– Kejutan yang mengejutkan

Namun yang dilihatnya suatu yang sangat mengejutkan.

Dia melihat ada pertengkaran di depan rumah. Dia juga melihat Heon yang bermain dengan kembar. Dan yang paling membuatnya terkejut adalah, suara ini.

“Luar biasa, gue sama bokap nyokap gue bakal kesana. Biar saudara tol*l gue itu capek dan memilih lenyap dari bumi”

"Jadi?? Selama ini kedok?! Gak mungkin. Nggak, gak mungkin" Abid terus mengatakan itu. Dia bisa tau itu karena cctv kecil yang ada dibalik persembunyian. Cctv itu diletak setelah perkataan Heon waktu itu.

Abid memeras rambutnya keras. Tiga helai rambutnya rontok. Rambutnya sudah tidak beraturan. Abid keluar dari kamarnya kemudian berlari menuju ruangannya. Ruangan gym.

Heon terkejut melihat Abid.

"Kak Heon kaget?" tanya Devi. Heon mengangguk.

"Bang Abid emang gitu, pertama tama Devi sama Avi liat bang Abid aja rada takut liatnya" curhat Devi.

"Pasti bang Abid ada masalah" tebak Avi.

"Tau darimana?" tanya Heon.

"Rambut berantakan, keringat bercucuran dan lari kesana. Itu jelas spesifikasi bang Abid yang lagi ada masalah. Bang Abid kesana pasti mau ngegym" jawab Avi. 'kenapa Abid?' tanya Heon dalam hatinya.

"Kalian berdua, ke kamar ya. Kunci pintunya, tutup rapat jendelanya. Kalau ada apa, hubungin kakak atau bang Abid" suruh Heon.

"Kenapa kak?" tanya Devi.

"Kakak ada urusan sama kak Abid. Oke" mereka berdua mengangguk lalu pergi ke kamar. Heon bertanya pada pembantu dimana Abid berada. Setelah bertemu, Heon menghampirinya.

"Lo kenapa?!" tanya Heon.

"Lo ngapain disini?" tanya Abid.

"Gue panik liat lo" jawab Heon. Abid tersenyum sekilas.

"Gak usah sok romantis. Gue normal gak mau ngegay" balas Abid.

"Lah gue juga normal kali" balas Heon. Abid tersenyum lagi.

"Lo kenapa? Avi Devi bilang, lu lagi emosi. Tapi dari muka lo, lo biasa aja." ujar Heon lagi.

"Gue emosi, gue marah, gue kecewa. Tapi gue gak mau lampiaskan ke orang. Makanya gue kesini, this is Abid. Menutupi segala keluh kesahnya sendirian" Abid masih berlari diatas treadmillnya.

"Lo bisa cerita ke gue? Siapa tau gue bisa bantu" Abid mengeluarkan ponselnya lalu melempar ke Heon.

"Lu tau sendiri bagian mana, dan lu cek!" suruh Abid. Heon membukanya, Heon terkejut.

"Benerkan gue, percaya sekarang kan lu" ujar Heon. Abid turun dari treadmill mengambil ponselnya lalu keluar.

"Lah gue ditinggal" Heon menghampiri Abid.

"Lo mau kemana?" tanya Abid.

"Lah, gue kira gue ditinggal" jawab Heon.

"Dih penakut" ledek Abid. Abid meminum air mineral yang ada didekatnya.

"Gue masih gak percaya Yon"

"Setelah bukti itu?"

"Ntahlah. Gue bingung harus gimana" jawab Abid.

"Ini bener bener luka paling dalam di hidup gue. Gue gak nyangka aja. Dia orang yang dukung gue. Tapi nyatanya?" curhat Abid.

"Lo tau, gak semua orang baik kelihatan baik. Gue ninggalin black blood dulu karena Tama bantu biayai pengobatan nyokap gue. Tapi makin lama dia gak seperti covernya yang baik. Dia hasut gue buat serang black blood" jelas Heon. Abid menatap Heon karena terkejut dengan penjelasannya.

"Tembakan Zarey itu juga paksaan, kalau waktu perang itu gue gak bisa lukain siapapun, nyokap gue bakal ditembak."

"Kenapa lo gak minta bantuan Black Blood?!"

"Karena Black Blood terlalu banyak bantu gue"

"Sampe sekarang, hidup gue penuh penyesalan bid. Gue nyesel nembak Zarey sampe Zarey gak ada sekarang" lanjut Heon.

"Gue bener bener minta maaf atas segala kesalahan gue beberapa tahun silam"

Brukk...

"Lo keterima kembali di black blood. Kalau lo mau" ujar Jefri. Jefri dan anggota Black Blood lainnya datang. Mereka tau karena alat penghubung yang selalu tertempel.

"Kalian terlalu baik, thanks" ujar Heon.

"Santai, kalau lo mau lo bisa minta bantuan ke kita. Jangan sungkan" ujar Tio. Heon tersenyum matanya berkaca-kaca.

"Kenapa gue cengeng ya?" tanya Eldi.

"Hahahahah"

"Ayok keluar, bik ja udah siapin makanan" ajak Abid.

"Bid gue mau nge-gym biar punya roti sobek. Ntar bisa pinjem baju?" tanya Rangga.

"Tinggal pilih dilemari" jawab Abid santai.

"Debes lo emang" balas Rangga.

"Eh ngga, kalau lo jarang olahraga sampe kapanpun roti sobeknya gak bakal muncul" ceramah Tio.

"Gue sering olahraga coy. Lo mau tau bentuk roti sobek gue?" tanya Rangga.

"Mana lah coba liat" pinta Eldi. Rangga menunjukkan perut datarnya yang tidak sixpack sama sekali.

"Dimana roti sobeknya lah cobak?" tanya Jefri keheranan.

"Di dalam perut gue lah. Tadi pagi gue abis makan roti, rotinya gue sobek abistu gue makan," jawab Rangga santai.

"Heeee, gebuki yok" ajak Eldi. Mereka pun menyerang Rangga. Heon dan Abid tertawa melihatnya.

"Hih, Devi serasa dijagain bodyguard ganteng ganteng" ujar Devi saat mereka makan. Mereka semua makan malam bersama.

"Masa iya dep? Siapa yang paling ganteng?" tanya Eldi.

"Ya jelas kak Jefri" jawabnya.

"Masa sih kak Jef ganteng?" tanya Jefri.

"Iya kak Jefri ganteng, ganteng la pokoknya" balas Devi.

"Emang ganteng gue tuh," Jefri menyombongkan diri.

"Gue mo muntah deh" sahut Eldi.

"Hahahahaha"

"Abang nya disini gak pernah dipuji?" ujar Abid.

"Abang tu gak ganteng, abang manis kek gula" jawab Devi.

"Halah, boong lu dek" balas Abid.

"Bang Abid cemburu hahahahaha" ledek Avi.

"Eh, kalau kak Tio gimana?" tanya Tio.

"Emmm.. kak Tio ganteng si, tapi kak Tio pesek banget" jawab Devi jujur.

"Gila bid, adek lu jujur banget" keluh Tio. Mereka tertawa di meja makan.

"Kalau kak Eldi?" tanya Tio menunjuk Eldi.

"Kak Eldi ganteng kalau gak ada kumisnya" jawab Devi.

"Udah gue bilang jangan pake kumis, tetep aja pake. Pantesan gak laku" ledek Jefri.

"Hahahahahaha"

"Kumis is my lep cokk" balas Eldi.

"Avi jujur ni boleh gak?"

"Kak El kalau pake kumis nampak da tua" ujar Avi.

"Ah tuh kan di, cukur aja udah. Lu sih pake kumis segala. Kenapa gak pake janggut gitu sekalian" tawar Heon.

"Ide bagus" jawab Eldi.

"Tau ah goblokkk banget" sahut Rangga.

"Hahahaha"

"Eh, ini kalau kak Rangga gimana?" tanya Tio menunjuk Rangga.

"Kak Rangga top, cuman kurangnya tuh. Kak Rangga jarang senyum" ujar Devi.

"Tuh ngga, senyum loo" Rangga pun senyum.

"Gilaaa gue diabetessss" sahut Heon.

"Hahahahaha"

"Kak Heon gimana?" tanya Heon.

"Sama kayak kak Rangga" Avi yang menjawabnya.

"Emang yang jarang senyum tu ganteng" Rangga menyombongkan dirinya.

"Idiii" ujar Eldi.

"Hahahaha"

"Udah udah. Avi Devi tidur, jangan lupa..."

"Cuci kaki, cuci tangan" potong Avi dan Devi bersamaan.

"Udah sama kayak bunda cerewetnya" protes Avi.

"Eh bang. Temen temen abang nginep?" tanya Devi.

"Iyaa."

"Bajunya?" tanya Avi.

"Besok pagi di belikan sama abang kalian"

"Iiii, uang darimana. Bang Abid mana punya uang" ledek Avi.

"Ooo gak punya uang ya vi? Yang beliin kamu PS siapa kalau bukan abang?" tanya Abid.

"Ehee ya maap. Avi lupa abang kan banyak duittt" Avi cengengesan lalu pergi ke kamarnya, disusul Devi.

"Kamprett" umat Abid.

"Lo sering manjain adek lo?" tanya Heon.

"Gak sering, tapi kalau dia minta sesuatu yang penting banget pasti gue beliin. Avi mana berani minta bokap. Kalau Devi baru berani." jelas Abid.

"Udah, intinya Abid..."

"Penyayang"

Terpopuler

Comments

Puput🖤

Puput🖤

adeh makin seru aje ni😊❤

2020-09-03

2

icha.

icha.

ganteng" baek lagi😝😝😝
gak kuad aku🤣🤣🤣

2020-09-02

7

lihat semua
Episodes
1 — Abid Hafizh Althaf
2 — Balqis Chaira Al-Husna
3 — Davina diculik
4 — Pilihan?
5 — Jadi gitu
6 – Buatan Abid
7 – Murid baru ? Teman atau musuh ??
8 – About Zarey
9 – Johan kembali
10 – Kejutan yang mengejutkan
11 – Cemburu tanpa ikatan
12 – Tertusuk
13 – Terlambat
14 – GELUT lagi, GELUT teross
15 – Kepala batu
16 – Sifat ajaib Abid
17 – Ngilang?!
18 – Disetujui
19 – Toko buku
20 – Satu rumah?
21 – Itu... Shelia?
22 – Awal liburan yang menyenangkan
23 – Curi pandang
24 – Shelia ke villa
25 – Subuh bareng <3
26 – Lari pagi bareng <3
27 – Masak bareng <3
28 – Baru balik...
29 – Antar pulang
30 – Pingsan
31 – GGG
32 – Devina sakit
33 – Nginep lagi
34 – Tagihan janji Devina
35 – Maaf, Bid.
36 – Ulah anggota Tama
37 – Abid mabuk
38 – Solidaritas
39 – First ͡^ ͜ʖ ͡^
40 – Potekk
41 – Abid emosian
42 – My smile is only for you now
43 – Dapur berantakan
44 – Betamu
45 – Kucing
46 – Party
47 – What?!
48 – Sampe
49 – Dor!
50 – Kissonlen
51 – Bangun
52 – Back
53 – Gegara nyosor
54 – Debat
55 – Gangguuu
56 – Jaga baby?
57 – Calon papa siaga
58 – Sakiitt
59 – Kamar mandi
60 – Congrats
61 – Kan ilang..
62 – Ponsel pengganggu!
63 – Pesaing
64 – Meresahkan
65 – Ngambek lagii
66 – Penjelajahan
67 – Panggilan dadakan
68 – Sejak sejam yang lalu
69 – Pencarian
70 – Kesesat
71 – Jumpaa!
72 – Lemah iman
73 – Soang
74 – Mmmh mmmh Kai
75 – Ini hukuman
76 – Sogokan
77 – Althaf soccer team
78 – Suami siagaa
79 – Headshot!
80 – Ngamokkk
81 – Promise
82 – Menghargai sepenuh hati <3
83 – Pekaaa
84 – Kecapean
85 – Kerja
86 – Karena dasterr
87 – Rumah mertua
88 – Jam tiga malam
89 – Mimpii indah
90 – Gengsiiii
91 – Kejutan ulang tahun
92 – Balqis ngedrop
93 – Kehilangan
94 – 1½ years later...
95 – Plot twist
96 – Pulang jadi aktor ͡ᵔ ͜ʖ ͡ᵔ
97 – Mobil baruu
98 – Peringatan
99 – Keputusan di tolak
100 – Balas dendam
101 – Jahill
102 – Dalam bahaya
103 – Adaaaa aja
104 – Eldi sadboyyy
105 – Cemburunya Abid
106 – Tiati ajalaa
107 – Tak botak botakk
108 – Chapter 108
109 – Sensi bangett!
110 – Asprii
111 – Abid sakit??
112 – Depresott
113 – Balqiss mainn
114 – Bbyy
115 – Trend
116 – Random
117 – Perselisihan kecil
118 – Keep dreaming
119 – Chapter 119
120 – Gelut dikit
121 – Air terjun
122 – Air terjun 2
123 – Babymoon?
124 — Babymoon 2
125 — After
126 – Family timee
127 Last epsss
Episodes

Updated 127 Episodes

1
— Abid Hafizh Althaf
2
— Balqis Chaira Al-Husna
3
— Davina diculik
4
— Pilihan?
5
— Jadi gitu
6
– Buatan Abid
7
– Murid baru ? Teman atau musuh ??
8
– About Zarey
9
– Johan kembali
10
– Kejutan yang mengejutkan
11
– Cemburu tanpa ikatan
12
– Tertusuk
13
– Terlambat
14
– GELUT lagi, GELUT teross
15
– Kepala batu
16
– Sifat ajaib Abid
17
– Ngilang?!
18
– Disetujui
19
– Toko buku
20
– Satu rumah?
21
– Itu... Shelia?
22
– Awal liburan yang menyenangkan
23
– Curi pandang
24
– Shelia ke villa
25
– Subuh bareng <3
26
– Lari pagi bareng <3
27
– Masak bareng <3
28
– Baru balik...
29
– Antar pulang
30
– Pingsan
31
– GGG
32
– Devina sakit
33
– Nginep lagi
34
– Tagihan janji Devina
35
– Maaf, Bid.
36
– Ulah anggota Tama
37
– Abid mabuk
38
– Solidaritas
39
– First ͡^ ͜ʖ ͡^
40
– Potekk
41
– Abid emosian
42
– My smile is only for you now
43
– Dapur berantakan
44
– Betamu
45
– Kucing
46
– Party
47
– What?!
48
– Sampe
49
– Dor!
50
– Kissonlen
51
– Bangun
52
– Back
53
– Gegara nyosor
54
– Debat
55
– Gangguuu
56
– Jaga baby?
57
– Calon papa siaga
58
– Sakiitt
59
– Kamar mandi
60
– Congrats
61
– Kan ilang..
62
– Ponsel pengganggu!
63
– Pesaing
64
– Meresahkan
65
– Ngambek lagii
66
– Penjelajahan
67
– Panggilan dadakan
68
– Sejak sejam yang lalu
69
– Pencarian
70
– Kesesat
71
– Jumpaa!
72
– Lemah iman
73
– Soang
74
– Mmmh mmmh Kai
75
– Ini hukuman
76
– Sogokan
77
– Althaf soccer team
78
– Suami siagaa
79
– Headshot!
80
– Ngamokkk
81
– Promise
82
– Menghargai sepenuh hati <3
83
– Pekaaa
84
– Kecapean
85
– Kerja
86
– Karena dasterr
87
– Rumah mertua
88
– Jam tiga malam
89
– Mimpii indah
90
– Gengsiiii
91
– Kejutan ulang tahun
92
– Balqis ngedrop
93
– Kehilangan
94
– 1½ years later...
95
– Plot twist
96
– Pulang jadi aktor ͡ᵔ ͜ʖ ͡ᵔ
97
– Mobil baruu
98
– Peringatan
99
– Keputusan di tolak
100
– Balas dendam
101
– Jahill
102
– Dalam bahaya
103
– Adaaaa aja
104
– Eldi sadboyyy
105
– Cemburunya Abid
106
– Tiati ajalaa
107
– Tak botak botakk
108
– Chapter 108
109
– Sensi bangett!
110
– Asprii
111
– Abid sakit??
112
– Depresott
113
– Balqiss mainn
114
– Bbyy
115
– Trend
116
– Random
117
– Perselisihan kecil
118
– Keep dreaming
119
– Chapter 119
120
– Gelut dikit
121
– Air terjun
122
– Air terjun 2
123
– Babymoon?
124
— Babymoon 2
125
— After
126
– Family timee
127
Last epsss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!