1 Minggu Kemudian
Angel mengambil pekerjaan part time di sebuah gedung pernikahan yang ternyata adalah acara pernikahan dari sepupu Dinda. Angel sengaja mengambil pekerjaan tersebut, karena ia ingin terus berada disekitar Dinda yang jelas-jelas tidak menyukai kehadirannya.
Siang itu Angel berpakaian cukup mencolok untuk sekelas pelayan. Untungnya pemilik vendor tak mempermasalahkan busana yang Angel pakai, justru pemilik vendor itu senang karena kebetulan Angel memakai busana yang bisa dikatakan hasil dari rancangan pemilik vendor pernikahan tersebut.
“Angel, besok kamu ada waktu senggang? Datanglah ke butik ku untuk melakukan sesi pemotretan. Kebetulan aku ada beberapa gaun pengantin yang belum sempat aku promosikan,” ucap Catherine pemilik Vendor pernikahan.
Angel tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut, gadis cantik itu langsung mengiyakan dan akan datang besok sore ke butik milik Catherine.
Pesona Angel sungguh luar biasa, kebanyakan laki-laki yang datang di pernikahan itu salah fokus dengan kecantikan Angel. Bahkan tak sedikit dari mereka yang sengaja mengantri mengambil makanan yang sedang Angel jaga.
Rizal yang baru datang, langsung duduk dikursi tamu undangan dan membiarkan Dinda sibuk dengan para saudaranya.
Melihat Rizal yang hanya asik duduk, Dinda pun menghampiri suaminya dan mengajak suaminya untuk menyapa tipis para keluarga Dinda.
“Rizal, kamu jangan hanya duduk disini. Ayo ikut aku dan sapalah saudaraku,” ucap Dinda mengajak Rizal untuk menyapa.
Rizal mengikuti ucapan istrinya dan menyapa tipis para keluarga dari Dinda.
“Kalian pasangan serasi,” puji salah satu sepupu Dinda.
Dinda tersenyum kecil dan memeluk suaminya untuk memamerkan kepada yang lain, bahwa ia dan Rizal adalah pasangan serasi.
Rizal masa' bodo dengan apa yang dilakukan istrinya. Saat itu, ia hanya ingin cepat pulang dan lebih memilih menghabiskan waktunya di kantor.
“Rizal, apa kamu tidak lapar? Bisa minta tolong ambilkan aku siomay,” ucap Dinda yang tiba-tiba ingin makan siomay.
Rizal awalnya tak mau, namun ketika ia menoleh ke sisi stand siomay, pria itu terkejut karena ada Angel disekitar stand tersebut.
Dinda tentu saja tidak mengetahui kehadiran Angel, kalau saja Dinda tahu sudah pasti ia tidak akan meminta siomay kepada suaminya.
“Baiklah, tunggu disini! Aku akan mengambilnya untuk mu,” sahut Rizal.
Dinda mengernyitkan keningnya dengan terheran-heran. Ia tidak menyangka suaminya mau mengambilkan siomay untuknya, padahal sebelumnya Rizal pasti akan menolak dan membiarkan Dinda yang mengambilnya sendiri.
“Mimpi apa aku semalam, tumben Rizal mau menuruti keinginanku,” gumam Dinda.
Rizal berjalan menghampiri Angel yang saat itu tengah sibuk melayani para tamu undangan yang tengah mengantri makanan padanya.
Sampai tiba giliran Rizal, Angel bersikap seolah-olah tak kenal dengan Rizal.
“Mau berapa porsi?” tanya Angel pada Rizal.
Rizal menoleh ke arah belakang yang ternyata sudah penuh dengan antrian.
“Maaf, Tuan kesini mau bakso atau tidak?” tanya Angel serius.
“Aku mau,” jawab Rizal yang lupa dengan pesanan istrinya, Dinda.
Angel memberikan semangkuk bakso tersebut kepada Rizal dan meminta Rizal untuk segera pergi karena masih ada beberapa orang yang tengah mengantri.
Rizal pun pergi dan duduk tak jauh dari stand yang dijaga oleh Angel.
Aku tidak mengharapkan Tuan Rizal yang datang padaku. (Batin Angel)
Angel mencoba memperhatikan kursi tamu undangan untuk mencari keberadaan Dinda yang entah sedang berada dimana.
1 jam kemudian.
Sang suami tak kunjung kembali, Dinda pun memutuskan mencari suaminya yang entah pergi kemana.
“Aku hanya menginginkan siomay dan Rizal sudah 1 jam lebih belum juga kembali. Sebenarnya pergi kemana dia?” gumam Dinda.
Dinda memperhatikan satu-persatu jejeran stand makanan dan pandangannya langsung tertuju ke arah gadis cantik penjaga stand siomay. Tak jauh dari tempat itu, ada Rizal yang sedang duduk seorang diri sambil memandangi Angel.
Hati Dinda langsung berapi-api melihat bagaimana suaminya sibuk memperhatikan Angel dan melupakan siomay keinginan Dinda.
“Rizal, apakah kamu melupakanku?” Dinda mencoba tenang didepan orang banyak agar ia tidak mempermalukan dirinya sendiri.
“Berhubung kamu sudah disini, pergilah dan pesan siomay mu. Aku sibuk dan ingin pergi ke kantor,” ujar Rizal yang tiba-tiba saja memutuskan untuk meninggalkan acara pernikahan.
“Rizal, kamu jangan asal pergi begitu saja. Apa kata keluargaku kalau kamu tiba-tiba pergi?” Dinda berusaha menahan Rizal untuk tidak pergi dengan cara memeluk lengan suaminya.
Pertengkaran keduanya cukup menyita perhatian, termasuk juga Angel. Angel sangat puas jika mereka berdua bertengkar, terlebih lagi mereka bertengkar didepan orang banyak.
Rizal menepis tangan Dinda dan meminta Dinda untuk tidak menahan dirinya.
“Jangan menahan ku untuk pergi, apa kamu tidak malu dilihat orang banyak?”
Rizal akhirnya pergi meninggalkan acara pernikahan tersebut. Keluarga Dinda yang menyaksikan pertengkaran keduanya cukup syok dan tak bisa berkata-kata lagi.
Pengantin baru yang sedang duduk dipelaminan hanya bisa menahan malu dengan pertengkaran Dinda dan Rizal Mahendra.
Mama Fira berlari kecil menghampiri putrinya dan menarik paksa Dinda pergi menjauh dari acara tersebut.
“Dinda, apa-apaan kamu ini? Tidak bisakah kalian berdua menahan diri untuk tidak bertengkar di acara sepupu kamu? Mama malu jadinya dan tidak enak dengan keluarga Bella.”
“Mama jangan menyalahkan aku dong. Aku begini gara-gara Rizal...” Dinda langsung menutup mulutnya rapat-rapat karena tak ingin memberitahu alasan mengapa ia dan Rizal bertengkar.
“Gara-gara apa? Beritahu Mama!”
“Cukup! Mama tidak perlu tahu dan Dinda akan pulang sekarang juga!”
Karena terlanjur malu, Dinda memutuskan untuk pulang meninggalkan acara tersebut dan tak peduli dengan apa yang dikatakan oleh para keluarga Bella.
“Dinda! Dinda!” Mama Fira mencoba menghentikan langkah Dinda, namun wanita itu bersikeras untuk tetap meninggalkan acara pernikahan tersebut.
Angel semakin senang dengan adegan diluar dugaan itu. Ia tidak pernah berpikir sampai sejauh itu mengenai pertengkaran antara keduanya.
Hubungan kalian ternyata tak seromantis yang kamu bicara, Dinda! Itu artinya, aku bisa lebih mudah masuk ke dalam hidup kalian dan mengacak-acak isi didalamnya.
Urusan Angel sudah selesai, saat itu juga ia pamit karena Angel merasa sudah tidak perlu lagi ia berada ditempat itu.
Gadis cantik itu langsung pulang ke kontrakan karena tidak ada hal penting yang ia lakukan selain mencari uang.
Angel berjalan keluar meninggalkan acara tersebut dengan berjalan kaki. Cukup lama Angel berdiri menanti taksi lewat, namun hampir 10 menit taksi yang dinantikan tak kunjung lewat.
Saat Angel ingin memesan taksi online, Rizal tiba-tiba muncul dan mempersilakan Angel untuk masuk ke dalam.
“Taksi jam segini jarang lewat, kalau mau naiklah ke mobil dan aku akan mengantarkan kamu pulang sampai tujuan,” ujar Rizal sambil membuka pintu mobil untuk Angel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments