Doberman Pinscher

Damien menatap tajam, lalu melangkah ke hadapan Crystal. "Kau menolak bekerja sama denganku?"

"Untuk apa bekerja sama dengan penjahat sepertimu?"

"Kau terlalu berani, Nona." Tanpa banyak bicara, Damien mencekal lengan kanan Crystal, lalu setengah menyeretnya keluar dari ruang kerja.

"Lepaskan! Kau mau membawaku ke mana?" Crystal berusaha menyingkirkan tangan Damien dari lengannya.

Namun, cengkraman pria itu justru terasa kian kencang. Damien juga berjalan sangat cepat, sehingga Crystal agak terseok karena harus mengimbangi langkahnya.

Beberapa saat kemudian, mereka tiba di depan pintu besi, sebuah ruangan yang letaknya paling belakang dari bangunan itu.

"Kau akan mengurungku di sini?" tanya Crystal, dengan bibir sedikit bergetar, Kembali hadir di ingatannya, saat terbangun di ruangan pengap berbau apek markas Cerberus. Begitu juga dengan cicitan hewan pengerat, yang sempat menggigit jari kakinya.

Damien tidak menjawab. Dia menatap sinis sambil memutar tuas. Sesaat kemudian, pintu besi itu terbuka.

"Tidak!" tolak Crystal. Dia berusaha tetap di tempatnya berdiri, tak menurut dan mengikuti Damien masuk. Akan tetapi, dengan sekalii tarikan saja tubuh gadis itu langsung melewati pintu.

Setelah berada di dalam ruangan dengan pencahayaan temaram, Crystal mengedarkan pandangan ke sekeliling. "Suara apa itu?" tanyanya resah, seraya menoleh pada Damien.

"Mereka yang akan menemanimu di sini," jawab Damien dingin. "Semoga kau menyukainya."

Setelah berkata demikian, Damien berbalik meninggalkan Crystal. Gerakannya begitu cepat saat menutup pintu.

"Tidak! Jangan mengurungku di sini! Damien De Santis! Keluarkan aku!" teriak Crystal nyaring, sambil memukul-mukul pintu besi yang sudah tertutup rapat.

Crystal terus berteriak, meminta agar dikeluarkan dari sana. Namun, gadis itu langsung terdiam, saat mendengar eraman berat dari arah belakang.

Gadis cantik itu terpaku sejenak, sebelum memberanikan diri menoleh. Dari arah sudut gelap ruangan tadi, muncul empat ekor anjing jenis Doberman Pinscher, yang menatap garang.

Sontak, Crystal berbalik dan merapatkan badan ke pintu. Dia bergeser perlahan ke samping, sambil meraba-raba, mencari sesuatu yang bisa dijadikan sebagai senjata. Namun, sayang sekali tak ada apa pun di sana.

"Tidak! Jangan mendekat!" Crystal merentangkan tangan, sebagai penghalau agar keempat anjing itu tidak terus maju ke arahnya. Namun, anjing-anjing tadi tak menggubris. Mereka justru terus mendekat.

Panik, Crystal kembali berbalik, lalu menggedor pintu. Sesuatu yang sebenarnya sia-sia karena tak ada siapa pun di sana selain dirinya.Terlebih, dia juga harus mengabaikan rasa sakit di lengan, akibat luka tembak kemarin.

Suara napas berat anjing-anjing itu terdengar makin jelas. Ada dari mereka yang bahkan menggonggong cukup kencang, serta berusaha terus mendekat ke arah Crystal.

"Tidak! Tidak! Jangan!" pekik Crystal ketakutan.

Namun, untungnya keempat anjing itu diikat kencang menggunakan tali rantai cukup panjang. Rantai tersebut membuat mereka bisa berjalan ke sana kemari dalam ruangan, meskipun geraknya tetap terbatas.

Crystal dapat bernapas lega. Namun, tubuh gadis itu tiba-tiba merosot ke lantai hingga terduduk lesu. "Ya, Tuhan," de•sahnya lirih. Ini lebih menyeramkan dibanding ruangan lembap dengan hewan pengerat.

Sementara itu, Damien terus memperhatikan kotak milik Crystal yang terkunci rapat. Setelah berpikir beberapa saat, dia membawa benda tersebut ke bengkel tempatnya merakit senjata.

Dengan beberapa peralatan yang ada di sana, Damien berusaha membongkar kunci kotak itu. Dia membutuhkan waktu hingga berhasil membukanya.

"Kotak sialan!" gerutu Damien. Napasnya sedikit memburu menahan jengkel. Dia merasa bodoh karena bagai seekor kera, yang tengah bermain-main dengan sesuatu.

Damien mulai memeriksa isi kotak rahasia milik Crystal. Dia mengeluarkan satu per satu barang dari sana, yakni beberapa foto masa kecil gadis itu.

Crystal rupanya sudah cantik sejak kecil. Ada juga selembar foto yang memperlihatkan kebersamaannya dengan wanita dewasa, yang mungkin saja adalah ibu gadis itu.

Damien tidak terlalu memedulikan foto-foto tadi. Dia justru lebih tertarik pada gelang kecil berbahan platinum. Diamatinya gelang tersebut, sebelum dimasukkan kembali ke kotak.

"Ck!" Damien berdecak kesal. Kenyataannya, dia tak menemukan sesuatu yang berharga dalam kotak rahasia Crystal.

Damien memutuskan keluar dari bengkel. Dia meninggalkan kotak milik Crystal di sana. Baginya, itu bukan benda berharga yang dianggap menguntungkan.

"Ada tamu untuk Anda, Tuan," lapor Eleanor sopan, saat berpapasan langsung dengan Damien.

"Siapa?" tanya Damien, seraya menghentikan langkah.

"Aku, Tuan," jawab seorang pria, yang sudah tak asing lagi bagi Damien.

Damien sontak menoleh. "Santiago."

Pria bernama Santiago itu tersenyum, sembari memberi sikap hormat. "Apa kabar, Tuan?" sapanya.

"Baik. Kau sendiri?" Damien balik bertanya.

"Seperti yang Anda lihat, Tuan. Aku sengaja datang kemari untuk menyampaikan pesan dari Tuan Emanuele," ucap Santiago tanpa banyak basa-basi.

Raut wajah Damien seketika berubah masam, saat mendengar nama yang Santiago sebutkan tadi. Dia bahkan terlihat malas menanggapi. Pria tampan berambut gelap itu langsung berbalik, tanpa memedulikan Santiago.

"Aku belum mengatakan apa pun, Tuan," ucap Santiago, seraya mengikuti langkah gagah Damien.

"Aku tidak ingin mendengar apa pun pesan yang diberikan pria itu," balas Damien, sambil terus melangkah.

"Tapi, Tuan Emanuele melarangku kembali kediamannya, bila tidak membawa keputusan baik dari Anda."

Damien langsung tertegun, lalu menoleh. "Kalau begitu, kau bisa tinggal di sini semaumu," ucapnya enteng.

"Tapi ...."

Damien menatap dingin.

"Ini tentang organisasi, Tuan."

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

jahat kau bank

2024-12-16

1

lihat semua
Episodes
1 Ujung Belati
2 Palazzo De Santis
3 Kalung Penanda
4 Buku yang Hilang
5 Kotak Rahasia
6 Doberman Pinscher
7 Kiriman Memuakkan
8 Menguak Jati Diri
9 Kabar Angin
10 Interogasi
11 Gadis Buruan
12 Bertahan Hidup
13 Traffic Anarchy
14 Tak Sesuai Ekspektasi
15 Enigmatik
16 Tak Ada Petunjuk
17 Pelindung Terbaik
18 Tertangkap Basah
19 Di Dekatmu
20 Strange Night
21 Percintaan Panas
22 Dibayar Dengan Darah
23 Sang Pemberani
24 Back Home
25 Senjata Ampuh
26 Calon Pemimpin
27 Billiard
28 Pesta Megah
29 Bertatap Muka
30 Akar Permasalahan
31 Pertarungan Seimbang
32 Pomade
33 1001 Cara
34 Tamu Tak Terduga
35 Hadiah Kecil
36 Tetap Tenang
37 Tiket Emas
38 Tempat Pelampiasan
39 Tipu Muslihat
40 Lantunan Kidung Surga
41 Gadis Nakal
42 Membuat Perhitungan
43 Anjing Kelaparan
44 Menuju Roma
45 Rencana Mendadak
46 Godaan Nakal Valecia
47 Penyusup
48 End of Fight
49 Mengherankan
50 Tangan Hampa
51 Dua Bajingan
52 Prosedur Pemilik Pesta
53 Cumbuan Palsu
54 Penembak Misterius
55 Tiga Jendela
56 Pintu Neraka
57 Tebing Laut
58 Bukan Mimpi
59 Sebuah Nama
60 Ambisi
61 Tak Ada Kompromi
62 Pulang Ke Milan
63 Sejuta Pertanyaan
64 Setelah Bercinta
65 Keputusan Bulat
66 Pernyataan Cinta
67 Konspirasi Jahat
68 Spekulasi
69 Tipu Daya
70 Penjahat Berbahaya
71 Bercak Darah
72 Pecundang Sialan
73 Bukan Sekadar Omong Kosong
74 Arrivederci
75 Setelah Tiga Tahun
76 Diculik Pria Tampan
77 Ratu Teristimewa
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Ujung Belati
2
Palazzo De Santis
3
Kalung Penanda
4
Buku yang Hilang
5
Kotak Rahasia
6
Doberman Pinscher
7
Kiriman Memuakkan
8
Menguak Jati Diri
9
Kabar Angin
10
Interogasi
11
Gadis Buruan
12
Bertahan Hidup
13
Traffic Anarchy
14
Tak Sesuai Ekspektasi
15
Enigmatik
16
Tak Ada Petunjuk
17
Pelindung Terbaik
18
Tertangkap Basah
19
Di Dekatmu
20
Strange Night
21
Percintaan Panas
22
Dibayar Dengan Darah
23
Sang Pemberani
24
Back Home
25
Senjata Ampuh
26
Calon Pemimpin
27
Billiard
28
Pesta Megah
29
Bertatap Muka
30
Akar Permasalahan
31
Pertarungan Seimbang
32
Pomade
33
1001 Cara
34
Tamu Tak Terduga
35
Hadiah Kecil
36
Tetap Tenang
37
Tiket Emas
38
Tempat Pelampiasan
39
Tipu Muslihat
40
Lantunan Kidung Surga
41
Gadis Nakal
42
Membuat Perhitungan
43
Anjing Kelaparan
44
Menuju Roma
45
Rencana Mendadak
46
Godaan Nakal Valecia
47
Penyusup
48
End of Fight
49
Mengherankan
50
Tangan Hampa
51
Dua Bajingan
52
Prosedur Pemilik Pesta
53
Cumbuan Palsu
54
Penembak Misterius
55
Tiga Jendela
56
Pintu Neraka
57
Tebing Laut
58
Bukan Mimpi
59
Sebuah Nama
60
Ambisi
61
Tak Ada Kompromi
62
Pulang Ke Milan
63
Sejuta Pertanyaan
64
Setelah Bercinta
65
Keputusan Bulat
66
Pernyataan Cinta
67
Konspirasi Jahat
68
Spekulasi
69
Tipu Daya
70
Penjahat Berbahaya
71
Bercak Darah
72
Pecundang Sialan
73
Bukan Sekadar Omong Kosong
74
Arrivederci
75
Setelah Tiga Tahun
76
Diculik Pria Tampan
77
Ratu Teristimewa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!