...Soundtrack//you are not alone-gfriend//...
...Cobalah sekali saja fahami dan rasakan bagaimana jadi diriku...
...-mina-...
Aku telah selesai memasak makanan untuk mas Astan makan malam,dan lagi lagi aku tak tau apa mas Astan akan memakannya.
Aku berjalan pelan menuju kamar untuk melihat mas Astan sekalian memberitahu kalau makan malam sudah aku sediakan di meja makan.
Aku membuka pintu kamar dengan pelan dan mengintip apa mas Astan sedang mandi atau bagaimana"Kenapa mengintip begitu?"tiba tiba mas Astan sudah ada didepan pintu entah dari mana datangnya.
Aku sampai terlonjak kaget,namun aku berhasil seimbang kembali"Ahh anu,,,itu,,, anu,"ucapku entah kenapa malah terbata bata tidak jelas.
Dia memicing heran"Bicaralah dengan jelas,"tekan mas Astan dengan malas.
"Makan malam sudah saya siapkan tuan,"ucapku menunggu tanggapan darinya.
"Bagaimana yah?saya sedang tidak ingin makan sekarang,, ahh mungkin nanti juga tidak,"ucapnya enteng.
Aku menghela nafas berat lagi,apa memang mas Astan setakut itu memakan makanan yang aku masak?aku tak sedikitpun memiliki niat untuk meracuni nya.
"Maaf tuan,apa boleh saya bertanya?apa tuan tidak mau memakan masakan saya karena takut keracunan?"tanyaku sedikit gemetar.
Dia tertawa ringan"Untuk kali ini otakmu berfungsi yah?tepat sekali, bagaimana bisa saya percaya dengan masakan seorang putri dari pembunuh seperti mu,"jelasnya dengan sedikit senyuman.
Kenapa dia masih bisa tersenyum saat berkata seperti itu? tidak taukah dia saat ini aku merasa sangat buruk saat mendengar itu?.
Aku mencoba menahan air mataku,ayolah Mina,kenapa semakin hari kamu semakin lemah saja,ingat! untuk bertahan hidup disini kamu harus menjadi kuat dan tangguh,lagian kamu sudah sangat terbiasa diperlukan seperti ini oleh orang orang,jadi tak apa Mina,kamu bisa!.
"Be,,begini tuan,saya akan memakan makanan itu dihadapan tuan agar tuan percaya kalau saya sedikit pun tidak pernah berniat jahat kepada tuan,"ucapku takut takut, bagaimana pun aku harus mencoba siapa tau mas Astan mau memakan masakan ku seperti waktu itu.
Dia tersenyum"Baiklah,,mari kesana,saya mau melihat kamu memakan makanan yang kamu masak,"ucapnya menarik tanganku dengan paksa.
Sungguh sangat sulit untuk menyelaraskan langkah kami,aku bahkan sampai terjatuh karena tak bisa menyamakan langkah kami.
"Berdiri bodoh,"bentaknya menarik paksa tanganku memaksaku berdiri.
Sampai di meja makan mas Astan tanpa terduga mengambil sendiri piring dan menyendokkan banyak sekali nasi dan juga lauk pauk yang aku masak tadi,apa mas Astan kelaparan? Sampai piringnya penuh dan hampir menjatuhkan makanan itu.
Aku masih diam tak mengerti dengan tingkah mas Astan yang begitu tiba-tiba ini"Apa lagi?kenapa masih berdiri seperti orang bodoh disitu?cepat kemari dan makan semua makanan ini dihadapan saya,"ucapnya tersenyum puas.
Mataku membulat tak percaya,mas Astan ingin aku menghabiskan seluruh makanan yang di piring itu? sebanyak itu?"Ta,,tapi tuan,saya tidak mungkin bisa memakan semua ini sendiri"ucapku takut.
Dia tertawa mendengar ucapan ku"Bagaimana yah?saya tidak akan semudah itu percaya dengan masakanmu jika kamu tidak bersedia menerima permintaan saya ini,karena pembuktian yang saya inginkan yah seperti ini,"ucapnya dengan enteng.
Aku menarik nafas dalam-dalam,cobalah Mina,buat mas Astan percaya dan mau memakan masakanmu,hitung hitung ini adalah kesempatan memakan makanan enak sepuasnya.
"Ayo,, mulailah,"ucapnya menunggu ku.
Aku perlahan duduk dihadapan mas Astan,dan menyendok satu suapan kemulutku sendiri.
Aku melihat mas Astan tersenyum licik ke arahku,kenapa dia sangat senang menyiksa ku.
Aku masih terus menyendok makanan itu dan sudah menghabiskan setengah dari piring itu.
Rasanya sudah kenyang,aku tak sanggup lagi"Be,,begini tuan,saya sudah kenyang,"ucapku dengan Pelan.
Dia menggeleng"Bagaimana yah?saya hanya bisa percaya kalau kamu menghabiskan seluruh makanan itu tanpa tersisa,lihat saja kalau sampai satu butir nasi saya temukan di piring itu,kamu tau kan setiap perbuatan ada konsekuensinya?"ucapnya dengan penuh penegasan.
Aku pun mencoba memaksakan diriku untuk memakan makan itu lagi walaupun aku sudah merasa sangat kenyang.
Mas Astan berdiri dan membuka kulkas lalu mengambil botol air mineral untuk ia minum.
Dia tersenyum melihat aku yang sedang bersusah payah menelan suapan demi suapan itu, rasanya perutku seakan ingin meledak saja,bagitu juga tenggorokan ku sudah tidak bisa lagi menyalurkan makanan itu hingga aku ingin muntah.
Dan akhirnya makanan itu habis juga, seperti yang mas astan mau,aku tak menyisakan satu butir nasi pun diatas piring.
Dia bertepuk tangan dengan tertawa seakan mengejek ku"Kamu ternyata pantang menyerah juga yah? bagaimana kalau saya meminta pembuktian lain lagi?"tanya mas Astan lagi lagi membuatku takut.
Aku sudah menahan dari tadi tapi aku sungguh tak tahan lagi"Permisi tu,,huwekk,,tuan,"ucapku berlari menuju kamar mandi.
"Huwekk,"aku memuntahkan apa yang telah aku makan tadi.
Tenggorokan ku terasa sangat panas setelah memuntahkan seluruh makanan tadi.
"Kenapa kulkas kosong?hanya ada air putih saja,kamu lupa apa pesan saya tadi pagi?"tiba tiba mas Astan bertanya.
Oh iya, karena pak Umar tak hadir hari ini jadi tidak ada yang belanja untuk keperluan dirumah ini.
"Maaf tuan,hari ini pak Umar tidak masuk karena beliau sakit,"ucapku takut takut.
"Alga tidak datang rupanya?kamu kan bisa meminta dia menggantikan pak Umar,dasar gadis berotak kayu,"ucapnya menekan kepalaku.
"Maaf tuan,saya kurang nyaman jika Langsung memintanya berbelanja,"ucapku pelan hampir seperti gumaman kecil.
"Yasudah,kamu pasti sangat ingin keluar kan dari rumah ini? bagaimana kalau kamu pergi berbelanja sendiri?"tawar mas Astan tiba tiba.
Aku tak akan pernah mau lagi keluar dari rumah ini saat malam hari,aku tak mau lagi bertemu dengan preman jahat itu,aku tak mau lagi kejadian itu terulang,aku takut jika harus dilecehkan oleh mereka lagi.
Aku menggeleng"Ti,,tidak tuan,saya tidak ingin keluar dari rumah ini,lagian saya tidak tau daerah sini tuan,saya tak akan bisa berbelanja sendirian,"elakku dengan cepat,kalau mas Astan menyuruh ku saat siang,aku takkan keberatan sama sekali karena itu akan lebih aman.
"Dasar! merepotkan sekali,"ketus mas Astan tiba tiba menarik paksa tanganku dan membawaku keluar rumah.
"Cepat naik,"perintah mas Astan dan langsung ku turuti.
Mobil itu pun perlahan melewati pagar depan yang disana sudah ada mas Alga sedang berjaga.
"Kami pergi keluar sebentar,jaga dengan ketat,"perintah mas Astan dan langsung disahuti oleh mas Alga.
"Eh Mina, selamat keluar,"ucap mas Alga dengan manis tidak lupa dengan lesung pipinya yang ikut terlihat.
Aku mengangguk tersenyum"Iya mas,mas hati hati saat sedang bekerja, permisi mas,"ucapku dengan senyuman juga,memang mas Alga selalu membawa aura positif disekitarnya.
Tiba tiba saja mobil melaju sangat cepat bahkan belum sempat mas Alga membalas ucapanku.
Ku lirik mas Astan yang sedang mengemudi, wajahnya sangat dingin sekali.
Aku melirik keluar jendela memperhatikan jalanan yang sedikit terang itu.
Rasanya aku ingin seperti daun daun gugur yang berjatuhan itu,tertindas memang namun tidak terikat, mereka bebas ingin kemana saja.
Pasti menyenangkan sekali.
...//bersambung//...
...✳️✳️✳️✳️...
Pernah ngk sih kalian ngerasain yang namanya dikekang?berasa kayak burung dalam sangkar gimana gitu?kalau iya kalian pasti faham bagaimana rasanya jadi seorang Mina.
Keep strong Mina🤗
❄️❄️ Jangan lupa vote and komen yah tayang tayang ❄️❄️
❇️❇️ Jangan lupa untuk follow akun author ❇️❇️
Laffyouall buanyaak buaanyak ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Eva Rubani
dari pd mubazir mending ngak usah masak
2023-01-15
0
Sumarni Al Fa
Sudah merasakan dari saya kecil slalu dikekang oleh orang tua cuma boleh keluar rumah juga cuma kewarung saja 🤭
2022-02-01
0
Rahmi Yusuf
Saya pernah merasakan cuma syukurnya suami saya samgat baik dan kuar biasa perhatiannya cuma itu tak boleh leluar kalau tak sama dia
2021-09-06
0