Dicintai Bocah Kecil

Dicintai Bocah Kecil

Bocah menyebalkan

Malam semakin larut waktu menunjukkan pukul sebelas tepat, Viona menghentikan langkahnya tepat dipinggir jalan tak jauh dari restoran yang baru ia kunjungi, tangannya gemetar, matanya memerah menahan sesak dalam dadanya, setelah tanpa sengaja melihat sang kekasih hati bermesraan didalam restoran yang baru saja ia kunjungi.

Bruuk..

seseorang menabraknya dari belakang tanpa sengaja membuat tubuhnya terjatuh tanpa bisa ia kendalikan, Viona meringis dan menoleh, amarahnya memuncak mencari pelampiasan begitu melihat seorang pemuda berseragam abu-abu menatapnya tanpa satu kata patah pun, Viona berdiri dengan tergesa.

“Hei bocah, punya mata gak?, main tabrak saja, sudah malam kelayapan masih pake seragam sekolah lagi, mau jadi apa kamu ini.” hardik Viona tanpa ampun kepada pemuda yang tidak ia kenal.

“Salah sendiri berdiri ditengah jalan,” jawab pemuda itu cuek.

“Dasar nih anak sudah salah gak mau minta maaf lagi, malah nyolot, dasar bocah kecil,” pemuda itu melotot mendengar ucapan gadis dihadapannya yang mengatakannya seorang anak kecil.

“Hei tante, sembarangan kalau ngomong aku bukan anak kecil ya,” tolaknya, membuat Viona langsung berkacak pinggang mendengar bocah yang dihadapannya memanggilnya dengan sebutan tante.

“Kalau bukan anak kecil terus apa, seragam juga masih abu-abu kelayapan jam segini, seenak jidat lo manggil aku tante, emang aku ini tante mu.

“Mirip,” jawabnya singkat dan langsung ngeloyor pergi kearah motornya.

“Dasar bocah nyebelin.” gerutu Viona ngomel-ngomel dan seketika menghentikan omelannya begitu melihat siapa yang keluar dari restoran, Viona dengan cepat menghampiri pemuda yang sedang duduk diatas motornya hendak pergi dari sana, tanpa permisi Viona langsung naik keatas boncengan pemuda itu, membuat pemuda itu terkejut dan langsung menoleh.

“Hei tante, ngapain tante naik ke motor saya,” tanya pemuda itu terheran.

“Sudah jangan berisik cepat jalan saja,” pinta Viona kepada pemuda yang baru saja ia ajak berdebat sembari menoleh kearah dua sejoli yang sedang berjalan mendekat, pemuda itu mengikuti arah pandang Viona dan seketika paham, pemuda itu langsung memeluk tubuh Viona erat begitu pria dewasa itu menoleh kearah mereka, Viona kaget bukan main dengan ulah bocah yang sama sekali tidak ia kenal, seketika hendak mendorong tubuh tegap itu, namun mengurungkan niatnya saat bocah itu berbisik di telinganya.

“Diam lah tante, kalau tidak mau ketahuan, mereka melihat kearah sini.” Viona seketika membeku mendengarnya.

“Lihat mas, anak jaman sekarang, kelakuannya pacaran sama wanita yang lebih tua, jangan-jangan jual diri.” seloroh wanita berpakaian modis itu, begitu melihat Viona dan pemuda itu berpelukan diatas motor.

"Sudah biarkan saja sayang, masa muda penuh gairah, habis ini aku yang akan membuatmu bergairah,” ucap laki-laki itu sembari tertawa dan masuk kedalam mobil, Viona yang mendengar jelas ucapan sang kekasih tangannya seketika mengepal, bulir bening itu tak mampu terbendung, dengan lancang turun membasahi pipinya yang mulus dan jatuh ke punggung bocah yang memeluknya, pemuda itu terdiam merasakan sesuatu yang hangat membasahi seragam sekolah nya, dengan cepat Viona melepaskan pelukan bocah itu dan dengan cepat menyeka air matanya.

“Terimakasih,” Viona hendak turun dari motor itu namun sebuah tangan mencegahnya.

“Saya antar pulang tante, sudah malam nanti ada yang menculik

tante, untuk dijadikan sop,” ucap pemuda itu sembari menatap Viona datar, membuat Viona rasanya ingin menampol wajah pemuda itu, emang ia ayam mau dijadikan sop, pikir nya.

“Gak usah, jangan-jangan kamu lagi yang mau nyulik aku,” seloroh Viona turun dari motor.

“Gak usah ngeyel deh tante, begini-begini saya masih waras kalau mau menculik orang pilih-pilih juga ngapain saya harus menculik tante-tante.” ucapan pemuda itu membuat Viona naik darah dan langsung mendaratkan pukulan di lengan pemuda dihadapan nya, membuat pria itu sedikit meringis.

“Mulut ni bocah, gak bisa dijaga apa, nyebelin banget sih.” Viona langsung ngeloyor pergi dengan wajah ditekuk, merutuki harinya yang sangat sial, membuka aplikasi memesan ojek online namun tidak ada yang menerima, Viona mengomel dengan kesal.

“Kan, gak dapat ojek, makanya jangan ngeyel tante, saya antar saja,” ucap pria itu membuat Viona terjhingkat kaget memegangi dadanya.

“Buset nih bocah ngagetin aja, sudah kayak setan saja muncul secara gaib.” mendengar itu pria tersebut menahan tawa melihat Viona yang terkejut, karena wajahnya begitu mengemaskan bagi pemuda ganteng tersebut.

“Sudah jangan ngeyel tante aku antar sudah malam, kenalkan nama aku Saga, gak usah mikir aneh-aneh deh, mau bermalam disini,” dengan santai Saga menarik tangan Viona menuju motornya, walau Viona berusaha menolak namun Saga tak perduli, dengan cepat mengangkat tubuh Viona naik keatas motornya, membuat Viona terpekik saking kagetnya.

“Dasar bocah edan, maksa banget sih,”

“Habis kalau tidak dipaksa tante itu kebanyakan mikir, sudah kayak presiden saja banyak mikir, gak tahu apa kalau sudah malam mau digangguin om-om preman di sana,” ucap Saga mengarahkan pandangannya kearah segerombolan laki-laki yang dari tadi sudah memperhatikan gerak-gerik Viona, Viona mengikuti arah pandang Saga, ia jadi tahu ternyata Saga tak sejahat yang ia bayangkan,’ lebih baik pulang bersama bocah dihadapannya dari pada jadi santapan pria hidung belang,’.batinnya.

“Ya sudah ayo kita pulang,” Saga hanya mengangguk memakaikan helm yang ia pegang di kepala Viona, membuat Viona terkejut dengan tingkah Saga yang seakan mereka sudah kenal lama, Saga pun naik keatas motor dan mulai menggeber motor sportnya dengan sedikit kencang membuat Viona mencengkeram pundak Saga kuat.

“Tante, tante tinggal dimana?” tanya Saga mengurangi laju motornya.

“Di rumah lah,” Viona menjawab dengan enteng membuat Saga berdecak kesal.

“Rumah tante maksudnya,”

“Oh, Jalan perdamaian, gang Ratu keabadian,” Saga tertawa mendengar alamat yang disampaikan gadis dibelakangnya, ia merutuki dirinya sendiri, yang tidak tahu jalan sebenarnya, ia berpikir emang ada alamat yang selucu itu.

“Itu alamat beneran apa bohongan tante,” tanya Saga tak percaya.

“Astaga bocah ini, tentu saja betul, jangan bilang kamu tidak tahu jalan,” Saga nyengir dan mengangguk, membuat Viona mendengus kesal.

“Gitu sok-sok an mau ngantar pulang ternyata tak tahu jalan, terus saja didepan ada simpang empat belok kiri, terus lurus setelah itu ada simpang tiga belok kanan, terus sekitar seratus meter ada abang-abang jual bakso, terus saja, sekitar seratus meter baru ada penjual pentol magang didepan gang, nah baru tuh masuk gang, ngerti gak?” Saga melongo mendengarnya.

“Gak kurang jauh ngasih aba-aba nya tante, aku sampe pusing dengernya doang.”

“Dasar lelet, sudah jalan saja.” perintah Viona, setelah melalui rintangan yang membingungkan barulah mereka sampai didepan rumah sederhana namun sangat bersih dan asri dengan pagar bambu disekelilingnya, kembali Saga hanya bisa membeo takjub tak menyangka masih ada rumah ajaib menurutnya di kota yang ia tinggali sekarang.

“Makasih ya,”

“Ini rumah tante?” Saga bertanya untuk memastikan.

“Bukan, rumah orang tua aku,” Viona menjawab dengan enteng. Yang membuat Saga mendengus kesal akan jawaban Viona yang menurutnya menyebalkan.

“Yae lah sama aja kan tante tinggal disini,”

“Terserah kamu dah, sudah pulang sana sudah malam ingat jangan sampai nyasar,”

“Gak tahu terimakasih, sudah diantar ngusir lagi, bukannya ngajak mampir,” gerutu Saga yang masih didengar oleh Viona.

“Ini sudah malam pergi sana, mau kamu dibacok abah,”

“Sadis kali, ya udah aku pulang,” Saga menghidupkan motornya memutar arah berhenti sejenak membuka helm full face nya,

“Besok aku jemput kalau tidak nyasar,” ucapnya dan langsung pergi meninggalkan Viona yang kebingungan dengan ucapan Saga barusan, namun tidak ambil pusing karena ia berpikir tidak mungkin bocah itu akan kembali kerumahnya karena mereka tak sedekat itu, Viona masuk kedalam rumah dengan wajah lelah langsung masuk kedalam kamar merebahkan diri, agar bisa terlelap dan tidak memikirkan kejadian yang membuat hatinya hancur.

Terpopuler

Comments

Nurwana

Nurwana

seru thor... emang vio umur berapa thor???

2025-06-03

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

mampiiiiiir dan hadiiir thor kayaknya sangat seru dan menarik ceritanya....

2025-06-19

0

Fauziah Daud

Fauziah Daud

hahaha..seru

2025-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bocah menyebalkan
2 Bikin Shock
3 Pertengkaran
4 Perdebatan
5 Ulah Rendi
6 Hampir saja
7 Bodyguard kecil
8 Teman nyebelin
9 Kelakuan tengil Saga
10 Bocah ngeyel
11 Jahilnya Alvaro
12 Bikin pusing
13 Tawaran yang tidak terduga
14 Bocil kematian
15 Paksaan
16 Curhat
17 Menegangkan
18 Jujur
19 Si Paling ngeyel
20 Jengkel
21 Perdebatan antar sahabat
22 Penyesalan
23 Kejadian tak Terduga
24 Acara Lamaran
25 Pantang Mundur
26 Sakit
27 Rumah Sakit
28 Hebohnya Devi
29 Perpisahan yang manis
30 Kabar mengejutkan
31 Izin
32 Empat tahun berlalu
33 Bertemu kembali
34 Panik
35 I Love you
36 Penganggu
37 Akhirnya
38 Kesepakatan
39 Pelukan hangat
40 Godaan
41 Sok Manis
42 Dibuat khawatir
43 Hampir saja
44 Jebakan Saga
45 Siapa yang salah
46 Oma Citra
47 Gelisah
48 Pembela yang tidak terduga
49 Rahasia keluarga
50 Eyang putri
51 Kedatangan Saga
52 Siapa yang salah
53 Permohonan maaf
54 Tersadar
55 Sakit tapi menyebalkan
56 Bocil bilang bocil
57 Khawatir
58 I love you
59 Sebuah Rencana
60 Jujur
61 Pertemuan keluarga
62 Berdamai
63 Tamu tak diundang
64 Bocah mesum
65 Ketakutan Saga
66 Menikah
67 Ada-ada saja
68 Teman lama
69 Berjauhan
70 Penghianat
71 Bukan takdir ku
72 Hal tidak terduga
73 Terpaksa berbohong
74 Istri Tercinta
75 Pria Ambisius
76 Kedatangan Andrew
77 Diam-diam
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bocah menyebalkan
2
Bikin Shock
3
Pertengkaran
4
Perdebatan
5
Ulah Rendi
6
Hampir saja
7
Bodyguard kecil
8
Teman nyebelin
9
Kelakuan tengil Saga
10
Bocah ngeyel
11
Jahilnya Alvaro
12
Bikin pusing
13
Tawaran yang tidak terduga
14
Bocil kematian
15
Paksaan
16
Curhat
17
Menegangkan
18
Jujur
19
Si Paling ngeyel
20
Jengkel
21
Perdebatan antar sahabat
22
Penyesalan
23
Kejadian tak Terduga
24
Acara Lamaran
25
Pantang Mundur
26
Sakit
27
Rumah Sakit
28
Hebohnya Devi
29
Perpisahan yang manis
30
Kabar mengejutkan
31
Izin
32
Empat tahun berlalu
33
Bertemu kembali
34
Panik
35
I Love you
36
Penganggu
37
Akhirnya
38
Kesepakatan
39
Pelukan hangat
40
Godaan
41
Sok Manis
42
Dibuat khawatir
43
Hampir saja
44
Jebakan Saga
45
Siapa yang salah
46
Oma Citra
47
Gelisah
48
Pembela yang tidak terduga
49
Rahasia keluarga
50
Eyang putri
51
Kedatangan Saga
52
Siapa yang salah
53
Permohonan maaf
54
Tersadar
55
Sakit tapi menyebalkan
56
Bocil bilang bocil
57
Khawatir
58
I love you
59
Sebuah Rencana
60
Jujur
61
Pertemuan keluarga
62
Berdamai
63
Tamu tak diundang
64
Bocah mesum
65
Ketakutan Saga
66
Menikah
67
Ada-ada saja
68
Teman lama
69
Berjauhan
70
Penghianat
71
Bukan takdir ku
72
Hal tidak terduga
73
Terpaksa berbohong
74
Istri Tercinta
75
Pria Ambisius
76
Kedatangan Andrew
77
Diam-diam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!