Pagi harinya.
"Woi bangun" Abid menyoraki mereka satu persatu.
"Gila! kebo ya lu pada"
"Abang pun sama, coba aja gak di telepon bunda. Pasti gak bangun," sahut Avi dari belakang.
"Adek abang yang paling cakep, makan aja sono ya nanti diantar sama sopir" suruh Abid, Avi dan Devi pun pergi menuju meja makan.
"Bangun kebo!! Udah jam berapa ini"
"Setengah jam lagi" keluh Eldi.
"Ehh lele bangun cok. Lima menit lagi gerbang tutup" mereka semua bangkit dan pergi mencari kamar mandi.
"Akhirnya bangun. Harus digituin dulu emang" gumam Abid.
"Buruan woi!!!" teriak Abid.
"Diem lu bid! Bawel aja kek emak gueee" balas Rangga. Abid tertawa.
ΩΩ
Mereka berrrrrr enam tiba di sekolah tepat waktu. Lima menit yang dikatakan Abid, itu hanya tipuan, sebenarnya masih ada waktu hampir satu jam sebelum gerbang sekolah di tutup.
"Abiiddd" teriak seseorang dari belakang. Abid tidak tau itu siapa dan dia tidak ingin berbalik.
"Bid, gue sama yang lain duluan. Capek ketemu fans" ujar jefri lalu pergi bersama yang lain.
"Kamprtt" umpat Abid. Tiba tiba saja orang itu memeluknya dari belakang. Dihadapan seluruh siswa siswi SMA Axen. Sontak, siswi SMA Axen menatapnya sinis.
"Aku rindu" ujarnya. Abid melepas pelukannya dan menghadap ke orang ini.
"Lohh? Fany?" Cewek bernama Fany ini mengangguk lalu memeluk Abid lagi. Abid membalasnya.
"Rindu banget sama kamuuu"
"Gak usah alay. Kenapa pindah?" tanya Abid.
"Pengen deket kamulah" jawab Fany.
"Halahhlahhh. Kok lo makin pendek sih?" tanya Abid.
"Kamu yang ketinggian dasar tiang listrik!" cibir Fany.
"Gak sopan loh"
"Ampun mass ampunnn" ujar Fany. Abid tertawa. Pertama kalinya secara terang-terangan Abid tertawa.
"Kelas berapa lo?" tanya Abid.
"XII IPA 3" jawab Fany.
"Kita sekelas"
"Ih bareng dongg"
"Yaudah ayok" ajak Abid.
"Eh bid, kenapa natap gue sinis semua sih?" tanya Fany berbisik.
"Mungkin lo bakal dijadiin santapan mereka karena beraninya deketin raja SMA Axen" balas Abid berbisik.
"Narsis" Fany memukul lengan Abid. Abid tertawa.
"Yaudah yok kekelas" ajak Abid.
"Gendong" rengek Fany.
"Manja banget kesayanganku" balas Abid. Abid pun jongkok dihadapan Fany, Fany naik ke pundak Abid.
~••~
"Gila, gue bisa patah hati bertahun-tahun kalau gini" keluh Indira.
"Ih, bisa bisanya sedeket itu, gue pengennnnnnn" sahut Ayu.
"Apala daya kentang seperti ku" lanjut Vane.
"Fix, siswi SMA Axen patah hati berjamaah" balas Indira.
"Ewoi, bengong mulu ra, mikirin apaan?" tanya Vane.
"Gak mikirin apapun" jawab Balqis.
"Lah iya gue lupa, lu pasti juga cemburu kan?" tanya Indira.
"Sotoi kamu" jawab Balqis.
"Sakit kan Ra, cemburu tanpa ikatan"
Sangat sakit, batin Balqis.
"Biasa aja" jawab Balqis.
"Halah Ra Ra, lu tuh kalau cemburu bilang aja deh" suruh Vane.
"Apaan sih" balas Balqis. Vane cengengesan.
"Eh guys, setelah gue teliti, kayak nya sikap setengah cuek kak Abid cuma topeng deh" kata Ayu.
"Maksud Lo?" tanya Vane
"Sama adek nya kemaren dia care banget. Sama kak Fany kak Fany ini juga kan" sahut Balqis.
"Nah iya bener lu qis. Tapi sama temennya dia gak terlalu care kan ya? Tapi kenapa sama kak Fany ini dia care. Kak Fany tuh siapa?" tanya Ayu.
"Kalau sama temennya jarang care sih kalau menurut gue" jawab Indira.
"Apa kak Fany istrinya kak Abid atau... pacarnya kak Abid?" tanya Vane.
"Gak tau deh, pokoknya kak Abid tu penuh misteri"
∆∆∆
Jam istirahat kedua.
"Lo tumben panggil gue Abid tadi, biasanya panggil Hafizh" ujar Abid. Mereka berada di kantin dan duduk bersebelahan. Temannya yang lain sudah biasa dengan Fany, jadi mereka memilih untuk bermain game. Oh iya, Heon sudah bergabung dengan Black Blood.
"Biar nipu kamu lah, aku yakin selain aku pasti ada yang kayak gitu" jawab Fany. Abid mengambil tissue lalu mengelapkan sudut bibir Fany yang celemotan.
"Makan kayak anak kecil" Fany cengengesan.
"Jawab dulu, pasti banyak kan yang panggil kamu gitu" ujar Fany.
"Dari tatapan mereka apa bukan jawaban?" Fany tertawa.
"Udah makan yang bener, ntar keselek"
"Kamu gak makan?" tanya Fany.
"Nggak,"
"Isss makannn" pinta Fany. Fany menyuapi Abid. Abid menerima suapan Fany.
"Makan lah, cepet keburu masuk" suruh Abid. Fany mengangguk lalu memakan pesanannya.
Tiba tiba datang cewek rusuh langsung menggebrak meja. Akibat ulahnya ponsel Eldi terjatuh, untung gak pecah.
"Gila emang ba*ii bunting satu ini" sindir Eldi.
"Abidd kamu kok gitu sih? Kok kamu selingkuh? Tega bangett" keluhnya.
"Silvia, lu tuh tinggiin dikit harga diri lo kenapa sih. Murah banget dah sumpah, gue beli juga bisa kayaknya" ceramah Jefri.
"Gue gak berurusan sama lo" balas Silvia ke Jefri.
"Sakit otak kamu nak?" tanya Rangga dengan nada ala ala guru.
"Mending lo pergi deh" suruh Heon.
"Nggak!" balas Silvia tegas.
"Pergi sebelum Abid bentak lo!" ujar Tio. Silvia menetap disana, menunggu perintah dari Abid.
Abid tidak memperdulikan Silvia dan fokus ke Fany. Dia memandang Fany yang makan. Sesekali menyuapinya, begitupun dengan Fany yang juga menyuapi Abid.
"Kurang gak? Mau beli lagi?" tanya Abid.
"Udah kenyang" jawab Fany.
"Terus mau apa lagi?" tanya Abid.
"Es krim" jawabnya.
"Gila bener lu fan, baru selesai makan minta es krim lagi" sahut Tio. Fany cengengesan.
Abid mengecup pipi Fany.
"Bentar ya" Abid pergi membeli Ice cream kesukaan Fany yang rasa strawberry.
"Lu beli satu?" tanya Jefri.
"Lah lu pada mau? Kenapa gak bilang. Tau gitu tadi gue biarin" balas Abid.
"Bayarin harusnyaa, gimana sih?" keluh Fany. Abid tertawa.
Merasa dikacangi, Silvia memilih pergi.
"Akhirnya pergi juga Mak lampir satu itu" ujar Rangga lega.
"Hahahahaha"
"Ini tu kalian di kira pacaran tau" ujar Eldi. Fany dan Abid hanya tertawa
"Santai aja boss" balas Abid.
Tiba tiba, guru kesiswaan datang.
"Kenapa pak?" tanya Tio saat melihat guru itu.
"Ah bukan apa apa. Saya kira kalian melanggar peraturan. Ada siswa yang melaporkan ke saya, kalau Abid sedang grepee grepee" jelas pak guru yang bernama Kus itu.
"Siapa yang melaporkannya pak?" tanya Rangga.
"Saya tidak bisa memberitahukan namanya."
"Abid jangan terlalu dekat, mereka sudah salah faham" peringatan bapak itu.
"Aman pak, santai aja." balas Abid sambil senyum.
"Ya sudah, saya pergi dulu. Lanjutkan makannya" pak Kus itu pun pergi.
Brukkk!!!!
"SIAPA YANG LAPORIN?!" tanya Abid berteriak setelah pak Kus pergi.
Semua orang diam dan ketakutan akan amarah Abid.
"Jangan buat saya bertindak jika tidak mau menanggung akibatnya" ancam Abid.
"Udahh fizh ah, kamu tuh. Duduk toh, nih makan" Fany menenangkannya lalu memberikan ice cream nya pada Abid.
"Udah bekas baru dikasih" cela Jefri.
"Santai mas broo" balas Fany cengengesan.
"Keknya banyak yang salah faham" ujar Fany.
"Termasuk gue" sahut Heon. Fany dan Abid cengengesan.
"Kalian tu suami istri, pacaran atau gimana?" tanya Heon.
"Kita sepupu" jawab Fany dan Abid bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Kyran Mounth
oalahhh sepupu toh....
2021-10-31
0
Puput🖤
anjim dah bikin sakit hati nya si balkis eh ternyata sepupu 😒😂
2020-10-02
2
📍
sepupu doang? yah allah kek org pacaran ajh, wajar sih spupuan deket tpi gue ngak deket gitu juga sma sppu gue hahaha
crazyUpThorr:))
2020-09-05
4