Jujur

Makan malam telah usai keluarga Viona seperti biasa duduk di ruang tamu sembari mengobrol seperti biasa nya, Viona melirik sang adik yang dari tadi diam dengan wajah yang tidak seperti biasanya.

“Kenapa Lo Al, berat banget mikir nya ada masalah disekolah” tanya Viona yang membuat Alvaro terkejut dari lamunannya, kedua orang tua mereka pun juga langsung menoleh mendengar pertanyaan Viona untuk anak lelaki nya. Alvaro langsung menjadi salah tingkah ia bingung harus memulai dari mana untuk menjelaskan situasinya, sementara ia sudah berjanji kepada orang tua Devi akan melamar nya minggu ini.

“Katakan Al, ada apa, benar kamu ada masalah disekolah, kamu buat masalah?” Alvaro langsung menggeleng kan kepala nya mendapat pertanyaan dari Abah nya.

“Lantas apa? cerita lah.” lanjut pak Deri ia penasaran juga apa yang terjadi dengan putra nya karena tidak biasa Alvaro mempunyai masalah yang serius, tangan Alvaro mulai berkeringat dingin.

“E.. anu bah..” terbata suara Alvaro, perasaan nya campur aduk antara takut dimarahin dan takut orang tua nya shock termasuk sang kakak.

“Anu apa?, yang benar Lo tuh kalau ngomong.” Viona berdecak kesal melihat sang adik yang ngomong terbata.

“Tapi janji kalian gak boleh marah ya.” semua orang yang berada diruangan itu langsung menatap Alvaro dengan berbagai prasangka terlebih sang bunda.

“Al, kamu gak bikin masalah yang serius kan?” tanya sang bunda yang langsung menghampiri putra nya, duduk disamping Alvaro menatap nya dengan tatapan penuh selidik. Alvaro langsung menelan saliva nya dengan susah payah, menatap sang bunda dengan sendu.

“Katakan Al, jangan bikin kita semua khawatir dan berspekulasi yang tidak-tidak.” sela Viona lagi, Alvaro menarik nafasnya mengumpulkan semua keberanian nya.

“Alvaro minta maaf bunda, tolong antar Alvaro minggu ini untuk melamar kekasih Al.” akhirnya kalimat itu terucap juga dari bibir nya, namun perkataan Alvaro membuat mereka bertiga bagai disambar petir disiang hari bahkan Viona sampai melongo mendengar ucapan sang adik, sebenarnya apa telinga nya yang tidak berfungsi dengan baik, bahkan kini Viona menggosok telinga nya untuk memastikan pendengarannya tidak salah, bukan hanya Viona kedua orang tua Alvaro sampai tidak bisa berkata-kata mendengar ucapan anak laki-laki nya karena masih tidak percaya dengan apa yang mereka dengar, Alvaro jadi bingung melihat orang tua nya hanya diam tanpa memberikan reaksi atas ucapan nya.

“Bun..jadi bagaimana?” tanya Alvaro cemas.

"Kamu menghamili anak orang ha?!" seru Bu Elma dengan panik dan reflek berdiri dan langsung menjewer telinga Alvaro.

"Gak Bun.. Gak.." teriak Alvaro kesakitan karena jeweran sang bunda tidak main-main kali ini sakit nya.

"Kalau gak, gak mungkin kamu minta cepat-cepat nikah kayak gini, kamu itu masih sekolah Alvaro, kenapa berbuat yang tidak-tidak sama anak orang, ingat kakak mu itu juga perempuan, bagaimana bisa kamu merusak anak gadis orang." ucap Bu Elma dengan nada kesal dan marah, otak nya langsung berpikir yang tidak-tidak mendengar anaknya minta untuk melamar seorang gadis dengan sangat mendadak terlebih Alvaro masih sekolah.

"Ampun Bun, Alvaro gak menghamili siapapun sumpah demi bunda!, Alvaro gak melakukan nya, dengar penjelasan Al dulu Bun..Al mohon.." ucap Alvaro memohon sembari meringis menahan sakit karena sang bunda masih tidak melepas tangan nya dari telinga Alvaro.

"Bun.. Lepas dulu kasih kesempatan Al untuk menjelaskan apa yang baru saja ia katakan, kasian lihat wajah anak mu sudah merah begitu," ucap pak Deri dengan bijak sembari mengelus pundak sang istri untuk menenangkan.

"Bagaimana bunda bisa tenang bah, gak ada angin gak ada hujan anak mu ini tiba-tiba minta kita melamar anak gadis orang, bagaimana bunda gak berpikir macam-macam coba." Bu Elma mendengus kesal sembari melepas tangan nya dari telinga anak nya.

"Iya Abah tahu, Abah juga kaget tapi coba kita dengar dulu penjelasan Al jangan pake emosi dulu, ayo duduk dulu, dhuk ambil kan minum buat bunda." perintah pak Deri kepada Vio, Vio yang sudah sadar dari keterkejutan nya pun langsung mengangguk dan bergegas pergi untuk mengambil minum untuk sang bunda tidak lama Vio sudah kembali dengan segelas air putih ditangan nya dan langsung memberikan nya kepada sang bunda yang masih memandang Alvaro dengan kesal.

"Minum nya Bun," Bu Elma menerima segelas air putih itu dan meminumnya dengan perlahan.

"Al.." pak Deri memanggil putra nya itu dengan kalem, Alvaro langsung mengangkat kepalanya memandang sang Abah.

"Lanjut kan, apa yang ingin kamu jelaskan jangan ada yang kau tutupi dari kami. Siapa gadis yang ingin kau lamar itu" lanjut pak Deri dengan tenang walau hati nya juga tidak kalah cemas dari sang istri, Alvaro menghela nafas panjang sebelum memulai bercerita.

"Maaf bah kalau permintaan Al, bikin Abah dan bunda kecewa, tapi Al sangat mencintai nya dan orang tuanya ingin Al menikahi nya, gara-gara ke salah pahaman yang terjadi tadi, kami benar-benar gak sengaja bah."

"Kesalah pahaman apa ini, tolong dijelaskan dengan detail Al agar kami gak berpikir yang macam-macam." sela pak Deri yang sudah sangat penasaran, Alvaro kembali menarik nafas dan mulai menceritakan apa yang terjadi dengan nya, tentang kesalahan yang memalukan mendarat di bantal empuk milik Devi, ketiga orang itu mendengar kan dengan wajah yang berbeda-beda, namun Vio yang sadar dari keterkejutan nya langsung tertawa terbahak-bahak sampai memegangi perut nya yang terasa kaku karena tawa nya yang tidak mau berhenti, membuat pak Deri dan sang istri hanya bisa menghela nafas, namun Bu Elma langsung teringat dari tadi Alvaro belum menyebutkan nama gadis yang diceritakan nya.

"Lalu siapa nama gadis itu Al, dari tadi kamu belum menyebutkan nya," tanya Bu Elma yang langsung membuat tawa Viona berhenti seketika dan membuat ketiga orang itu kembali menatap Alvaro penuh ingin tahu, Alvaro yang mendapat tatapan seperti itu dari Abah, bunda dan kakak nya seketika jadi serba salah lidah nya tiba-tiba menjadi kelu, terlebih melihat sang kakak, Alvaro mengusap tengkuknya yang tiba-tiba merinding.

"Itu,.." suara Alvaro tergagap.

"Iya itu siapa?, kenapa Lo jadi gagap gitu, bengek Lo." sela Viona mulai kesal karena Alvaro yang lambat memberi tahu siapa gadis yang akan ia lamar dengan terburu-buru itu.

"Iya, siapa Al, ayo katakan, apa kami mengenalnya?" tebak pak Deri, yang tebakan nya seratus persen benar, Alvaro kembali melihat kedua orang tua dan kakak nya bergantian, Viona yang sudah tidak sabar langsung berdiri.

”Mau kakak hajar dulu baru Lo mau ngomong, dari tadi ditanya Ita itu aja," kesal Viona yang sudah geram dan tidak sabar ingin menjambak rambut sang adik namun dihalangi oleh sang Abah.

"Kak Devi.." lirih Alvaro menjawab.

Terpopuler

Comments

D_wiwied

D_wiwied

ntar kalo tau siapa yg mau dilamar bisa lbh syok lg mereka 😂

2024-12-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!