"ABIDDDDDDD!!!" Kali ini bukan fans, tetapi guru kesiswaan. Abid terlambat masuk kelas karena dia terlambat pulang kerumah, tadi malam ia dapat banyak penumpang. Abid juga salah, dia bukan langsung tidur tetapi bermain game online sampai jam setengah empat pagi.
"Ampun deh buk. Jangan poin ya buk.. ya" pinta Abid sok di imut imutin.
"Astaga bid, ibuk baru saja bangga tadi karena tidak ada satupun siswa siswi SMA Axen yang terlambat. Tapi kamu malah terlambat" cela Ibu Tika.
"Ya maap buk, tadi malam saya push rank buk. Jadi lupa tidur" jujur Abid.
"Kok jujur banget si goblokk satu ini" keluh Jefri dari dalam kelas. Yapp.. Abid dimarahi tepat di depan kelasnya. Dia mengendap-endap tapi berhasil terciduk.
"Jujur lebih baik daripada bohong. Yekan buk" jawab Abid.
"Ah saya tidak tau bid." balas Bu Tika.
"Buk jangan poin deh. Lari lapangan lima puluh kali gak apa apa dari pada poin" pilih Abid.
"Silahkan" ujar Bu Tika.
"Hah? Lah? Ibuk yang bener ajaa?" protes Abid.
"Kan kamu yang minta" jawab Bu Tika.
"Rasain nohhh!! Makanyaaa kalau ngomong difikir duluuu" ledek Fany.
"Ah lu sih, gak bangunin gue. Telat kan jadinya" keluh Abid pada Fany.
"Abid, poin atau berlari?" tanya Bu Tika.
"Bentar buk" Abid masuk ke kelas, melepas seragam luarnya sambil meletakkan tasnya.
"Siapa suruh buka baju?" tanya Bu Tika.
"Buk, kalau gak buka baju nanti baju saya bau keringat" jawab Abid.
"Pakai" suruh Bu Tika.
"Pakai atau tambah hukuman" suruh Bu Tika lagi.
"Ampun dah gue" Abid memakai kembali seragamnya dengan acak acakan. Memakai dasi dengan asal asalan. Rambutnya di acak acak, gak tau biar apa. Tapi, ketampanannya bertambahhhhh banyak dengan gaya yang seperti itu.
"Lima puluh putaran Abid. Kamu bisa berhenti di putaran ke dua puluh lima. Jangan coba coba berbohong" ancam Bu Tika.
"Tenang buk, saya orangnya jujur dan sportif" Abid pun berlari keliling lapangan dengan semangat.
Ntah setan mana yang merasukinya, Abid berlari sambil tebar pesona.
Entah itu sambil tersenyum menampakkan gingsul dan lesung pipinya, atau pun mengedipkan satu matanya. Kadang dia juga melambai-lambaikan tangan dan mengacak rambutnya.
Abid mengganggu konsentrasi para siswi yang belajar. Termasuk konsentrasi Balqis dan ketiga temannya.
"Sungguh, nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan" ujar Indira sambil memandangi Abid.
"Sumpah ya, kak Abid gantengnya valid no debat" balas Ayu.
"Keringatnya tu lo mengalir seperti rucika" sahut Vane.
"Kenapa jadi rucika sih?" tanya Ayu dan Indira.
"Gak tau," jawab Vane santai. Mereka pun kembali memandangi Abid yang berlari.
Bruk... bruk... bruk...
"Ayu, Vane, Dira kalian liat apa?!" tanya guru didepan mereka.
"Liatin ciptaan Tuhan yang terindah buk" jawab Indira.
"Buk Mita liat deh keluar. Duh buk. Gak kuat saya" sahut Vane. Bu Mita pun keluar melihat apa yang membuat mereka tidak fokus.
Bu Mita ikut terkagum dengan muridnya yang satu ini. Si kang ojol ganteng.
'Kenapa dia murid saya? Kenapa bukan suami saya?' tanya Bu Mita dalam fikirannya.
"Buk ooo buk, inget suami sama anak bukk" sahut ketua kelas, Jonathan. Bu Mita tersadar dan kembali menatap siswa siswinya.
"Kok bisa ada orang seganteng Abid ya anak anak?" tanya Bu Mita.
"Tuhkan buk. Ganteng banget kan bu" sahut Ayu.
"Siapa istrinya besok ya?!" tanya Vane.
"Heh sudah sudah! Kembali fokus, beberapa menit lagi jam pelajaran kita berganti, dan kalian memasuki jam olahraga" ujar Bu Mita.
"Gimana sekarang aja buk. Biar kami ganti baju" usul Rahman.
"Ya sudah, saya akhiri pelajaran hari ini. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang"
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh buk, selamat siang juga" balas mereka. Bu Mita pun keluar kelas, XI IPA 2 pun pergi mengganti baju.
~
"Kak Abid, i- ini" Balqis memberikan botol merk Tupperware pada Abid.
"Ah thanks" jawab Abid sambil menerima botol itu. Dia meminumnya. Balqis memperhatikan jakun Abid yang naik turun saat meminum. Balqis pun mengalihkan pandangannya.
"Makasih ya" Abid memberikan botol minum itu, Balqis menerimanya dan membalas dengan senyuman.
"Gilaaa lu tong. Sanggup bener lima puluh putaran tanpa istirahat" ujar Eldi.
"Makanya sering nge-gym" balas Jefri.
"Pantesan roti sobek tercetak disono" kata Rangga.
"Mau liat roti sobek berkeringat?" tanya Abid.
"Ba- Balqis pergi dulu kak" pamit Balqis. Abid menarik tangannya sehingga dia terduduk kembali.
"Kemana?"
"Ba- Balqis ada jam olahraga" jawab Balqis gugup. Abid mengangguk, Balqis pun pergi.
"Kenapa gugup ya?" tanya Tio.
"Lah itu tadi si Abid mo nunjukin roti sobek berkeringat" jawab Jefri.
"Ooalahh.. malu ternyata" ujar Abid. Mereka tertawa.
"Capek bid?" tanya Tio.
"Dah biasa gue" jawab Abid.
"Sampe seratus pun pernah kalau Abid mah" sahut Jefri.
"Pantesan badan lu atletis banget. Ah debes" ujar Tio.
"Gue waras, gak mo ngegay" balas Abid.
"Gue juga kali bid" kata Tio.
"Hahahaha"
Abid merebahkan tubuhnya di lapangan basket sambil memejamkan mata.
"Bid, gak usah sok sok berjemur deh. Bangun lo" suruh Tio.
Abid cengengesan.
"Cuaca hari ini cerah semoga aja penumpang gue banyak" ujar Abid.
"Anak ajaib emang. Kaya padahal, di suruh handle perusahaan malah. Eh maunya ngojol" cela Eldi.
"Lah lu kan juga nyet" balas Abid.
"Iyasi" jawab Eldi.
"Ah gajelass skip" balas Abid. Mereka tertawa.
–—
"Kak Abid boleh minta tanda tangan?"
"Kak Abid boleh foto bareng?"
"Kak Abid kak Abid, pegang tangan aku dong"
"Kak Abid notice kita dong"
Ujar para siswi SMA Axen saat melihat Abid berjalan menuju kantin. Abid membiarkan teman temannya tebar pesona. Sedangkan Abid diam sambil berjalan dengan santai.
"Bid, fans manggil" ujar Rangga.
"Dah biasa, maklum. Kang ojek terkenal gue mah" Abid sombong. Rangga mendecih kesal. Abid dan Rangga pun tertawa bersama.
"Woi" teriak seorang wanita dari kejauhan. Siapa lagi kalau bukan Fany.
"Dari mana lu?" tanya Abid.
"Toliet"
"Toilet oonn" balas Abid.
"Iss kasar banget sih ah" balas Fany. Abid cengengesan lalu merangkul Fany.
"Tangan mu fizh" ujar Fany.
"Lo gak mau gue giniin. Lo liat deh, semua orang pengen di posisi lo sekarang" kata Abid.
"Halah prett, ganteng kagak narsis iya" balas Fany.
"Eh sepupu kampret, mata lu katarak dah. Periksa sana" suruh Abid. Fany cengengesan.
"Gue tanya nih sama Rangga. Pasti Rangga bilang lu pas pas an" ujar Fany.
"Test" kata Abid.
"Ranggaaa.. menurut lu, Abid ganteng gak?" tanya Fany.
"Ganteng. Banget malah" jawab Rangga. Fany terkejut dan menatap Abid. Abid memasang tampang mengejek dengan lidah yang dikeluarkan.
Fany yang kesal pun mengejar Abid yang berlari.
Tanpa disadari Abid menabrak seorang wanita yang membawa segelas jus jeruk. Jus jeruk itu tumpah di bajunya.
Abid yang melihat itu merasa tidak enak. Pertama dia mencipratkan air comberan ke roknya, sekarang Abid menumpahkan segelas jus di bajunya.
Abid benar benar segan dengan wanita berhati mulia ini. Dia bahkan tidak marah. Dia Balqis.
"So- sorry sorry" Abid ingin membantu Balqis membersihkan tumpahan jusnya. Tapi tangannya dia tarik kembali karena takut salah pegang.
"So- sorry. Lu ketemu gue sial mulu ya." ujar Abid. Balqis cuma tersenyum sedikit. Abid membuka baju putihnya lalu memasangkan ke Balqis.
"Pake ini, daleman lo tercetak" bisik Abid. Balqis pun langsung mengambil baju putih Abid.
"Maaf bau keringet, tadi abis lari"
"Gak apa apa kak. Ma- maaf repotin. Makasih kak" balas Balqis lalu pergi.
"Em Lo.. siapa nama lo? Berhenti" suruh Abid.
"Nih otaknya makin minim, nginget nama orang aja susah" ledek Tio.
"Lah just name tok kok, lagian kenapa gue harus tau namanya kalau ujungnya bakal gue panggil sayang" tutur Abid.
"Aaaaaa" siswi pun pada baper.
"Bacot bener kang ojek" ledek Jefri. Abid cengengesan. Balqis berjalan lagi ingin pergi.
"Eh lu yang pake baju bau gue" ujar Abid. Balqis berhenti lalu berbalik.
"Lo gak jadi minum? Sini gabung" pinta Abid.
"Eng- enggak kak. Makasih kak" balasnya. Abid cuma mengangguk kaku sambil menatap heran Balqis yang pergi.
"Gue serem apa ya?" tanya Abid bingung.
"Nggak, lu terlalu sempurna jadi dia takut" jawab Heon.
"Aaa jadi mayuu" balas Abid malu malu.
"Jijik anjirr" ujar Jefri.
"Hahahaha"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Anis Nurul
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-03-27
0
Kyran Mounth
Abiddd bhahahaha.....
2021-10-31
0