Paksaan

Lelaki yang tidak lain adalah Dion itu tersenyum lebar menghampiri Viona, sekilas ia melirik kearah Saga yang berdiri tidak jauh dari Viona namun ia tidak perduli walau ia tahu bocah berseragam itu tengah mengejar gadis yang sudah lama ia kagumi, kali ini Dion tidak ingin menyerah untuk mendapatkan cinta Viona lagi, kalau dulu ia hanya memendam perasaan nya karena Viona sudah memiliki kekasih, kini ia bertekad untuk mendapatkan cinta sang pujaan hati karena sekarang Viona sudah sendiri, ia tidak mau kalah dari bocah yang berada disampingnya kini, demi apapun ia tidak akan membiarkan bocah kecil itu memiliki pujaan hatinya.

"Eh, Dion ada apa?" tanya Viona kaget karena Dion memanggil nya ia merasa tidak ada hal yang penting dalam masalah pekerjaan tadi didalam kantor. Saga berdecak kesal melihat keluguan tante kesayangan nya, Saga saja yang melihat sekilas tatapan pria itu kepada Viona sudah tahu kalau pria itu menyukai Tante cantik nya, Saga paham betul sebagai seorang pria bahwa tatapan itu adalah tatapan yang begitu mendamba.

"Sudah mau pulang?, bareng yuk," ucap Dion penuh harap, sedang kan Viona yang mendengar ajakan itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal bingung dengan ucapan Dion karena mereka kan bawa kendaraan masing-masing.

”Kita kan gak searah lagian kita kan bawa kendaraan masing-masing," jawab Viona dengan wajah bingung.

"Aku antar pakai mobil, motor kamu di tinggal disini aja besok aku jemput lagi pagi nya." tawar Dion berharap Viona mau. Viona meringis melirik kearah Saga ia berpikir kalau ia ikut dengan Dion setidaknya Saga tidak akan mengejar nya lagi. Namun sebelum Viona menyetujui ajakan Dion tiba - tiba ia langsung terpekik karena tubuhnya sudah melayang dalam gendongan Saga.

"Berani pulang sama nih orang aku akan benar-benar buat Tante gak perawan lagi, Tante itu hanya milik aku, hanya milik aku, catat dan ingat itu, enak saja mau jalan sama orang lain setelah membuat aku gak perjaka lagi, duduk dan diam." perintah Saga setelah mendudukkan Viona di boncengan motor nya, sedangkan Viona yang mendengar ucapan panjang kali lebar Saga seketika otaknya ngelag terlebih perkataan Saga yang terakhir membuat Viona tidak habis pikir, bagaimana mungkin ia membuat Saga tidak perjaka lagi ciuman aja tidak pernah apa lagi tidur bareng benar-benar konslet otak bocil dihadapan nya ini pikir nya.

"Heh, bocah ngapain kamu paksa -paksa Vio pulang bareng kamu, Vio itu pulang bareng saya, ayo Vio kita pulang," ajak Dion hendak meraih pergelangan tangan Viona dan langsung ditepis oleh Saga.

"Jangan sentuh pacar gue, kalau gak mau tangan lo patah." peringat Saga dengan tatapan nyalang kearah Dion, tanpa rasa takut sama sekali membuat Dion yang mendapat tatapan tajam dari Saga hanya bisa mendengus sebal, tidak mengerti dengan isi kepala bocah di hadapannya yang sembarangan mengaku pacar Viona. Viona reflek menabok pundak Saga kesal.

"Sakit Tante, kenapa mukul sih," ucap Saga mengusap pundak nya yang sedikit terasa panas, sedang kan Viona mendengus kesal, menahan emosi yang datang akibat ulah Saga.

"Ayo pulang, ajak Viona akhirnya tidak mau memperpanjang perdebatan, senyum Saga terkembang langsung memasang kan helm yang ia bawa keatas kepala Viona penuh perhatian, dan setelah itu melajukan motor nya perlahan meninggalkan Dion dengan jari tengah yang diangkat nya keatas mengejek laki-laki itu, Dion yang melihat kelakuan Saga menatap dengan penuh kesal. Devi yang juga berada disana tanpa mereka sadari hanya menggeleng kan kepala nya tidak percaya dengan ulah Saga yang begitu nekat membawa teman nya dengan paksa.

"Jangan melamun." teguran suara berat itu membuat Devi terjingkat kaget ia reflek memegangi dadanya yang berdebar hebat karena terkejut, dan jantung nya bertambah berdebar hebat tatkala tau siapa yang menegurnya.

"Al.." Alvaro tersenyum mendengar panggilan gugup dari calon istri nya, Alvaro terkekeh dalam hati mengingat kalimat calon istri yang ia sebut sendiri terasa sangat manis.

"Ngapain disini," tanya Devi begitu sudah menguasai dirinya.

"Jemput calon istri lah apa lagi, yuk," Alvaro langsung meraih pergelangan tangan Devi dan menarik nya.

"Stop Al, aku kan bawa mobil."

"Udah tinggal aja, repot banget." jawab Alvaro langsung mengangkat tubuh mungil Devi keatas motor nya dan langsung memasang kan helm, Alvaro tersenyum melihat bibir Devi yang terus menggerutu, Alvaro menarik kedua tangan Devi untuk melingkari perutnya.

"Aku mau ngebut takut jatuh nanti." ucap Alvaro sebelum Devi protes, sementara Devi mengumpat dalam hati karena ulah Alvaro yang tidak bisa dilarang membuat jantung nya kembali berdebar kencang, Devi merasakan tangan nya menyentuh perut Alvaro yang begitu liat dan keras. otak nya langsung membayangkan perut Al yang seperti roti sobek.

"Astaga otak ku jadi tercemar gara-gara ulah bocah ini," gerutu Devi sementara Alvaro hanya tersenyum melihat wajah cemberut Devi dari kaca spion motor nya.

\*

Motor besar itu berhenti tepat didepan rumah Viona, dengan sabar Saga membantu Viona turun dari motor.

"Ingat ya tante, Tante gak boleh pulang dengan laki-laki lain selain aku, atau aku akan marah." ucap Saga dengan tidak sadar diri, membuat Viona yang mendengar nya benar - benar tidak habis pikir.

"Eh bocah emang Lo siapa, aku mau pulang sama kamu karena gak mau kamu ribut sama Dion ya, bukan karena aku mau sama kamu, ish.." sanggah Viona dengan wajah jutek.

"Mau gak mau ya pokoknya Tante harus mau, mulai hari ini Tante adalah pacar aku, gak boleh nolak dan aku gak menerima penolakan." jawab Saga dengan wajah serius tapi terlihat tengil.

Plak

Saga meringis mengusap kepalanya yang terkena pukulan kesal Viona.

"Kejam banget sih Tante, sakit tahu." ucap Saga dengan wajah cemberut.

"Biar otak kamu itu berjalan lancar biar gak ngawur, sudah pulang sana, bikin kesel aja." ucap Viona jengkel, rasa nya ia ingin sekali melipat-lipat bocah dihadapannya dan memasukkan nya kedalam tasnya biar tidak berbuat seenaknya. Viona melangkah kan kakinya hendak meninggalkan Saga namun dengan cepat Saga menarik pergelangan tangan Viona dengan kencang hingga tubuh Viona menabrak tubuh tegap Saga. kedua mata mereka saling beradu Saga mendekat kan wajahnya, tatapan nya berubah tajam dan penuh intimidasi, Viona sampai bergidik melihatnya.

"Aku serius Tante, aku sudah tergila-gila sama Tante, Tante sudah membuat hidup aku gak tenang, Tante sudah mengambil separuh hati aku, bagaimana aku bisa hidup tanpa Tante," ucap Saga serius namun Viona malah berdecak mendengar ucapan Saga yang menurut nya hanya gombalan bocah labil. ditatapnya mata Saga penuh berani Viona menepuk pundak Saga pelan.

"Aku tahu aku berhutang hal yang paling berharga dalam hidupku, kau menyelamatkan kehormatan ku, aku sangat berterima kasih untuk itu, kau tahu Saga aku juga sangat berterima kasih kau mau mencintai ku, tapi maaf aku gak bisa membalas nya, banyak perbedaan diantara kita, lanjutkan lah sekolah mu dan buatlah orang tua mu bangga, dengan seiring nya waktu aku yakin kau akan melupakan cinta itu untukku, masa depan mu masih panjang Saga, jangan kau turut kan cinta monyet yang hanya sesaat hadir ini aku yakin dengan berjalannya waktu kau akan menemukan gadis yang lebih pantas untukmu." Saga yang mendengar ucapan Viona mengeras kan rahangnya ia tidak habis pikir ternyata gadis dihadapannya ini menganggap cinta nya hanya cinta monyet, cinta biasa yang akan hilang begitu saja Viona tidak tahu betapa seorang Saga adalah laki-laki yang susah untuk jatuh cinta begitu hatinya berlabuh tidak ada kata tidak serius.

Terpopuler

Comments

D_wiwied

D_wiwied

cieee 2 sahabat dapat berondong semua, mmg bener-bener besti ya.. bisaan nih authornya /Joyful/

2024-12-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!