"Toolllooooonggg... panaaaaassss!"
"Teriakan siapa itu?" gumam Badrun.
"Pak, siapa itu yang teriak?" ucap Ibu Yuli.
"Tidak tahu, ayo kita lihat."
Kedua orang tua Badrun keluar dari kamar dan bersamaan dengan Badrun yang keluar dari kamarnya juga. "Badrun, kamu dengar suara teriakan?" tanya Ayah Asep.
"Iya, Yah. Badrun dengar, suaranya seperti dari gudang," sahut Badrun.
"Ayo kita lihat."
Ketiganya bergegas menuju gudang, suara teriakan Sinta semakin terdengar kencang hingga Badrun pun memberanikan diri membuka pintu gudang itu. Ketiganya terkejut melihat kondisi di dalam gudang yang penuh dengan alat-alat ritual. Bahkan mereka semakin terkejut melihat seorang wanita yang sedang berguling-guling di lantai menahan kesakitan.
"Tolong Kang, panas!" teriak Sinta.
"Itu siapa, Badrun?" tanya Ayah Asep.
"Itu seperti suara Sinta, tapi kenapa dia ada di sini? di rumah kita?" sahut Badrun.
Selama ini Sinta memang sudah membuat ketiganya budak, maka dari itu mereka tidak tahu kejadian satu tahun lalu. Sinta sudah menggunakan ilmu Hitam untuk menaklukan Badrun dan kedua orang tuanya. Maka dari itu, ketiganya tidak sadar pada saat Badrun menikah dengan Sinta karena yang ada di ingatan Badrun saat ini dia masih menjalin hubungan dengan Muna.
"Entahlah," timpal Ibu Yuli.
"Tolong aku Kang, sakit, panas!" Sinta kembali berteriak.
Sinta membalikan tubuhnya, betapa terkejut ketiganya saat melihat kondisi Sinta yang sangat mengerikan. Seluruh tubuhnya melepuh seperti terbakar, Sinta terus meronta-ronta minta pertolongan namun Badrun dan kedua orang tuanya bukanya mau menolong, justru mereka ketakutan. Ketiganya berlari keluar rumah saking takutnya melihat Sinta, dan Sinta dengan susah payah mengejar ketiganya.
Pada saat di luar, mereka melihat semua orang sudah berkumpul. "Ada apa ini?" tanya Pak Asep.
Belum sempat ada yang menjawab, terlihat Sinta berlari keluar membuat semua orang memundurkan diri karena takut melihat kondisi Sinta. "Astagfirullah, mengerikan sekali," ucap Caramel sembari bersembunyi di balik tubuh Vior.
"Kamu sudah mengirim teluh kepada Muna dan Ibu Warsih, jadi sekarang kamu harus menanggung semua akibat dari perbuatan kamu," ucap Pak Ustadz.
"Tolong aku Pak Ustadz, aku belum mau mati," sahut Sinta dengan terus meronta-ronta.
"Sifat iri dengki kamu, sudah membuat hati kamu jahat dan bersekutu dengan setan. Kamu sudah mencelakakan orang, bahkan Ibu Warsih sudah meninggalkan akibat ulah kamu jadi sekarang kamu harus menanggung semua perbuatan jahat kamu," ucap Pak Ustadz.
"Kamu jahat Sinta, apa salah aku? sampai-sampai kamu melakukan semua ini kepadaku?" tanya Muna.
"Aku benci sama kamu karena Kang Badrun lebih memilih kamu dibandingkan aku, maka dari itu aku melakukan ini supaya Kang Badrun meninggalkanmu dan menikah denganku," sahut Sinta.
Badrun membelalakkan matanya, dia tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Sinta. "Kapan aku menikahi kamu?" geram Badrun.
"Kita sudah menikah selama satu tahun Kang, tolong aku Kang, aku sangat mencintai Akang," sahut Sinta.
"Apa?" Badrun sangat terkejut.
"Tenang saja, nanti saya ceritakan semuanya kepadamu. Untuk sekarang, tolong kalian mundur semua," titah Pak Ustadz.
Semua orang pun mundur, Ustadz itu mulai duduk bersila sembari membacakan sesuatu. Sinta semakin berontak, kali ini tubuh Sinta kejang-kejang dan berguling-guling di atas tanah. Vior dan Caramel saling berpelukan, mereka baru kali ini melihat hal seperti itu.
"Sakit, hentikan!" teriak Sinta.
Sepuluh menit kemudian, Sinta mulai muntah darah membuat semua orang berteriak karena merasa sangat takut. "Muna, maafkan aku, hentikan semua ini, aku menyesal," ucap Sinta.
Muna melihat Sinta dengan deraian air matanya, bagaimana pun Sinta adalah sahabatnya. "Aku maafkan kamu Sinta, semoga kamu benar-benar menyesal dengan apa yang sudah kamu lakukan," sahut Muna dengan deraian air matanya.
Sinta semakin kejang-kejang, hingga beberapa detik kemudian Sinta pun berteriak dan langsung tergeletak dengan darah yang mengalir dari mulut, hidung, dan telinga. Ustadz menghampiri Sinta lalu menyentuhnya dan mengusap matanya yang melotot itu.
"Innalillahi, Sinta sudah meninggal," ucap Pak Ustadz.
Muna memeluk Rose dan tangisannya pecah. "Astagfirullah, kenapa dia bisa-bisanya melakukan semua ini?" ucap Muna.
"Itulah kalau di hatinya penuh dengan kebencian, pasti dia akan melakukan apa pun supaya orang yang dia benci menderita," sahut Mama Rose sembari mengusap punggung Muna.
Sore itu juga Sinta langsung dikuburkan, malam harinya kampung itu terasa sangat sepi dan sunyi. Semua orang tidak ada yang berani keluar rumah karena merasa takut.
"Vior, besok kamu pulang berdua saja sama Caramel, Mama mau di sini dulu sampai 40 hari sembari menemani Muna kasihan dia sendirian. Tidak apa-apa 'kan kamu pulang berdua sama Caramel?" ucap Mama Rose.
"Iya, Ma. Jangan khawatir, Vior pulang sama Caramel saja," sahut Vior.
"Ih, wajah Bi Muna jadi terlihat cantik lagi," ucap Caramel.
"Masa sih, Mel?" Muna merasa tidak percaya.
Muna pun mengambil cermin dan melihat pantulan dirinya di sana. Benar saja yang dikatakan Caramel, akhirnya dia kembali seperti dulu lagi dan dia sangat bahagia.
"Akhirnya wajah aku tidak tua lagi," ucap Muna dengan senyumannya.
"Semoga kamu segera didekatkan dengan jodoh kamu, biar Teteh tidak khawatir lagi jika kamu sudah ada yang jaga," ucap Mama Rose.
"Aamiin."
***
Keesokan harinya...
Subuh-subuh sekali, Vior dan Caramel pun memutuskan untuk pulang ke kota karena esok, kampus sudah mulai dibuka dan dia akan mulai belajar kembali. "Kalian hati-hati ya, jika sudah sampai di kota kamu kasih kabar sama Mama," ucap Mama Rose.
"Iya, Ma. Kalau begitu kita pamit dulu," sahut Vior.
Vior dan Caramel pun diantar oleh warga di sana menuju terminal. Mereka akan menggunakan travel menuju kota. Kedua gadis cantik itu tidak menyangka jika niat mereka untuk menengok nenek Vior justru mereka mengalami hal-hal diluar nalar mereka.
"Manusia zaman sekarang seram-seram ya, Vi," ucap Caramel.
Saat ini mereka sudah duduk di dalam bus. "Iya. Makanya aku lebih takut sama manusia dibandingkan setan karena sifat manusia zaman sekarang itu lebih menyeramkan daripada setan," sahut Vior.
"Mudah-mudahan tidak ada hal menyeramkan lagi ke depannya, aku gak mau terlibat dalam urusan dunia ghaib," ucap Caramel.
Vior hanya menyunggingkan senyumannya, itulah alasan Vior selama ini pura-pura tidak melihat jika bertemu setan karena Vior malas berurusan dengan para makhluk tak kasat mata. Bus pun mulai melaju, kedua gadis cantik itu duduk santai menikmati perjalanan mereka. Mereka tidak tahu, jika ke depannya justru akan banyak sekali kejadian yang akan mengiringi perjalanan kehidupan mereka. Entah kejadian apa lagi yang sudah menunggu mereka di depan sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Hafizah Aressha R
seru lho ceritanya..
2025-03-17
1
awesome moment
sinta jd kek dukun voodo
2024-12-14
1
🍒⃞⃟🦅sɪɴᴛᴀ❣𖤍ᴹᴿˢ᭄off
sukurin Sinta makanyaa jadi orang jangan iri dengki itulah akibatnya
nasib nn nya dengan aku Sinta🤣🤣🤣
2024-09-07
1