Angel menggerai rambut panjangnya yang basah sembari mencatat semua hal yang berkaitan dengan Dinda. Satu-persatu Angel mulai mengetahui apa saja yang biasa Dinda lakukan dikehidupan sehari-hatinya.
“Seperti biasa, pagi ini kamu akan pergi ke restoran untuk sarapan bersama Tuan Rizal. Setelah itu, kalian berdua akan berpisah karena pekerjaan masing-masing. Dari sinilah aku akan mengambil kesempatan untuk mendekati Tuan Rizal dan membuatnya tergila-gila padaku,” ucap Angel bermonolog.
Semakin Angel memikirkan Dinda, semakin besar keinginannya untuk segera menghancurkan kehidupan Dinda. Meskipun begitu, Angel harus memainkan semuanya dengan perlahan agar ia bisa benar-benar membuat hidup Dinda hancur untuk selama-lamanya.
Gadis cantik bertubuh seksi itu bangkit dari duduknya karena harus segera pergi bekerja. Sebelum berangkat, Angel memastikan kembali penampilannya karena ia harus terlihat sempurna bagi siapapun yang melihatnya.
Ketika Angel hendak meninggalkan kontrakan, ia tersenyum lebar karena baru saja mendapatkan notif pesan dari agensi yang sebelumnya pernah ia ikuti.
Angel tersenyum penuh percaya diri karena dari 150 peserta, hanya dia yang terpilih untuk menjadi model fashion terkini.
“Tidak sia-sia usahaku selama ini dalam menjaga pola makan dan juga olahraga rutin,” ucap Angel memuji dirinya sendiri.
Gadis cantik itu bergegas pergi menuju restoran dengan menggunakan taksi yang kebetulan sering berlalu lalang disekitar depan kontrakan.
Sesampainya di restoran, Angel langsung masuk ke dalam dan melakukan pekerjaan yang sudah sepatutnya ia lakukan.
Selama bekerja, Angel tak banyak bicara karena menurutnya tidak penting mengobrol ataupun membahas hal lain diluar dari pekerjaan.
“Angel, ada yang mau saya bicarakan sama kamu,” ucap Andy pemilik restoran tempat dimana Angel bekerja.
“Sekarang, Pak?” tanya Angel dengan suara lemah lembut.
“Ikut saya ke ruangan kerja saya!”
Andy dan Angel bersama pergi menuju ruang kerja.
Andy tersenyum penuh ketertarikan dan meminta Angel untuk duduk santai disofa.
“Kamu sudah punya pacar?” tanya Andy yang ingin mengetahui status Angel, gadis tercantik yang sengaja ia pekerjakan karena dari awal wawancara Andy sudah menaruh hati kepada Angel.
“Kebetulan saya masih single, Pak Andy.”
“Bagaimana kalau kamu menerima saya sebagai pacar kamu, apakah kamu mau?” tanya Andy yang tak ada angin tak ada hujan langsung meminta Angel untuk menjadi kekasihnya.
Angel tentu saja tidak mau. Target utama Angel dari awal adalah Rizal, karena pria itu suami dari wanita yang telah membuat keluarga menderita.
“Bagaimana ya Pak? Saya belum pernah pacaran dan saat ini saya hanya ingin mencari penghasilan untuk kehidupan sehari-hari saya,” ujar Angel berpura-pura kebingungan agar Andy tak tersinggung dengan penolakan halus tersebut.
Bukannya menyerah, Andy justru semakin tertarik dengan Angel dan terang-terangan akan membiayai semua kebutuhan Angel jika gadis cantik itu mau menerima perasaannya.
Rizal tanpa mengetuk pintu langsung masuk begitu saja karena ada suatu hal penting yang ingin dibahas bersama Andy, teman dekatnya.
“Ada apa ini?” tanya Rizal melihat Andy bersama dengan Angel.
Angel seketika itu pamit untuk melanjutkan pekerjaannya tanpa menoleh sedikitpun ke arah Rizal yang menatapnya dengan penuh tanya.
“Tuan Rizal, anda datang terlalu cepat. Seharusnya anda datang ketika Angel menerima ajakanku menjadikannya kekasihku,” ucap Andy.
Rizal mengepalkan tangannya kuat-kuat. Pria 30 tahun itu takkan mengizinkan Andy merebut gadis yang ia sukai, meskipun itu adalah teman dekatnya sendiri.
“Aku menyukainya dan aku harap kamu tidak mendekatinya,” tegas Rizal.
“Maksud Tuan Rizal?” tanya Andy terheran-heran.
“Aku tertarik padanya dan kamu harus segera melepaskannya,” pungkas Rizal.
Andy tak bisa berbuat banyak, ia tidak berani menyinggung Rizal apalagi sampai membuat Rizal marah.
Angel kembali dengan pekerjaan dan ketika sedang menata gelas, Dinda datang menghampiri Angel.
“Hei wanita tak tahu diri!” Dinda menjentikkan jarinya tepat didekat wajah Angel.
Angel hanya diam sambil terus menatap Dinda tanpa berkedip sedetikpun.
Para pelayan yang lain hanya bisa diam, mereka tidak ingin berurusan dengan Dinda yang terkenal sangat rumit dan bahkan bisa dengan mudah membuat mereka kehilangan pekerjaan jika menyinggung Dinda.
Baru saja Dinda ingin membuka mulutnya, Rizal datang dan menarik tangan Dinda dengan cukup kasar. Dinda tentu saja terkejut dengan sikap suaminya yang tiba-tiba menarik tangannya didepan orang banyak.
“Duduk diam disini atau kamu pergi dari sini!”
Rizal sungguh muak menghadapi sikap istrinya yang sudah sangat keterlaluan. Terlebih lagi, Dinda hampir saja membuat masalah kepada gadis tercantik di restoran itu.
Angel tersenyum dalam hati, sikap Rizal yang seperti itu sudah sangat jelas menunjukkan bahwa ia tertarik dengan Angel.
Angel kembali melanjutkan pekerjaannya dan sekali lagi dirinyalah yang mengantarkan makanan ke meja Tuan Rizal dan juga Nyonya Dinda.
“Permisi,” ucap Angel seraya menata makanan ke meja sepasang suami-istri itu.
Dinda menatap sinis gadis cantik yang datang pada mereka dan ingin sekali menarik rambut panjang indah Angel yang terlihat sangat sehat itu.
“Berhenti!” Dinda menghentikan langkah Angel yang hendak pergi.
“Iya Nyonya, ada yang bisa saya bantu.” Angel tersenyum lebar yang membuat lesung pipinya terlihat jelas.
Dinda mengurungkan niatnya untuk menanyai perihal perawatan rambut yang dilakukan Angel karena semakin Angel tersenyum seperti itu, semakin kesal Dinda dan juga terbesit dihatinya kalau Angel sangatlah sempurna.
“Tadi jadi,” ketus Dinda.
Angel curi-curi pandang kepada Rizal yang kala itu menatap serius dirinya.
Usai sarapan bersama, Dinda pergi karena ada acara arisan bersama teman-teman sosialitanya. Sementara Rizal, masih berada di restoran karena pagi itu ada meeting dan tempat pertemuan mereka adalah di restoran milik Andy.
Itulah mengapa Andy tidak berani menyinggung Rizal, dikarenakan hampir 75% pendapatan yang ia dapatkan berasal dari para rekan bisnis Rizal.
“Biar aku saja yang menjamu mereka,” ucap Angel.
Angel sengaja membuat dirinya mencolok diantara yang lain. Dengan cara itulah Angel bisa mendekati Rizal dan semakin membuat Rizal tergila-gila padanya.
“Hei, Nona Cantik. Apakah kamu pelayan baru disini?” tanya salah satu rekan bisnis Rizal ketika melihat betapa cantiknya Angel.
“Iya, Tuan. Kebetulan saya baru beberapa hari bekerja disini,” jawab Angel tersenyum ramah.
Pria bernama Vian itu tanpa sadar beranjak dari kursi dan mengangkat tangannya berniat berjabat tangan dengan Angel.
Rizal yang melihat Vian terang-terangan menggoda Angel, seketika itu meminta Vian untuk kembali duduk dan tak pantas menggoda gadis yang tengah bekerja.
“Maaf, saya permisi!” Angel bergegas pamit dan tidak ingin ambil pusing jika mereka ribut selama meeting berlangsung.
Keributan kecil itu cukup membuat dirinya semakin melambung tinggi dan membuat Rizal semakin tak sabar untuk memilikinya.
Dinda, sebentar lagi suamimu akan jatuh kedalam pelukanku. (Batin Angel)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sartini Sartini
dibuat penasaran terus sama siangel
2024-08-29
1