Angel terus melangkahkan kakinya menuju tempat yang menurutnya lebih aman sekaligus menunggu Rizal datang menjemputnya dirinya.
Baru saja mendaratkan bokongnya dikursi kosong, Rizal datang menghampiri Angel yang terlihat sedikit berantakan serta pakaian bagian atas Angel basah seperti orang yang habis terkena siraman.
“Angel, ada apa denganmu?” tanya Rizal sambil mengeluarkan sapu tangan miliknya dan perlahan mengeringkan sisa-sisa air diwajah serta pakaian bagian atas istri sirinya itu.
Angel bermain cantik, wanita itu menundukkan kepalanya dan perlahan memberitahu Rizal orang yang telah menyiramnya dengan air.
Rizal melihat Angel seperti orang yang tertekan dan emosinya semakin memuncak ketika tahu bahwa Dinda lah yang sengaja menghampiri Angel, kemudian menyiram Angel dengan sebotol air mineral ke arah Angel yang sedang menunggu dirinya.
“Tuan Rizal mau kemana?” tanya Angel sambil menahan tangan Rizal yang hendak pergi.
“Aku akan membuat perhitungan dengan Dinda. Bila perlu aku pastikan dia menyesal karena telah memperlakukan kamu seenak jidatnya,” pungkas Rizal.
“Tuan tidak perlu melakukan semua itu. Saya hanya ingin pulang dan beristirahat, saya merasa tidak sehat dan sangat butuh istirahat,” ucap Angel.
Sikap Angel yang terlalu baik itu, membuat Rizal semakin jengkel dengan istri pertamanya. Dinda sungguh keterlaluan yang mana membuat Rizal semakin kuat untuk berpisah dengan Dinda.
Sesampainya di apartemen, Angel langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
Ia kemudian meminta Rizal untuk tidak tidur bersamanya malam itu dikarenakan ia ingin menyendiri.
Rizal sama sekali tidak marah apalagi menolak keinginan Angel. Ia tahu perjanjian yang sudah ia sepakati sebelum menikahi Angel.
“Tuan Rizal, apakah Tuan bersedia memperkenalkan saya kepada keluarga Tuan?” tanya Angel penasaran yang ingin tahu respon dari Rizal mengenai keinginan Angel tersebut.
Diluar dugaan Angel, Rizal sama sekali tidak menolak sedikitpun keinginan Angel. Rizal bahkan bersedia mengantarkan Angel menemui keluarga Rizal secepat mungkin.
“Tuan sungguh ingin membawa saya menemui mereka? Bagaimana kalau nantinya mereka mengecap saya sebagai wanita perebut suami orang?”
“Jika sampai mereka mengucapkannya, aku orang pertama yang protes. Kamu tidak perlu khawatir, Nona Angel. Mereka akan menerimamu dengan sangat baik.”
Rizal yakin 100% kalau keluarganya akan menerima baik istri sirinya itu, karena selain cantik Angel juga memiliki daya tarik tersendiri yang membuat orang lain kagum padanya.
Angel berubah pikiran, ia mengubah strateginya dengan cara mendekati keluarga Rizal tanpa bantuan dari suaminya itu.
Angel ingin tahu lebih dalam mengenai keluarga dari Tuan Rizal tanpa campur tangan siapapun.
“Sepertinya tidak perlu, sekarang saya hanya ingin istirahat. Tolong Tuan pergi dari sini dan untuk beberapa hari ke depan saya ingin kita tidak bertemu dulu,” pinta Angel.
Sekali lagi Rizal mengiyakan permintaan Angel tanpa protes sedikitpun. Pria itu pun bergegas pergi meninggalkan Angel sendirian di apartemen itu.
Keesokan hari.
Dinda merindukan suaminya, namun ia tidak tahu suaminya berada di mana. Karena penasaran, Dinda memutuskan untuk pergi ke kantor suaminya dan memastikan bahwa suaminya memang sedang bekerja.
“Di mana suamiku?” tanya Dinda pada salah satu staff di kantor tersebut.
“Pak Rizal ada di ruangannya, Bu Dinda.”
Saat Dinda mencoba untuk masuk ke dalam menemui Rizal, Dinda langsung dicegah oleh salah satu staff dengan alasan Rizal tidak ingin bertemu siapapun, termasuk istrinya sendiri.
Mendengar ucapan dari staff itu, Dinda tentu saja marah besar dan spontan menampar wajah wanita dihadapannya.
Plak!!! Suara tamparan itu terdengar hingga staff yang lain menoleh ke arah Dinda.
Beberapa staff kantor yang lain mendekati wanita yang ditampar oleh Dinda untuk segera menjauh. Dan salah satu staff yang lain masuk ke dalam ruangan Rizal untuk memberitahu perihal Dinda yang tengah mengamuk itu.
Tak berselang lama, Rizal keluar dari ruangannya dan menarik paksa Dinda yang sudah membuat kegaduhan itu.
Rizal membawa istrinya masuk ke dalam mobil dan meminta sopir pribadi istrinya untuk membawa Dinda pulang saat itu juga.
“Sekali lagi kamu berbuat ulah, aku tidak segan-segan menceraikan kamu,” tegas Rizal yang sudah muak dengan sikap istrinya itu.
Dinda tak bisa berkata-kata lagi, wanita itu hanya diam dengan mobil yang terus melaju menjauh.
Dinda pun menangis didalam mobil karena ucapan Rizal yang benar-benar membuat dirinya terancam.
Disaat yang bersamaan, Angel datang ke sebuah taman bermain dekat sekolah taman kanak-kanak. Wanita cantik itu sengaja datang ke taman itu, karena dia tahu bahwa salah satu anak kecil yang bermain di taman tersebut adalah keponakan dari Rizal.
Angel yang sedang memegang sebuah boneka barbie sengaja menjatuhkannya untuk menarik perhatian gadis kecil berumur 5 tahun.
Setelah menjatuhkan boneka Barbie itu, Angel berpura-pura beranjak dari duduknya untuk pergi menjauh.
Seperti yang diperkirakan, gadis kecil itu mengambil boneka Barbie itu dan berlari kecil mengejar Angel dengan niat mengembalikan boneka Barbie itu kepada sang pemilik.
“Kak.. Boneka jatuh..” ucap gadis kecil itu.
Angel berbalik badan dengan ekspresi terkejut dan berjongkok mensejajarkan tinggi badannya dengan gadis kecil itu.
“Ya ampun! Kalau bukan karena kamu, kakak pasti kehilangan boneka Barbie ini. Terima kasih ya cantik,” ucap Angel dengan sangat ramah.
Angel kembali mengucapkannya terima kasih dan mengajak gadis kecil itu berkenalan.
Tak butuh waktu lama, gadis kecil itu langsung akrab dengan Angel.
Mayang dari kejauhan berlari mendekat karena melihat Gea, putri kecilnya sedang asik berbincang-bincang dengan wanita yang tak dikenalinya.
“Kamu siapa?” tanya Mayang yang terlihat waspada dengan kehadiran Angel.
Angel dengan santai memperkenalkan dirinya dan menjelaskan bahwa Gea membantunya memberikan boneka Barbie miliknya yang sebelumnya terjatuh.
“Mama, kakak ini tidak jahat,” ucap Gea sambil menggenggam erat jari telunjuk Angel.
Mayang langsung meminta maaf atas ucapannya dan berharap Angel tidak tersinggung.
Angel tersenyum santai dan pamit pergi, sebelum pergi Angel memberikan boneka Barbie miliknya kepada Gea yang terlihat sangat menginginkan boneka Barbie tersebut.
Mayang tidak bisa diam begitu saja karena kejadian beberapa saat yang lalu. Mayang pun berinisiatif untuk mengajak Angel minum kopi di cafe terdekat sebagai ucapan permintaan maafnya.
Angel menolak halus ajakan tersebut, namun Mayang bersikeras untuk tetap mengajak Angel minum kopi bersama.
Angel pada akhirnya mengiyakan ajakan Mayang untuk minum kopi bersama di cafe.
Jarak dari taman menuju cafe tidaklah jauh. Hanya 5 menit saja jika menggunakan mobil.
Tak butuh waktu lama bagi Angel mengambil hati Mayang. Terlihat jelas bagaimana Mayang bercerita mengenai Gea dan kehidupan pribadinya yang ternyata Mayang adalah seorang janda yang ditinggal mati suaminya.
“Baru kali ini aku menemukan teman ngobrol yang sangat cocok,” ucap Mayang kepada Angel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments