aku menggeleng meminta ampun"Maaf tuan,saya tidak berniat kabur tuan."aku berjongkok dan bersimpuh dibawah kakinya,inikah yang ia inginkan?melihatku merendahkan diri agar ia bisa dengan mudah menginjakku hingga lenyap.
Tapi itu saja masih belum cukup untuknya,ia masih tak puas dengan melihatku seakan bersujud padanya"Lepaskan kaki saya sebelum saya semkain marah,"ucapnya lantang.
Aku masih memeluk kakinya meminta maaf atas kesalahanku"Ohhh tidak mau mendengarkan yah?baiklah kalau itu maumu."dia menendang perutku hingga terpental menabrak dinding, rasanya punggungku patah semua, sungguh sakit sekali,ini pertama kalinya aku mendapatkan perlakuan seperti ini,semoga ayah tak pernah tau ini,semoga ayah tak pernah tau ini,semoga saja.Karena ia akan merasa terluka jika tau,itu akan. Membuatku semakin terluka saja.
Aku merasakan air jatuh dari atas menimpa tubuhku,aku terkejut karena airnya sangat dingin, apalagi saat ini hari sudah mulai malam maka hawanya semakin bertambah dingin.
"Ini masih belum seberapa dengan yang akan kamu hadapi kedepannya,"ucapnya tersenyum keluar menutup pintu.
Aku terduduk lemas dilantai,menangis dalam diam.Aku tak ingin dia mendengar suara tangisanku,sia sia saja tadi aku menahannya"Akhh,"aku meringis saat merasakan sakit di dahiku.
Aku berdiri menghadap kaca dan melihat dahiku luka dan sedikit parah?Dimana aku mendapatkan ini?Apa mungkin saat pingsan tadi dahiku terbentur tiang jemuran, astagah jemuran belum aku angkat.
Aku langsung mencoba mengeringkan baju kemeja putih yang kupakai dengan memerasnya berharap airnya tak akan jatuh lagi.Sesaat kemudian aku membuka pintu kamar mandi dengan pelan dan melihat keadaan tepatnya mencari sosok mas astan.
Syukurlah dia sedang tidur sekarang,aku langsung berlari keluar kamar dan menuju keluar rumah untuk mengambil jemuran yang tadi siang ku jemur.
Tubuhku menggigil saat telah sampai diluar mungkin baju basahku dan terpaan angin yang membuat hawanya semakin dingin.Kepalaku sangat pusing sekarang jadi aku harus cepat cepat mengambil jemuran ini dan bergegas masuk.
Saat menarik dasi mas astan mataku tertuju keatas langit dan melihat langit malam yang begitu indah.
"Bahkan kepada bulan pun aku iri,dia memiliki bintang dan benda langit lainnya yang menemaninya,"ucapku sambil menghapus air mataku dengan cepat.
"Wuhh anginnya kuat banget sampe air mataku keluar,"ucapku langsung bergegas masuk kerumah untuk merapikan baju baju ini ke keranjang dan akan aku setrika besok.
Aku berjalan kearah balkon untuk melihat baju yang aku jemur semalam,aku harus mengganti bajuku ini,sangat dingin sekarang.
Tapi sayangnya aku tak melihat baju itu sama sekali, bagaimana ini?Aku hanya punya baju itu dan baju mas astan yang aku kenakan ini,dan sekarang baju itu tak keliatan dan baju yang aku kenakan sekarang sudah basah keseluruhan, bagaimana sekarang?.
Aku pun memutuskan memasak saja,siapa tau baju ini akan kering dengan sendirinya dan untuk baju ganti aku pikirkan besok saja.Mungkin bapak itu bisa membantu ku.
Saat memasak aku sempatkan untuk menghangatkan diri melalui api dari kompor"Setidaknya sedikit lebih hangat sekarang,"ucapku dengan pelan dan menyiapkan makanan dimeja makan,aku jadi kelaparan sekarang, apalagi mengingat sejak kemarin aku tak pernah makan,karena merasa tak berhak untuk memakan makanan dirumah ini.
Aku memasuki kamar perlahan dan takut takut untuk membangunkan mas astan untuk makan malam"Tu,,tuan,maaf mengganggu saatnya makan malam tuan,"ucapku pelan kearahnya.
Matanya langsung terbuka dan menatap kearah ku dengan tajam"Berani sekali kamu mengganggu tidur saya,"ucapnya langsung duduk dan menatap murka kearahku.
Aku lagi lagi bergetar takut,kenapa tak bisa sekali saja aku tenang saat berbicara dengannya.Selalu saja aku takut dan takut"Maaf tuan saya takut makanannya segera dingin kalau tidak dimakan sekarang,"ucapku pelan dengan suara bergetar.
Ia melirik kearahku dengan heran, matanya menjelajahi tubuhku mulai dari kaki hingga kepala,apa yang salah?Apa aku berbuat kesalahan lagi?.
"Dasar ja*Lang,kamu mencoba merayu saya yah? sayangnya saya tak tertarik dengan ja*ang murahan sepertimu, menjijikkan,"ucapnya berdiri keluar dari kamar.
Apa maksudnya?aku sama sekali tak berniat menggodanya,apa dengan menyuruh makan malam aku terlihat seperti seorang gadis penggoda?.
Aku mendekati meja makan dan berdiri tepat dibelakang mas astan menunggunya makan.
Aku melihat dari belakang bahu kekarnya gemetar dan ia terus saja memandangi kursi dihadapannya, sebenarnya dia kenapa?.
"Dyva,,, bagaimana ini?kakak tak bisa menghabiskan makanannya,ayolah marahi saja kakak tak apa,"ucapnya tepat kepada kursi kosong dihadapannya.
Aku faham sekarang, ternyata mas astan masih beranggapan kalau kak dyva pasti masih disini.Ia pasti sangat merindukan nya,entah kenapa melihat mas astan seperti ini membuat ku merasa bersalah,entah kenapa rasa sakit dan kesalku malah berganti haluan jadi rasa bersalah.Saat ini mas astan seperti orang yang sangat butuh pelukan dan tempat untuk bersandar.
Aku pun tergerak untuk menanyakan kabarnya"Tu,,tuan,tuan baik baik saja?"tanyaku pelan.
Seketika ia melirik kebelakang dan memutar kursinya menghadap kearahku,lalu ia tersenyum getir"Wah! sekarang kamu khawatir tentang saya?kejutan sekali seorang putri dari orang yang membunuh adik saya menghawatirkan saya?jangan bercanda sekarang,"ucapnya dengan mata tak suka kearahku.
Aku menunduk meremas pakaian yang aku kenakan ini walaupun masih belum cukup kering tapi sudah lebih baik dari yang sebelumnya"Ma,,maaf tuan,saya hanya khawatir,"ucapku sungguh!
Ia berdiri dan mendekati ku,kemudia ia berbisik tepat ditelingaku"Harusnya sekarang kamu khawatirkan dirimu sendiri,kita tidak tau sampai kapan nafasmu akan berhembus,mungkin saja ini hari terakhirmu bisa melihat dunia ini."ucapnya tegas tanpa ragu,jantungku berdegup kencang tak karuan, rasanya sangat sesak tanpa alasan.
Aku masih gemetar takut, bagaimana aku tidak takut?Ada banyak faktor yang mendukung keseriusan dari kata katanya,ia memang sangat ingin aku cepat cepat menghilang dari dunia ini.
Aku melihat kearahnya yang menatapi tubuhku dengan tatapan seperti saat dikamar tadi,melihat dari kaki hingga kepalaku.
"Sepertinya kamu memang berniat menggoda saya kan?Dasar ja*Lang bi*nal kenapa tidak sekalian saja kamu telanjang bulat dihadapan saya dibanding berpakaian tipis transparan itu,"ucapannya merendahkanku.
Aku melihat sekujur tubuhku dan benar saja karena kemeja putih ini basah,tubuhku jadi ter-ekspos keluar.Bagaimana bisa aku tak menyadari itu?Jadi sedari tadi mas astan sudah melihat ini?.
"Bu,,bukan maksud saya menggoda tuan,maaf tuan,tadi baju saya basah dan saya tidak punya baju ganti, setidaknya ini lebih baik dari pada tidak berpakaian sama sekali,"ucapku takut takut.
Ia tersenyum smirk kearahku dan mendekat"Bagi saya sama saja,sama sama menjijikkan,sudah berapa laki laki yang menjajankan tubuhmu ini? sepertinya sudah banyak yah?"ucapnya berlalu pergi.
Menjajankan?Menjajankan apa?Aku tak pernah diajak jajan sama laki laki,bahkan berhadapan dengan laki laki saja tidak pernah apalagi mau diajak jajan.Aku hanya tau belajar dan bekerja dikampungku,tak ada waktu dengan laki laki.
Seperginya mas astan,aku langsung menyantap makanan sisanya.Sungguh aku sudah kelaparan sedari kemarin,tak apa sisa asalkan halal.
Sehabis makan aku langsung membereskan dapur mulai dari mencuci piring dan membersihkan meja.
Aku memasuki kamar dan melihat mas astan sudah diatas tempat tidur sambil memainkan Hpnya, terkadang aku penasaran apa yang membuat orang sangat betah berhadapan dengan Hp itu?Saat disekolah dulu aku selalu dibuat heran dengan teman temanku yang lebih memilih bermain hp dikelas dibandingkan belajar.
Aku mencoba berbaring dilantai tempat aku tidur semalam,mencoba tidur meskipun sangat tidak mungkin, rasanya sulit sekali,mungkin karena rasa sakit didahiku semakin terasa saja, padahal tadi saat aku memasak dan bekerja tak terasa sama sekali,kenapa sekarang sangat sakit sekali?.
Bajuku sudah kering tapi kenapa dinginnya masih tetap sama?Aku berharap semoga hari cepat pagi.
Berapa lama kah aku akan berada disini?apakah seumur hidup aku akan jadi tahanannya?.
Tak apa jika itu bisa membuat ayah aman,aku baik baik saja.
Aku rindu ayah dan ibu
...//Bersambung//...
...✳️✳️✳️✳️...
Huuu
Kok rada kasihan juga sama si Mina,astan jahat banget yah?
Gimana pendapat kalian gaess?🤗
❄️❄️ Jangan lupa klik segi lima dibawah yah tayang tayang❄️❄️
❇️❇️ Jangan lupa juga buat follow akun author 🌷🌷
Laffyouall ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Muji Lestari Tari
kok kayak nggak masuk akal ya
2025-01-04
0
Eva Rubani
jagan kasar kali dongg ksian mina tu pkai baju basah lagi..
2023-01-15
0
Kenzi Kenzi
lama2 bucin cui
2022-10-03
0