Kembali Ke Masa Sekolah 05

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Hari yang Berat di Sekolah

Pagi itu, Farin berjalan menuju sekolah dengan perasaan campur aduk. Sejak ia dan Aldo resmi berpacaran, perhatian di sekitarnya terasa semakin meningkat. Banyak teman yang mendukung dan bahagia untuknya, tetapi ia juga mulai merasakan adanya kecemburuan dan permusuhan dari beberapa pihak, terutama dari Yasmin.

Yasmin adalah salah satu murid yang terkenal di sekolah. Cantik, pandai bergaul, dan berasal dari keluarga yang terpandang. Namun, ada satu hal yang tidak bisa ia terima—kenyataan bahwa Aldo, cowok yang dianggapnya sebagai "level"-nya, justru jatuh cinta pada Farin, yang menurutnya tidak sepadan.

Koprasi

Saat istirahat, Farin menuju koperasi sekolah dengan sebuah kotak besar di tangannya. Kotak itu berisi kue-kue buatan ibunya yang akan dijual di koperasi sekolah, seperti biasanya. Farin memang sering membantu ibunya yang berjualan kue untuk menambah penghasilan keluarga. Pekerjaan ini sudah biasa ia lakukan, dan Farin bangga bisa membantu ibunya.

Namun, ketika Farin sedang meletakkan kotak kue di meja koperasi, Yasmin tiba-tiba datang menghampirinya dengan wajah penuh kemarahan. Tanpa basa-basi, Yasmin merusak kue-kue yang ada di dalam kotak itu. Yasmin melempar beberapa kue ke lantai dan menginjaknya dengan sepatu hak tingginya.

"Apa yang kamu pikirkan, Farin? Kamu pikir kamu pantas berdampingan dengan Aldo? Dia terlalu baik dan kaya untuk rakyat jelata seperti kamu!" Ucap Yasmin kasar.

Farin terkejut dengan sikap Yasmin yang tiba-tiba dan kasar. Dia berusaha menenangkan diri, meskipun dalam hatinya marah dan sakit hati. "Yasmin, kenapa kamu melakukan ini? Ini hanya kue yang ibuku buat. Kenapa kamu harus merusaknya?"

"Karena aku muak melihat kamu berpura-pura seperti kamu pantas bersamanya. Kamu itu nggak lebih dari sekadar gadis kampung yang nggak punya apa-apa! Kamu pikir Aldo akan tetap bersamamu jika dia tahu siapa kamu sebenarnya?" ucap Yasmin

Kata-kata Yasmin menusuk hati Farin. Ia merasa diremehkan dan dipermalukan di depan teman-teman lainnya yang kini mulai berkumpul mengelilingi mereka. Tapi Farin tidak bisa lagi menahan amarahnya. Ketika Yasmin menginjak salah satu kue dengan keras, Farin langsung mendorongnya.

Farin melawan, "Jangan meremehkan aku, Yasmin! Aku mungkin tidak sekaya kamu, tapi aku punya harga diri! Dan aku tidak akan biarkan kamu atau siapa pun merusak itu!"

Dorongan Farin membuat Yasmin sedikit tersandung ke belakang. Yasmin merasa tersinggung, dan mereka pun terlibat dalam perkelahian. Farin yang marah akhirnya sadar dan terdiam, memandang Yasmin yang kini tampak begitu asing di matanya.

Siapa sebenarnya Yasmin? Kenapa ia begitu membenci dirinya? Farin melihat nama Yasmin di nametag-nya dengan tatapan kosong.

Tiba-tiba, Aldo muncul di tengah kerumunan. Melihat Yasmin dan Farin berkelahi, ia langsung berlari dan menarik Yasmin menjauh dari Farin. "Sudah, Yasmin! Jangan seperti ini!"

Yasmin mendengus, merasa kalah, tetapi masih menyimpan dendam dalam hatinya. "Aldo, kamu seharusnya bersama orang yang lebih baik. Orang yang setara denganmu, bukan dengan dia."

Aldo menatap Yasmin dengan tatapan dingin. "Itu bukan urusanmu, Yasmin. Aku yang memilih dengan siapa aku ingin bersama. Dan aku memilih Farin. Jadi, lebih baik kamu mundur dan tinggalkan kita."

Dengan marah, Yasmin berbalik dan pergi dari tempat itu. Kerumunan mulai bubar, meski masih ada beberapa yang berbisik-bisik. Farin berdiri kaku, merasakan campuran perasaan bersalah dan marah. Aldo menghampirinya dan menggenggam tangannya lembut, menuntunnya keluar dari kerumunan.

Taman Sekolah

Mereka duduk di bangku di dekat taman sekolah. Farin masih terdiam, menundukkan kepala. Aldo menggenggam tangannya lebih erat, mencoba menenangkan.

"Farin, aku minta maaf karena tidak ada di sana ketika Yasmin menyerangmu. Aku tahu ini berat, tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku ada di sini untukmu. Jangan biarkan kata-kata Yasmin menghancurkanmu."

Farin menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. "Aku tahu, Aldo. Tapi aku tidak mengerti kenapa dia begitu benci padaku. Aku merasa tidak pantas mendapatkannya."

Aldo menatap Farin dengan tatapan penuh kasih. "Dengar, Rin. Kamu lebih dari pantas untuk bersamaku. Kamu orang yang baik, cerdas, dan kuat. Bukan seperti yang Yasmin katakan. Dan bagiku, itu lebih dari cukup."

Farin tersenyum tipis, merasa sedikit lega mendengar kata-kata Aldo. "Terima kasih, Aldo. Aku hanya merasa, aku belum cukup baik untukmu. Aku takut orang lain juga akan berpikir seperti Yasmin."

Aldo menggeleng, menarik Farin lebih dekat. "Kamu sudah lebih dari cukup, Rin. Jangan biarkan pendapat orang lain menentukan nilaimu. Yang penting adalah apa yang kita rasakan satu sama lain. Aku memilih kamu, dan aku akan selalu ada untuk melindungimu."

Farin merasa hatinya menghangat mendengar pernyataan Aldo. Meski kejadian tadi masih membuatnya gelisah, dia tahu dia bisa menghadapinya selama Aldo ada di sisinya.

Panggilan dari Anggota Bantara

Tak lama kemudian, salah satu teman sekelas Farin yang juga anggota Bantara mendekat. "Farin, kamu dipanggil oleh kakak pembina. Ada rapat penting untuk lomba yang akan datang."

Farin menatap Aldo, dan Aldo mengangguk, memahami situasi itu. "Pergilah, Rin. Aku tahu ini penting untukmu. Semangat, ya?"

Farin tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Aldo. Aku akan kembali secepatnya."

Aldo mengangguk dan tersenyum lembut, memberinya semangat dengan mengangkat ibu jarinya. "Kamu pasti bisa, Rin."

Farin segera berlari menuju ruang rapat Bantara, sementara Aldo menunggu di bangku taman, merenungkan kejadian yang baru saja terjadi. Ia sadar bahwa hubungan mereka mungkin akan menghadapi lebih banyak tantangan di masa depan, tetapi ia juga yakin bahwa mereka bisa melalui semuanya bersama-sama.

Di ruang rapat, Farin berusaha untuk fokus pada diskusi tentang lomba yang akan datang. Tetapi pikirannya masih melayang ke insiden dengan Yasmin tadi. Dia berusaha mengendalikan emosinya dan kembali fokus pada tujuannya—memenangkan lomba untuk timnya.

Setelah rapat selesai, Farin kembali menemui Aldo di taman. Aldo masih di sana, menunggu dengan sabar. Melihat Farin datang, dia langsung berdiri dan tersenyum. "Bagaimana rapatnya?"

Farin mengangguk, tersenyum meski ada sedikit kelelahan di matanya. "Berjalan lancar. Kami sudah punya strategi untuk lomba. Aku yakin kami bisa menang."

Aldo tersenyum bangga. "Aku yakin kamu akan melakukannya dengan baik. Kamu selalu hebat dalam hal-hal seperti ini."

Farin tersenyum, merasakan kehangatan dari dukungan Aldo. "Terima kasih, Do. Aku merasa lebih baik sekarang setelah bicara denganmu. Aku tidak akan biarkan hal tadi mengganggu pikiranku lagi."

"Itu yang aku harapkan. Kita mungkin akan menghadapi banyak rintangan, tapi selama kita bersama, kita bisa mengatasinya." kata Aldo.

Farin mengangguk, merasakan kedewasaan dalam kata-kata Aldo. Mereka masih remaja, tetapi mereka tahu bahwa kehidupan tidak selalu mudah. Namun, dengan dukungan satu sama lain, mereka yakin bisa tumbuh dan belajar dari setiap tantangan yang datang.

Terpopuler

Comments

sihat dan kaya

sihat dan kaya

jadi kau fikir tantangan dr org luar selain keluarga mu sendiri .. eeermmmm .. padahal keluarga merestui maka tiada Tantangan berat kecuali ujian perselingkuhan,ujian, ujian ekonomi, ujian jarak jauh (rindu² berat gitu)... haaahhhhhh... jd dia gagal dlm ujian kesetiaan?

2024-11-30

0

Teteh Lia

Teteh Lia

memilih Farin.... tapi...

2024-08-23

2

Teteh Lia

Teteh Lia

terus yang pantas siapa? kamu gitu ya...?

2024-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Awal yang Terasa Berbeda
2 Retak dalam Kepercayaan
3 Kembali ke Masa Sekolah 01
4 Kembali ke Masa Sekolah 02
5 Kembali ke Masa Sekolah 03
6 Kembali ke Masa Sekolah 04
7 Kembali Ke Masa Sekolah 05
8 Kembali Ke Masa Sekolah 06
9 Kembali Ke Masa Sekolah 07
10 Kembali ke Masa Sekolah 08
11 Kembali ke Masa Sekolah 09
12 Kembali ke Masa Sekolah 10
13 Awal Pertemuan yang Tak Terduga
14 Dilema yang Terpendam
15 Persimpangan Rasa
16 Hari Menuju Pengakuan Aldo
17 Meninggalkan Pertanyaan
18 Kebohongan di Antara Kita
19 Kehadiran yang Dirindukan
20 Di Antara Dua Hati
21 Kembali Curiga
22 Dibalik Kedekatan
23 Situasi yang Rumit
24 Keinginan Aldo
25 Persimpangan Hati
26 Cerita Dimulai
27 Puncak Kepedihan
28 Di Balik Senyum Farin
29 Gilang
30 Pertemuan Bermakna
31 Keputusan
32 Hati Bimbang
33 Cinta Terselubung
34 Dilema Cinta
35 Membenahi
36 Kekhawatiran
37 Dua Pilihan
38 Dua Hati
39 Tidak Terduga
40 Aldo, Gilang dan Hans
41 Tak Tergapai
42 Bab Baru
43 Ketenangan dan Dukungan
44 Kue Manis
45 Bergejolak
46 Bukti
47 Keberanian
48 Hari Jadi Ke-5
49 Malam Puncak
50 Berakhir
51 Salah Paham
52 Masalah
53 Dendam
54 Sulit
55 Kenyataan Hati
56 Melepas
57 Bagian-bagian
58 Ribut
59 Antara Kita
60 Menolak
61 Mestinya, Tidak Apa-apa
62 Persimpangan
63 Kita dan Perubahan
64 Cinta di Balik Kopi
65 Implusif
66 Menembus Batas Takdir
67 Pertolongan
68 Cinta di Tengah Penyesalan
69 Kue Manis Kisah Inspirasi
70 Perjalanan
71 Bahaya di Balik Pesta
72 Tenggelam
73 Cerita di Balik Senyum
74 Cerita Kita
75 Terbongkar
76 Realita
77 Terpuruk
78 Tak Terlihat
79 Telah Kembali
80 Pilihan Tak Terduga
81 Penembusan
82 Antara Keluarga
83 Arah Bersama
84 Love You
85 Diperjuangkan
86 Restu
87 Masih Panjang
88 Menyulam
89 Penolakan
90 Menimbang
91 Bintang Harapan Pagi
92 Mendapat Restu
93 Ujian Kedua dari Oma
94 Menuju Cinta dan Kesuksesan
95 Restu di Pagi Hari
96 Kebahagiaan Berganti Duka
97 Kembali ke Kota
98 Dibalik Layar dan Rasa
99 Bintang Sesungguhnya
100 Kebahagiaan yang Nyata
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Sebuah Awal yang Terasa Berbeda
2
Retak dalam Kepercayaan
3
Kembali ke Masa Sekolah 01
4
Kembali ke Masa Sekolah 02
5
Kembali ke Masa Sekolah 03
6
Kembali ke Masa Sekolah 04
7
Kembali Ke Masa Sekolah 05
8
Kembali Ke Masa Sekolah 06
9
Kembali Ke Masa Sekolah 07
10
Kembali ke Masa Sekolah 08
11
Kembali ke Masa Sekolah 09
12
Kembali ke Masa Sekolah 10
13
Awal Pertemuan yang Tak Terduga
14
Dilema yang Terpendam
15
Persimpangan Rasa
16
Hari Menuju Pengakuan Aldo
17
Meninggalkan Pertanyaan
18
Kebohongan di Antara Kita
19
Kehadiran yang Dirindukan
20
Di Antara Dua Hati
21
Kembali Curiga
22
Dibalik Kedekatan
23
Situasi yang Rumit
24
Keinginan Aldo
25
Persimpangan Hati
26
Cerita Dimulai
27
Puncak Kepedihan
28
Di Balik Senyum Farin
29
Gilang
30
Pertemuan Bermakna
31
Keputusan
32
Hati Bimbang
33
Cinta Terselubung
34
Dilema Cinta
35
Membenahi
36
Kekhawatiran
37
Dua Pilihan
38
Dua Hati
39
Tidak Terduga
40
Aldo, Gilang dan Hans
41
Tak Tergapai
42
Bab Baru
43
Ketenangan dan Dukungan
44
Kue Manis
45
Bergejolak
46
Bukti
47
Keberanian
48
Hari Jadi Ke-5
49
Malam Puncak
50
Berakhir
51
Salah Paham
52
Masalah
53
Dendam
54
Sulit
55
Kenyataan Hati
56
Melepas
57
Bagian-bagian
58
Ribut
59
Antara Kita
60
Menolak
61
Mestinya, Tidak Apa-apa
62
Persimpangan
63
Kita dan Perubahan
64
Cinta di Balik Kopi
65
Implusif
66
Menembus Batas Takdir
67
Pertolongan
68
Cinta di Tengah Penyesalan
69
Kue Manis Kisah Inspirasi
70
Perjalanan
71
Bahaya di Balik Pesta
72
Tenggelam
73
Cerita di Balik Senyum
74
Cerita Kita
75
Terbongkar
76
Realita
77
Terpuruk
78
Tak Terlihat
79
Telah Kembali
80
Pilihan Tak Terduga
81
Penembusan
82
Antara Keluarga
83
Arah Bersama
84
Love You
85
Diperjuangkan
86
Restu
87
Masih Panjang
88
Menyulam
89
Penolakan
90
Menimbang
91
Bintang Harapan Pagi
92
Mendapat Restu
93
Ujian Kedua dari Oma
94
Menuju Cinta dan Kesuksesan
95
Restu di Pagi Hari
96
Kebahagiaan Berganti Duka
97
Kembali ke Kota
98
Dibalik Layar dan Rasa
99
Bintang Sesungguhnya
100
Kebahagiaan yang Nyata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!