Episode 12 Menjenguk Nenek

Sesampainya di rumah, Vior masuk ke dalam rumah dan terkejut kala melihat mamanya duduk termenung dengan wajah yang sedih. "Mama kenapa, kok sedih?" tanya Vior sembari duduk di samping mamanya.

"Nenek kamu sakit Vi, mama bingung harus bagaimana?" sahut Mama Rose.

"Kok bingung, kita ke pergi saja ke kampung menjenguk nenek," ucap Vior.

"Tapi bagaimana dengan kuliah kamu? kamu itu baru sehari masuk kuliah, masa sudah mau absen," sahut Mama Rose.

"Kebetulan Vior libur seminggu Ma, ada masalah di kampus jadi kita bisa pergi menjenguk nenek," ucap Vior.

"Alhamdulillah kalau begitu, ya sudah sekarang Mama beres-beres dulu, mumpung masih siang kita berangkat sekarang saja," ucap Mama Rose.

"Oke. Vior juga mau beres-beres barang Vior dulu."

Vior pun masuk ke dalam kamar, dia segera membereskan baju ganti untuk di sana. "Vi, Vior, kamu di mana?" teriak Caramel.

"Aku di kamar Mel, masuk aja," sahut Vior.

Caramel pun masuk ke dalam kamar Vior. "Loh, kamu mau ke mana? kok beres-beres?" tanya Caramel.

"Aku mau pulang kampung dulu, soalnya nenek aku sakit," sahut Vior.

"Ya, aku sendirian dong gak ada teman," keluh Caramel.

"Main sendiri dulu, palingan aku pulang pas mau masuk kuliah aja," ucap Vior.

"Tuh 'kan lama, pasti bakalan sepi," keluh Caramel dengan wajah sedihnya.

"Apa kamu mau ikut Mel?" tanya Mama Rose yang tiba-tiba muncul di depan pintu kamar.

"Hah, memangnya Caramel boleh ikut, tante?" tanya Caramel dengan mata yang berbinar.

"Boleh kalau kamu mau, tapi kamu harus minta izin dulu sama orang tua kamu," ucap Mama Rose.

"Baiklah, Caramel mau bilang dulu sama Ayah Bunda." Caramel dengan semangat langsung berlari keluar membuat Rose dan Vior geleng-geleng kepala.

Tidak lama kemudian, Caramel pun kembali masuk ke dalam rumah Vior. "Tante, kata Bunda, Caramel boleh ikut asal jangan menyusahkan Tante sama Vior," ucap Caramel dengan senangnya.

"Nenek Vior itu rumahnya di kampung, memangnya yakin kamu mau ikut?" tanya Mama Rose menyakinkan.

"Gak apa-apa, dari pada aku di sini kesepian gak ada teman," sahut Caramel penuh semangat.

"Ya sudah, kalau begitu kamu siap-siap sana sebentar lagi kita berangkat," ucap Mama Rose.

"Oke, tante."

Setelah sudah siap, ketiganya berangkat menggunakan bus travel. Vior dan mamanya sudah lama tidak menjenguk neneknya karena terkendala oleh keuangan yang sangat sulit. Rose hanya bekerja sebagai pelayan di sebuah toko kelontong dan gajinya pun tidak seberapa.

"Mel, rumah nenekku di kampung banget jadi kalau kamu merasa tidak nyaman, maaf ya," ucap Vior.

"Gak apa-apa, justru aku ingin sekali merasakan tinggal di kampung gitu kayanya segar dan tenang," sahut Caramel.

Cukup lama mereka melakukan perjalanan, hingga menjelang maghrib pun mereka sampai. Bus yang mereka tumpangi hanya bisa berhenti di pinggir jalan, dan untuk masuk ke kampungnya mereka harus berjalan sebentar, Kira-kira 15 menitan.

"Vi, kok kampungnya sepi banget sih gak ada orang sama sekali?" tanya Caramel.

"Mel, di kampung ini ada larangan jika menjelang maghrib warga dilarang keluar rumah. Dan jika ada yang tanggung lagi di perjalanan, diharapkan orang itu jangan menoleh ke belakang jika sedang berjalan," sahut Vior.

"Hah, kenapa?" tanya Caramel penasaran.

"Entahlah, mungkin kalau nengok belakang akan melihat penampakan," sahut Vior.

Caramel langsung merapatkan tubuhnya kepada Vior dan merangkul lengan Vior. Sedangkan Rose berjalan di depan dan benar saja, Rose sama sekali tidak menoleh ke belakang.

Pada saat sampai di pertigaan jalan, terdapat sebuah peringatan jika ketiganya tidak bisa melewati jembatan karena jembatannya sedang diperbaiki. "Loh, terus kita harus lewat mana, Ma?" tanya Vior.

"Kalau begitu, kita terpaksa harus lewat pematang sawah itu karena tidak ada jalan lain lagi," sahut Mama Rose.

Vior dan Caramel langsung menyalakan senter di ponselnya karena hari sudah mulai gelap. Vior berjalan paling belakang, dari kejauhan Vior melihat remang-remang cahaya dari jembatan yang sedang diperbaiki. Namun ada yang membuat Vior aneh.

"Terdengar riuh tapi kok gak kelihatan ada orang, apa mereka sudah pada pulang ya atau jangan-jangan lagi istirahat dulu?" batin Vior.

"Kalian hati-hati jalannya jangan sampai lengah, bisa-bisa kalau lengah kalian jatuh ke sawah!" teriak Mama Rose tanpa menoleh ke belakang.

"Oke, Ma," sahut Vior.

"Buruan jalannya sudah semakin gelap ini!" teriak Mama Rose.

Caramel tidak ingat dengan ucapan Vior, dia pun tanpa sadar menoleh ke belakang. Seketika mata Caramel melotot kala melihat seorang pria berdiri di belakang Vior dengan tubuh penuh dengan lumpur dan wajah yang sangat pucat. "Huawaaaaaaa....... " teriak Caramel.

Vior terkejut, dia pun menoleh ke belakang dan pria itu masih berdiri menatap Vior. "Tolong aku."

Vior segera menyusul Caramel dan menarik Caramel untuk ikut dengannya. Sedangkan Rose sudah berjalan sangat jauh di depan. Akhirnya setelah berjalan kurang lebih 20 menitan, mereka pun sampai di rumah nenek Vior.

Sampai di dalam rumah, ketiganya tampak ngos-ngosan. "Ini minumannya, diminum dulu," ucap Muna.

"Terima kasih Mun," sahut Mama Rose.

"Terima kasih, Bi," sambung Vior.

Muna adalah adik Rose, usia dia saat ini sudah menginjak 27 tahun namun sampai saat ini, dia belum juga mendapatkan jodoh. "Tadi kamu kenapa berteriak, Caramel?" tanya Mama Rose.

"Tadi Caramel lihat setan, tante," sahut Caramel yang masih bergetar itu.

"Tadi 'kan Vior sudah jelaskan, jangan nengok ke belakang, kamu ngeyel sih," ucap Mama Rose.

"Iya, maaf tante tadi Caramel penasaran saja dengan yang diucapkan oleh Vior makannya Caramel menoleh ke belakang," sahut Caramel.

"Ibu baik-baik saja 'kan, Mun?" tanya Mama Rose.

"Tadi aku sudah bawa ke puskesmas, dan sekarang Alhamdulillah bisa tidur nyenyak," sahut Muna.

"Ya sudah, teteh tidak akan menemui ibu dulu kasihan biarkan dia istirahat. Besok saja teteh menemuinya," ucap Mama Rose.

"Lebih baik sekarang kalian bersihkan diri kalian dulu, biar aku siapkan kamar untuk kalian tidur," ucap Muna.

Tidak lama kemudian, terdengar hujan turun dengan sangat deras membuat udara seketika dingin sampai menusuk tulang. Ketiganya merasa kelelahan, mereka pun memutuskan untuk beristirahat di kamar yang sudah disiapkan oleh Muna. Mereka tidur bertiga secara berdempet-dempetan dan tidak membutuhkan waktu lama, ketiganya pun langsung masuk ke dalam alam mimpi masing-masing.

Sementara itu, di sebuah rumah yang sangat sederhana seorang wanita muda mondar-mandir di depan pintu. Dia sangat khawatir karena suaminya belum pulang. "Kang Wahyu ke mana, kok jam segini belum pulang?" batin wanita muda yang bernama Yuni itu.

Yuni benar-benar merasa cemas karena tidak biasanya Wahyu belum pulang ke rumah.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟℕ𝔸𝔹𝕀𝕃𝕃𝔸ˢ⍣⃟ₛ

☠ᵏᵋᶜᶟℕ𝔸𝔹𝕀𝕃𝕃𝔸ˢ⍣⃟ₛ

kang wahyunya hantu yg minta tolong vior itu jangan jangan yg Carmel juga liat

2025-02-20

1

aas

aas

lah jangan2 yg minta tlong td

2025-03-05

1

Naura Nova Azzahra

Naura Nova Azzahra

mulai waspada 😱😱😱

2025-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Teror Kampus Part I
3 Episode 3 Teror Kampus Part II
4 Episode 4 Bertemu Arwah Ayu
5 Episode 5 Menguak Misteri Kematian Ayu
6 Episode 6 Bertemu Keluarga Korban
7 Episode 7 Kesedihan Keluarga Korban
8 Episode 8 Menemukan Titik Terang
9 Episode 9 Pembalasan Ayu
10 Episode 10 Akhir Kasus Ayu
11 Episode 11 Kembali Tenang
12 Episode 12 Menjenguk Nenek
13 Episode 13 Keresahan Yuni
14 Episode 14 Arwah Tukang Bangunan
15 Episode 15 Teluh Part I
16 Episode 16 Teluh Part II
17 Episode 17 Kiriman Seseorang
18 Episode 18 Senjata Makan Tuan
19 Episode 19 Kembali Aman
20 Episode 20 Dosen Baru
21 Episode 21 Kontrakan Hantu
22 Episode 22 Mulai Diganggu
23 Episode 23 Mahasiswa Baru
24 Episode 24 Cafe Deril
25 Episode 25 Sosok Di Samping Bombom
26 Episode 26 Pesugihan Tuyul
27 Episode 27 Kontrakan Baru Dodi
28 Episode 28 Setan Introvert
29 Episode 29 Mencoba Bernegosiasi
30 Episode 30 Akhir Dari Pesugihan Tuyul
31 Episode 31 Kunjungan Industri
32 Episode 32 Pabrik Angker
33 Episode 33 Hantu Kamelia Part I
34 Episode 34 Hantu Kamelia Part II
35 Episode 35 Misteri Ruangan Basement
36 Episode 36 Cerita Basement
37 Episode 37 Penyelesaian Masalah
38 Episode 38 Kebahagiaan Dodi
39 Episode 39 Siapa Mira?
40 Episode 40 Datang Ke Kontrakan
41 Episode 41 Sebuah Janji
42 Episode 42 Selamat Tinggal Mira
43 Episode 43 Tetangga Baru
44 Episode 44 Siapa Wanita Itu?
45 Episode 45 Teror Wanita Cacat Part I
46 Episode 46 Teror Wanita Cacat Part II
47 Episode 47 Asal-usul Marni
48 Episode 48 Menyelesaikan Masalah
49 Episode 49 Teror Pocong Hitam Part 1
50 Episode 50 Teror Pocong Hitam Part 2
51 Episode 51 Teror Pocong Hitam Part 3
52 Episode 52 Teror Pocong Hitam Part 4
53 Episode 53 Teror Pocong Hitam Part 5
54 Episode 54 Penyelesaian
55 Episode 55 Dosen Ghaib Part I
56 Episode 56 Dosen Ghaib Part 2
57 Episode 57 Dosen Ghaib Part 3
58 Episode 58 Dosen Ghaib Part 4
59 Episode 59 Liburan Bersama
60 Episode 60 Mulai Ada Gangguan
61 Episode 61 Ada Apa Dengan Wawan?
62 Episode 62 Jasad Ratna Ditemukan
63 Episode 63 Ketegaran Wawan
64 Episode 64 Sahabat Lama
65 Episode 65 Perasaan Aneh
66 Episode 66 Kuntilanak Merah Part I
67 Episode 67 Kuntilanak Merah Part 2
68 Episode 68 Kuntilanak Merah Part 3
69 Episode 69 Katakan Cinta
70 Episode 70 Mendaki Gunung
71 Episode 71 Mulai Ada Keanehan
72 Episode 72 Gangguan
73 Episode 73 Pasar Ghaib
74 Episode 74 Dodi Menghilang
75 Episode 75 Akhir Yang Tragis
76 Episode 76 Wisuda
77 Episode 77 KKN Di Desa Mati Part I
78 Episode 78 KKN Di Desa Mati Part II
79 Episode 79 Misteri Desa Mati
80 Episode 80 Suara Misterius
81 Episode 81 Gelang Mustika Biru
82 Episode 82 Bangkitnya Sang Ratu
83 Episode 83 Musnahnya Sang Ratu
84 Episode 84 Lamaran
85 Episode 85 END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Teror Kampus Part I
3
Episode 3 Teror Kampus Part II
4
Episode 4 Bertemu Arwah Ayu
5
Episode 5 Menguak Misteri Kematian Ayu
6
Episode 6 Bertemu Keluarga Korban
7
Episode 7 Kesedihan Keluarga Korban
8
Episode 8 Menemukan Titik Terang
9
Episode 9 Pembalasan Ayu
10
Episode 10 Akhir Kasus Ayu
11
Episode 11 Kembali Tenang
12
Episode 12 Menjenguk Nenek
13
Episode 13 Keresahan Yuni
14
Episode 14 Arwah Tukang Bangunan
15
Episode 15 Teluh Part I
16
Episode 16 Teluh Part II
17
Episode 17 Kiriman Seseorang
18
Episode 18 Senjata Makan Tuan
19
Episode 19 Kembali Aman
20
Episode 20 Dosen Baru
21
Episode 21 Kontrakan Hantu
22
Episode 22 Mulai Diganggu
23
Episode 23 Mahasiswa Baru
24
Episode 24 Cafe Deril
25
Episode 25 Sosok Di Samping Bombom
26
Episode 26 Pesugihan Tuyul
27
Episode 27 Kontrakan Baru Dodi
28
Episode 28 Setan Introvert
29
Episode 29 Mencoba Bernegosiasi
30
Episode 30 Akhir Dari Pesugihan Tuyul
31
Episode 31 Kunjungan Industri
32
Episode 32 Pabrik Angker
33
Episode 33 Hantu Kamelia Part I
34
Episode 34 Hantu Kamelia Part II
35
Episode 35 Misteri Ruangan Basement
36
Episode 36 Cerita Basement
37
Episode 37 Penyelesaian Masalah
38
Episode 38 Kebahagiaan Dodi
39
Episode 39 Siapa Mira?
40
Episode 40 Datang Ke Kontrakan
41
Episode 41 Sebuah Janji
42
Episode 42 Selamat Tinggal Mira
43
Episode 43 Tetangga Baru
44
Episode 44 Siapa Wanita Itu?
45
Episode 45 Teror Wanita Cacat Part I
46
Episode 46 Teror Wanita Cacat Part II
47
Episode 47 Asal-usul Marni
48
Episode 48 Menyelesaikan Masalah
49
Episode 49 Teror Pocong Hitam Part 1
50
Episode 50 Teror Pocong Hitam Part 2
51
Episode 51 Teror Pocong Hitam Part 3
52
Episode 52 Teror Pocong Hitam Part 4
53
Episode 53 Teror Pocong Hitam Part 5
54
Episode 54 Penyelesaian
55
Episode 55 Dosen Ghaib Part I
56
Episode 56 Dosen Ghaib Part 2
57
Episode 57 Dosen Ghaib Part 3
58
Episode 58 Dosen Ghaib Part 4
59
Episode 59 Liburan Bersama
60
Episode 60 Mulai Ada Gangguan
61
Episode 61 Ada Apa Dengan Wawan?
62
Episode 62 Jasad Ratna Ditemukan
63
Episode 63 Ketegaran Wawan
64
Episode 64 Sahabat Lama
65
Episode 65 Perasaan Aneh
66
Episode 66 Kuntilanak Merah Part I
67
Episode 67 Kuntilanak Merah Part 2
68
Episode 68 Kuntilanak Merah Part 3
69
Episode 69 Katakan Cinta
70
Episode 70 Mendaki Gunung
71
Episode 71 Mulai Ada Keanehan
72
Episode 72 Gangguan
73
Episode 73 Pasar Ghaib
74
Episode 74 Dodi Menghilang
75
Episode 75 Akhir Yang Tragis
76
Episode 76 Wisuda
77
Episode 77 KKN Di Desa Mati Part I
78
Episode 78 KKN Di Desa Mati Part II
79
Episode 79 Misteri Desa Mati
80
Episode 80 Suara Misterius
81
Episode 81 Gelang Mustika Biru
82
Episode 82 Bangkitnya Sang Ratu
83
Episode 83 Musnahnya Sang Ratu
84
Episode 84 Lamaran
85
Episode 85 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!