Kembali ke Masa Sekolah 04

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Kejadian di Depan Rumah Aldo

Minggu-minggu berlalu, dan hubungan Aldo dan Farin semakin akrab. Setiap sesi belajar mereka menjadi momen yang dinantikan Aldo, meski akhir-akhir ini Farin sering terlihat sibuk dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya.

Hari itu, Farin datang agak terlambat. Ketika dia akhirnya tiba di depan rumah Aldo, pemandangan yang mengejutkan membuat langkahnya terhenti. Seorang gadis sedang memeluk Aldo, sebelum kemudian masuk ke dalam mobil dan pergi.

Farin merasa dadanya seketika sesak, ada perasaan aneh yang ia sendiri tidak bisa pahami. Dia bukan pacar Aldo, tetapi melihat Aldo berpelukan dengan gadis lain membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

"Kenapa aku harus merasa seperti ini? Bukankah aku bukan siapa-siapa Aldo?" pikir Farin, mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa perasaan itu tidak penting.

Namun, perasaan cemburu dan kebingungan itu tidak bisa ia abaikan begitu saja. Ia sadar bahwa Aldo dan gadis itu terlihat dekat, dan gadis itu tampak berbeda darinya—lebih ceria, lebih cantik. Farin merasa kecil di hadapan bayangan gadis tersebut, dan rasa percaya dirinya mulai goyah.

Sesi Belajar yang Aneh

Farin mencoba menata perasaannya sebelum masuk ke rumah Aldo. Ketika mereka duduk bersama untuk memulai sesi belajar, Aldo merasakan ada sesuatu yang berbeda dari Farin. Biasanya Farin selalu ceria dan penuh semangat, tetapi kali ini ia tampak dingin dan agak jauh. Aldo tidak bisa mengabaikan perubahan ini.

"Kamu kelihatan capek, Rin. Apa kamu baik-baik saja?"

Farin mengangguk pelan, tanpa menatap Aldo. "Iya, cuma banyak kegiatan di sekolah, itu saja."

Aldo mencoba tersenyum dan mengalihkan perhatian mereka kembali ke buku pelajaran. Namun, suasana menjadi canggung, dan Aldo tidak tahan dengan keheningan ini. Farin tidak seperti biasanya, dan Aldo tahu ada sesuatu yang mengganggunya.

"Rin, ada yang mau kamu ceritakan? Kamu kelihatan nggak seperti biasanya."

Farin tidak menjawab langsung. Dia hanya melihat buku di depannya dengan tatapan kosong. Akhirnya, dengan suara pelan, Farin bertanya, "Siapa gadis yang tadi berpelukan denganmu di depan rumah?"

Pertanyaan itu mengejutkan Aldo. Dia tidak menyangka Farin memperhatikan hal itu, apalagi menanyakannya. Aldo menatap Farin dengan tatapan lembut, dan senyumnya kembali muncul.

"Oh, dia? Dia teman masa kecilku, namanya Kaira. Dia adik kelasku dulu di sekolah. Kami sudah lama nggak ketemu, dan hari ini pertama kalinya kami bertemu lagi setelah sekian lama."

Farin mengangguk, tetapi tetap saja ada perasaan tidak nyaman yang menggelayuti pikirannya. Aldo bisa melihat kebingungan di wajah Farin, dan ini membuatnya semakin penasaran.

Aldo Mengakui Perasaannya

Aldo merasa bahwa ini adalah momen yang tepat untuk jujur pada Farin tentang perasaannya. Dia menghela napas, mencoba menenangkan dirinya sebelum berbicara.

"Rin, aku mau tanya sesuatu. Tapi tolong jawab jujur ya."

Farin menoleh dan melihat Aldo dengan tatapan yang serius. "Tanya apa, Do?"

Aldo menatap dalam-dalam ke mata Farin, mencoba mencari jawaban sebelum pertanyaannya terlontar. "Kalau aku bilang... aku suka sama kamu, gimana reaksi kamu?"

Farin terkejut mendengar pertanyaan itu. Perasaan gugup dan canggung langsung menyerang. Dia berusaha menyembunyikan keterkejutannya dengan tersenyum tipis, "Kamu... apa maksudnya?"

Aldo merasa bahwa ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Dia tidak ingin ada kesalahpahaman antara mereka. "Aku serius, Rin. Aku jatuh cinta sama kamu. Setiap kali kita belajar bersama, setiap kali kita menghabiskan waktu bareng, perasaanku ke kamu makin kuat. Aku nggak bisa menyembunyikan ini lagi."

Farin terdiam, jantungnya berdegup kencang. Dia tahu dia harus menjawab, tetapi kata-kata seolah tersangkut di tenggorokannya. Dia tidak pernah berpikir bahwa Aldo akan mengaku seperti ini, dan sekarang dia harus memilih kata-kata dengan hati-hati.

Farin, "Aldo... aku... aku nggak tahu harus bilang apa. Aku nggak nyangka kamu punya perasaan seperti itu ke aku."

"Aku tahu ini mungkin mengejutkan buat kamu, tapi aku nggak bisa lagi memendam perasaan ini. Kamu adalah orang yang selalu ada buat aku, dan aku selalu merasa nyaman sama kamu. Kamu mau nggak... jadi pacar aku?"

Farin merasakan hatinya berdebar, antara senang dan takut. Dia tidak pernah merasa sedekat ini dengan Aldo sebelumnya, dan sekarang Aldo mengungkapkan sesuatu yang selama ini mungkin dia juga rasakan tetapi tak pernah diakui.

"Aku... aku juga suka sama kamu, Do. Aku cemburu tadi, saat lihat kamu sama Kaira. Tapi aku sadar, aku nggak punya hak untuk itu, karena... aku pikir kamu nggak akan pernah suka sama aku."

Aldo merasa lega dan senang mendengar pengakuan Farin. Dia menggenggam tangan Farin dengan lembut, "Rin, kamu nggak perlu merasa begitu. Buat aku, kamu yang paling penting. Dan aku ingin kita bisa lebih dari sekadar teman."

Mata Farin berkaca-kaca, tetapi senyumnya muncul, menunjukkan kebahagiaan yang tak terbendung. "Aldo, aku juga mau... aku mau kita jadi lebih dari teman."

Dengan kata-kata itu, mereka resmi menjadi pasangan. Aldo merasa seolah beban besar telah terangkat dari pundaknya, dan kini mereka bisa menjalani hubungan dengan lebih jujur dan terbuka. Farin, meski masih merasa sedikit tidak percaya, mulai merasa bahwa ini adalah awal yang baik bagi mereka berdua.

Reaksi Kak Yura

Malam itu, saat mereka sedang duduk di ruang tamu, Kak Yura pulang dari kegiatannya seperti biasa. Ia melihat Aldo dan Farin duduk berdekatan, berbicara dengan wajah yang lebih berseri dari biasanya.

"Hmm, ada yang berbeda di sini. Cieee... Aldo sama Farin, kenapa kelihatannya senang banget?"

Aldo tersenyum malu-malu dan menatap Farin, sementara Farin hanya bisa tertawa kecil menanggapi ledekan Kak Yura.

"Kak, sebenarnya... aku baru aja jadian sama Farin."

Kak Yura terkejut sejenak, lalu langsung tersenyum lebar. "Wah, akhirnya! Cieee... aku udah nebak ini bakal terjadi suatu saat nanti. Selamat ya, kalian berdua!"

Farin tersipu, sedangkan Aldo hanya bisa tersenyum lebar. Kak Yura kemudian mendekati mereka dan memeluk Aldo sambil berbisik, "Jagain Farin baik-baik ya, dia cewek yang baik."

"Iya, Kak. Aku pasti jaga dia."

Malam itu mereka menghabiskan waktu dengan bercanda dan berbicara tentang banyak hal, seperti biasanya, tetapi kali ini dengan perasaan yang berbeda. Ada kebahagiaan dan kegembiraan yang mengalir di antara mereka, terutama antara Aldo dan Farin. Kak Yura, meski terus menggoda mereka dengan "ciee" di sana-sini, sangat senang melihat adiknya akhirnya bisa menemukan kebahagiaan bersama Farin.

Masa Depan Mereka

Hari-hari setelah pengakuan cinta itu menjadi lebih berwarna. Aldo dan Farin semakin dekat, tidak hanya sebagai pasangan tetapi juga sebagai teman terbaik yang selalu mendukung satu sama lain.

Mereka tetap belajar bersama, tetapi setiap sesi belajar sekarang dipenuhi dengan canda tawa dan momen-momen manis yang membuat hubungan mereka semakin kuat.

Mereka juga sering menghabiskan waktu bersama di luar belajar, seperti pergi ke taman, menonton film, atau sekadar berjalan-jalan sore di sekitar rumah Aldo. Setiap momen terasa spesial bagi mereka, seolah-olah dunia hanya milik mereka berdua.

Aldo merasa bahwa dengan Farin di sisinya, dia bisa menghadapi apa saja. Farin juga merasakan hal yang sama; Aldo memberinya rasa aman dan nyaman yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Mereka tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, tetapi mereka siap untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin datang di masa depan, bersama-sama.

Di akhir pekan, ketika Farin mengunjungi rumah Aldo, Kak Yura selalu menyambut mereka dengan senyum dan ledekan manis. "Cieee... pasangan baru, lagi ngapain nih? Belajar atau pacaran?" Dan setiap kali, Aldo dan Farin hanya bisa tertawa sambil saling bertukar pandang, menikmati momen kebersamaan mereka yang kini terasa begitu sempurna.

Terpopuler

Comments

sihat dan kaya

sihat dan kaya

suka kerana kagum akan kelebihan Farin... tp hati kamu bahagia sama kaira mungkin... tmpt kau nyaman hanya pada Kaira .. kau pilih kaira tuk tmpt bersandar,keluh kesah.... laki² ini kelilingi wanita, bukan bermakna dia Playboy,dia terbiasa meluah rasa pd kakak dan ibunya serta kaira... haaiihhhhh entahlah...
kihkihkih...aku banyak fikir niiii.... hahhahahahahahaha

2024-11-30

0

Teteh Lia

Teteh Lia

karena sudah tumbuh benih cinta tanpa kamu sadari.

2024-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Awal yang Terasa Berbeda
2 Retak dalam Kepercayaan
3 Kembali ke Masa Sekolah 01
4 Kembali ke Masa Sekolah 02
5 Kembali ke Masa Sekolah 03
6 Kembali ke Masa Sekolah 04
7 Kembali Ke Masa Sekolah 05
8 Kembali Ke Masa Sekolah 06
9 Kembali Ke Masa Sekolah 07
10 Kembali ke Masa Sekolah 08
11 Kembali ke Masa Sekolah 09
12 Kembali ke Masa Sekolah 10
13 Awal Pertemuan yang Tak Terduga
14 Dilema yang Terpendam
15 Persimpangan Rasa
16 Hari Menuju Pengakuan Aldo
17 Meninggalkan Pertanyaan
18 Kebohongan di Antara Kita
19 Kehadiran yang Dirindukan
20 Di Antara Dua Hati
21 Kembali Curiga
22 Dibalik Kedekatan
23 Situasi yang Rumit
24 Keinginan Aldo
25 Persimpangan Hati
26 Cerita Dimulai
27 Puncak Kepedihan
28 Di Balik Senyum Farin
29 Gilang
30 Pertemuan Bermakna
31 Keputusan
32 Hati Bimbang
33 Cinta Terselubung
34 Dilema Cinta
35 Membenahi
36 Kekhawatiran
37 Dua Pilihan
38 Dua Hati
39 Tidak Terduga
40 Aldo, Gilang dan Hans
41 Tak Tergapai
42 Bab Baru
43 Ketenangan dan Dukungan
44 Kue Manis
45 Bergejolak
46 Bukti
47 Keberanian
48 Hari Jadi Ke-5
49 Malam Puncak
50 Berakhir
51 Salah Paham
52 Masalah
53 Dendam
54 Sulit
55 Kenyataan Hati
56 Melepas
57 Bagian-bagian
58 Ribut
59 Antara Kita
60 Menolak
61 Mestinya, Tidak Apa-apa
62 Persimpangan
63 Kita dan Perubahan
64 Cinta di Balik Kopi
65 Implusif
66 Menembus Batas Takdir
67 Pertolongan
68 Cinta di Tengah Penyesalan
69 Kue Manis Kisah Inspirasi
70 Perjalanan
71 Bahaya di Balik Pesta
72 Tenggelam
73 Cerita di Balik Senyum
74 Cerita Kita
75 Terbongkar
76 Realita
77 Terpuruk
78 Tak Terlihat
79 Telah Kembali
80 Pilihan Tak Terduga
81 Penembusan
82 Antara Keluarga
83 Arah Bersama
84 Love You
85 Diperjuangkan
86 Restu
87 Masih Panjang
88 Menyulam
89 Penolakan
90 Menimbang
91 Bintang Harapan Pagi
92 Mendapat Restu
93 Ujian Kedua dari Oma
94 Menuju Cinta dan Kesuksesan
95 Restu di Pagi Hari
96 Kebahagiaan Berganti Duka
97 Kembali ke Kota
98 Dibalik Layar dan Rasa
99 Bintang Sesungguhnya
100 Kebahagiaan yang Nyata
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Sebuah Awal yang Terasa Berbeda
2
Retak dalam Kepercayaan
3
Kembali ke Masa Sekolah 01
4
Kembali ke Masa Sekolah 02
5
Kembali ke Masa Sekolah 03
6
Kembali ke Masa Sekolah 04
7
Kembali Ke Masa Sekolah 05
8
Kembali Ke Masa Sekolah 06
9
Kembali Ke Masa Sekolah 07
10
Kembali ke Masa Sekolah 08
11
Kembali ke Masa Sekolah 09
12
Kembali ke Masa Sekolah 10
13
Awal Pertemuan yang Tak Terduga
14
Dilema yang Terpendam
15
Persimpangan Rasa
16
Hari Menuju Pengakuan Aldo
17
Meninggalkan Pertanyaan
18
Kebohongan di Antara Kita
19
Kehadiran yang Dirindukan
20
Di Antara Dua Hati
21
Kembali Curiga
22
Dibalik Kedekatan
23
Situasi yang Rumit
24
Keinginan Aldo
25
Persimpangan Hati
26
Cerita Dimulai
27
Puncak Kepedihan
28
Di Balik Senyum Farin
29
Gilang
30
Pertemuan Bermakna
31
Keputusan
32
Hati Bimbang
33
Cinta Terselubung
34
Dilema Cinta
35
Membenahi
36
Kekhawatiran
37
Dua Pilihan
38
Dua Hati
39
Tidak Terduga
40
Aldo, Gilang dan Hans
41
Tak Tergapai
42
Bab Baru
43
Ketenangan dan Dukungan
44
Kue Manis
45
Bergejolak
46
Bukti
47
Keberanian
48
Hari Jadi Ke-5
49
Malam Puncak
50
Berakhir
51
Salah Paham
52
Masalah
53
Dendam
54
Sulit
55
Kenyataan Hati
56
Melepas
57
Bagian-bagian
58
Ribut
59
Antara Kita
60
Menolak
61
Mestinya, Tidak Apa-apa
62
Persimpangan
63
Kita dan Perubahan
64
Cinta di Balik Kopi
65
Implusif
66
Menembus Batas Takdir
67
Pertolongan
68
Cinta di Tengah Penyesalan
69
Kue Manis Kisah Inspirasi
70
Perjalanan
71
Bahaya di Balik Pesta
72
Tenggelam
73
Cerita di Balik Senyum
74
Cerita Kita
75
Terbongkar
76
Realita
77
Terpuruk
78
Tak Terlihat
79
Telah Kembali
80
Pilihan Tak Terduga
81
Penembusan
82
Antara Keluarga
83
Arah Bersama
84
Love You
85
Diperjuangkan
86
Restu
87
Masih Panjang
88
Menyulam
89
Penolakan
90
Menimbang
91
Bintang Harapan Pagi
92
Mendapat Restu
93
Ujian Kedua dari Oma
94
Menuju Cinta dan Kesuksesan
95
Restu di Pagi Hari
96
Kebahagiaan Berganti Duka
97
Kembali ke Kota
98
Dibalik Layar dan Rasa
99
Bintang Sesungguhnya
100
Kebahagiaan yang Nyata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!