"Ayah, ayah minta bodyguard untuk jaga si kembar" pinta Abid.
"Abid sama temen temen gak bisa jagain mereka terus disini" lanjtnya.
"Kamu kenapa tau kembar dalam bahaya?" tanya Ayahnya.
"Sistem kecil dari jam, datanya masuk ke ponsel Abid. Abid bisa tau semuanya. Teman teman Abid juga bantuin tadi" jawab Abid.
"Ya sudah, ayah akan minta bodyguard untuk jaga si kembar. Kalian kembali ke sekolah" suruh Abay. Abid menunduk lalu pergi.
"Kami duluan ya om, hati hati" kata Eldi. Abay senyum, mereka semua pun pergi.
★★★
Disisi lain
"Guys, ada berita baruu" kata Indira.
"Apaa" tanya Ayu
"Ada siswa baru dikelasnya kak Abid. Dan lu tau, huaaaa ganteng banget" jawab Indira.
"XII IPA 3 luar biasa emang. Kenapaaaa ganteng ganteng" tanya Vane.
"Kak Abid anak IPA?" tanya Balqis.
"Eh lu darimana?" tanya Vane.
"UKS" jawab Balqis.
"Iyaaa kak Abid anak IPA. Satu komplotannya itu anak IPA. Wah gilaaa ganteng ganteng semua mereka. Da ganteng, kayak deterjen lagi" jawab Vane.
"Deterjen?" tanya Balqis.
"Smart" jawab Vane.
"Hahahahahaha"
"Keren keren banget ahh" sahut Ayu
"Maco" lanjut Indira.
"Kayak oppa oppa" sambung Vane.
"Tapi paling top emang kak Abid" kata Indira.
"Oh ya jelasss" balas Vane dan Ayu. bersamaan. Mereka cekikikan.
"Gue pergi dulu ya" Balqis pun langsung pergi tanpa mendengarkan protesan temannya.
‡-‡
"Hwaaaaaa.. demi apa gue capek" keluh Jefri.
"Lo pada minum apa, pesen gue bayar" suruh Abid.
"Jus jeruk" kata Rangga.
"Samain sama Rangga" balas Jefri.
"Jadi? Jus jeruk empat?" tanya Abid mereka mengangguk lalu tidur di kursi panjang.
"Mbak, jus jeruk empat jus tomat satu, nasi gorengnya lima" kata Abid.
"Oke" jawab mbaknya.
"Gila banyak amat" komen Eldi.
"Lo kagak laper?" tanya Abid. Eldi malah cengengesan. Abid tergeletak di kursi panjang juga.
"Mbak, kak Abid udah balik belom?" tanya Balqis. 'kenapa ni anak selalu muncul?' tanya Abid dalam hatinya.
"Kenapa tanyain Abid?" tanya Tio yang tiba tiba bangun.
"Eh k- kak" Balqis gugup.
"Kenapa?" tanya Tio lagi.
"Nggak apa apa kak" Balqis langsung pergi.
"Aneh bini lu bid" kata Tio.
"Kagak usah ngaco" balas Abid. Mereka tertawa.
"Bid, holiday yuk ah. Capek gue ketemu musuh mulu. Ketemu musuh terus, ketemu jodohnya kapan" kata Rangga. Mereka tertawa.
"Weekend lah" usul Abid.
"Serius lo? Kemana?" tanya Jefri.
"Raja Ampat" jawab Abid.
"Gak usah ngaco bid. Cuma sehari pun" sahut Eldi.
"Ya udah cari tempat ntar, tunggu gue kaya aja kalau gitu" balas Abid.
"Hah?!" mereka semua terkejut.
"Boleh gabung?" tanya seseorang. 'heon lagi, ah kelepasan bisa mamp*s gue' batin Abid.
"Ngapain lo kesini? Harus disini?" tanya Rangga sinis.
"Ada yang mau gue omongin juga sama kapten Black Blood" jawab Heon. Heon duduk di dekat mereka.
"Ngomong apa?" tanya Abid dingin.
"Lo tau kenapa Johan benci sama Lo?" tanya Heon.
"Gue gak tau dan gak mau tau" jawab Abid.
"Johan benci sama lo, karena lo sok cool. Sok keren. Sok ganteng" bisik Heon.
"Sebenarnya.."
"Johan masih punya atasan, dan atasannya itu yang nyuruh Johan buat jahat ke lo."
"Gue tau gue manusia berdosa, gue pembunuh. Gue pembunuh temen lo. Salah satu tujuan gue pindah sekolah, buat tebus dosa gue" kata Heon.
"Cih.. gak yakin gue. Lo pasti punya tujuan tertentu kan" sahut Eldi. Ketika Heon hendak bicara, Abid memotong nya.
"Siapa atasan Johan" tanya Abid.
"Abiyyu, abang angkat lo" jawab Heon.
"Lo gak usah ngaco yon!" Abid memegang garpu ditangannya siap untuk menusuk Heon.
"Gue gak bohong bid, sumpah! Gue.. pernah jadi anak buah Johan. Gue nyamar jadi anak culun untuk bisa masuk ke komplotannya" jawab Heon.
"Apakah seorang pembunuh bisa dipercaya?" tanya Jefri datar. Abid tersenyum sinis. 'gak mungkin mas abiy sejahat itukan? ah nggak, nggak mungkin' batin Abid.
"Lo punya bukti?" tanya Abid.
"Sampe sekarang gue belom punya bukti. Tapi, gue serius bid. Bukan bermaksud untuk memecah belah keluarga lo. Abiyyu itu iri sama lo karena apapun yang lo mau selalu dituruti" jelas Heon. Wajah Heon serius, bahkan sangat serius. Abid menatap matanya, dia memang tidak melihat ada kebohongan. Namun, Abid masih tidak menyangka, dan dia yakin ini drama.
"Kalau faktor iri dengki, itu gak mungkin Yon. Bokap gue adil sama siapa pun" balas Abid.
"I don't know, mungkin ada sesuatu ketidakadilan yang buat dia jadi kayak gini" kata Heon.
"Oke fine, lo hanya berasumsi saat ini. Gue tunggu bukti yang akurat" tegas Abid.
"Gue harap kita bisa berteman baik untuk saat ini" ujar Heon.
"Gue masih gak bisa untuk itu. Zarey gak ada sekarang karena kelakuan lo" balas Abid lalu pergi. Rangga, Tio, Eldi, dan Jefri mengikuti Abid. Setelah perginya black blood, heon mengambil ponselnya dan melihat foto seorang pria tampan yang berfoto dengan Abid. Itu Zarey.
"Sorry Rey, gue gak sengaja waktu itu" Heon berbicara sendiri.
Flashback on ⏳
Dua tahun silam, Abid dan temannya duduk di kelas sepuluh.
Black blood punya musuh, bahkan banyak. Namun sekarang sudah lumayan berkurang, dan tersisa tiga atau empat musuh besar.
Heon salah satu anggota black blood, namun dia berkhianat dan masuk ke Lion king. Black blood benar benar tidak tau saat itu karena Heon tidak mengatakannya.
Lion king dan Black blood pernah berseteru.
Tepat pukul setengah dua belas malam. Mereka bertemu untuk bertarung. Black blood terkejut karena kehadiran Heon yang berada di anggota Lion king.
Tanpa berlama lama, terjadilah pertarungan sengit, banyak yang terluka terkena senjata tajam. Abid terluka dibagian pundaknya.
Jefri dan Rangga dibagian lututnya, Tio dan Eldi mereka hanya luka ringan. Sedangkan Zarey dia tidak terluka apapun, hanya ada di sudut bibirnya. Saat Zarey melihat luka yang ada di pundak Abid, dua tembakan pas mengenai Zarey saat itu. Zarey jatuh tepat di hadapan Abid.
Hidup Zarey benar benar mengenaskan. Dia lahir sebagai anak haram. Hidupnya selalu sendirian. Dia juga tidak sekolah karena tidak ingin menerima pemberian kedua orangtuanya. Dia menghidupi dirinya dengan dengan bekerja paruh waktu.
Dia selalu muncul dengan kebahagiaan, dia juga selalu menggunakan fake smile di hadapan Abid dan temannya yang lain. Abid tak kuasa menanahan tangisnya, melihat Zarey yang mati mengenaskan.
Abid melihat penembak itu, salah satunya adalah Heon, dan yang satunya ketua lion king. Abid pun membalasnya dengan tembakan dan mengenai ketua lion king.
Flashback off ⏳
"Gue rindu Zarey" kata Jefri, mereka berada di kelas. Abid merenung mengingat kejadian waktu itu, dia mengingat pesan yang dikatakan Zarey.
"Gue juga" balas Eldi. Mereka melihat kearah Abid yang terdiam kaku, matanya memerah.
"Zarey bahagia disana bid" mereka menguatkan Abid. Abid nampak memaksakan senyumnya. Abid lemah tentang pertemanan.
"Kita ke makam zarey ya nanti" ajak Tio. Mereka mengiyakannya.
Dari luar, ada sepasang telinga mendengarkan mereka. Dia adalah, Heon.
"Gue bener bener minta maaf"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
pembaca dalam hati
kalo bener iya Abang angkat nya dibalik ini semua berartii gw gasalah firasat gapernah meleset kalo soal tebak tebakan gaya ginimah sekali doang meleset gue hahaha
2021-06-17
1
mati.
hampir nangis gw
2020-08-29
2
icha.
lanjutttt euy, makin seru🤤🤤
2020-08-28
3