Pertengkaran

Viona turun dari motor besar itu dibantu oleh Saga, dengan sigap Saga juga membantu melepaskan helm yang dipakai oleh Viona.

“Tante kerja disini?,” tanya Saga memastikan.

“Iya, kenapa?” jawab Viona dengan nada datar.

“Gak papa, bagus kantornya, tante pinter juga ternyata,” seloroh Saga, membuat Vio memutar bola matanya malas.

“Denger ya bocah, nama ku Viona awas aja panggil tante lagi emang aku tante mu,” protes Viona tak terima dipanggil Tante oleh Saga.

“Suka-suka aku dong mau panggil apa, lagian juga emang umur kita beda jauh,” Viona membulatkan matanya mendengar jawaban dari Saga tangannya sudah terangkat hendak memukul pemuda dihadapannya namun ia urungkan karena melihat sebuah mobil memasuki halaman parkir, mobil yang sangat ia kenal, Saga mengikuti arah pandangan Viona, Saga meraih tangan Viona yang masih mengambang di udara dan menggenggamnya, seorang laki-laki turun dari mobil, pandangannya langsung mengarah ke mereka berdua dengan tergesa pria itu menghampiri.

“Vi, siapa pemuda ini,” tanyanya dengan suara menahan marah karena melihat tangan sang kekasih digenggam oleh Saga, belum Viona menjawab Saga sudah menjawabnya lebih dulu.

“Pacar, ada masalah?” jawab Saga enteng, namun jawaban dari Saga langsung membuat darah pria itu mendidih, seketika mencengkeram kerah baju Saga dengan kasar.

“Apa kamu bilang, pacar?, kamu mimpi, aku kekasihnya, dasar bocah ingusan lepas tanganmu jangan sentuh kekasihku,” Saga terkekeh mendengarnya, tawanya terdengar begitu mengejek.

“Lo kekasihnya?, gak pantes, udah tua, jelek tukang selingkuh lagi, ups maaf keceplosan” ucap Saga dengan wajah tak berdosanya setelah menghina pria dihadapannya, sementara Viona hanya terdiam membiarkan Saga berbuat semaunya karena jujur Viona sudah muak melihat tingkah Rendi.

“Dasar bocah gak punya sopan santun, Vi, kenapa kamu bergaul dengan bocah gak punya akhlak ini, benar kamu selingkuh dengan bocah ini.!” teriak Rendi geram.

“Yang selingkuh siapa yang nuduh selingkuh siapa.” ucap Saga menghempaskan kedua tangan Rendi dengan kasar dari kerah bajunya.

“Vi, kenapa kamu diam saja, kamu bisa jelaskan semua ini padaku, kamu selingkuh.” hardik Rendi sangat kesal karena Viona hanya diam saja dari tadi seakan mengiyakan.

“Tidak ada yang perlu dijelaskan, Saga cepat pulang nanti kamu telat masuk sekolah,” perintah Viona kepada bocah itu, Saga hanya mengangguk, ia mengira Viona akan marah dengan yang diucapkannya barusan ternyata malah tidak, Saga semakin tersenyum melihat keunikan wanita dihadapannya.

“Baiklah sayang, hati-hati ya kerjanya, aku berangkat sekolah dulu” Saga mengusap pucuk kepala Viona dengan lembut, membuat Viona terdiam namun sedetik kemudian tersenyum dan mengangguk. Motor besar itu melaju dengan cepat meninggalkan parkiran Rendi dengan kasar langsung menarik rahang Viona, menatap kekasihnya penuh amarah.

“Beraninya kau selingkuh dihadapan ku, dasar jalang,!” Viona hanya tersenyum balas menatap sang kekasih tanpa ragu, dada Viona terasa nyeri mendengar ucapan Rendi, dari dulu Rendi tidak berubah selalu menuduh tanpa mau mendengar penjelasan, egois, tapi Viona selalu memaafkan karena dulu ia terlalu bucin, tak mau mendengar kata sahabatnya yang mengatakan Rendi adalah pria tukang selingkuh, dan bodohnya Viona dulu selalu percaya dengan ucapan manis pria dihadapannya saat ini.

“Aku baru jalan dengan teman dan diantar kekantor kau sudah mengataiku Jalang, lalu apa sebutan untuk dirimu yang bergonta-ganti pasangan keluar masuk hotel tuan Rendi yang terhormat.” datar ucapan Viona yang membuat Rendi seketika melepaskan tangannya dari rahang Viona menatap sang kekasih, terlihat luka di manik mata indah itu.

“Apa kau terhasut lagi oleh temanmu itu lagi Vi.” Viona terkekeh mendengarnya ia tak habis pikir kenapa Rendi masih begitu egois, selalu melimpahkan kesalahannya kepada orang lain.

“Bahkan temanku tidak tahu, kelakuan bejatmu yang itu, kalau tahu sudah pasti dengan sekuat tenaga ia akan memisahkan aku darimu sejak dulu, kenapa kau tidak pernah berubah, padahal aku sangat mencintaimu, apa semua itu tidak cukup untukmu kenapa kau terus berselingkuh, aku sudah tidak tahan lagi, kita akhiri hubungan kita sampai disini, aku tidak mau terus terluka.” dingin ucapan itu, Viona menahan rasa sakit yang teramat dalam dadanya tiga tahun bukan waktu yang sebentar untuk mereka lalui.

“Kamu beneran mau kita putus,”

“Iya,”

“Viona, semua bukan karena kesalahanku, semua ini juga kesalahanmu kenapa aku berselingkuh, itu karena kamu sama sekali tidak mau aku sentuh, aku mencintaimu Vi, tapi aku tidak bisa pacaran dengan gaya anak TK sepertimu, aku memiliki kebutuhan yang harus aku penuhi dalam diriku, sedangkan dirimu sok jual mahal, sedangkan gadis lain biasa saja tentang hal semacam itu, kau terlalu kolot dalam berpacaran, dan aku bosan, jadi jangan salahkan aku, tapi salahkan dirimu, karena kelakuanmu itu yang membuat aku berselingkuh.” ucap Rendi dengan tanpa dosa mengatakannya, jantung Viona berdetak kencang mendengar ucapan Rendi ia tak menyangka Rendi malah menyalahkan nya atas tindakan yang tidak benar yang telah ia perbuat, Viona tersenyum miris, ia merasa jadi gadis paling bodoh karena menyia-nyiakan waktunya selama tiga tahun berhubungan dengan pria yang ternyata tidak punya hati, melainkan hanya nafsu.

“Ok, baiklah anggap semua salahku, karena memang aku yang bodoh terlalu mencintaimu, tapi sekarang tidak lagi, lakukan semua seperti maumu aku tidak peduli lagi, permisi.” Viona melangkah pergi dari hadapan Rendi menahan hatinya yang serasa diremas, sakit, ngilu menjadi satu, namun sekuat tenaga Viona tidak menangis, namun itu yang membuat hatinya semakin sakit terasa, Rendi berteriak dengan kesal, tak terima kalau Viona memutuskannya, bagaimana pun juga Rendi berpikir kalau ia tak salah ia juga masih sangat mencintai Viona bagaimana pun ia berselingkuh tapi hatinya tetap mencintai gadis yang sudah selama tiga tahun membersamai nya, Rendi tetap merasa tak terima kalau Viona dengan mudah kini memutuskan hubungan, apa lagi ia ingat kini motor yang tadi mengantar Viona adalah motor yang ia lihat semalam, dimana dua sejoli yang sedang berpelukan itu adalah kekasihnya, Rendi semakin mengepalkan kedua tangannya tak terima dan segera masuk kedalam kantor menyusul Viona yang sudah masuk duluan.

“Vi, aku ingin bicara dengan mu, Rendi berdiri didepan meja kerja Viona matanya merah menahan marah, Viona hanya bisa mendengus pelan.

“Tidak ada yang harus kita bicarakan, pergilah aku sibuk.” tolak Viona cepat, membuat Devi yang mendengar ucapan sahabatnya menoleh dan memandang kearah Rendi, dan Devi langsung tahu kalau mereka sekarang sedang bertengkar apalagi melihat tatapan Rendi yang begitu tajam penuh amarah.

“Aku tidak perduli, ikut aku sekarang!” bentak Rendi membuat karyawan yang lainnya yang berada dalam satu ruangan Viona langsung menoleh.

“Pak, Rendi bisa tidak anda tidak berteriak, kalau Viona tidak mau jangan dipaksa, kalau itu urusan pribadi tolong selesaikan diluar kantor, jangan ribut disini, atau saya laporkan anda ke pak Hamka.” ancam Devi yang tak terima Viona dibentak didepan umum, Rendi semakin mengeraskan rahangnya, kini menatap Devi penuh kebencian.

“Jangan ikut campur kamu, kamu hanya karyawan biasa, gak usah belagu!” hardik Rendi dengan pongah.

“Astaga dasar manusia batu tak tahu diri, kamu sekarang berada diposisi mu juga semua karena bantuan Viona, jadi yang belagu itu kamu tahu tidak!” gantian devi yang menjawab tak kalah sadis membuat wajah Rendi seketika bertambah merah padam.

“Sudah, sudah, kalian jangan ribut disini, Rendi, apa yang dikatakan Devi benar, ini jam kantor sebaiknya kamu kembali keruangan mu, kalau kamu masih merasa masih ada yang ingin kamu bicarakan, kita bicara setelah jam kerja usai, jadi aku mohon pergilah, aku tidak mau mencari ribut, aku tidak mau kehilangan pekerjaanku hanya karena ulah konyol mu.” Viona menengahi.

“Awas aja kalian.” ucap Rendi dan langsung berlalu pergi dengan amarah yang masih membara.

Terpopuler

Comments

Fauziah Daud

Fauziah Daud

trusceria

2025-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bocah menyebalkan
2 Bikin Shock
3 Pertengkaran
4 Perdebatan
5 Ulah Rendi
6 Hampir saja
7 Bodyguard kecil
8 Teman nyebelin
9 Kelakuan tengil Saga
10 Bocah ngeyel
11 Jahilnya Alvaro
12 Bikin pusing
13 Tawaran yang tidak terduga
14 Bocil kematian
15 Paksaan
16 Curhat
17 Menegangkan
18 Jujur
19 Si Paling ngeyel
20 Jengkel
21 Perdebatan antar sahabat
22 Penyesalan
23 Kejadian tak Terduga
24 Acara Lamaran
25 Pantang Mundur
26 Sakit
27 Rumah Sakit
28 Hebohnya Devi
29 Perpisahan yang manis
30 Kabar mengejutkan
31 Izin
32 Empat tahun berlalu
33 Bertemu kembali
34 Panik
35 I Love you
36 Penganggu
37 Akhirnya
38 Kesepakatan
39 Pelukan hangat
40 Godaan
41 Sok Manis
42 Dibuat khawatir
43 Hampir saja
44 Jebakan Saga
45 Siapa yang salah
46 Oma Citra
47 Gelisah
48 Pembela yang tidak terduga
49 Rahasia keluarga
50 Eyang putri
51 Kedatangan Saga
52 Siapa yang salah
53 Permohonan maaf
54 Tersadar
55 Sakit tapi menyebalkan
56 Bocil bilang bocil
57 Khawatir
58 I love you
59 Sebuah Rencana
60 Jujur
61 Pertemuan keluarga
62 Berdamai
63 Tamu tak diundang
64 Bocah mesum
65 Ketakutan Saga
66 Menikah
67 Ada-ada saja
68 Teman lama
69 Berjauhan
70 Penghianat
71 Bukan takdir ku
72 Hal tidak terduga
73 Terpaksa berbohong
74 Istri Tercinta
75 Pria Ambisius
76 Kedatangan Andrew
77 Diam-diam
78 Menjadi suami istri yang sesungguhnya
79 Siapa Dia
80 Penderitaanmu bahagiaku
81 Si gundul yang meresahkan
82 Kehidupan Bahagia
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bocah menyebalkan
2
Bikin Shock
3
Pertengkaran
4
Perdebatan
5
Ulah Rendi
6
Hampir saja
7
Bodyguard kecil
8
Teman nyebelin
9
Kelakuan tengil Saga
10
Bocah ngeyel
11
Jahilnya Alvaro
12
Bikin pusing
13
Tawaran yang tidak terduga
14
Bocil kematian
15
Paksaan
16
Curhat
17
Menegangkan
18
Jujur
19
Si Paling ngeyel
20
Jengkel
21
Perdebatan antar sahabat
22
Penyesalan
23
Kejadian tak Terduga
24
Acara Lamaran
25
Pantang Mundur
26
Sakit
27
Rumah Sakit
28
Hebohnya Devi
29
Perpisahan yang manis
30
Kabar mengejutkan
31
Izin
32
Empat tahun berlalu
33
Bertemu kembali
34
Panik
35
I Love you
36
Penganggu
37
Akhirnya
38
Kesepakatan
39
Pelukan hangat
40
Godaan
41
Sok Manis
42
Dibuat khawatir
43
Hampir saja
44
Jebakan Saga
45
Siapa yang salah
46
Oma Citra
47
Gelisah
48
Pembela yang tidak terduga
49
Rahasia keluarga
50
Eyang putri
51
Kedatangan Saga
52
Siapa yang salah
53
Permohonan maaf
54
Tersadar
55
Sakit tapi menyebalkan
56
Bocil bilang bocil
57
Khawatir
58
I love you
59
Sebuah Rencana
60
Jujur
61
Pertemuan keluarga
62
Berdamai
63
Tamu tak diundang
64
Bocah mesum
65
Ketakutan Saga
66
Menikah
67
Ada-ada saja
68
Teman lama
69
Berjauhan
70
Penghianat
71
Bukan takdir ku
72
Hal tidak terduga
73
Terpaksa berbohong
74
Istri Tercinta
75
Pria Ambisius
76
Kedatangan Andrew
77
Diam-diam
78
Menjadi suami istri yang sesungguhnya
79
Siapa Dia
80
Penderitaanmu bahagiaku
81
Si gundul yang meresahkan
82
Kehidupan Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!