📍 Ini hanya sebuah karangan cerita, tidak sesuai dengan true story. Maaf bila ada kesalahan :)
~ h a p p y r e a d i n g ✨
______________________________
Abid baru tiba disekolah nya pagi ini. Dengan aura lebih fresh dan bersemangat. Satu musuhnya pergi, hanya tinggal empat komplotan lainnya yang perlu dia habiskan.
"Eh woi, pakabar. Auranya beda nih" sapa Rangga.
"B aja" jawab Abid cuek.
"Manusia ajaib" teriak Tio dari belakang, Abid menoleh dengan tatapan dinginnya.
"Ac-- ciuuhh" Eldi malah bersin ketika hendak bicara.
"Gak jelas lu kaya Dora" balas Jefri. Mereka tertawa.
"Eh katanya ada siswa baru tau." kata Eldi.
Mereka berjalan menuju kelas secara bersamaan. Yang jelas, sorakan dari para fans terdengar saat mereka lewat. Tio dan Eldi melambaikan tangannya berlagak artis, Rangga sok cool, Abid dan Jefri yang masa bodoan.
"Kata siapa?" tanya Tio.
"Doi" jawab Eldi.
"Halaah lahhh, gaya gayaan punya doi" ledek Jefri, Abid dan yang lain cengengesan. Mereka sedang berjalan melewati XI IPA 2.
"Bukan doi asli bege" sahut Eldi.
"Jadi?" tanya Tio.
"Ido loh ido" balas Eldi. Mereka tertawa ngakak disana, termasuk Abid. Jelas saja para siswi berdecak kagum melihat ketampanan Abid dan temannya yang seperti blasteran indo surga.
"Lihat cis, tuhan ciptain kak Abid pas lagi seneng kayaknya. Sempurna bangett tanpa celahh" komen Indira, teman sekelas Balqis. Mereka melihat Abid tanpa berkedip dari dalam kelas.
"Lu bener dir, sumpah ya. Kak Abid gantenggggg pake bangetttttttt" sahut Ayu.
"Lo beruntung bener bisa naik di KLX nya kak Abid" balas Vane ke Balqis. Balqis malah diam saja, dia juga memperhatikan Abid tanpa berkedip.
"Ah tapi, kentang kayak gue mana bisa dapetin kak abid" Indira insecure.
"Jangan merendah untuk meroket" balas Ayu.
"Betul," kata Vane.
Ayu dan Vane bertos ria.
"Huaaa, manusia kayak kak Abid langka benerr. Cowok lain kalau ganteng fakboy, kalau kak Abid ahhh.. good boy" kata Ayu.
"Siapa yang beruntung dapetin kak abid ya. Gue jadi pengen" ujar Vane.
"Tobat kamu van, kak Robert mau dikemanakan?" tanya Balqis.
"Hilih, kak Robert gak peka. Kesel gue" jawab Vane. Balqis, Ayu dan Indira tertawa.
★_+
"Perkenalkan nama saya, Heon Leovanka. Pindahan dari SMA 38" Abid yang tadinya cuek, melihat ke arah siswa baru itu. 'he- heon' kata Abid dalam hatinya, begitupun dengan ke-empat temannya.
"Kamu bisa duduk disebelah Abid" suruh wali kelas.
"No!! jangan duduk disini. Jef, kesini lo" pinta Abid.
"Tidak" bantah wali kelas.
"Heon, silahkan duduk disana" wali kelas menunjuk tempat Abid.
'sial, hilang satu datang yang lain. kapan musuh gue hilang kalau gini' umpat Abid dalam hatinya.
"Long time no see" bisik Heon, dia sudah duduk di sebelah Abid.
"Should you be here? Go, this is not your place, not a place for a killer like you !!" Abid tersenyum sinis.
"Jangan sampai aku mematahkan tulang mu disini" bisik Heon. Abid tersenyum receh. Abid berdiri lalu keluar dengan santai.
"Abid kembali!!!" teriak wali kelasnya.
"Saya ketoilet" balas Abid santai.
"Oh ya sudah" balas wali kelas dia pun kembali mengajar.
××
Tidak sesuai dengan kenyataan, Abid bukannya ke toilet melainkan ke kantin.
"Mbak, roti bakarnya dua, jus tomat satu" pinta Abid.
"Jus tomat gak ada mas" jawab mbaknya.
"Adain dong mbak, saya butuh jus tomat" pinta Abid lagi.
"Ya sudah, saya carikan tomat dulu" Abid mengangguk. Mbak itupun pergi.
Abid menidurkan dirinya di kursi panjang yang berada dikantin.
"Mbakk, mbakk" teriak seseorang.
"Mbaknya pergi beli tomat" jawab Abid.
"Kak Abid" kata gadis itu. Gadis itu menghampiri Abid.
"Kan bener kak Abid" katanya kegirangan. Siapa sih yang gak bahagia ketemu Abid? Ketika kalian sedih, dan langsung melihat Abid, sedih kalian langsung hilang. Eaa wkwk ;v
"Lo ngapain disini? Bolos?" tanya Abid.
"Balqis gabung di anggota PMR, jadi tadi ada yang sakit, Balqis disuruh beli makanan untuk dia." jelas Balqis, yaaa, gadis itu Balqis.
"Mau aja disuruh suruh" cela Abid.
"Nggak juga. Kakak ngapain disini? Kakak bolos kan?" tanya Balqis. Abid tidak menjawab malah berpura-pura mendengkur.
"Is kakak tu ganteng pake bangett, tapi cuek juga pake bangett. Gemes jadinya" kata Balqis.
"Eh astaghfirullah Balqis" ujar Balqis selanjutnya. Ketika Balqis ingin beranjak, Abid memegang tangannya. Jantung Balqis langsung berderak lebih cepat.
"Di situ silau, jangan berpindah sampe 5 menit bisa?" tanya Abid. Balqis mengiyakan dengan suara sangat pelan, tapi Abid mendengarnya.
"Makasih" Abid bersuara juga pelan, dia mulai menutup matanya.
Cling..
[ Pria berjaket Levis, celana hitam. Tato dibelakang leher, ada golok ditasnya. Punya niat buruk untuk mencelakai Devina dan Davina ]
Sistem kecil otomatis bekerja.
"Sial," Abid terbangun.
"Eh, bilang sama mbak kantin. Jangan buat jus nya sebelum gue dateng." Abid bersuara penuh kepanikan. Balqis mengangguk, Abid langsung berlari.
"Black blood siaga! Avi Devi dalam bahaya. Eldi lacak adek gue. Tio, lihat cctv. Jefri, bantu gue. Rangga, cari tau orang ini" Abid berbicara pada ponselnya sambil berlari.
Pesan Abid masuk ke ponsel mereka masing masing. Dengan getaran yang berbeda.
"Siap" balas mereka bersamaan.
"Jeje disini, dimana posisi?" tanya Jefri.
"Gue sharelock ntar" balas Abid. Abid berlari mencari adeknya.
'apa yang terjadi? kenapa dia panik?' batin Heon, dia baru saja dari toilet dan melihat Abid yang kepanikan.
_________
"Devi, Avi!" teriak Abid. Dia datang tepat waktu, meskipun ada kemacetan. Dia lari dari sekolahnya menuju sekolah adeknya.
"Gila gue capek" keluh Jefri yang mengikutinya. Jefri langsung melindungi Devi dan Avi.
"Lo siapa, dan mau apa?!" tanya Abid.
"Gue? Gue makhluk rahasia, dan tujuan gue? Lo gak perlu tau" balasnya. Abid menendang perutnya.
"Jangan macam-macam" kata Abid.
"Apa mau lo? Siapa bos lo? Heon Leovanka?!" tanya Abid. Pria itu terdiam.
"Tebakan gue bener Jef" bisik Abid pada Jefri. Mereka melihat, pria itu mulai mengeluarkan goloknya.
"Satu... dua.... tiga!"
"Jangan bergerak!!" Polisi datang.
"Tepat waktu!" kata Jefri.
"Johan bisa jebak gue, tapi lo dan komplotan lo? Gak bakal bisa" balas Abid.
"Bawa ke kantor polisi pak" suruh Jefri.
"Terimakasih kerja samanya" kata pak polisi lalu pergi.
"Agh.. agh.. aaghhh" keluh Davina. Abid berbalik. Mereka berdua melihat Davina dan Devina yang tergeletak di aspal.
Cling..
"Help help help.. nona muda keracunan" sistem pendeteksi beroperasi.
"Jef, Lo bawa Devina. Kita gak punya banyak waktu untuk kerumah sakit" ajak Abid. Abid langsung menggotong Davina.
Mereka berlari sekuat tenaga sambil menggendong Devina dan Davina.
"Jmr" gumam Abid. Abid bisa melihat sesuatu di balik baju pria tadi. Dia salah menduga itu bukan anak buah Heon.
"Dokter, obati adek saya!" teriak Abid. Mereka tiba dirumah sakit. Suster dan dokter membawa mereka menuju IGD.
"Hosh.. hosh.. gue haus bid" keluh Jefri.
"Ntar gue bandarin apa yang lo mau" jawab Abid.
"Cek tuwaga! Abidddd" panggil Tio.
"Gue Abid, ada apa?!" tanya Abid.
"Dokter tadi bukan dokter yang asli!!! Itu dokter gadungan. Dia salah satu anggota Johan" kata Tio panik.
"Lah go*blok banget gueee" Abid langsung berlari mencari dokter yang tadi.
"Cekg.. itu anak buah Johan bukan Heon, kita salah" sahut Rangga.
"Astagaa, Abid kenapa masih beego si ah" keluh Abid masih sambil berlari.
"Bid kanan" ujar Eldi. Abid terus berlari mengikuti instruksi mereka. Jefri pun juga ikut berlari.
"Cek cek cek!! Tio, perawatnya?" tanya Abid.
"Perawatnya disuruh untuk tutup mulut" jawab Eldi.
"Darimana lo tau?" tanya Jefri.
"Percakapan mereka," jawab Tio.
"Abid sumpah demi apapun kok lo masih kuat lari sih? Hosh.. hosh.." tanya Jefri, dia berada jauh dengan Abid.
"Sering ke gym lo Jef, biar kuat" balas Rangga. Mereka tertawa.
"Semangat Jef ah, kalau bocah ini ketangkap, kalian semua gue bayarin makan dimanapun" kata Abid.
"Okeee mantapppp" sahut mereka berengan.
"Rangga, Lo cek dimana keberadaan Johan sekarang" suruh Abid.
"Gak bisa bid, gue udah coba tapi gak bisa." jawab Rangga.
"Bisa jadi adek lo dibawa ke markaskan, mending lo ikutin aja jangan jegat" usul Tio.
"Adek gue keracunan coy, bisa mati dia" balas Abid.
"Ini masih jauh?" tanya Abid.
"Belok kanan, langsung nemu. CEPAT!!" jawab Eldi. Abid pun berlari sangat cepat.
Brugh!!!
Abid langsung menendang dokter itu.
"Dokter gadungan" ujar Abid. Tempat itu sangat sepi, tidak ada seorang pun yang melihat mereka.
"Lo perawat kan? Bisa bisanya mau diajak kerja sama. Balikin adek gue ke IGD!" suruh Abid. Perawat itupun memutar balik brangkar Devina dan Davina lalu membawanya ke IGD.
Brughh!!
Belakang kepala Abid dipukul.
"Aghh" keluh Abid.
"Woi bgsat!" teriak Jefri. Jefri langsung meringkus dokter gadungan itu. Abid mengeluarkan selotip panjang dari kantongnya. Dia melengketkan dokter gadungan itu di dinding sekaligus diselotip. Dibuat menjadi cicak yang menempel di dinding:v
"Apa mau lo? Siapa lo? Dimana Johan sekarang?" tanya Abid.
"Hahahaha.. Lo pada be*go ya?" katanya.
"Hentikan omong kosong lo, jujur sekarang. Kalau lo butuh duit gue kasih lebih dan lebih" balas Abid.
"Lepasin aja gue, kasian bunda lo disekap tuh" jawabnya.
"B- bunda" Abid kaku.
"Hahahah anak bunda" ledeknya.
"Jef, Lo jaga dia disini." suruh Abid. Jefri mengangguk. Abid berlari lagi, untuk pulang kerumahnya.
"Eldi–"
"Sistem keamanannya lo kunci kuat, gue gak bisa buka" potong Eldi.
"Oiya gue lupa"
"Kalian dimana??" tanya Abid.
"Markas" jawab mereka.
"Gue disekolah" jawab Tio.
"Ada kejanggalan, gue tadi liat Heon senyum senyum gitu. Dia abis dari toilet. Gue yakin, ada sesuatu" jelas Tio.
"Biarin aja dulu Heon. Eldi. Bantu gue, lo ke RS sekarang. Jagain adek gue" suruh Abid.
"Rangga, bantuin Jefri" pinta Abid.
"Tio, Lo tetep disekolah"
"Gue mau balik kerumah" Abid masih berlarian.
"Oke jawab mereka bertiga"
"Cek cek!!"
"Abid, bunda Lo..." Jefri menjeda ucapannya.
"Apaaaa?!" tanya Abid.
"Bunda lo baik baik ajaa, itu jebakan lagi." jelas Jefri.
"Astaga amjinklah, goblk banget abidd.. ah gue capek banget lari lari" keluh Abid. Dia berhenti dijalan.
"Cek cek cek, Abid gue didepan lo" kata Eldi.
"Nebeng njr" pinta Abid. Abid cengengesan sambil memberhentikan Eldi. Eldi berhenti, Abid langsung naik. Mereka kembali ke rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Kyran Mounth
sebenar nya bingung sihh...tp seruu...kuy lanjut bacanya☺
2021-10-31
0
sadgrils
kok jadi kasian ya sama Abid lari lari terus 🤣
2020-11-11
2
icha.
bagus😢😢😢
eh, di toliet tu heon nape senyum"?
balqis bgmn kabar yak😑
LANJOT!!!😉😉😉
2020-08-27
4