...Soundtrack//timeless-nct u(SM entertainment)//...
...Sesuatu itu tidak bisa kita lihat dari luarnya saja, seseorang kuat diluar belum tentu kuat didalam....
...-mina-...
Aku masih terus menangis dalam pelukan mas Astan,sembari meminta maaf karena rasa bersalah yang tak kunjung habis.
Srett...
Tiba tiba pelukan itu terlepas paksa dengan keras.
Mas Astan bangkit dan berjalan menuju kamar menutup dengan keras pintu kamar hingga aku bahkan sampai terlonjak.
"Sialll,,,apa yang sedang kulakukan tadi."astan merutuki kebodohannya karena telah memeluk Mina.
Harusnya dia senang melihat gadis itu menagis merintih merasakan sakit,karena tujuan utamanya menikah dengan gadis itu adalah agar ia leluasa menyiksa dan membuatnya menderita.
Tapi melihat gadis itu menagis,astan teringat dengan adiknya saat sedang menangis sama dengan cara Mina menangis.
"Bodohhh,,,jangan pernah bersikap lunak dengan wanita ja*Lang itu."astan duduk ditepi ranjang sambil memikirkan bagaimana lagi ia harus menyiksa gadis itu.
Knok..
Pintu kubuka dengan pelan dengan langkah yang terseok-seok"Tuan,ada yang perlu saya lakukan?"tanyaku.
Dia menatap tak suka kearahku"Jam berapa sekarang?"aku langsung menatap kearah dinding.
"Jam 12 malam tuan,"ucapku takut takut.
"Saya belum mandi malam ini gara gara kebodohan mu,dan juga sudah tak mungkin lagi untuk saya mandi untuk jam segini,sama saja saya cari penyakit,saya tidak bisa tidur jika tubuh saya masih lengket,"ucap mas astan tiba tiba membuatku tidak mengerti.
Aku masih terdiam menunggu apa dia masih melanjutkan kata katanya,namun tak ada tanda-tanda kalau mas astan akan berbicara lagi"Jadi,,maksud tuan bagaimana? saya tidak mengerti tuan,"ucapku takut takut,malu bertanya sesat dijalan jadi walaupun aku takut aku harus tetap bertanya.
Dia menghela nafas kasar sambil berdecak sebal"Dasar bodoh!!otakmu berfungsi tidak sih?atau jangan jangan kamu terlahir tanpa otak?pikirkan bagaimana cara saya agar bisa tidur,pikirkan bagaimana agar tubuh saya tidak berkeringat begini tanpa harus mandi,"ucapnya dengan sedikit emosi.
Aku jadi bingung harus bagaimana?oh iya saat di kampung ku sedang kemarau kami tidak bisa mandi dan hanya membasahi kain lalu mengusap tubuh kami dengan kain basah itu,apa aku harus melakukan itu kepada mas Astan yah?aku takut ia tidak suka dan malah membuatnya naik pitan,tapi aku tak ada pilihan lagi.
"Se,, sebentar tuan,"ucapku berjalan mengambil handuk berukuran sedang dan air se ember lalu berjalan mendekati mas astan.
Dia menatap heran ke arahku,aku juga terdiam di depannya bingung bagaimana caraku mengusap tubuhnya dengan handuk basah jika ia masih mengenakan pakaian.
"Eugh,,,tuan,, bagaimana cara saya mengusap tubuh tuan Kalau tuan masih mengenakan pakaian?"tanyaku takut.
"Pikirkan dengan otak udang mu itu,"ucapnya menunjuk kepalaku dengan telunjuknya.
Apa aku harus membuka sendiri bajunya? bagaimana kalau ia akan memarahi ku karena bersikap lancang lagi,tapi melihat mas astan tak mau bergerak sama sekali membuatku tak ada pilihan lain lagi, dengan terpaksa aku harus membuka sendiri baju yang mas astan kenakan.
Tanganku perlahan tergerak mendekat kearah baju kemeja yang ia kenakan,kubuka kancing kemeja itu satu demi satu dengan tangan yang gemetaran,aku sangat kaku jika berhadapan sedekat ini dengan laki laki,karena selama ini aku tidak pernah berdekatan dengan laki laki selain ayah,jadi aku sangat takut dan kaku sekarang belum lagi mata mas Astan yang mengawasi ku begitu tajam,aku jadi semakin takut saja.
Kancing baju mas Astan telah terbuka sepenuhnya,apa aku harus menarik bajunya juga?aku jadi semakin gemetar takut saja,tapi lagi lagi aku melihat mas Astan tak mau sama sekali bahkan untuk menarik bajunya itu hingga aku harus memilih untuk menariknya,apa mas Astan sengaja melakukan ini?
Karena ukuran tubuhku yang sangat jauh dari tubuh mas astan terpaksa aku harus lebih dekat dengannya agar bisa menarik bajunya itu,apalagi saat melepas kemeja itu dari tangannya aku harus lebih dekat lagi bahkan hampir seperti sedang memeluknya.
"Jadi memang benar kalau kamu itu sudah sering melakukan ini? sangat ahli sekali,sudah berapa banyak pria yang kamu perlakukan seperti ini?"ucapnya tepat ditelingaku hingga aku sedikit kaget saat suaranya yang hampir seperti bisikan itu terdengar ditelinga ku.
Aku tak mengerti maksud mas Astan,apa maksudnya menanyakan berapa banyak pria yang aku perlakukan begini? Ini pertama kalinya bagiku sedekat ini dengan pria,pertama kalinya bagiku membuka kancing kemeja pria dan rasanya sangat menakutkan aku tak sanggup sebenarnya tapi aku takut kalau mas Astan akan marah.
Setelah berkata demikian dia menatapku dengan tatapan seperti merendahkan ku saja,aku perlahan memasukkan handuk itu kedalam ember dan memeras air di handuk itu kemudian aku mendekat kearah mas Astan.
Aku sangat takut saat berhadapan dengan dada bidangnya,aku sungguh takut sekarang,aku tak berani berhadapan dengan hal hal seperti ini tapi aku harus menyelesaikan ini dengan cepat agar mas Astan secepatnya tidur,ia pasti kelelahan seharian.
Tanganku perlahan mengusap tubuhnya dengan handuk basah itu,mata mas Astan tak hentinya mengawasi pergerakan ku membuatku semakin takut saja.
Aku masih terus mengusap tubuh bagian depan nya dengan handuk ditanganku namun saat aku hendak mengusap leher mas Astan aku hilang keseimbangan Karena aku tak sengaja menyenggol ember itu hingga aku terjatuh tepat didada bidang mas astan.
Kalau saja mas Astan tak menahan tubuhnya kami pasti akan terjatuh diranjang,aku sangat panik sekarang, bagaimana kalau mas Astan akan marah?.
Perlahan aku melirik ke atas dan mendapati mas astan menatapku dengan tatapan semakin merendahkan ku"Modus mu hebat juga yah?begini yah caramu menggoda pria? sayangnya itu tak berhasil untuk ku."dia mendorongku hingga terjatuh kelantai yang basah itu karena ember yang berisi air tadi jatuh hingga airnya tumpah.
Aku menahan ringisanku Karena mas Astan berkata kalau ia sangat benci mendengarkan aku sedang meringis.
"Dasar wanita ja*lang,jangan sesekali berniat menggoda ku,bersihkan semua ini, menjengkelkan saja,"ucap mas Astan berjalan menuju kamar mandi sambil mengibas ibaskan tangannya kesekujur tubuhnya,apa mas Astan kepanasan?.
"Siapkan baju ganti untukku,karena kebodohan mu saya harus mandi saat ini."ucapnya menutup pintu kamar mandi dengan keras.
Aku berdiri dengan susah payah karena luka dilututku masih terasa perih dan berjalan menuju lemari untuk menyiapkan baju ganti untuk mas Astan.
Setelah menyiapkan baju ganti untuk mas Astan aku pun kembali membersihkan kamar mas Astan dengan mengepel lantai itu sampai kering.
Mas Astan keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk saja dan berjalan menuju tempat tidur untuk mengambil pakaian yang aku sediakan dan tanpa memperdulikan aku yang sedang membersihkan disini.
Dia mengenakan pakaiannya dihadapanku tanpa rasa malu,kalau saja aku tak berbalik aku pasti sudah melihat hal yang tak seharusnya kulihat.
Aku menahan nafas takut takut dan berjalan keluar kamar
"Mau kemana kamu?"tanya mas Astan tiba tiba otomatis aku melihat kearahnya dan ternyata dia sedang mengancing celananya untungnya aku cepat cepat berbalik.
"A,,anu,,itu tuan,saya mau kebawah sebentar untuk mengganti baju saya,"ucapku takut takut.
Kalian pasti bingung kenapa aku harus kebawah untuk mengganti bajuku?untuk urusan mandi dan mengganti baju aku menggunakan kamar mandi belakang karena aku takut mas Astan tak akan suka berbagi kamar mandi dengan orang lain.
"Cepat kemari."perintah mas Astan tiba tiba dan aku menurut mendekat kearahnya yang sudah berpakaian lengkap dengan celana hitam dan baju kaos putih polos.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?"tanyaku dengan pelan.
"Keringkan rambut saya,"ucapnya memberikan handuk ditangannya kepadaku dan secepatnya kuraih dengan canggung.
Mas Astan duduk di tepi kasur dan membelakangi ku,aku perlahan mengusap rambut basah mas Astan dengan handuk ditanganku.
Sudah hampir setengah jam aku mengusap rambut basah mas Astan dan rambut mas astan sudah mulai mengering,jam sudah menunjukkan larut malam"Sudah kering tuan,"ucapku pelan pelan.
Namun tak ada sahutan dari mas Astan,kepalanya juga dari tadi bersandar di bahuku semakin berat saja,aku melirik kearah wajah mas Astan ternyata dia sudah tertidur pulas, bagaimana ini?.
Aku dengan susah payah membaringkan tubuh mas Astan ditempat tidur lalu menyelimuti nya dengan selimut.
Wajahnya sangat damai saat tidur,entah kenapa aku selalu mengagumi wajahnya saat sedang tertidur begini,jantungku berdetak tak karuan apa aku menyukainya?bodoh sekali kamu Mina,jangan pernah berpikiran begitu?kamu tentu tak pantas mencintai mas Astan,dia itu laki laki baik dari keluarga baik bukan seperti mu yang hanya bisa membuat orang lain menderita.
Aku perlahan pergi keluar dari kamar menutup pintu dengan pelan.
...//Bersambung//...
...✳️✳️✳️✳️...
Kalau kalian diposisi Mina gimana gaes?ngk bakal sanggup dah gua.
Semoga kalian suka
❄️❄️ Jangan lupa klik segi lima dibawah yah tayang tayang ❄️❄️
❇️❇️ Jangan lupa untuk follow akun author ❇️❇️
Laffyouall buanyaak buaanyak ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Muji Lestari Tari
tambah aneh aja ni orang
2025-01-05
0
Iyet Jeboy
ko aku ikut nangis ya ,pas Mina lagi d obatin sama asta
2023-05-13
0
Kenzi Kenzi
pingin liat astan bucin akut sama eneng....
2022-10-03
0