Angel akhirnya sah diperistri oleh Rizal dengan mas kawin yang tidak main-main nominalnya. Bahkan, Rizal memberikan sebuah apartemen mewah yang harganya sangat fantastis hanya untuk Angelita seorang.
Usai melangsungkan ijab kabul, Angel meminta Rizal untuk segera membawanya ke apartemen mewah itu. Angel tentu saja ingin segera menikmati fasilitas yang telah Rizal berikan untuknya.
Sekarang aku telah menjadi madumu, Dinda. Aku khawatir sebentar lagi hidupmu akan berantakan. (Batin Angel)
Angel duduk dikursi samping pengemudi dengan tenang, sementara Rizal fokus mengemudikan mobil menuju apartemen.
Sesampainya di apartemen, Rizal pamit untuk pulang karena Mami Ika sudah menanti kedatangannya. Sebelum berpisah, Angel memberikan sebuah kecupan dipipi Rizal sebagai ucapan terima kasih atas hadiah pernikahan mereka.
Rizal sangat menyayangkan dirinya yang harus pergi meninggalkan Angel karena Mami Ika meminta dirinya untuk segera datang ke rumah.
Dengan berat hati, pria itu pergi meninggalkan Angel dan akan kembali ketika matahari terbenam.
Angel perlahan melangkahkan kakinya seraya tersenyum penuh kemenangan.
Dalam sekejap kehidupannya langsung berubah menjadi Tuan Putri yang dicintai oleh Sang Pangeran.
Sebuah lemari pakaian menarik perhatian wanita cantik itu. Perlahan Angel berjalan mendekati lemari dan betapa terkejut Angel ketika membuka isi lemari tersebut yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis pakaian.
Angel mengambil sebuah dress putih tulang dan ketika ia menempelkan ke tubuhnya, wanita itu tersenyum lebar karena ukuran dress tersebut seukuran dengan tubuhnya.
“Bagaimanapun bisa Tuan Rizal mengetahui size bajuku?” tanya Angel bermonolog.
Disaat yang bersamaan, Rizal tiba dikediaman orang tuanya.
Mami Ika seketika itu memeluk putranya dan meminta Rizal untuk menginap semalam saja dirumah itu.
Rizal menolak dengan lembut, karena malam itu dirinya harus menghabiskan waktunya dengan Angel. Istri keduanya yang ia nikahi dengan penuh cinta.
“Kamu menolak permintaan Mami?” tanya Mami Ika sedih.
“Bukan maksudku untuk menolak, hanya saja aku ada urusan penting. Mami tahu sendiri bagaimana sibuknya aku ketika bekerja!”
“Bagaimana istrimu, si Dinda itu? Apakah kalian baik-baik saja? Kapan kalian memberikan Mami cucu?” tanya Mami Ika yang sangat mengharapkan keturunan dari putra kesayangannya.
“Kalau Mami menyuruhku datang kesini hanya untuk membahas perihal anak, lebih baik aku pergi!”
Mami Ika segera memegang erat tangan Rizal dan berjanji untuk tidak lagi membahas hal yang tak disukai Rizal.
Rizal memaafkan ucapan Mami Ika dan meminta Mami Ika untuk beristirahat di kamarnya. Sementara Rizal menyiapkan makanan yang nantinya akan ia bawa ke kamar Sang Mami Tercinta.
Beberapa jam kemudian.
Hari sudah semakin gelap, waktunya Rizal untuk pergi menemui istri sirinya di apartemen. Rizal tak bisa menunggu lagi, ia harus segera menghampiri istri sirinya itu.
Baru saja masuk ke dalam mobil untuk melakukan perjalanan, pria itu sudah mendapatkan beberapa pesan yang ternyata pesan itu berasal dari istri sahnya, Dinda.
Rizal tak ingin meladeni pesan tersebut dan langsung tancap gas menuju apartemen.
Setibanya di apartemen, Angel sudah menyambut kedatangan suaminya dengan tampilan yang sangat cantik serta menggoda.
Angel tidak bisa mengabaikan Rizal begitu saja, terlebih lagi dirinya telah menjadi istri dan sebagai seorang istri, Angel berusaha menjadi istri yang terbaik untuk suaminya. Walaupun, Angel tidak bisa sepenuhnya menerima pernikahan yang sengaja ia lakukan karena ingin balas dendam terhadap Dinda.
“Tuan kenapa lama sekali?” tanya Angel menggoda dengan cara menyentuh lembut bagian wajah hingga ke dada Rizal.
“Malam ini kamu sangat cantik, Nona Angel. Bolehkah aku menyentuhmu? Aku ingin kita menghabiskan malam ini bersama dengan kesadaran penuh,” ucap Rizal.
Angel terdiam sejenak mendengar ucapan Rizal, ia tidak bisa mengiyakan dan tidak mungkin pula menolak. Terlebih lagi mereka baru saja melakukan pernikahan beberapa jam yang lalu.
Angel tiba-tiba tersenyum dalam pikirannya dan meminta Rizal untuk mandi terlebih dahulu.
Sembari menunggu Rizal selesai mandi, Angel bergegas mengambil obat penunda hamil yang sengaja ia beli jauh-jauh hari.
“Tuan sudah mandi, ini saya siapkan beberapa pakaian yang bisa Anda pilih untuk tidur,” tutur Angel.
Rizal tersentuh dengan cara Angel memperhatikan dirinya. Cara yang tak sekalipun ia rasakan sebelumnya, karena Dinda tidak pernah memperlakukannya dengan hangat, sehangat Angel memperlakukan dirinya.
“Ada apa, Tuan Rizal?” tanya Angel sembari mendekati Rizal yang terlihat seperti orang kebingungan.
“Tidak ada apa-apa. Aku merasa cukup tersentuh dengan perlakuanmu, Nona Angel!”
“Memangnya, Nyonya Dinda tidak memperlakukan Tuan dengan baik?” tanya Angel dengan suara menggoda sambil menyentuh dada Rizal yang kala itu hanya memakai handuk.
“Malam ini sebaiknya kita tidak usah membahas Dinda. Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu tanpa ada nama orang lain didalamnya,” pungkas Rizal.
Angel tertawa kecil, membuatnya terlihat semakin cantik dimata Rizal.
“Tuan mau masuk angin? Pakailah pakaian yang sudah saya pilihkan. Setelah itu, saya akan membuat Tuan tidur dengan nyenyak,” ucap Angel.
Rizal tersenyum lebar dan perlahan tangannya turun meraba bagian pinggang ramping Angel. Kemudian, Rizal mendekatkan wajahnya di area wajah Angel dan memberikan beberapa kecupan lembut dipipi Angel.
Angel tak suka dengan apa yang dilakukan Rizal. Namun, sebisa mungkin Angel tetap diam seakan-akan tengah menikmati apa yang dilakukan oleh Rizal padanya.
Angel tak bisa memungkiri kalau Rizal adalah pria tertampan dari beberapa pria yang pernah mendekatinya. Meski begitu, Angel tidak bisa merasakan getaran apapun setiap kali berada di dekat Rizal.
Apakah malam ini aku sungguh menghabiskan malam ku untuk yang kedua kalinya bersama pria yang sama sekali tidak aku cintai? Bagaimana jika dikemudian hari aku kalah dengan hatiku dan justru mencintai Tuan Rizal? (Batin Angel)
Angel tanpa sadar memejamkan matanya, menikmati apa yang dilakukan Rizal dan tanpa sadar dirinya sudah berada diranjang bersama dengan Rizal.
Disisi lain.
Dinda tidak bisa menghubungi suaminya, bahkan beberapa orang kantor tidak mengetahui keberadaan Rizal yang membuat Dinda mulai panik.
“Kemana sebenarnya dia? Kenapa Rizal tidak bisa aku hubungi? Apakah malam ini dia bersama wanita lain?” Dinda bertanya-tanya dalam ketakutannya.
Wanita itu sangat takut jika Rizal kepincut dengan wanita lain dan membuatnya tersingkirkan begitu saja.
Dinda tidak bisa jika harus kehilangan Rizal, pria yang sangat ia cintai. Jika sampai Rizal memiliki wanita lain, Dinda berjanji akan membuat wanita itu menyesal seumur hidupnya karena telah berani mengusik kehidupan rumah tangganya yang harmonis itu.
“Aku harus bisa menghubungi Rizal bagaimanapun caranya. Pokoknya malam ini Rizal harus pulang dan menghabiskan malam bersamaku,” ucap Dinda bermonolog.
Wanita itu kembali mencoba menghubungi Rizal, meskipun ia tahu nomor yang dihubunginya sedang berada diluar jangkauan alias tidak aktif.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments