Awal Pertemuan yang Tak Terduga

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

2 Tahun Kemudian

Kaira menginjakkan kakinya di kampus dengan perasaan campur aduk. Udara pagi yang segar dan hiruk-pikuk mahasiswa yang sibuk membawa buku dan laptop ke kelas membuatnya merasa hidup kembali. Setelah dua tahun yang penuh dengan refleksi dan pencarian jati diri, ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke dunia akademis.

Namun, ada satu hal yang sengaja ia rahasiakan: universitas yang ia pilih adalah tempat yang sama di mana Aldo dan Farin sedang berkuliah. Kenangan tentang mereka berdua masih jelas terpatri di benaknya, tetapi ia tidak memberitahu siapa pun tentang keputusannya ini. Kaira hanya ingin memulai kembali, tanpa bayang-bayang masa lalu, akan tetapi, jika ada kejadian yang tidak terduga itu adalah bagian perwujudan yang pernah dia yakin.

"Aku akan tetap menunggu, Kak. Aku akan setia sampai kamu menyadari bahwa aku di sini, selalu untukmu." Janji dalam hatinya 2021.

Saat Kaira menaiki tangga menuju kelas pertamanya, dia berusaha menyatu dengan keramaian, menyembunyikan wajahnya di balik rambut panjang yang tergerai. Setiap langkahnya terasa seperti petualangan baru. Dia tak sabar untuk bertemu orang-orang baru, mungkin menemukan teman-teman yang bisa memahami dirinya yang sekarang.

Namun, takdir punya rencana lain. Tepat ketika ia mencapai lantai kedua, pintu kelas terbuka dan sekelompok senior keluar sambil bercanda ria. Tanpa disadarinya, Kaira berpapasan dengan seorang pemuda tinggi yang tampak akrab baginya. Mereka hanya bertukar pandang sesaat sebelum pria itu berlalu pergi bersama teman-temannya. Itu adalah Aldo. Meskipun ada sesuatu yang aneh di hatinya, Kaira tak menyadari siapa pria itu. Ia melanjutkan langkahnya menuju ruang kelas, sementara di hati kecilnya ada dorongan untuk menoleh kembali.

Sementara itu, Aldo tidak menyadari bahwa dia baru saja berpapasan dengan Kaira, gadis kecil yang dulu selalu ia lindungi. Baginya, itu hanya pertemuan singkat dengan seorang junior yang tak terlalu menarik perhatian. Aldo terlalu sibuk dengan obrolan teman-temannya tentang rencana akhir pekan dan proyek kampus yang harus diselesaikan.

Kantin

Hari itu berlanjut tanpa kejadian berarti bagi Kaira, meski perasaan tak menentu terus menghantui. Di sisi lain, Aldo dan teman-temannya memutuskan untuk makan siang di kantin, tempat favorit mereka untuk menghabiskan waktu di sela-sela kelas.

Suasana kantin ramai seperti biasa, dengan kelompok mahasiswa duduk di berbagai sudut, beberapa sibuk dengan tugas, yang lain bercanda atau bermain game di ponsel mereka. Aldo dan teman-temannya mengambil tempat di sudut ruangan yang agak sepi, tempat mereka biasa berkumpul.

“Eh, dengar-dengar ada junior baru yang super cantik masuk ke kampus kita, ya?” ujar Bima, salah satu teman Aldo yang terkenal kaya dan suka tantangan, sambil menyeringai.

Aldo mengangkat alisnya, sedikit tidak tertarik. “Oh ya? Yang mana lagi kali ini?”

Bima menyeringai lebih lebar. “Yang ini beda, bro. Dia bukan cuma cantik, tapi juga berprestasi. Pintar, dan katanya, juga aktif di berbagai kegiatan.”

Eva, seorang gadis tomboi yang duduk di samping Aldo, menyela. “Iya, aku juga dengar itu. Bahkan beberapa anggota BEM, para Komdis sudah mulai mengincar dia untuk bergabung. Kayaknya dia punya potensi besar di sini.”

Aldo hanya mengangguk, berusaha tidak terlalu memikirkan. Tapi Bima, yang selalu suka memprovokasi, tak berhenti di situ.

“Bagaimana kalau kita buat taruhan kecil?” Bima berkata dengan nada menggoda, menatap Aldo dan teman-temannya satu per satu. “Siapa pun yang bisa memenangkan hati gadis itu, akan mendapatkan mobil Audi A3-ku selama satu tahun.”

Semua mata langsung tertuju pada Bima. Tawaran itu terlalu menggiurkan untuk dilewatkan. Audi A3 milik Bima adalah salah satu mobil paling keren di kampus, dan memiliki akses ke mobil itu akan menjadi prestise tersendiri.

“Serius, lo, Bim?” Aldo bertanya, setengah terkejut, setengah tertarik. Bima hanya tersenyum penuh keyakinan.

“Bukan cuma itu,” tambah Bima, “Aku juga akan memberikan jam tangan Breitling Superocean-ku. Itu hadiah tambahan.”

Eva tertawa kecil. “Kamu memang gila, Bima. Tapi aku suka ide ini.”

Aldo merasa sedikit tertantang. Tawaran itu terlalu menggiurkan, dan meskipun dia bukan tipe orang yang suka bermain-main dengan perasaan orang lain, kali ini dia merasa tertarik. “Oke, Bim. Gue ikut. Tapi gue taruh Mini Cooper gue sebagai taruhan.”

Alan, teman mereka yang lain, juga setuju untuk ikut, menambahkan taruhan dengan barang berharganya sendiri. Taruhan pun dimulai dengan penuh semangat.

Namun, momen serius terjadi ketika Eva mengambil ponselnya dan menunjukkan foto gadis yang menjadi target taruhan. Aldo, yang awalnya santai, tiba-tiba tertegun. Gadis dalam foto itu adalah Kaira. Gadis yang dulu ia kenal sebagai teman kecil, kini telah tumbuh menjadi seorang wanita dewasa yang memancarkan pesona yang memikat.

Dulu, Kaira hanyalah gadis kecil yang lugu dan polos, tetapi sekarang ia menjadi sosok yang memancarkan kecantikan dan kecerdasan, sesuatu yang tak pernah Aldo bayangkan sebelumnya. Perubahan ini mengejutkan Aldo, membuatnya menyadari bahwa waktu telah mengubah banyak hal, termasuk perasaannya.

Aldo, dia mulai merenungkan situasi yang dihadapinya. "Apakah ini benar? Kenapa aku mau seperti ini pada Kaira, Kaira menarik perhatian ku? Dulu aku melihatnya sebagai adik kecil, tapi sekarang... Apakah ada perasaan lain yang aku abaikan selama ini? Dan bagaimana dengan Farin? Ini tidak adil untuknya."

Aldo tahu bahwa dia berada di jalur yang berbahaya, di mana perasaan lama bisa merusak hubungannya saat ini. Namun, dia juga merasa tertantang untuk mengetahui apakah Kaira menyimpan perasaan yang mungkin berbeda.

Aldo yang duduk disamping Eva di kantin. Eva memperhatikan ekspresi ragu-ragu di wajah Aldo dan berkata dengan santai, "Lo ragu buat ikutan taruhan ini, ya? Denger, Al. Kaira itu bukan cewek sembarangan."

Aldo menatap Eva dengan kebingungan. "Tapi gimana dengan Farin, Va? Kalau dia tahu... Gue nggak bisa ngerusak hubungan gue sama dia cuma karena taruhan bodoh ini."

Eva tersenyum dan menepuk bahu Aldo. "Percaya deh, ini cuma permainan. Farin nggak akan tahu kalau lo nggak bilang. Gue jamin, nggak ada satu pun dari kita yang bakal buka mulut soal ini."

Aldo terdiam sejenak, memikirkan kata-kata Eva. Dia tahu bahwa situasi ini berisiko, tapi rasa penasaran dan tantangan yang dihadapi membuatnya merasa tergerak untuk melanjutkannya.

Dengan keraguan yang masih menggelayut di benaknya, Aldo akhirnya memutuskan untuk ikut taruhan. "Baiklah, gue akan coba. Tapi ini bukan buat menangin taruhan, Va. Gue cuma pengen tahu apa yang sebenarnya dirasain Kaira tentang gue."

Eva mengangguk, seolah memahami keputusan Aldo. "Apapun alasannya, lo tetap harus hati-hati, Al. Dan ingat, ini semua rahasia."

Terpopuler

Comments

sihat dan kaya

sihat dan kaya

Kono nk tau perasaan Kaira.... padahal dia nk pastikan hati dan perasaan dia sendiri... bak gayung bersambut tuh Kaira... sah sah aja dia pasrah menerima kamu tuh... hahahhahaha (jahat aku)

2024-11-30

0

sihat dan kaya

sihat dan kaya

nampak takkk.... marahnya aku.... kau kau... haimmmm.... kecewa hati aku.... sakit hati aku.... (dh macam aku pulak yg mengalaminya)😭😭😭

2024-11-30

0

sihat dan kaya

sihat dan kaya

sengaja nk mencelah lah tu.

2024-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Awal yang Terasa Berbeda
2 Retak dalam Kepercayaan
3 Kembali ke Masa Sekolah 01
4 Kembali ke Masa Sekolah 02
5 Kembali ke Masa Sekolah 03
6 Kembali ke Masa Sekolah 04
7 Kembali Ke Masa Sekolah 05
8 Kembali Ke Masa Sekolah 06
9 Kembali Ke Masa Sekolah 07
10 Kembali ke Masa Sekolah 08
11 Kembali ke Masa Sekolah 09
12 Kembali ke Masa Sekolah 10
13 Awal Pertemuan yang Tak Terduga
14 Dilema yang Terpendam
15 Persimpangan Rasa
16 Hari Menuju Pengakuan Aldo
17 Meninggalkan Pertanyaan
18 Kebohongan di Antara Kita
19 Kehadiran yang Dirindukan
20 Di Antara Dua Hati
21 Kembali Curiga
22 Dibalik Kedekatan
23 Situasi yang Rumit
24 Keinginan Aldo
25 Persimpangan Hati
26 Cerita Dimulai
27 Puncak Kepedihan
28 Di Balik Senyum Farin
29 Gilang
30 Pertemuan Bermakna
31 Keputusan
32 Hati Bimbang
33 Cinta Terselubung
34 Dilema Cinta
35 Membenahi
36 Kekhawatiran
37 Dua Pilihan
38 Dua Hati
39 Tidak Terduga
40 Aldo, Gilang dan Hans
41 Tak Tergapai
42 Bab Baru
43 Ketenangan dan Dukungan
44 Kue Manis
45 Bergejolak
46 Bukti
47 Keberanian
48 Hari Jadi Ke-5
49 Malam Puncak
50 Berakhir
51 Salah Paham
52 Masalah
53 Dendam
54 Sulit
55 Kenyataan Hati
56 Melepas
57 Bagian-bagian
58 Ribut
59 Antara Kita
60 Menolak
61 Mestinya, Tidak Apa-apa
62 Persimpangan
63 Kita dan Perubahan
64 Cinta di Balik Kopi
65 Implusif
66 Menembus Batas Takdir
67 Pertolongan
68 Cinta di Tengah Penyesalan
69 Kue Manis Kisah Inspirasi
70 Perjalanan
71 Bahaya di Balik Pesta
72 Tenggelam
73 Cerita di Balik Senyum
74 Cerita Kita
75 Terbongkar
76 Realita
77 Terpuruk
78 Tak Terlihat
79 Telah Kembali
80 Pilihan Tak Terduga
81 Penembusan
82 Antara Keluarga
83 Arah Bersama
84 Love You
85 Diperjuangkan
86 Restu
87 Masih Panjang
88 Menyulam
89 Penolakan
90 Menimbang
91 Bintang Harapan Pagi
92 Mendapat Restu
93 Ujian Kedua dari Oma
94 Menuju Cinta dan Kesuksesan
95 Restu di Pagi Hari
96 Kebahagiaan Berganti Duka
97 Kembali ke Kota
98 Dibalik Layar dan Rasa
99 Bintang Sesungguhnya
100 Kebahagiaan yang Nyata
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Sebuah Awal yang Terasa Berbeda
2
Retak dalam Kepercayaan
3
Kembali ke Masa Sekolah 01
4
Kembali ke Masa Sekolah 02
5
Kembali ke Masa Sekolah 03
6
Kembali ke Masa Sekolah 04
7
Kembali Ke Masa Sekolah 05
8
Kembali Ke Masa Sekolah 06
9
Kembali Ke Masa Sekolah 07
10
Kembali ke Masa Sekolah 08
11
Kembali ke Masa Sekolah 09
12
Kembali ke Masa Sekolah 10
13
Awal Pertemuan yang Tak Terduga
14
Dilema yang Terpendam
15
Persimpangan Rasa
16
Hari Menuju Pengakuan Aldo
17
Meninggalkan Pertanyaan
18
Kebohongan di Antara Kita
19
Kehadiran yang Dirindukan
20
Di Antara Dua Hati
21
Kembali Curiga
22
Dibalik Kedekatan
23
Situasi yang Rumit
24
Keinginan Aldo
25
Persimpangan Hati
26
Cerita Dimulai
27
Puncak Kepedihan
28
Di Balik Senyum Farin
29
Gilang
30
Pertemuan Bermakna
31
Keputusan
32
Hati Bimbang
33
Cinta Terselubung
34
Dilema Cinta
35
Membenahi
36
Kekhawatiran
37
Dua Pilihan
38
Dua Hati
39
Tidak Terduga
40
Aldo, Gilang dan Hans
41
Tak Tergapai
42
Bab Baru
43
Ketenangan dan Dukungan
44
Kue Manis
45
Bergejolak
46
Bukti
47
Keberanian
48
Hari Jadi Ke-5
49
Malam Puncak
50
Berakhir
51
Salah Paham
52
Masalah
53
Dendam
54
Sulit
55
Kenyataan Hati
56
Melepas
57
Bagian-bagian
58
Ribut
59
Antara Kita
60
Menolak
61
Mestinya, Tidak Apa-apa
62
Persimpangan
63
Kita dan Perubahan
64
Cinta di Balik Kopi
65
Implusif
66
Menembus Batas Takdir
67
Pertolongan
68
Cinta di Tengah Penyesalan
69
Kue Manis Kisah Inspirasi
70
Perjalanan
71
Bahaya di Balik Pesta
72
Tenggelam
73
Cerita di Balik Senyum
74
Cerita Kita
75
Terbongkar
76
Realita
77
Terpuruk
78
Tak Terlihat
79
Telah Kembali
80
Pilihan Tak Terduga
81
Penembusan
82
Antara Keluarga
83
Arah Bersama
84
Love You
85
Diperjuangkan
86
Restu
87
Masih Panjang
88
Menyulam
89
Penolakan
90
Menimbang
91
Bintang Harapan Pagi
92
Mendapat Restu
93
Ujian Kedua dari Oma
94
Menuju Cinta dan Kesuksesan
95
Restu di Pagi Hari
96
Kebahagiaan Berganti Duka
97
Kembali ke Kota
98
Dibalik Layar dan Rasa
99
Bintang Sesungguhnya
100
Kebahagiaan yang Nyata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!