Bab 16_ Terbelah Dua

Sosok kekar itu nampak terpancing. Segera ia melesat menyerang. Hanya saja, kali ini ia tidak langsung mengadu lengan apinya dengan pedang semar mesem. Target lawan adalah tubuh Jampi dan menghindari kontak langsung dengan pedangnya.

Jampi tahu strategi lawan dan menyesuaikan teknik perlawanan. Ia perlahan menyadari, ada bekas goresan hitam di lengan api yang semula merah menyala, sekarang ada garis-garis hitam, bekas sayatan pedangnya.

"Wah, lumayan juga pedang ini, bisa melukai api. Umumnya kan pedang leleh terkena api", batin Jampi heran sekaligus bangga.

Cring cring bukk

" Ahh", pekik Jampi yang lengah dengan serangan lawan karena merasa bisa melukai lawan. Kini dadanya menganga terkena pukulan lawan.

Byur

Ia memuntahkan darah hitam. Segera, cahaya keemasan dari ubun-ubun mengalir ke lukanya. Seketika, luka terobati meski masih meninggalkan bekas.

"Uh, lapar sekali. Apa ini efek penggunaan cahaya emas untuk luka ekstrim?", lirih Jampi.

Seakan tak ingin Jampi istirahat, sosok itu segera menyerang dengan kekuatan dan kecepatan penuh.

Swing swing swing

Pukulan api berkali-kali dihindari oleh Jampi. Tak ingin lengah, Jampi segera menebaskan pedangnya tepat ke tulang leher sosok kekar saat serangan lawan lolos dan pertahanan terbuka.

Krakkk

Kratak

Terdengar renyah seperti ranting patah. Tubuh lawan patah jadi dua sama besar, kanan dan kiri, keduanya tergeletak di tanah.

Waah

Terdengar riuh ramai penonton nampak heran dan marah.

" Bagus, kamu menang. Jangan senang dulu. Karena kamu menghinaku, maka tak ada istirahat bagimu", ujar  sang ratu. Perempuan itu mengangkat tangan, isyarat agar lawan berikutnya segera muncul.

Wush

Bumm

Sosok raksasa setinggi 3 meter terjun dan menginjak jasad yang tadi terbelah dua. Nampak jasad itu terserap habis ke dalam tubuh raksasa berkepala batu gelap berongga tengah itu.

Ngingg

Sebuah bola api merah muncul di tengah kepala batu itu. Nampak seperti mata satu yang mendominasi wajah. Tak ada mulut, telinga, atau hidung.

Tanpa aba-aba, raksasa tiga meter itu melemparkan pukulan batunya tepat ke kepala Jampi. Kepalan batunya tiga kali lipat lebar punggung Jampi.

Clang

Srakk

Jampi menahan pukulan dengan pedang semar mesemnya. Tubuhnya terseret hingga tiga meter akibat pukulan itu. Nampak pedang baik-baik saja, namun batu itu menganga merah terbelah oleh pedang semar mesem.

Dang

Kepalan tangan monster yang semula terbuka, kembali menutup tanpa bekas.

"Wah, keren juga ini batu kingkong", ujar Jampi. Ia tahu kekuatan lawan tidak lebih ringan. Tapi, entah kenapa dia merasa tertantang dengan lawan yang lebih kuat.

" Yuk, lanjut lah!", pancing Jampi.

Swing swing swing

Bam bam bam

Tiga lubang di tanah muncul karena pukulan monster batu. Bola merah di tengah kepala nampak mengikuti pergerakan Jampi.

"Jadi, itu mata yang dia peroleh dari menyerap bangkai temannya sendiri? Menjijikkan!", dengus Jampi, yakin bahwa bola merah itu memang lah mata si monster.

" Mungkin mata itu kelemahannya", pikir Jampi. Ia merasa harus mencari celah untuk bisa memanjat cepat dan menusuk matanya.

Tap tap tap

Jampi berlari kencang sembari menghindari serangan lawan. Ia berhasil memanjat hingga pundak lawan.

Blarr

Sayang sekali, tubuh Jampi harus terlempar karena tepukan cepat lawan mengenai telak di punggungnya.

Bukk

Tubuh Jampi menghantam dinding pembatas area. Segera, tubuhnya merosot.

"Akh..", pekik Jampi merasakan nyeri luar biasa di seluruh ruas tulang belakangnya.

Belum sempat ia jatuh ke tanah, monster itu menyerang dengan pukulan telak di dada Jampi.

Brakk

Tubuh Jampi tertanam di dalam dinding tanah. Sekujur tubuh berlumur darah. Terasa kesadarannya akan segera menghilang.

" Ya Allah, jika ini ajalku, izinkan aku bersyahadatain", pinta Jampi.

"Asyhadu alla ilaa ha illallah, wa asy hadu anna muhammadar rasulullah", lirih Jampi.

Blarr blarr blarr

Monster batu itu merasa tak senang dengan ucapan Jampi dan menghujani tubuh Jampi yang tak berdaya dengan tiga pukulan beruntun berkekuatan penuh.

Saat monster itu menarik kepalan tangannya, ia melihat tubuh pemuda itu sudah dibalut sinar putih keemasan seperti kepompong.

Blam blam blam blam

Tak ingin Jampi kembali pulih, lawan terus menghujani pukulan tanpa henti. Entah berapa lama dia terus menghajar cahaya kepompong yang menutupi tubuh Jampi.

Blarr

Cahaya keemasan itu pun sirna. Tubuh Jampi tidak lagi ada di lubang menganga itu. Monster batu mencari ke seluruh arena, namun ia tak berhasil menemukan sosok pemuda yang seharusnya sudah jadi perkedel itu.

" Cepat temukan dia! ", pekik sang ratu.

Tanpa mereka ketahui, tergeletak kantong semar di dalam lubang itu. Di dalam sana, Jampi dibawa oleh cahaya putih keemasan untuk memulihkan diri. Tubuhnya benar-benar terluka parah. Kesadarannya telah sepenuhnya menghilang.

Ia beruntung, namanya yang tertulis dalam lauhul mahfudz, ternyata sekarang belum saatnya mati. Sosok cahaya putih berjubah emas tengah duduk dan memegang ubun-ubun Jampi, menyalurkan energi kehidupan ke tubuh pemuda itu.

Sukma Jampi keluar dari jasadnya. Ia heran dengan sosok putih yang membantunya.

" Kamu siapa? Apa aku sudah di barzakh?", tanya sukma itu penasaran.

Sosok itu tidak berucap. Dia hanya fokus mengobati tubuh Jampi yang tengah sekarat. Sukma Jampi pun hendak pergi meninggalkan tempat karena diabaikan, namun ditahan oleh sosok putih itu dan ditarik untuk masuk kembali  ke dalam jasad Jampi.

"Ugh huup", Jampi terbatuk dan menarik nafas panjang setelah beberapa saat tidak lagi bernafas. Namun kesadarannya belum juga pulih. Hanya saja, nafasnya telah normal dan teratur.

Lup

Sosok putih itu kembali menyatu dengan jasad Jampi. Kali ini pengobatan berlangsung jauh lebih cepat. Luka-luka dalam dan luar yang dialami Jampi pun berangsur pulih.

Satu jam penuh tubuh Jampi terus memperbaiki kerusakan mayor dan minor hingga jaringan syaraf yang lumpuh karena hantaman keras di sekujur tulang belakang.

Waktu berlalu, pemuda itu pun akhirnya siuman.

"Ya Allah. Aku di mana ini?", gumam Jampi. Ia menyangka dirinya telah ada di dalam barzakh, karena tempat ini benar-benar asing baginya.

Jampi berusaha duduk, namun ia kesulitan menggerakkan tubuhnya. Akhirnya, ia hanya menunggu beberapa lama.

" Apa memang mati sesakit ini?", batin Jampi yang merasakan betul setiap sendinya terasa hancur dan sulit digerakkan. Matanya meneteskan air mata, namun mulutnya tak bisa lagi mengungkapkan rasa sakit di sekujur badannya.

"Astaghfirullah adada kholqih", hanya istighfar yang bisa ia ucapkan sebagai ganti keluhan yang tiada berguna.

Tepat tiga jam enam menit, tubuhnya sudah bisa digerakkan meski rasa sakit itu masih sangat terasa. Jampi yang curiga dirinya belum lah mati, pun mencoba mencari tahu di mana dia sekarang berada. Setahu dirinya, saat mati dia akan melihat izrail mengambil nyawanya, kemudian munkar dan nakir menanyainya di dalam barzakh.

" Kamu ada di dalam kantong semar", sebuah suara yang tak ia kenal tiba-tiba terdengar di telinganya.

Terpopuler

Comments

Aman 2016

Aman 2016

mantab Thor 💪

2024-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1_ Kemampuan Ajaib
2 Bab 2_ Jemari Petir
3 Bab 3_ Sinar Mentari
4 Bab 4_ Gadis Misterius
5 Bab 5_ Mahligai Rumah Tangga
6 Bab 6_ Mahluk Ghaib
7 Bab 7_ Kantong Semar
8 Bab 8_ Ujian Harta
9 Bab 9_ Diusir Dari Kampung
10 Bab 10_ Kesepakatan
11 Bab 11_ Kota Jahe
12 Bab 12_ Alas Kumitir
13 Bab 13_ Diculik Lagi
14 Bab 14_ Rayuan
15 Bab 15_ Lawan Tanpa Kepala
16 Bab 16_ Terbelah Dua
17 Bab 17_ Rival Lama
18 Bab 18_ Penculikan Sukma
19 Bab 19_ Pengejaran
20 Bab 20_ Kampung Pitam
21 Bab 21_ Penyusup Amatir
22 Bab 22_ Tiga Sukma
23 Bab 23_ Dipaksakan
24 Bab 24_ Piala Bergilir
25 Bab 25_ Pria Tua Misterius
26 Bab 26_ Pencarian
27 Bab 27_ Jumat Pagi
28 Bab 28_ Eksekusi Rencana
29 Bab 29_ Hutang Budi
30 Bab 30_ Kelompok Bersenjata
31 Bab 31_ Gadis Yang Menarik
32 Bab 32_ Akar Awang
33 Bab 33_ Sindikat Kriminal
34 Bab 34_ Membuat Onar
35 Bab 35_ Mendekati Sarang
36 Bab 36_ Adu Mekanik
37 Bab 37_ Kecerobohan
38 Bab 38_ Ajian Rawa Rontek
39 Bab 39_ Meleleh
40 Bab 40_ Kunang-Kunang Kuning
41 Bab 41_ Tim Gilas
42 42. Titik Balik
43 43. Bangkit
44 44. Mandau
45 45. Formasi Sura
46 46. Blender
47 47. Saat Kritis
48 48. Pamungkas
49 49. Gugur
50 50. Anjungan Kapal
51 51. Gertakan
52 52. Perhitungan
53 53. Tebusan
54 54. Jebakan
55 55. Tak Wajar
56 56. Pengujian
57 57. Kecewa
58 58. Frustasi
59 59. Pengamanan
60 60. Jantungan
61 61. Mempermainkan
62 62. Lebur Seketi
63 63. Janaka
64 64. Penawaran
65 65. Setuju
66 66. Merebut
67 67. Ajakan Taubat
68 68. Kehebatan Braja Geni
69 69. Tunggak Wuni
70 70. Imbang
71 71. Kondensasi
72 72. Curiga
73 73. Lewat Masa Aktif
74 74. Penentuan
75 75. Taktik Kombinasi
76 76. Pengecoh
77 77. Berakhir Sudah
78 78. Upaya Suksesi
79 79. Frontal
80 80. Menguasai
81 81. Hukuman
82 82. Tim Bravo
83 83. Darurat
84 84. Pertolongan
85 85. Selamat Jalan
86 86. Membawa Rani
87 87. Pulang
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1_ Kemampuan Ajaib
2
Bab 2_ Jemari Petir
3
Bab 3_ Sinar Mentari
4
Bab 4_ Gadis Misterius
5
Bab 5_ Mahligai Rumah Tangga
6
Bab 6_ Mahluk Ghaib
7
Bab 7_ Kantong Semar
8
Bab 8_ Ujian Harta
9
Bab 9_ Diusir Dari Kampung
10
Bab 10_ Kesepakatan
11
Bab 11_ Kota Jahe
12
Bab 12_ Alas Kumitir
13
Bab 13_ Diculik Lagi
14
Bab 14_ Rayuan
15
Bab 15_ Lawan Tanpa Kepala
16
Bab 16_ Terbelah Dua
17
Bab 17_ Rival Lama
18
Bab 18_ Penculikan Sukma
19
Bab 19_ Pengejaran
20
Bab 20_ Kampung Pitam
21
Bab 21_ Penyusup Amatir
22
Bab 22_ Tiga Sukma
23
Bab 23_ Dipaksakan
24
Bab 24_ Piala Bergilir
25
Bab 25_ Pria Tua Misterius
26
Bab 26_ Pencarian
27
Bab 27_ Jumat Pagi
28
Bab 28_ Eksekusi Rencana
29
Bab 29_ Hutang Budi
30
Bab 30_ Kelompok Bersenjata
31
Bab 31_ Gadis Yang Menarik
32
Bab 32_ Akar Awang
33
Bab 33_ Sindikat Kriminal
34
Bab 34_ Membuat Onar
35
Bab 35_ Mendekati Sarang
36
Bab 36_ Adu Mekanik
37
Bab 37_ Kecerobohan
38
Bab 38_ Ajian Rawa Rontek
39
Bab 39_ Meleleh
40
Bab 40_ Kunang-Kunang Kuning
41
Bab 41_ Tim Gilas
42
42. Titik Balik
43
43. Bangkit
44
44. Mandau
45
45. Formasi Sura
46
46. Blender
47
47. Saat Kritis
48
48. Pamungkas
49
49. Gugur
50
50. Anjungan Kapal
51
51. Gertakan
52
52. Perhitungan
53
53. Tebusan
54
54. Jebakan
55
55. Tak Wajar
56
56. Pengujian
57
57. Kecewa
58
58. Frustasi
59
59. Pengamanan
60
60. Jantungan
61
61. Mempermainkan
62
62. Lebur Seketi
63
63. Janaka
64
64. Penawaran
65
65. Setuju
66
66. Merebut
67
67. Ajakan Taubat
68
68. Kehebatan Braja Geni
69
69. Tunggak Wuni
70
70. Imbang
71
71. Kondensasi
72
72. Curiga
73
73. Lewat Masa Aktif
74
74. Penentuan
75
75. Taktik Kombinasi
76
76. Pengecoh
77
77. Berakhir Sudah
78
78. Upaya Suksesi
79
79. Frontal
80
80. Menguasai
81
81. Hukuman
82
82. Tim Bravo
83
83. Darurat
84
84. Pertolongan
85
85. Selamat Jalan
86
86. Membawa Rani
87
87. Pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!