Mayang melambaikan tangannya ke arah Angel yang hendak masuk ke apartemen mewah di kota itu. Terlihat jelas kalau Mayang begitu menyukai Angel sampai-sampai Gea, putri kecil Mayang meminta Angel untuk kembali bermain dengannya di taman bermain.
Angel tersenyum manis ke arah Ibu dan Anak yang kompak melambaikan tangan ke arahnya.
“Angel! Aku dan Gea pulang dulu ya, lain kali kita harus bertemu lagi,” ucap Mayang sangat antusias.
“Baiklah, Kak Mayang. Kak Mayang dan Gea hati-hati ya, sampai bertemu lagi!” seru Angel.
Mayang pun pergi dengan mobilnya, sementara Angel terus memperhatikan mobil tersebut hingga tak terlihat lagi.
Bagus sekali. Rencanaku berhasil dengan sangat mudah. (Batin Angel)
Wanita cantik berlesung pipi untuk berbalik badan dan perlahan melangkahkan kakinya masuk ke apartemen tersebut. Setiap langkahnya, hampir menjadi perhatian orang-orang yang lewat terutama para pria.
Sebenarnya sangat mudah bagi Angel menaklukkan pria manapun yang diinginkannya, namun tujuan Angel adalah menghancurkan rumah tangga Dinda dengan cara mengambil suaminya yaitu, Rizal Mahendra.
Balas dendam yang sudah diputuskan oleh Angel dari awal tentu saja harus berakhir sesuai dengan keinginannya. Kehilangan kedua orang tuanya benar-benar membuat hidup Angel bagaikan dineraka.
Angel masuk ke dalam apartemennya dan segera melepas pakaian. Kemudian, ia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan wajahnya dari riasan yang ia pakai. Setelah itu, Angel mulai mengoleskan skincare atau perawatan wajahnya dengan krim yang tentu saja tidaklah murah untuk terlihat tetap cantik.
Saat sedang melakukan perawatan wajah, ponsel Angel bergetar tanda ada sebuah pesan masuk. Angel melirik sekilas ingin tahu siapa yang mengirim pesan padanya dan rupanya pesan tersebut berasal dari Rizal.
Senyum lebar menghiasi wajah cantik Angel dan tanpa pikir panjang Angel membuka isi pesan tersebut.
Isi pesan yang dikirim oleh Rizal cukup membuat Angel geli yang membacanya.
Tuan Rizal benar-benar tergila padaku, aku tak sabar ingin melihat reaksi Dinda ketika tahu suaminya begitu tergila padaku. (Batin Angel)
***
Beberapa hari kemudian.
Minggu pagi yang cerah semakin membuat Mayang bersemangat untuk bertemu dengan teman barunya. Pagi itu janda berusia beranak satu berusia 35 tahun buat janji untuk bertemu kembali dengan Angel.
“Mayang, ini masih hari Minggu. Memangnya kamu mau pergi ke mana sepagi ini? Bukankah biasanya kamu akan pergi jam 11 an?” tanya Mami Ika.
“Kebetulan pagi ini aku dan Gea ada janji dengan teman baruku, Ma. Entah kenapa, aku merasa sangat cocok jika mengobrol dengan Angel,” jawab Mayang.
“Benarkah? Tidak biasanya kamu mudah dekat dengan orang lain? Lain waktu ajaklah dia kemari, siapa tahu Mama juga cocok mengobrol dengannya,” sahut Mami Ika.
Mayang bersemangat menggandeng putrinya dan bergegas pergi untuk menemui Angel.
Angel baru saja selesai mandi dan tersenyum kecil ketika melihat Rizal yang masih terlelap di tempat tidur.
“Nona Angel...” Rizal perlahan membuka matanya ketika mencium aroma wangi dari tubuh Angel yang baru selesai membersihkan dirinya.
Dengan rambut yang masih basah dan tergerai begitu saja, Angel perlahan naik ke tempat tidur dan mencium pipi Rizal sebanyak dua kali.
“Tuan Rizal, pagi ini saya ada janji penting dengan seorang teman. Menurut Tuan, pakaian apa yang pantas saya pakai?” tanya Angel dengan suara yang sangat menggoda.
“Kamu pakai pakaian apapun selalu pantas, Nona Angel. Kalau boleh tahu, dengan siapa kamu pergi?” tanya Rizal penasaran.
Angel dengan genit menyentuh bibir Rizal dengan jari telunjuknya.
“Tuan Rizal tidak perlu banyak bertanya. Bukankah anda sudah berjanji untuk tidak mencampuri kehidupan pribadi saya?”
Rizal mengangguk setuju dan menutup rapat-rapat mulutnya.
Angel perlahan turun dari tempat tidur dan memakai dress berwarna putih tulang.
Rizal memperhatikan dari tempat tidur dengan jantung berdegup cukup kencang.
Rizal tak bisa mengalihkan pandangannya dari sosok Angel yang telah membuatnya jatuh cinta berulangkali. Perasaan yang belum pernah ia rasakan kepada wanita manapun, termasuk istrinya sendiri.
Angel yang sudah bersiap memutuskan untuk segera menunggu Mayang di lobi hotel. Namun langkah Angel terhenti karena Rizal tiba-tiba mendekap tubuhnya dari belakang.
“Tuan Rizal, saya harus pergi sekarang. Bisakah Tuan Rizal melepaskan saya?” tanya Angel yang kini berubah menjadi dingin.
Sebelum Rizal melepaskan dekapannya, pria itu menunjukkan bukti transferan yang mana membuat Angel tersenyum lebar.
“Tuan, anda tidak harus selalu memberikan saya uang. Nyonya Dinda yang lebih membutuhkan uang tersebut daripada saya,” ujar Angel.
Rizal melepaskan dekapannya dengan perasaan yang cukup jengkel jika mengingat sifat istri sahnya yang sangat memuakan.
“Angel sayang, di sini hanya ada kita berdua dan aku harap kedepannya kamu tidak usah menyebut nama wanita itu. Jika bukan karena kamu, sudah aku ceraikan dia,” tutur Rizal.
Angel menggelengkan kepalanya tanda bahwa dia tak setuju dengan apa yang dikatakan Rizal padanya.
“Tuan tidak boleh berkata seperti itu, mau bagaimanapun Nyonya Dinda adalah istri sah Tuan dan sebagai istri siri saya juga harus tahu batasan yang ada. Kalau begitu, saya pergi dulu dan untuk beberapa hari ke depan saya ingin Tuan Rizal tidak menginap di apartemen,” pungkas Angel.
Angel kemudian melangkah pergi untuk segera menemui Mayang yang sudah menunggu dirinya di lobi hotel.
“Angel!!” Mayang tersenyum lebar seraya melambaikan tangannya ke arah Angel yang sedang berjalan mendekat.
“Maaf membuat Kak Mayang dan Gea menunggu lama,” ucap Angel.
“Hallo Kakak cantik!” Gea dengan penuh semangat menyapa Angel seraya melambaikan tangannya.
“Angel, kamu cantik begini rahasianya apa? Berjalan beriringan denganmu membuatku merasa insecure,” ucap Mayang karena jika dilihat dari atas sampai bawah kulit Angel sangat mulus dan terawat sempurna.
“Kak Mayang bisa saja, hanya perawatan biasa saja,” jawab Angel tertawa kecil.
Mayang yang tak sabar ingin mencurahkan isi hatinya kepada Angel, dengan penuh semangat mengajak Angel masuk ke dalam mobil untuk pergi ke restoran terdekat.
“Kamu sudah sarapan belum?” tanya Mayang karena ia dan putrinya belum sarapan.
“Kebetulan saya belum sarapan,” jawab Angel yang memang belum makan apapun karena harus bagi pagi sekali untuk mempersiapkan semuanya.
“Wah, itu artinya kita semua belum sarapan. Karena belum sarapan, kita ke restoran terdekat saja ya. Di depan sana ada restoran yang cukup terkenal, kamu pasti suka menu makanan di sana,” ujar Mayang.
Entah kenapa semakin Mayang banyak bicara, semakin cocok lah dia dengan Angel.
“Kakak Cantik, kapan main ke rumah Gea?” tanya Gea penasaran.
“Gea sayang, ide kamu bagus juga,” celetuk Mayang yang tak sabar ingin mengajak Angel main ke rumah.
Angel hanya tersenyum lebar mendengar celetukan Mayang yang begitu bersemangat mengajaknya main ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments