📍 Ini hanya sebuah karangan cerita, tidak sesuai dengan true story. Maaf bila ada kesalahan :)
~ h a p p y r e a d i n g ✨
______________________________
"Bid" panggil Abay. Mereka sedang makan di meja makan. Abid dari tadi melamun sambil mengaduk-aduk nasinya.
"Abid" panggil Desty gantian.
"Hah? Iya bunda" respon Abid.
"Kamu kenapa? Mikirin apa?" tanya Bunda Desty yang berada disampingnya.
"Hah? Nggak bukan apa apa bunda" jawab Abid.
"Mas, ayah, dan bunda. Udah tau kejadiannya. Devina benar benar diculik" kata Abiyyu, Abid cuma senyum. Dia melihat ke arah cepitan rambut Devina. 'warna hijau kelip kelip' batin Abid.
"Devi, maju dikit atau nggak pindah ketempat abang" pinta Abid.
"Kenapa?" tanya Devina. Abid yang bergerak menghampiri Devina. Dia mencabut cepitan itu dan melihat ada penyadap suara lagi disitu. Abid mematikannya.
"Sial, dia letak dimana mana" gumam Abid.
"Apa itu?" tanya ayahnya.
"Alat penyadap suara kan?" tanya Abiy. Abid mengangguk.
"Devi, kamu pakai cepitan ini semalam?" tanya Abid, Devina mengangguk.
"Nanti, kamu ke kamar abang. Bawa semua barang yang kamu pakai semalam" suruh Abid. Devina mengangguk.
"Abid, kamu.."
"Tunggu ayah" kata Abid. Abid berlari ke kamarnya lalu turun sambil membawa laptop.
Abid memasang sesuatu di laptopnya.
[ – Kalau lo liat ini, berarti lo tau ada penyadap suara disini. Heh adek kecil. Kan udah dibilang jangan dibocorin. Lo mau abang kesayangan lo mati mengenaskan? Hahahahaha – ]
Itu isi dari sesuatu yang tertempel dipenyadap suara.
"Sial, Devi dan Avi dalam bahaya" kata Abid.
"Bid, itu apa? Itu kenapa? Itu siapa?" tanya bundanya.
"Itu Johan bunda" jawab Abid.
"Kenapa kalian musuhan? Bukannya dulu berteman baik?" tanya Bundanya lagi.
"Sampe sekarang Abid juga gak tau, kenapa Johan benci ke Abid sampai hal ini terjadi" jawab Abid.
"Abid ke kamar duluan"
"Devina, jangan lupa dibawa" kata Abid lalu pergi ke kamarnya sambil membawa laptop nya.
—Tio—
Abid ; Tio, Lo bisa bantu gue cari keberadaan Johan sekarang!
📞 Tio; aman (Mematikan teleponnya)
Abid berkutat pada laptopnya. Membentuk sesuatu yang baru, untuk menjaga keamanan rumahnya. Keamanan adeknya. Dan keamanan keluarganya.
Tok tok tok..
"Masuk" teriak Abid masih dalam laptopnya.
"Abang" kata Devina. Devi dan Avi masuk ke kamar Abid. Kamar yang warnanya abu abu yang dipadukan hitam dan putih.
"Letak di tempat tidur, nanti abang check. Kalau kalian mau keluar, keluar aja" suruh Abid yang masih menatap laptopnya.
"Bid, tuwaga cek!!" Hp Abid berbunyi. Abid mengambilnya lalu mengetikkan sesuatu. Dia punya aplikasi khusus untuk black blood.
"Bid abid" panggil Tio.
"Apaa?" tanya Abid.
"Kacau, Johan cabut anak buah kepercayaannya ikut, dan beberapa diantaranya diringkus polisi" jelas Tio.
"Hah? Apa? Kok bisa?" tanya Eldi.
"Johan sama timnya, diburu polisi karena kasus pencurian senjata. Senjata rahasia. Dan salah satunya.." Tio menjeda ucapannya.
"Apaa?!" tanya Abid gak sabar, dia masih berkutat di laptopnya.
"Salah satunya ada ditas adek lo" kata Tio.
"Hah?!" tanya Abid. Abid beralih ke tas adeknya. Dia membongkar tas adeknya.
"ABID HATI HATI GOBLOKK. JANGAN SAMPE ADA SIDIK JARI LO DISANAA!" teriak Jefri.
Abid diam ketika melihat senjata itu di dalam tas adiknya. "Bid jangan sentuh bid!!" suruh Eldi.
Cling..
Abid berpindah ke laptopnya.
"Berhasil" kata Abid.
"Lo bikin apalagi?" tanya Rangga.
"Dek, ambil jam tangan kalian. Ambil jam tangan ayah bunda" suruh Abid. Davina dan Devina keluar.
"Gue kirim sesuatu ke kalian, pasang itu di jam tangan kalian. Pastikan selalu bawa. Itu pendeteksi sesuatu. Lo bisa nilai orang dari jam itu." jelas Abid.
"Caranya?" tanya Eldi.
"Kalau lo letak tangan lo di dada. Dengan otomatis dia bisa baca dan masuk ke dalam hp lo segala datanya" jawab Abid.
"Gila lo bid, luar biasa" kata Tio.
"Udah masuk, cara pasangnya kalian pasti taulah kan."
"Oke sekarang, untuk mengelakkan polisi. Kita cari bukti" kata Abid.
"Oh, Eldi. Lo ketemu dimana kemaren adek gue?" tanya Abid.
"JL 98 K7" jawab Eldi.
"Jef, hack kamera cctv"
"Oke" jawab Jefri.
"Hosh.. hosh.. bang ini" kata Davina. Abid mengetikkan sesuatu di komputer nya. Suatu pesan, masuk ke ponsel Ayah dan bundanya.
"Dengerin abang baik baik" Abid mulai memasukkan sistem kecil itu ke seluruh jam keluarganya.
"Ini jam, kalian harus pake tiap hari. Meskipun kalian mandi kalian pakai. Kalau ketemu orang, letakkan tangan kalian di dada. Nanti kalau ada suara muncul, itu suara abang. Ikuti instruksi abang. Kalau abang bilang menjauh, ya menjauh. Oke?!" tanya Abid. Mereka berdua mengangguk.
"Kalian ke kamar sana, balikin ini ke ayah bunda dan mas abiy" suruh Abid, dia beru saja memakaikan jam itu pada adiknya. Kembar D itu pun pergi.
"Bid" panggil Rangga.
"Kenapa?!" tanya Abid.
"Polisi, udah datang. 5 menit lagi mereka sampe" ujar Rangga.
"HAH SERIUS?! CCTV DILOKASI NGGAK ADA NJIRRR" keluh Jefri.
"Ah sial, keluarga gue yang kena" cela Abid.
"Eh tunggu" pinta Eldi.
"Diselipan karakter Hello Kitty tas adek lo. Ada sesuatu, yang bisa membantu" kata Eldi.
"Hati hati," suruh Tio. Abid mengeceknya.
"Cctv kecil" ujar Abid.
"Gue lupaa!! Kan gue yang ngeletak ini" ujar Abid. Abid mengeluarkan cctv mini itu lalu menyambungkannya ke laptop. Dia menontonnya.
"Oke thanks guys, polisi udah datang" kata Abid.
---
"Selamat malam pak, saya tau tujuan anda kemari" sambut Abid.
"Abid?" tanya bundanya. Abid mengeluarkan tas adiknya.
"Di dalam sini. Silahkan bapak geledah" Abid memberikan tas adiknya pada polisi. Polisi menemukan senjata yang ada di dalamnya.
"Ini yang bapak cari bukan?" tanya Abid.
"Kamu? Kamu tangan kanan Johan?" tanya Polisi itu.
"Bapak salah, bapak bisa cek sidik jari saya disana"
"Beberapa hari silam, adek saya diculik. Johan pelakunya. Dia menyelipkan senjata itu didalam tas adek saya" kata Abid.
"Bukti?" tanya Polisi satunya.
"Masuk dulu pak" suruh Abid. Mereka masuk. Abid memutarkan video. Terlihat beberapa dari mereka menyembunyikan senjata itu ditas Devina.
"Video ini. Berasal dari cctv mini yang saya letakkan di selipan tas adek saya. Ini real tanpa rekayasa" jelas Abid.
"Saya kembalikan senjatanya ke bapak. Saya tidak ingin memegangnya. Jadi, bapak bisa membawa tas adek saya" suruh Abid.
"Ahh.. baiklah. Maaf mengganggu waktu kalian. Kami pergi dulu, terimakasih." pamit polisi itu lalu pergi. Abid mengantarkannya ke depan. Mobil itupun pergi.
Abid kembali masuk dan langsung membanting tubuhnya di sofa sambil memejamkan mata.
"Huaaaahh," keluh Abid. Seluruh keluarga hanya memandangnya.
"Abangg, itukan tas favorit Devina. Kenapa dikasih sama polisi" keluh Devi.
"Kamu mau abang dalam bahaya? Nggak kan? Setelah abang ke Amerika nanti, abang kasih kamu lebih dari satu tas seperti itu. Bahkan yang lebih bagus" bujuk Abid.
"Abid" panggil Abay.
"Hah? Iya ayah?" tanya Abid.
"Kamu pilih pilihan kedua?" tanya ayahnya lagi.
"Hm.. daripada Abid sekolah TNI." jawab Abid.
"Kamu serius?" tanya bundanya gantian.
"Sebenarnya.. ayah mau batalin keduanya" kata ayahnya.
"Ayah serius?" tanya Abid antusias.
"Ayah serius, dengan satu syarat. Selama setahun ini, kamu bantu ayah handle satu perusahaan. Dan, setelah kamu tamat nanti, ayah tetap mengirim kamu ke Amerika" jawab ayahnya.
"Gak ada perubahan emang" gumam Abid.
"Kenapa?" tanya ayahnya.
"Nggak yah. Perusahaan mana yang ayah kasih ke Abid?" tanya Abid.
"Eidi Ailectro" kata Ayahnya. Abid nampak sumringah.
"Kamu jadi bersemangat?" tanya bundanya.
"Eidi Ailectro bisa bantu Abid bundaa. Abid bisa buat hal yang menarik dari situ" jawab Abid.
"Kenapa gak bilang? Ayah bisa kasih kamu pilihan ini jauh jauh hari" kata ayahnya.
"Tapi kenapa harus Abid yang handle? Mas abiy?" tanya Abid.
"Abiyyu punya perusahaan yang lain. Ayah berencana membangun perusahaan baru untuk Abiyyu" jawab ayahnya.
"Uuuwuuu.. seru dong" goda Abid.
"Makasih ayah, makasih bunda" kata Abid.
"Bunda harap kamu bisa menghandle nya dengan baik" balas bundanya.
"Iya bunda" Abid meletakkan kepalanya di paha bundanya.
"Abidd, ayah juga mau" pinta ayahnya.
"Ayah udah sering, gak usah" balas Abid. Mereka tertawa.
"Ahh.. pangeran kecil bunda udah besar" kata bundanya. Abid memejamkan matanya sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Puput🖤
lanjut❤
2020-08-25
1
I'm Saturnus
Lnjuttt muttt 😉😍
2020-08-24
1
icha.
huwaaaa, keluarga bahagiaaaa😄😄😄😄
smngt, lnjt trs authorrrrr
2020-08-24
6