3 Tahun Kemudian
Angel akhirnya lulus wawancara dan dia berhasil diterima di salah satu rumah makan yang cukup terkenal di kota itu. Kebanyakan pelanggan yang datang adalah orang kaya sekaligus tempat pertemuan orang-orang penting.
Angel saat itu sudah banyak berubah, gadis SMA yang dulu cupu kini terlihat sangat berbeda. Angel yang sekarang sangatlah cantik, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki semuanya terlihat sempurna.
Bahkan, menjadi salah satu pegawai di rumah makan atau restoran tersebut tidaklah cocok untuk Angel yang sangat cantik itu.
Rambut panjang sepinggang, bulu mata lentik, sepasang lesung pipi dan tinggi badannya yang sempurna membuat siapapun yang melihatnya, akan mengira kalau Angel adalah seorang model profesional.
Dihari pertama Angel berkerja, Angel sudah dikejutkan dengan datangnya seorang wanita yang sudah lama tidak pernah Angel lihat lagi.
Angel masih ingat jelas kejadian 4 tahun yang lalu, dimana kedua orang tuanya dituduh pencuri oleh wanita tersebut.
Aku tidak menyangka waktu yang kutunggu-tunggu akhirnya datang juga. Aku akan membuatmu menyesal dan membayar semua penderitaan yang keluargaku alami selama ini. (Batin Angel)
Dinda datang tidak sendirian, ia datang ditemani oleh suaminya yang ternyata kenal dekat dengan pemilik restoran tempat dimana Angel bekerja sekarang.
“Selamat datang!” Angel menyapa sepasang suami istri yang baru saja memasuki restoran.
“Kamu pegawai baru ya disini?” tanya Dinda dengan memberikan tatapan sinisnya.
Angel hanya tersenyum ke arah Dinda dan juga suaminya.
“Rizal, apakah temanmu sudah gila ya? Kok mau menerima pegawai yang tampilannya begitu?” tanya Dinda yang langsung tak suka dengan Angel yang menurutnya terlalu cantik.
“Apa yang salah dengan dia, Dinda? Gadis itu cantik,” ucap Rizal yang justru memuji kecantikan Angel.
Dinda yang kesal hanya bisa membatin dan berharap gadis tersebut tidak betah bekerja di restoran itu.
Dari kejauhan, Angel memperhatikan sepasang suami istri dan memutuskan untuk mendekati suami dari wanita yang sudah menoreh luka di keluarganya.
“Mau dibawa kemana?” tanya Angel ketika melihat salah satu rekan kerjanya hendak mengantarkan makanan ke meja Dinda.
“Ke meja nomor 15,” ucap Titin.
“Sini, biar aku saja yang mengantarkan makanan ini. Kalau boleh tahu, siapa nama mereka?” tanya Angel penasaran.
“Mereka adalah Tuan Rizal dan Nyonya Dinda. Kamu yakin mau mengantarkan makanan ini kesana? Perlu kamu tahu ya, sikap Nyonya Dinda susah ditebak dan hampir semua pelayan yang melayani mereka langsung berhenti karena ucapan Nyonya Dinda yang sangat keterlaluan,” ungkap Titin.
Angel sama sekali tidak takut. Justru, ia ingin melihat semenakutkan apa Dinda yang dulu dengan yang sekarang.
“Loh, kenapa kamu yang malah mengantarkan makanan kami?” tanya Dinda.
“Silakan dinikmati Tuan Rizal dan Nyonya Dinda,” balas Angel mengabaikan pertanyaan Dinda.
Angel sengaja menjatuhkan bolpoin miliknya dan memungutnya dengan sangat anggun. Rupanya Rizal memperhatikan setiap detail tubuh Angel yang mana hal itu langsung membuat Rizal tertarik dengan sosok Angel.
Angel tentu saja sengaja melakukan semua itu. Itulah niatnya yang sudah ia rencana cukup lama agar Dinda dapat merasakan bagaimana rasanya dikhianati oleh pasangannya sendiri.
Mungkin dengan cara itu, Angel bisa membalas semua rasa sakit, hinaan, tuduhan dan caci maki yang orang tuanya dapatkan dari Dinda.
“Maaf, saya permisi!”
Cara Angel melangkahkan kakinya benar-benar membuat siapapun yang melihatnya akan terpana. Angel terlihat seperti model yang sedang berjalan di catwalk.
Malam Hari.
Rizal kebetulan melewati restoran dan tak sengaja melihat Angel sedang berdiri seorang diri di pinggir jalan raya yang terlihat sedang menunggu taksi lewat.
Tak ingin melewatkan kesempatan yang ada, Rizal pun memutuskan menghentikan mobilnya tepat di depan Angel.
“Tuan Rizal?” Angel berpura-pura terkejut melihat Rizal yang sengaja menghentikan mobilnya.
“Masuklah!” Rizal mempersilakan Angel untuk masuk ke dalam mobil dan tentu saja Angel tidak menolak kesempatan itu.
“Kamu baru pulang?” tanya Rizal.
“Iya, Tuan Rizal,” jawab Angel malu-malu.
Angel sengaja melepaskan satu kancing bajunya agar Rizal bisa melihat belahan dadanya.
“Tuan Rizal dari mana?” tanya Angel seraya mengibaskan rambut panjangnya.
Rizal melirik ke arah Angel yang malam itu sungguh menggoda dirinya. Bohong jika laki-laki tidak terduga dengan tubuh Angel serta parasnya yang cantik.
“Tuan Rizal, tolong minggir!” Angel sengaja berhenti karena ia harus terlihat misterius didekat Rizal yang membuat Rizal akan penasaran dengan dirinya.
“Kamu tinggal didekat sini?” tanya Rizal yang sudah lebih dulu meminggirkan mobilnya.
“Tidak. Saya ada urusan penting diujung sana, terima kasih karena Tuan Rizal sudah memberikan saya tumpangan,” ujar Angel dan tak lupa memberikan cipika-cipiki sebagai tanda terima kasihnya kepada Rizal.
Angel pun pergi dan terus berjalan menuju ujung jalan yang sebelumnya ia sebutkan. Kemudian, ia masuk ke sebuah toko buku yang cukup ramai pengunjung.
Rizal tersenyum setelah apa yang dilakukan Angel padanya.
“Gadis ini sangat menarik dan aku menyukainya,” gumam Rizal.
Rizal pun bergegas pergi melanjutkan perjalanannya untuk segera pulang ke rumah.
Dinda yang saat itu belum tidur, buru-buru menghampiri suaminya yang baru saja masuk rumah.
“Rizal, kamu darimana saja? Bau apa ini?”
Dinda mengendus-endus tubuh suaminya dan tercium jelas parfum wanita yang sangat harum.
“Parfum siapa ini, Rizal? Kamu selingkuh dariku?”
Plak!!! Rizal kehilangan kesabarannya karena sikap Dinda yang dari dulu tidak pernah berubah.
“Perlu aku ingatkan sekali lagi padamu, Dinda. Jaga batasanmu meskipun kita adalah suami istri,” tegas Rizal.
Rizal dulu begitu mencintai Dinda, namun sikap Dinda yang arogan lama-lama membuat Rizal bosan. Terlebih lagi, Dinda selalu membuat masalah yang mana Rizal lah yang harus turun tangan langsung untuk menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh Dinda.
Dinda tak lagi bicara, meskipun ia ingin sekali mengetahui parfum yang melekat ditubuh suaminya itu.
“Malam ini tidurlah dikamar sebelah, aku ingin tidur sendiri,” tegas Rizal dan melenggang pergi meninggalkan istrinya yang masih syok dengan hadiah berupa tamparan tersebut.
Angel membayar buku yang ia beli dan bergegas kembali ke kontrakan yang letaknya tidak terlalu jauh jika hanya berjalan kaki.
“Malam ini aku harap kalian berdua bertengkar kecil karena permainan cantik yang kubuat,” gumam Angel.
Angel tiba-tiba menghentikan langkahnya dan memilih duduk seorang diri di sebuah kursi besi. Gadis itu menangis, mengingat kedua orang tuanya yang telah pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.
“Ayah, Ibu. Angel akan balas dendam apapun yang terjadi. Karena wanita itu, kalian sampai meninggal dunia dan meninggalkan aku seorang diri disini. Kalian tidak perlu khawatir mengenai hidupku, ini adalah jalan yang sudah kupilih untuk membalaskan semua sakit hati yang kudapatkan,” tegas Angel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Rini
lanjut
2024-08-29
1
Sartini Sartini
ditunggu up selanjutnya kak
semangat
2024-08-28
1