Pagi yang cerah menyambut Ash dan para gadis yang berkumpul di depan penginapan, bersiap untuk pergi menuju guild petualang. Guild petualang adalah sebuah organisasi yang dikenal luas di berbagai cerita fantasi, berfungsi sebagai tempat bagi petualang untuk menerima misi dari konsumen.
"Jadi, ini guild petualang?" gumam Risa sambil sesekali melirik Ash yang tampak gelisah. Rasa ingin tahunya meningkat, apa yang membuat Ash tampak begitu cemas?
Saat mereka memasuki bangunan guild, suasananya langsung berubah drastis. Suara riuh petualang yang sedang berbincang, minum, dan bahkan adu kekuatan dengan panco tangan menyambut mereka. Ash dan para gadis berjalan menuju meja resepsionis untuk mendaftar, dengan semua mata tertuju kepada mereka—wajah asing di antara kerumunan.
"Selamat datang! Apa ada yang bisa saya bantu?" sapa resepsionis dengan ramah.
"Ya, kami mau mendaftar sebagai petualang," jawab Ash.
Resepsionis itu mengambil sebuah bola kristal berwarna putih dan meletakkannya di atas meja. "Silakan letakkan tangan kalian di atas bola kristal ini," ujarnya.
Luna menjadi yang pertama meletakkan tangan. Seketika, bola itu bersinar dengan warna hijau dan berubah menjadi emas, cahayanya begitu terang hingga membuat silau satu ruangan.
"He- hebat! Kapasitas sihir yang besar! Terlebih lagi, sihir suci dan penyembuhan!" seru resepsionis tak percaya.
Semua mata tertuju pada Luna. Kejadian luar biasa ini berlanjut saat masing-masing gadis meletakkan tangan mereka di atas bola kristal. Satu per satu, mereka menunjukkan potensi sihir yang mengesankan. Saat perhatian kembali tertuju kepada Ash, satu-satunya laki-laki dalam kelompok itu, suasana menjadi tegang.
"Hei, aku berani bertaruh kalau laki-laki itu yang paling kuat dalam kelompok," bisik seorang petualang.
"Kurasa dia hanya pembawa barang," jawab yang lain.
Dia meletakkan tangannya di atas bola kristal. Cahaya yang muncul redup, berwarna putih—tanpa elemen dan menunjukkan kapasitas sihir yang kecil.
"Kapasitas sihir di bawah rata-rata, tanpa elemen," ucap resepsionis dengan bingung sambil memandang Ash.
"Ada apa?" tanya Ash, memiringkan kepalanya ke kanan, tampak bingung.
"Ah, tidak... Selanjutnya, kita akan mengadakan tes. Silakan ikuti saya," jawab resepsionis, wajahnya terlihat canggung saat menuntun mereka ke bagian belakang guild untuk tes.
Semua orang terkejut, termasuk para gadis. Mereka tahu Ash kuat, tapi mengapa bola kristal itu menunjukkan hasil yang sebaliknya?
"Ash... kenapa bola itu bilang kamu punya kapasitas sihir yang kecil dan tanpa elemen padahal..." Luna bertanya, heran.
Ash tersenyum menjawab, "Bola kristal itu benar, dan itu juga bagus. Aku memang tidak ingin bertarung lagi. Jadi, lebih baik jika aku dibilang lemah, karena tujuanku adalah menjadi pedagang."
Setelah menyelesaikan tes dengan baik, para gadis langsung direkomendasikan untuk naik ke rank D, sementara Ash harus memulai dari rank F.
"Jadi, apa yang ingin kalian lakukan selanjutnya? Mengambil quest pertama?" tanya Ash.
"Ya," jawab mereka serempak sambil mengangguk.
"Kalau begitu, semoga berhasil, dan jangan gegabah. Aku mau pergi ke guild pedagang," kata Ash sambil melambaikan tangan kanannya saat keluar dari guild.
Setelah kepergian Ash, para petualang di guild tertawa keras. "Apa-apaan itu! Ahahahah, bukankah dia hanya orang biasa di tengah-tengah orang jenius!?"
Risa merasa emosinya hampir tersulut, tetapi Luna menghentikannya. "Tenanglah, Risa," ucap Luna dengan tatapan tajam.
Risa menghela napas, "Maaf."
Sementara itu, Azusa dan Tama melihat papan quest, membaca satu per satu untuk mencari yang cocok. Koharu tiba-tiba mengambil selembar kertas berisikan "Misi Pembasmian Goblin" dan menunjukkannya kepada Azusa dan Tama.
"Hei, bagaimana dengan yang ini? Ash bilang kita bisa mengambil quest seperti ini dan langsung memberikan tanda bukti kalau sudah selesai, kan?" ucap Koharu antusias.
"Ya, kurasa dia ada bilang begitu," sahut Azusa.
"Tapi itu untuk quest tipe pengumpulan," sela Tama.
Azusa mengangguk. "Ya, itu benar."
"Begitu, yah..." Koharu tampak lesu, menempelkan kembali kertas quest tersebut ke papan.
"Kalau begitu! Bagaimana dengan ini!?" Koharu sekali lagi mengambil selembar kertas, kali ini misi pengumpulan tanaman herbal "Moon Grass."
"Hmm, kurasa kita bisa ambil ini. Saat Ash mengajariku membuat ramuan, aku pernah dengar nama tanaman itu, dan kita punya cukup banyak," Luna menyela dan mengambil kertas itu dari Koharu.
Mereka segera menuju meja resepsionis untuk mengambil quest itu dan langsung menyelesaikannya tepat saat itu juga.
...---...
Di jalanan kota, Ash melirik setiap bangunan dan gang yang dilaluinya. Dia sedang berjalan menuju guild pedagang, tetapi mampir sejenak ke toko milik Daniel.
"Permisi," ucap Ash pelan saat memasuki toko.
"Ouh, Tuan Ash," sambut Daniel dengan senyum ramah.
"Ternyata toko milikmu cukup besar, Daniel," ujar Ash sambil melirik sekeliling.
"Terima kasih! Jadi, apa yang bisa kubantu?" Daniel bertanya.
"Ah, sebenarnya aku mau mendaftar sebagai pedagang dan membuka toko," jawab Ash sambil menggaruk kepalanya dengan senyum canggung.
"Hmm..." Daniel tampak berpikir. "Tunggu sebentar," ia berkata sambil berjalan masuk ke dalam.
Ash menunggu sambil melihat-lihat barang dagangan di toko. Toko tersebut menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, termasuk peralatan sihir dan batu sihir dari monster.
"Maaf membuatmu menunggu, ini..." Daniel kembali dengan sebuah surat yang ia sodorkan kepada Ash.
"Surat?" Ash bergumam, bingung.
"Ya, saat kau mendaftar, berikan saja surat itu kepada resepsionis," jelas Daniel dengan senyum.
"Haa...? Baiklah, terima kasih. Ngomong-ngomong, apa ada bangunan yang bisa aku sewa dengan harga murah?" Ash bertanya lagi.
"Kalau soal itu, aku kurang tahu. Kau bisa tanya di guild pedagang. Biasanya, yang murah itu jauh dari pusat kota dan dekat daerah kumuh," jawab Daniel.
"Begitu, yah... terima kasih, Daniel," ungkap Ash. "Kalau begitu, aku akan mendaftar dulu," lanjutnya sambil berpamitan dan keluar dari toko.
Setelah pamit kepada Daniel, Ash melangkah keluar dari toko, merasakan udara segar pagi yang mengalir. Jalanan kota tampak ramai dengan aktivitas pedagang yang membuka lapak, anak-anak yang bermain, dan petualang yang bersiap untuk misi mereka. Dengan semangat baru, Ash melanjutkan perjalanannya menuju guild pedagang.
Saat melangkah, ia memperhatikan sekelilingnya. Setiap sudut kota memiliki karakter tersendiri, mulai dari bangunan yang dihias indah hingga aroma berbagai masakan yang menggoda selera. Ash tidak bisa menahan senyum; ia merasa bersemangat dengan petualangan barunya sebagai pedagang.
Setelah beberapa menit berjalan, Ash akhirnya tiba di depan guild pedagang. Bangunannya lebih besar dan lebih megah dibandingkan dengan guild petualang. Tanda di atas pintu berkilau di bawah sinar matahari, menampilkan simbol pedagang yang membuatnya semakin bersemangat.
"Baiklah, saatnya mendaftar," gumam Ash pada dirinya sendiri sebelum memasuki bangunan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Rei Jaavu
rapel sampai sini dlu ya, ditunggu feedback nya ke AniGate /Determined/
2024-12-05
0
Frando Wijaya
gw penasaran...apakh MC ini bneran gk mw bertarung lg nih 🤔🤔🤔
2024-09-04
1
Frando Wijaya
next Thor 😃.
2024-09-04
0