Episode 14 Arwah Tukang Bangunan

Vior terdiam sejenak. "Aku yakin bapak-bapak tukang bangunan itu bukan manusia, kok bisa mereka setiap hari pulang tapi minta tolong sama aku," batin Vior.

Vior benar-benar tidak mengerti dengan semua ini, tapi Vior berjanji jika dia akan pura-pura tidak tahu. Dia tidak mau sampai dimintai tolong lagi oleh para arwah penasaran itu. Tiba-tiba ketiganya tersentak dengan suara tangisan anak kecil dari rumah sebelah.

"Anak siapa itu?" seru Caramel.

"Oh itu Kirana, dia memang suka nangis jam segini karena mamanya pergi bekerja menjadi buruh cuci sedangkan Kirana suka di kunci di rumah sendiri. Biasanya kalau Kirana ditinggal itu masih tidur, dan sepertinya Kirana sudah bangun," sahut Muna.

Kirana membuka gorden jendela. "Mama... mama.... " Kirana terus saja menangis membuat Vior dan Caramel merasa sangat kasihan.

"Kasihan sekali." Vior menghampiri rumah itu dan membuka kunci rumah itu.

Kebetulan rumah Yuni hanya dikunci dengan cantelan saja dari luar karena dia juga suka menitipkan anaknya kepada Muna. Jika Kirana nangis, Muna bisa melihat keadaan Kirana.

"Sayang, kamu kenapa?" Vior menggendong anak perempuan cantik itu.

"Ayah, Kirana ingin bertemu dengan Ayah," sahut Kirana sembari sesenggukan.

Vior menoleh ke arah Muna meminta penjelasan dari bibinya itu. "Ayah Kirana bekerja menjadi tukang bangunan di jembatan itu, biasanya Ayahnya pulang sebelum maghrib," sahut Muna.

"Sayang, Ayah kamu sedang bekerja nanti sore pulang jadi kamu jangan nangis lagi ya," bujuk Vior.

Tidak lama kemudian, Yuni pun pulang. "Ya Allah, kenapa Kirana? apa dia nangis lagi?" tanya Yuni.

"Iya Yun, Kirana nangis lagi untung ada Vior yang coba menenangkan Kirana," sahut Muna.

Yuni mengambil Kirana dari pangkuan Vior. "Terima kasih ya Neng, maaf sudah merepotkan," ucap Yuni.

"Tidak apa-apa Teh. Oh iya, memangnya Kirana setiap hari suka nangis ingin kepada Ayahnya?" tanya Vior penasaran.

Yuni duduk di samping Vior. "Tidak sih, Kirana biasanya anteng tapi memang sudah tiga harian ini Kirana nangis terus dan setiap malam pun tidurnya ingin bersama Ayahnya," sahut Yuni.

"Apa Ayah Kirana bekerja di pembuatan jembatan itu?" tanya Vior.

"Iya, neng," sahut Yuni.

"Tapi, Ayah Kirana suka pulang setiap hari?" Vior kembali bertanya karena penasaran.

"Iya, setiap hari Kang Wisnu pulang kok. Tadi malam saja dia pulang pas waktu hujan besar," sahut Yuni.

"Aneh, kalau mereka sudah meninggal dan pulang ke rumah mereka, terus kenapa mereka tidak ngomong kalau mereka sudah meninggal, kenapa mereka justru minta tolong kepadaku?" batin Vior.

Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, sudah lewat isya Wisnu belum pulang dan itu membuat Yuni merasa sangat khawatir. "Kang Wahyu ke mana ya? kok sudah malam begini belum pulang," gumam Yuni sembari mondar-mandir di depan pintu.

Sementara itu, Vior dan Caramel sedang duduk-duduk di bale-bale depan rumah nenek Vior. Keduanya sibuk dengan ponsel masing-masing, mereka hanya bisa bermain game karena kalau untuk membuka media sosial tidak bisa signalnya sama sekali tidak ada.

"Assalamualaikum."

Seketika Vior dan Caramel menoleh ke arah rumah Yuni, seorang pria hitam manis berdiri di depan pintu dengan tatapan kosongnya. "Vi, itu suaminya Teh Yuni, ya?" bisik Caramel.

"Iya, kayanya," sahut Vior.

Wisnu menoleh ke arah Vior, matanya memerah membuat Vior kaget dan segera memalingkan wajahnya. "Astagfirullah," batin Vior.

"Waalaikumsalam. Kang Wahyu kok baru pulang?" tanya Yuni.

"Biasa, Akang lembur," sahut Wahyu datar.

"Ya sudah, ayo masuk Yuni sudah siapkan air hangat untuk Akang mandi," ucap Yuni.

Wahyu menganggukkan kepalanya, sebelum dia masuk, Wahyu kembali menoleh ke arah Vior dan Caramel. Caramel menganggukkan kepalanya sembari tersenyum ke arah Wahyu. "Baru pulang, Kang?" sapa Caramel.

Wahyu kembali menganggukkan kepalanya dan akhirnya masuk ke dalam rumah. Sedangkan Vior, menundukkan kepala dan pura-pura sibuk dengan ponselnya.

"Vi, suaminya Teh Yuni kok aneh ya? wajahnya seram banget menurut aku," ucap Caramel.

Vior hanya tersenyum. "Busyet, itu setan bukan manusia," batin Vior.

Bagi Vior, sangat mudah membedakan antara manusia dan setan. Jika setan, matanya akan menyala merah dan itu hanya Vior saja yang bisa lihat bagi manusia biasa yang tidak mempunyai kelebihan seperti dirinya tidak akan bisa melihatnya. "Vi, masuk yuk! perasaan, tiba-tiba buluk kudukku berdiri," ajak Caramel.

"Ayo."

Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 malam, udara semakin malam semakin dingin. Wisnu menghampiri Yuni dan anaknya lalu Wisnu membelai kepala keduanya dengan lembut bahkan air matanya sudah menetes. "Yuni, tolong jaga Kirana ya, maaf Akang tidak bisa menjaga kalian lagi semoga kalian bahagia," ucap Wisnu.

Yuni dan Kirana tidak menyadarinya, mereka tidur dengan nyenyaknya. Wahyu menghilang dan muncul di kamar yang saat ini di tempati oleh Vior, Caramel, dan Rose. Vior sudah merasakan kehadiran arwah Wahyu, dia pun perlahan membuka matanya.

"Tolong saya, beritahu kepada pengurus kampung jika kami yang bekerja di jembatan sudah meninggal dua hari yang lalu akibat longsor. Kami kedinginan dan ingin segera disemayamkan, dan satu lagi tolong sampaikan permintaan maaf saya untuk Yuni karena saya tidak bisa menjaga Yuni dan Kirana lagi. Kemudian, tolong sampaikan juga kepada Yuni kalau saya sudah menyimpan uang untuk biaya sekolah Kirana di bawah dipan yang saya bungkus dengan kresek hitam."

Vior menganggukkan kepalanya, perlahan sosok Wahyu pun menghilang. Jarak jembatan dan kampung itu lumayan jauh, semenjak jembatan itu ambruk sudah tidak ada yang lewat ke sana maka dari itu tidak ada yang tahu jika tanah di sana mengalami longsor. Di tambah, arwah para pekerja bangunan itu selalu pulang ke rumah masing-masing membuat keluarga tidak ada yang merasa curiga.

***

Keesokan harinya....

Pagi-pagi sekali Vior ditemani Muna mendatangi rumah Pak RW untuk memberitahukan perihal longsor di jembatan itu. "Kamu serius Neng?" tanya Pak RW.

"Serius Pak, malahan sudah dua hari yang lalu kasihan para korban," sahut Vior.

"Apa? jangan bercanda Neng, Wahyu dan yang lainnya sampai malam tadi masih pulang ke rumah, saya lihat sendiri," ucap Pak RW tidak percaya.

"Maaf Pak, keponakan saya ini mempunyai kelebihan bisa melihat makhluk yang tak kasat mata sejak kecil, arwah Wahyu tadi malam mendatangi Vior dan mengatakan yang sebenarnya," jelas Muna.

"Untuk meyakinkan ucapan saya, lebih baik sekarang kita datangi tempat itu," saran Vior.

"Baiklah, saya akan kumpulkan warga dulu."

RW setempat pun mengumpulkan warga, namun mereka belum mau memberitahukan kepada keluarga korban biar mereka memastikan terlebih dahulu. Takutnya ucapan Vior salah, dan akan membuat kegaduhan bagi keluarga korban.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟℕ𝔸𝔹𝕀𝕃𝕃𝔸ˢ⍣⃟ₛ

☠ᵏᵋᶜᶟℕ𝔸𝔹𝕀𝕃𝕃𝔸ˢ⍣⃟ₛ

kalo korban cepat ketemu bisa secepatnya di semayamkan dengan bebar

2025-02-20

1

Bunda Elsha

Bunda Elsha

semoga para korban longsor segera di temukan

2024-09-10

1

🍒⃞⃟🦅sɪɴᴛᴀ❣𖤍ᴹᴿˢ᭄off

🍒⃞⃟🦅sɪɴᴛᴀ❣𖤍ᴹᴿˢ᭄off

aku pun juga heran lah kenapa bisa begitu

2024-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Teror Kampus Part I
3 Episode 3 Teror Kampus Part II
4 Episode 4 Bertemu Arwah Ayu
5 Episode 5 Menguak Misteri Kematian Ayu
6 Episode 6 Bertemu Keluarga Korban
7 Episode 7 Kesedihan Keluarga Korban
8 Episode 8 Menemukan Titik Terang
9 Episode 9 Pembalasan Ayu
10 Episode 10 Akhir Kasus Ayu
11 Episode 11 Kembali Tenang
12 Episode 12 Menjenguk Nenek
13 Episode 13 Keresahan Yuni
14 Episode 14 Arwah Tukang Bangunan
15 Episode 15 Teluh Part I
16 Episode 16 Teluh Part II
17 Episode 17 Kiriman Seseorang
18 Episode 18 Senjata Makan Tuan
19 Episode 19 Kembali Aman
20 Episode 20 Dosen Baru
21 Episode 21 Kontrakan Hantu
22 Episode 22 Mulai Diganggu
23 Episode 23 Mahasiswa Baru
24 Episode 24 Cafe Deril
25 Episode 25 Sosok Di Samping Bombom
26 Episode 26 Pesugihan Tuyul
27 Episode 27 Kontrakan Baru Dodi
28 Episode 28 Setan Introvert
29 Episode 29 Mencoba Bernegosiasi
30 Episode 30 Akhir Dari Pesugihan Tuyul
31 Episode 31 Kunjungan Industri
32 Episode 32 Pabrik Angker
33 Episode 33 Hantu Kamelia Part I
34 Episode 34 Hantu Kamelia Part II
35 Episode 35 Misteri Ruangan Basement
36 Episode 36 Cerita Basement
37 Episode 37 Penyelesaian Masalah
38 Episode 38 Kebahagiaan Dodi
39 Episode 39 Siapa Mira?
40 Episode 40 Datang Ke Kontrakan
41 Episode 41 Sebuah Janji
42 Episode 42 Selamat Tinggal Mira
43 Episode 43 Tetangga Baru
44 Episode 44 Siapa Wanita Itu?
45 Episode 45 Teror Wanita Cacat Part I
46 Episode 46 Teror Wanita Cacat Part II
47 Episode 47 Asal-usul Marni
48 Episode 48 Menyelesaikan Masalah
49 Episode 49 Teror Pocong Hitam Part 1
50 Episode 50 Teror Pocong Hitam Part 2
51 Episode 51 Teror Pocong Hitam Part 3
52 Episode 52 Teror Pocong Hitam Part 4
53 Episode 53 Teror Pocong Hitam Part 5
54 Episode 54 Penyelesaian
55 Episode 55 Dosen Ghaib Part I
56 Episode 56 Dosen Ghaib Part 2
57 Episode 57 Dosen Ghaib Part 3
58 Episode 58 Dosen Ghaib Part 4
59 Episode 59 Liburan Bersama
60 Episode 60 Mulai Ada Gangguan
61 Episode 61 Ada Apa Dengan Wawan?
62 Episode 62 Jasad Ratna Ditemukan
63 Episode 63 Ketegaran Wawan
64 Episode 64 Sahabat Lama
65 Episode 65 Perasaan Aneh
66 Episode 66 Kuntilanak Merah Part I
67 Episode 67 Kuntilanak Merah Part 2
68 Episode 68 Kuntilanak Merah Part 3
69 Episode 69 Katakan Cinta
70 Episode 70 Mendaki Gunung
71 Episode 71 Mulai Ada Keanehan
72 Episode 72 Gangguan
73 Episode 73 Pasar Ghaib
74 Episode 74 Dodi Menghilang
75 Episode 75 Akhir Yang Tragis
76 Episode 76 Wisuda
77 Episode 77 KKN Di Desa Mati Part I
78 Episode 78 KKN Di Desa Mati Part II
79 Episode 79 Misteri Desa Mati
80 Episode 80 Suara Misterius
81 Episode 81 Gelang Mustika Biru
82 Episode 82 Bangkitnya Sang Ratu
83 Episode 83 Musnahnya Sang Ratu
84 Episode 84 Lamaran
85 Episode 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Teror Kampus Part I
3
Episode 3 Teror Kampus Part II
4
Episode 4 Bertemu Arwah Ayu
5
Episode 5 Menguak Misteri Kematian Ayu
6
Episode 6 Bertemu Keluarga Korban
7
Episode 7 Kesedihan Keluarga Korban
8
Episode 8 Menemukan Titik Terang
9
Episode 9 Pembalasan Ayu
10
Episode 10 Akhir Kasus Ayu
11
Episode 11 Kembali Tenang
12
Episode 12 Menjenguk Nenek
13
Episode 13 Keresahan Yuni
14
Episode 14 Arwah Tukang Bangunan
15
Episode 15 Teluh Part I
16
Episode 16 Teluh Part II
17
Episode 17 Kiriman Seseorang
18
Episode 18 Senjata Makan Tuan
19
Episode 19 Kembali Aman
20
Episode 20 Dosen Baru
21
Episode 21 Kontrakan Hantu
22
Episode 22 Mulai Diganggu
23
Episode 23 Mahasiswa Baru
24
Episode 24 Cafe Deril
25
Episode 25 Sosok Di Samping Bombom
26
Episode 26 Pesugihan Tuyul
27
Episode 27 Kontrakan Baru Dodi
28
Episode 28 Setan Introvert
29
Episode 29 Mencoba Bernegosiasi
30
Episode 30 Akhir Dari Pesugihan Tuyul
31
Episode 31 Kunjungan Industri
32
Episode 32 Pabrik Angker
33
Episode 33 Hantu Kamelia Part I
34
Episode 34 Hantu Kamelia Part II
35
Episode 35 Misteri Ruangan Basement
36
Episode 36 Cerita Basement
37
Episode 37 Penyelesaian Masalah
38
Episode 38 Kebahagiaan Dodi
39
Episode 39 Siapa Mira?
40
Episode 40 Datang Ke Kontrakan
41
Episode 41 Sebuah Janji
42
Episode 42 Selamat Tinggal Mira
43
Episode 43 Tetangga Baru
44
Episode 44 Siapa Wanita Itu?
45
Episode 45 Teror Wanita Cacat Part I
46
Episode 46 Teror Wanita Cacat Part II
47
Episode 47 Asal-usul Marni
48
Episode 48 Menyelesaikan Masalah
49
Episode 49 Teror Pocong Hitam Part 1
50
Episode 50 Teror Pocong Hitam Part 2
51
Episode 51 Teror Pocong Hitam Part 3
52
Episode 52 Teror Pocong Hitam Part 4
53
Episode 53 Teror Pocong Hitam Part 5
54
Episode 54 Penyelesaian
55
Episode 55 Dosen Ghaib Part I
56
Episode 56 Dosen Ghaib Part 2
57
Episode 57 Dosen Ghaib Part 3
58
Episode 58 Dosen Ghaib Part 4
59
Episode 59 Liburan Bersama
60
Episode 60 Mulai Ada Gangguan
61
Episode 61 Ada Apa Dengan Wawan?
62
Episode 62 Jasad Ratna Ditemukan
63
Episode 63 Ketegaran Wawan
64
Episode 64 Sahabat Lama
65
Episode 65 Perasaan Aneh
66
Episode 66 Kuntilanak Merah Part I
67
Episode 67 Kuntilanak Merah Part 2
68
Episode 68 Kuntilanak Merah Part 3
69
Episode 69 Katakan Cinta
70
Episode 70 Mendaki Gunung
71
Episode 71 Mulai Ada Keanehan
72
Episode 72 Gangguan
73
Episode 73 Pasar Ghaib
74
Episode 74 Dodi Menghilang
75
Episode 75 Akhir Yang Tragis
76
Episode 76 Wisuda
77
Episode 77 KKN Di Desa Mati Part I
78
Episode 78 KKN Di Desa Mati Part II
79
Episode 79 Misteri Desa Mati
80
Episode 80 Suara Misterius
81
Episode 81 Gelang Mustika Biru
82
Episode 82 Bangkitnya Sang Ratu
83
Episode 83 Musnahnya Sang Ratu
84
Episode 84 Lamaran
85
Episode 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!