Kalung Penanda

Damien tak banyak bicara lagi. Dia memberi isyarat, agar wanita muda itu mengikutinya keluar dari mobil.

"Bagaimana dengan pakaianku?" Si wanita tampak risi karena harus keluar dari kendaraan, dengan bagian belakang dress yang sobek jadi dua.

"Tidak akan ada yang peduli," balas Damien datar, kemudian melangkah gagah menuju bangunan utama, yaitu sebuah rumah bergaya Tuscany dengan dominasi warna aprikot.

Mau tak mau, wanita muda itu terpaksa mengikuti, meskipun harus berjalan sambil memegangi bagian belakang pakaiannya.

Setelah tiba di dalam rumah, wanita muda itu mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan. "Apa kau tinggal sendirian di sini?" tanyanya.

Damien yang baru selesai menuangkan minuman, menoleh. Dia menatap dingin wanita muda itu, lalu berjalan mendekat. "Siapa namamu?" tanyanya datar.

Si wanita tak langsung menjawab. Dia malah menatap lekat Damien, seakan tengah mempertimbangkan sesuatu.

"Jangan sampai kau berani meludahiku, seperti yang dilakukan terhadap Nicola," ucap Damien lagi.

Berhubung wanita muda itu tak juga menyebutkan nama, Damien berbalik. Dia bermaksud meninggalkannya.

"Crystal."

Suara si wanita berhasil membuat Damien menghentikan langkah. Pria itu menoleh, menatap dengan sorot tak dapat diartikan.

"Namaku Crystal."

Wanita muda bernama Crystal tersebut menghampiri Damien. "Kenapa kau membawaku kemari?" tanyanya.

"Aku akan mengembalikanmu ke markas Cerberus jika mau," balas Damien, tak memberikan jawaban atas pertanyaan Crystal.

"Tidak." Wanita muda bermata biru itu menggeleng kencang. "Di sana sangat menakutkan," ucapnya. "Aku hanya tak mengerti. Kau menghabisi Patrizio dengan sangat keji. Kenapa tak membunuhku juga?"

"Patrizio memberikanmu sebagai jaminan, atas tunggakan pembayaran senjata pada transaksi terakhir kami. Dia selalu seperti itu," jelas Damien datar.

"Aku? Jaminan?" Crystal tak percaya atas apa yang didengarnya.

"Seperti itulah. Artinya, aku berhak atas dirimu mulai saat ini," balas Damien datar

"Tapi, kau sudah menghabisi Patrizio!" sergah Crystal. "Uang dibayar nyawa. Itu sudah lebih dari cukup."

"Tidak bagiku," bantah Damien dingin dan penuh penekanan. "Aku memiliki aturan main sendiri. Patrizio sudah melanggarnya. Apa yang kulakukan terhadap kakak tirimu hanya sebagai hukuman, sedangkan keberadaanmu di sini sudah jelas untuk pengganti segala kerugian secara materi."

Damien berbalik hendak meninggalkan Crystal, yang masih menatapnya dengan sorot protes.

"Itu tetap tidak adil!" tegas Crystal, seraya mengikuti langkah tegap Damien "Aku tak memiliki kaitan sama sekali, dengan transaksi yang kalian laku ___"

"Patrizio sudah menyerahkanmu padaku!" tegas Damien. "Lagi pula, di sini kau adalah tawanan. Jadi, tak kuizinkan sedikit pun untuk melakukan protes. Kecuali, jika kau bersedia dikembalikan ke markas Cerberus. Kau tahu apa yang akan terjadi bila berada di sana."

"Pria bernama Brizio itu mengatakan bahwa nasibku tak akan jauh lebih baik di tanganmu." Crystal tetap melayangkan protes. Membuat Damien kembali tertegun, lalu menoleh. Namun, dia tak mengatakan apa pun. Damien melanjutkan langkah, meninggalkan Crystal yang terpaku dengan tatapan tak percaya.

Tak berselang lama, muncul seorang wanita paruh baya menghampiri Crystal. "Ikuti aku, Nona," ajaknya, seraya berbalik dan berjalan mendahului.

"Siapa Anda?" tanya Crystal. Dia tak langsung menuruti ucapan wanita paruh baya itu.

"Namaku Eleanor. Mari."

Wanita bernama Eleanor tadi melangkah ke bagian lain rumah itu. Dia membawa Crystal ke kamar dengan ukuran terbilang kecil. Di sana,

hanya ada sebuah tempat tidur kayu untuk satu orang, serta lemari yang juga terbuat dari kayu di sudut ruangan.

"Ini akan jadi kamarmu, Nona," ucap Eleanor.

Crystal mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan. "Di mana kamar mandi dan ___"

"Kau bisa menggunakan kamar mandi di ujung lorong yang tadi kita lewati," sela Eleanor.

"Apa? Bagaimana jika aku ...." Crystal tak melanjutkan kalimatnya. Dia sadar tidak akan mendapat fasilitas nyaman, berhubung statusnya di sana hanya sebagai tawanan Damien De Santis.

"Baiklah. Terima kasih, Nyonya Eleanor," ucap Crystal kemudian.

Eleanor mengangguk. Dia berbalik, lalu keluar kamar.

Sepeninggal Eleanor, Crystal memeriksa lemari. Di sana, ada beberapa potong pakaian usang. Entah baju siapa, tapi sepertinya sudah tersimpan lama karena berbau apek.

Berhubung tak ada pilihan, Crystal terpaksa mengambil salah satu, lalu mengganti pakaiannya yang sobek. Nyaman atau tidak, tak dirinya pedulikan lagi.

Sesaat kemudian, wanita muda berambut cokelat terang tersebut mendekat ke pintu. Dia memutar gagangnya perlahan, berharap bisa keluar dari sana. Namun, kenyataannya Crystal terkurung di dalam kamar itu.

"Setelah mati pun kau tetap menyusahkanku, Patrizio," gerutu Crystal pelan, lalu memilih duduk di ujung tempat tidur.

Tak berselang lama, terdengar seseorang membuka kunci. Crystal langsung menoleh. Dia mendapati Damien masuk ke kamar. Seperti biasa, pria itu tetap setia dengan raut datarnya.

"Berdiri," suruh Damien dingin.

"Ada apa?" tanya Crystal dengan sorot penuh keheranan. Wanita muda itu bahkan langsung menjauhkan tubuh sedikit ke belakang, saat Damien makin mendekat dan hanya menyisakan sedikit jarak.

"Menjauh dariku!" Pikiran Crystal mulai tak tenang, atas apa yang Damien lakukan. Dia langsung bergeser menghindari pria tampan tersebut.

Namun, Damien bergerak cepat menahan Crystal agar tak ke manapun. Dia membuat wanita muda itu terpaku di tempatnya.

"Apa maumu?" Crystal menatap penuh selidik. Dia memundurkan wajah, saat Damien makin mendekat.

"Diamlah."

Crystal menurut. Dia mematung, saat Damien memasangkan sesuatu di lehernya. "Kalung apa ini?"

"Ini sebagai penanda bahwa kau milikku."

Episodes
1 Ujung Belati
2 Palazzo De Santis
3 Kalung Penanda
4 Buku yang Hilang
5 Kotak Rahasia
6 Doberman Pinscher
7 Kiriman Memuakkan
8 Menguak Jati Diri
9 Kabar Angin
10 Interogasi
11 Gadis Buruan
12 Bertahan Hidup
13 Traffic Anarchy
14 Tak Sesuai Ekspektasi
15 Enigmatik
16 Tak Ada Petunjuk
17 Pelindung Terbaik
18 Tertangkap Basah
19 Di Dekatmu
20 Strange Night
21 Percintaan Panas
22 Dibayar Dengan Darah
23 Sang Pemberani
24 Back Home
25 Senjata Ampuh
26 Calon Pemimpin
27 Billiard
28 Pesta Megah
29 Bertatap Muka
30 Akar Permasalahan
31 Pertarungan Seimbang
32 Pomade
33 1001 Cara
34 Tamu Tak Terduga
35 Hadiah Kecil
36 Tetap Tenang
37 Tiket Emas
38 Tempat Pelampiasan
39 Tipu Muslihat
40 Lantunan Kidung Surga
41 Gadis Nakal
42 Membuat Perhitungan
43 Anjing Kelaparan
44 Menuju Roma
45 Rencana Mendadak
46 Godaan Nakal Valecia
47 Penyusup
48 End of Fight
49 Mengherankan
50 Tangan Hampa
51 Dua Bajingan
52 Prosedur Pemilik Pesta
53 Cumbuan Palsu
54 Penembak Misterius
55 Tiga Jendela
56 Pintu Neraka
57 Tebing Laut
58 Bukan Mimpi
59 Sebuah Nama
60 Ambisi
61 Tak Ada Kompromi
62 Pulang Ke Milan
63 Sejuta Pertanyaan
64 Setelah Bercinta
65 Keputusan Bulat
66 Pernyataan Cinta
67 Konspirasi Jahat
68 Spekulasi
69 Tipu Daya
70 Penjahat Berbahaya
71 Bercak Darah
72 Pecundang Sialan
73 Bukan Sekadar Omong Kosong
74 Arrivederci
75 Setelah Tiga Tahun
76 Diculik Pria Tampan
77 Ratu Teristimewa
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Ujung Belati
2
Palazzo De Santis
3
Kalung Penanda
4
Buku yang Hilang
5
Kotak Rahasia
6
Doberman Pinscher
7
Kiriman Memuakkan
8
Menguak Jati Diri
9
Kabar Angin
10
Interogasi
11
Gadis Buruan
12
Bertahan Hidup
13
Traffic Anarchy
14
Tak Sesuai Ekspektasi
15
Enigmatik
16
Tak Ada Petunjuk
17
Pelindung Terbaik
18
Tertangkap Basah
19
Di Dekatmu
20
Strange Night
21
Percintaan Panas
22
Dibayar Dengan Darah
23
Sang Pemberani
24
Back Home
25
Senjata Ampuh
26
Calon Pemimpin
27
Billiard
28
Pesta Megah
29
Bertatap Muka
30
Akar Permasalahan
31
Pertarungan Seimbang
32
Pomade
33
1001 Cara
34
Tamu Tak Terduga
35
Hadiah Kecil
36
Tetap Tenang
37
Tiket Emas
38
Tempat Pelampiasan
39
Tipu Muslihat
40
Lantunan Kidung Surga
41
Gadis Nakal
42
Membuat Perhitungan
43
Anjing Kelaparan
44
Menuju Roma
45
Rencana Mendadak
46
Godaan Nakal Valecia
47
Penyusup
48
End of Fight
49
Mengherankan
50
Tangan Hampa
51
Dua Bajingan
52
Prosedur Pemilik Pesta
53
Cumbuan Palsu
54
Penembak Misterius
55
Tiga Jendela
56
Pintu Neraka
57
Tebing Laut
58
Bukan Mimpi
59
Sebuah Nama
60
Ambisi
61
Tak Ada Kompromi
62
Pulang Ke Milan
63
Sejuta Pertanyaan
64
Setelah Bercinta
65
Keputusan Bulat
66
Pernyataan Cinta
67
Konspirasi Jahat
68
Spekulasi
69
Tipu Daya
70
Penjahat Berbahaya
71
Bercak Darah
72
Pecundang Sialan
73
Bukan Sekadar Omong Kosong
74
Arrivederci
75
Setelah Tiga Tahun
76
Diculik Pria Tampan
77
Ratu Teristimewa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!