Episode 16 Teluh Part II

Keesokan harinya....

Vior merasa penasaran dengan bola api yang kemarin terbang di atas rumah neneknya, dia pun pergi ke belakang untuk melihat apa ada benda yang jatuh di sana. Belakang rumah nenek Vior itu adalah pesawahan dan tempat untuk menjemur pakaian juga. Vior mulai melihat-lihat, dia takutnya ada benda yang jatuh di sana.

"Aku yakin, bola api itu jatuh di sini. Tapi, di sini tidak ada yang bekas terbakar semuanya baik-baik saja," gumam Vior.

Merasa tidak menemukan apa-apa, Vior pun kembali masuk. Rose sedang menemani ibunya, sedangkan Muna dan Caramel sedang membuat sarapan untuk semuanya. "Rose, kamu dan anak-anak mau pulang kapan?" tanya Nenek Warsih.

"Dua hari lagi, soalnya hari seninnya Vior masuk kuliah," sahut Mama Rose.

"Ya sudah, lagipula ibu sudah sembuh kok," sahut Nenek Warsih.

"Kata dokter puskesmas, ibu itu hanya pikiran saja. Memangnya apa yang sedang ibu pikirkan, sampai-sampai ibu drop dan sakit?" tanya Mama Rose.

"Ibu mikirin Muna, Teh. Padahal Muna sendiri baik-baik saja kok, tapi ibu hanya tidak menerima saja dengan omongan tetangga yang selalu menyebut Muna sebagai perawan tua," sahut Muna.

Rose tahu benar dengan perasaan ibunya, tapi Rose lebih khawatir dengan keadaan Muna. Selama ini dia pura-pura bahagia, padahal Rose tahu jika hatinya lebih hancur daripada ibunya. "Kalian sabar dulu ya, nanti kalau kondisi keuangan Rose sudah mulai stabil, Rose akan jemput kalian ke sini dan tinggal bersama Rose di kota," ucap Mama Rose.

Setelah selesai membuat sarapan, mereka pun melahap sarapan bersama-sama. Selesai sarapan, Rose memberi obat untuk Warsih dan ia pun memilih istirahat di kamar. Sedangkan yang lainnya, duduk-duduk santai di halaman belakang sembari melihat pesawahan yang sangat indah.

"Muna, kok Teteh lihat wajah kamu terlihat suram tidak bercahaya sama sekali," ucap Mama Rose.

"Justru itu Teh, aku juga sampai kaget kala melihat wajah sendiri di depan cermin. Aku berasa sudah tua sama Yuni pun aku jadi kalah cantik, padahal Yuni sudah punya suami dan anak sedangkan aku yang masih gadis dan selalu menjaga penampilan, bisa kalah sama dia," sahut Muna sedih.

"Tapi memang benar loh Bi, wajah bibi kaya umur 40 tahunan," sambung Vior.

Muna saat ini bekerja di sebuah toko grosiran, namun sudah 3 hari dia izin tidak masuk kerja karena ibunya sakit. "Masa sih, Vi? wajah bibi setua itu, ya?" ucap Muna dengan wajah sedihnya.

Rose mengusap punggung adiknya itu. "Jangan sedih, Teteh yakin kamu akan segera mendapatkan jodoh," ucap Mama Rose memberikan semangat.

Muna bersiap-siap, karena pagi ini dia akan kembali masuk kerja mumpung masih ada kakaknya dan keponakannya. "Kak, aku berangkat kerja dulu, tolong titip ibu," ucap Muna.

"Iya, jangan khawatir ibu aman kok bersama kakak," sahut Mama Rose.

Muna pun berpamitan dan segera pergi ke tempat kerja. Jarak antara rumah ke tempat kerja tidaklah jauh, hanya sepuluh menitan saja. Selama berjalan kaki, Muna merasakan tidak nyaman karena para tetangganya selalu menatap sinis kepada Muna.

"Semakin hari, wajah si Muna semakin jelek saja kaya wanita tua."

"Iya, pantas saja si Badrun lebih memilih Sinta karena siapa yang mau sama perawan tua kaya si Muna.",

Muna semakin mempercepat langkahnya, hatinya sakit tapi dia berusaha menahan air matanya supaya tidak jatuh. Dulu Muna adalah bunga desa, banyak pria yang datang melamar Muna namun Muna menolak karena dia sudah mempunyai kekasih bernama Badrun. Badrun merupakan anak dari juragan beras, dan kedua orang tua Badrun tidak merestui hubungan anaknya itu dengan Muna.

Muna dan Badrun saling mencintai, hingga mereka pun tetap menjalin hubungan secara diam-diam. Sinta adalah teman Muna dan sama-sama bekerja di toko grosiran, diam-diam Sinta menyukai Badrun dan berniat ingin merebut Badrun dari Muna. Satu tahun lalu, Badrun memutuskan hubungannya dengan Muna tanpa alasan yang jelas dan satu minggu kemudian Badrun menikah dengan Sinta, aneh memang.

"Vi, aku merasa aneh. Bi Muna itu cantik, tapi kok sekarang beda banget sih?" tanya Caramel.

"Aku juga merasa aneh, padahal Bi Muna itu bunga desa loh tapi sekarang justru semua orang membenci dia bahkan pacarnya sendiri malah memutuskan Bi Muna tanpa alasan yang jelas dan satu minggu kemudian, dia menikah dengan teman Bi Muna," sahut Vior.

"Gila, brengsek banget tuh cowok," kesal Caramel.

"Yang lebih anehnya lagi, orang tua Badrun itu tidak merestui hubungan anaknya dengan Bi Muna karena Bi Muna berasal dari keluarga miskin. Begitu pun dengan teman Bi Muna, dia juga bukan orang kaya tapi anehnya keluarga Badrun langsung merestui hubungan mereka," jelas Vior.

"Aneh, apa jangan-jangan teman Bi Muna itu menggunakan pelet?" ucap Caramel.

"Gak tahu juga sih, yang jelas aku lihat ada kejanggalan dalam hubungan Bi Muna. Oh iya, kamu tahu gak tadi malam aku melihat ada bola api yang melayang di atas rumah ini," ucap Vior.

"Hah, serius kamu?" Caramel merasa sangat kaget.

"Iya, dan aku berpikir apa itu ada hubungannya dengan Bi Muna?"

"Kayanya itu kiriman deh, Vi."

"Entahlah, aku juga gak mau suudzon dulu. Tapi memang pikiran aku mengarah ke sana," ucap Vior.

Sementara itu, Muna baru saja sampai di toko grosir. Muna langsung memulai pekerjaannya, menyapu dan merapikan makanan yang dijual. Tiba-tiba sebuah motor datang, dan ternyata itu motor Badrun yang mengantarkan Sinta.

Sinta tersenyum sinis ke arah Muna dan Muna langsung memalingkan wajahnya. Dia masih sakit hati kepada Badrun yang sudah memutuskan hubungannya secara tiba-tiba. Namun satu hal yang menjadi pertanyaan dalam hati Muna, Badrun seperti tertekan hidup bersama Sinta.

Sedangkan di rumah Warsih, Rose seperti biasa sedang santai sembari menunggu ibunya. Vior dan Caramel pergi ke rumah Yuni untuk bermain bersama Kirana. Tiba-tiba Vior dan Caramel terkejut kalau mendengar teriakan Rose.

"Mama kenapa?" tanya Vior yang langsung berlari menghampiri Mamanya.

"Ada kelabang, Vior!" teriak Mama Rose.

"Mana, tante?" tanya Caramel.

"Itu, tadi kelabang itu muncul dari bawah kasur nenek Vior," sahut Mama Rose.

Vior segera mengambil kayu dan membunuh kelabang itu, setelah mati Vior pun membuang kelabang itu ke luar. "Kok bisa ada kelabang masuk?" batin Vior.

"Ibu, ibu kenapa?" teriak Mama Rose.

Vior kembali kaget dan segera masuk ke dalam rumah. Terlihat Warsih muntah darah dan membuat semua orang panik.

"Bagaimana ini, Vior?" ucap Caramel panik.

"Kita bawa nenek ke puskesmas, Ma," ucap Vior.

Warsih tampak kejang-kejang sembari memegang dadanya, hingga tidak membutuhkan waktu lama, Warsih melotot dan lemas terjatuh di atas kasur.

"Astagfirullah, ibu!" teriak Mama Rose.

"Mel, tolong panggilkan Pak RW," suruh Vior.

"Baik."

Beberapa saat kemudian, Caramel datang bersama Pak RW. Ia segera memeriksa Warsih, namun Pak RW terkejut karena Warsih ternyata sudah meninggal.

"Nenek Warsih sudah meninggal, Rose," ucap Pak RW.

"Innalilahi wainnailaihi rojiun," sahut semuanya bersamaan.

Ketiganya lemas, bahkan Rose langsung memeluk ibunya dengan tangisan yang tidak terbendung. Warsih benar-benar meninggal secara tiba-tiba dan mendadak sekali membuat Vior merasa aneh.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟℕ𝔸𝔹𝕀𝕃𝕃𝔸ˢ⍣⃟ₛ

☠ᵏᵋᶜᶟℕ𝔸𝔹𝕀𝕃𝕃𝔸ˢ⍣⃟ₛ

kayaknya disantet itu neneknya vior tiba-tiba lngsung meninggal aja

2025-02-20

1

Neni marheningsih

Neni marheningsih

ngga di kampung ga di kota.... namanya orang sirik dan dengki udah ada dr zaman dahulu...orang jualan juga PD pakai penglaris kalau yg jualan jujur ya sepi ga rame orang di tutup SM yg sirik

2024-12-23

2

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

serem amat y dikampung PD mau dukun bgtu y

2024-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Teror Kampus Part I
3 Episode 3 Teror Kampus Part II
4 Episode 4 Bertemu Arwah Ayu
5 Episode 5 Menguak Misteri Kematian Ayu
6 Episode 6 Bertemu Keluarga Korban
7 Episode 7 Kesedihan Keluarga Korban
8 Episode 8 Menemukan Titik Terang
9 Episode 9 Pembalasan Ayu
10 Episode 10 Akhir Kasus Ayu
11 Episode 11 Kembali Tenang
12 Episode 12 Menjenguk Nenek
13 Episode 13 Keresahan Yuni
14 Episode 14 Arwah Tukang Bangunan
15 Episode 15 Teluh Part I
16 Episode 16 Teluh Part II
17 Episode 17 Kiriman Seseorang
18 Episode 18 Senjata Makan Tuan
19 Episode 19 Kembali Aman
20 Episode 20 Dosen Baru
21 Episode 21 Kontrakan Hantu
22 Episode 22 Mulai Diganggu
23 Episode 23 Mahasiswa Baru
24 Episode 24 Cafe Deril
25 Episode 25 Sosok Di Samping Bombom
26 Episode 26 Pesugihan Tuyul
27 Episode 27 Kontrakan Baru Dodi
28 Episode 28 Setan Introvert
29 Episode 29 Mencoba Bernegosiasi
30 Episode 30 Akhir Dari Pesugihan Tuyul
31 Episode 31 Kunjungan Industri
32 Episode 32 Pabrik Angker
33 Episode 33 Hantu Kamelia Part I
34 Episode 34 Hantu Kamelia Part II
35 Episode 35 Misteri Ruangan Basement
36 Episode 36 Cerita Basement
37 Episode 37 Penyelesaian Masalah
38 Episode 38 Kebahagiaan Dodi
39 Episode 39 Siapa Mira?
40 Episode 40 Datang Ke Kontrakan
41 Episode 41 Sebuah Janji
42 Episode 42 Selamat Tinggal Mira
43 Episode 43 Tetangga Baru
44 Episode 44 Siapa Wanita Itu?
45 Episode 45 Teror Wanita Cacat Part I
46 Episode 46 Teror Wanita Cacat Part II
47 Episode 47 Asal-usul Marni
48 Episode 48 Menyelesaikan Masalah
49 Episode 49 Teror Pocong Hitam Part 1
50 Episode 50 Teror Pocong Hitam Part 2
51 Episode 51 Teror Pocong Hitam Part 3
52 Episode 52 Teror Pocong Hitam Part 4
53 Episode 53 Teror Pocong Hitam Part 5
54 Episode 54 Penyelesaian
55 Episode 55 Dosen Ghaib Part I
56 Episode 56 Dosen Ghaib Part 2
57 Episode 57 Dosen Ghaib Part 3
58 Episode 58 Dosen Ghaib Part 4
59 Episode 59 Liburan Bersama
60 Episode 60 Mulai Ada Gangguan
61 Episode 61 Ada Apa Dengan Wawan?
62 Episode 62 Jasad Ratna Ditemukan
63 Episode 63 Ketegaran Wawan
64 Episode 64 Sahabat Lama
65 Episode 65 Perasaan Aneh
66 Episode 66 Kuntilanak Merah Part I
67 Episode 67 Kuntilanak Merah Part 2
68 Episode 68 Kuntilanak Merah Part 3
69 Episode 69 Katakan Cinta
70 Episode 70 Mendaki Gunung
71 Episode 71 Mulai Ada Keanehan
72 Episode 72 Gangguan
73 Episode 73 Pasar Ghaib
74 Episode 74 Dodi Menghilang
75 Episode 75 Akhir Yang Tragis
76 Episode 76 Wisuda
77 Episode 77 KKN Di Desa Mati Part I
78 Episode 78 KKN Di Desa Mati Part II
79 Episode 79 Misteri Desa Mati
80 Episode 80 Suara Misterius
81 Episode 81 Gelang Mustika Biru
82 Episode 82 Bangkitnya Sang Ratu
83 Episode 83 Musnahnya Sang Ratu
84 Episode 84 Lamaran
85 Episode 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Teror Kampus Part I
3
Episode 3 Teror Kampus Part II
4
Episode 4 Bertemu Arwah Ayu
5
Episode 5 Menguak Misteri Kematian Ayu
6
Episode 6 Bertemu Keluarga Korban
7
Episode 7 Kesedihan Keluarga Korban
8
Episode 8 Menemukan Titik Terang
9
Episode 9 Pembalasan Ayu
10
Episode 10 Akhir Kasus Ayu
11
Episode 11 Kembali Tenang
12
Episode 12 Menjenguk Nenek
13
Episode 13 Keresahan Yuni
14
Episode 14 Arwah Tukang Bangunan
15
Episode 15 Teluh Part I
16
Episode 16 Teluh Part II
17
Episode 17 Kiriman Seseorang
18
Episode 18 Senjata Makan Tuan
19
Episode 19 Kembali Aman
20
Episode 20 Dosen Baru
21
Episode 21 Kontrakan Hantu
22
Episode 22 Mulai Diganggu
23
Episode 23 Mahasiswa Baru
24
Episode 24 Cafe Deril
25
Episode 25 Sosok Di Samping Bombom
26
Episode 26 Pesugihan Tuyul
27
Episode 27 Kontrakan Baru Dodi
28
Episode 28 Setan Introvert
29
Episode 29 Mencoba Bernegosiasi
30
Episode 30 Akhir Dari Pesugihan Tuyul
31
Episode 31 Kunjungan Industri
32
Episode 32 Pabrik Angker
33
Episode 33 Hantu Kamelia Part I
34
Episode 34 Hantu Kamelia Part II
35
Episode 35 Misteri Ruangan Basement
36
Episode 36 Cerita Basement
37
Episode 37 Penyelesaian Masalah
38
Episode 38 Kebahagiaan Dodi
39
Episode 39 Siapa Mira?
40
Episode 40 Datang Ke Kontrakan
41
Episode 41 Sebuah Janji
42
Episode 42 Selamat Tinggal Mira
43
Episode 43 Tetangga Baru
44
Episode 44 Siapa Wanita Itu?
45
Episode 45 Teror Wanita Cacat Part I
46
Episode 46 Teror Wanita Cacat Part II
47
Episode 47 Asal-usul Marni
48
Episode 48 Menyelesaikan Masalah
49
Episode 49 Teror Pocong Hitam Part 1
50
Episode 50 Teror Pocong Hitam Part 2
51
Episode 51 Teror Pocong Hitam Part 3
52
Episode 52 Teror Pocong Hitam Part 4
53
Episode 53 Teror Pocong Hitam Part 5
54
Episode 54 Penyelesaian
55
Episode 55 Dosen Ghaib Part I
56
Episode 56 Dosen Ghaib Part 2
57
Episode 57 Dosen Ghaib Part 3
58
Episode 58 Dosen Ghaib Part 4
59
Episode 59 Liburan Bersama
60
Episode 60 Mulai Ada Gangguan
61
Episode 61 Ada Apa Dengan Wawan?
62
Episode 62 Jasad Ratna Ditemukan
63
Episode 63 Ketegaran Wawan
64
Episode 64 Sahabat Lama
65
Episode 65 Perasaan Aneh
66
Episode 66 Kuntilanak Merah Part I
67
Episode 67 Kuntilanak Merah Part 2
68
Episode 68 Kuntilanak Merah Part 3
69
Episode 69 Katakan Cinta
70
Episode 70 Mendaki Gunung
71
Episode 71 Mulai Ada Keanehan
72
Episode 72 Gangguan
73
Episode 73 Pasar Ghaib
74
Episode 74 Dodi Menghilang
75
Episode 75 Akhir Yang Tragis
76
Episode 76 Wisuda
77
Episode 77 KKN Di Desa Mati Part I
78
Episode 78 KKN Di Desa Mati Part II
79
Episode 79 Misteri Desa Mati
80
Episode 80 Suara Misterius
81
Episode 81 Gelang Mustika Biru
82
Episode 82 Bangkitnya Sang Ratu
83
Episode 83 Musnahnya Sang Ratu
84
Episode 84 Lamaran
85
Episode 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!