Chapter 14 : Mendaftar Sebagai Petualang

Pagi yang cerah menyambut Ash dan para gadis yang berkumpul di depan penginapan, bersiap untuk pergi menuju guild petualang. Guild petualang adalah sebuah organisasi yang dikenal luas di berbagai cerita fantasi, berfungsi sebagai tempat bagi petualang untuk menerima misi dari konsumen.

"Jadi, ini guild petualang?" gumam Risa sambil sesekali melirik Ash yang tampak gelisah. Rasa ingin tahunya meningkat, apa yang membuat Ash tampak begitu cemas?

Saat mereka memasuki bangunan guild, suasananya langsung berubah drastis. Suara riuh petualang yang sedang berbincang, minum, dan bahkan adu kekuatan dengan panco tangan menyambut mereka. Ash dan para gadis berjalan menuju meja resepsionis untuk mendaftar, dengan semua mata tertuju kepada mereka—wajah asing di antara kerumunan.

"Selamat datang! Apa ada yang bisa saya bantu?" sapa resepsionis dengan ramah.

"Ya, kami mau mendaftar sebagai petualang," jawab Ash.

Resepsionis itu mengambil sebuah bola kristal berwarna putih dan meletakkannya di atas meja. "Silakan letakkan tangan kalian di atas bola kristal ini," ujarnya.

Luna menjadi yang pertama meletakkan tangan. Seketika, bola itu bersinar dengan warna hijau dan berubah menjadi emas, cahayanya begitu terang hingga membuat silau satu ruangan.

"He- hebat! Kapasitas sihir yang besar! Terlebih lagi, sihir suci dan penyembuhan!" seru resepsionis tak percaya.

Semua mata tertuju pada Luna. Kejadian luar biasa ini berlanjut saat masing-masing gadis meletakkan tangan mereka di atas bola kristal. Satu per satu, mereka menunjukkan potensi sihir yang mengesankan. Saat perhatian kembali tertuju kepada Ash, satu-satunya laki-laki dalam kelompok itu, suasana menjadi tegang.

"Hei, aku berani bertaruh kalau laki-laki itu yang paling kuat dalam kelompok," bisik seorang petualang.

"Kurasa dia hanya pembawa barang," jawab yang lain.

Dia meletakkan tangannya di atas bola kristal. Cahaya yang muncul redup, berwarna putih—tanpa elemen dan menunjukkan kapasitas sihir yang kecil.

"Kapasitas sihir di bawah rata-rata, tanpa elemen," ucap resepsionis dengan bingung sambil memandang Ash.

"Ada apa?" tanya Ash, memiringkan kepalanya ke kanan, tampak bingung.

"Ah, tidak... Selanjutnya, kita akan mengadakan tes. Silakan ikuti saya," jawab resepsionis, wajahnya terlihat canggung saat menuntun mereka ke bagian belakang guild untuk tes.

Semua orang terkejut, termasuk para gadis. Mereka tahu Ash kuat, tapi mengapa bola kristal itu menunjukkan hasil yang sebaliknya?

"Ash... kenapa bola itu bilang kamu punya kapasitas sihir yang kecil dan tanpa elemen padahal..." Luna bertanya, heran.

Ash tersenyum menjawab, "Bola kristal itu benar, dan itu juga bagus. Aku memang tidak ingin bertarung lagi. Jadi, lebih baik jika aku dibilang lemah, karena tujuanku adalah menjadi pedagang."

Setelah menyelesaikan tes dengan baik, para gadis langsung direkomendasikan untuk naik ke rank D, sementara Ash harus memulai dari rank F.

"Jadi, apa yang ingin kalian lakukan selanjutnya? Mengambil quest pertama?" tanya Ash.

"Ya," jawab mereka serempak sambil mengangguk.

"Kalau begitu, semoga berhasil, dan jangan gegabah. Aku mau pergi ke guild pedagang," kata Ash sambil melambaikan tangan kanannya saat keluar dari guild.

Setelah kepergian Ash, para petualang di guild tertawa keras. "Apa-apaan itu! Ahahahah, bukankah dia hanya orang biasa di tengah-tengah orang jenius!?"

Risa merasa emosinya hampir tersulut, tetapi Luna menghentikannya. "Tenanglah, Risa," ucap Luna dengan tatapan tajam.

Risa menghela napas, "Maaf."

Sementara itu, Azusa dan Tama melihat papan quest, membaca satu per satu untuk mencari yang cocok. Koharu tiba-tiba mengambil selembar kertas berisikan "Misi Pembasmian Goblin" dan menunjukkannya kepada Azusa dan Tama.

"Hei, bagaimana dengan yang ini? Ash bilang kita bisa mengambil quest seperti ini dan langsung memberikan tanda bukti kalau sudah selesai, kan?" ucap Koharu antusias.

"Ya, kurasa dia ada bilang begitu," sahut Azusa.

"Tapi itu untuk quest tipe pengumpulan," sela Tama.

Azusa mengangguk. "Ya, itu benar."

"Begitu, yah..." Koharu tampak lesu, menempelkan kembali kertas quest tersebut ke papan.

"Kalau begitu! Bagaimana dengan ini!?" Koharu sekali lagi mengambil selembar kertas, kali ini misi pengumpulan tanaman herbal "Moon Grass."

"Hmm, kurasa kita bisa ambil ini. Saat Ash mengajariku membuat ramuan, aku pernah dengar nama tanaman itu, dan kita punya cukup banyak," Luna menyela dan mengambil kertas itu dari Koharu.

Mereka segera menuju meja resepsionis untuk mengambil quest itu dan langsung menyelesaikannya tepat saat itu juga.

...---...

Di jalanan kota, Ash melirik setiap bangunan dan gang yang dilaluinya. Dia sedang berjalan menuju guild pedagang, tetapi mampir sejenak ke toko milik Daniel.

"Permisi," ucap Ash pelan saat memasuki toko.

"Ouh, Tuan Ash," sambut Daniel dengan senyum ramah.

"Ternyata toko milikmu cukup besar, Daniel," ujar Ash sambil melirik sekeliling.

"Terima kasih! Jadi, apa yang bisa kubantu?" Daniel bertanya.

"Ah, sebenarnya aku mau mendaftar sebagai pedagang dan membuka toko," jawab Ash sambil menggaruk kepalanya dengan senyum canggung.

"Hmm..." Daniel tampak berpikir. "Tunggu sebentar," ia berkata sambil berjalan masuk ke dalam.

Ash menunggu sambil melihat-lihat barang dagangan di toko. Toko tersebut menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, termasuk peralatan sihir dan batu sihir dari monster.

"Maaf membuatmu menunggu, ini..." Daniel kembali dengan sebuah surat yang ia sodorkan kepada Ash.

"Surat?" Ash bergumam, bingung.

"Ya, saat kau mendaftar, berikan saja surat itu kepada resepsionis," jelas Daniel dengan senyum.

"Haa...? Baiklah, terima kasih. Ngomong-ngomong, apa ada bangunan yang bisa aku sewa dengan harga murah?" Ash bertanya lagi.

"Kalau soal itu, aku kurang tahu. Kau bisa tanya di guild pedagang. Biasanya, yang murah itu jauh dari pusat kota dan dekat daerah kumuh," jawab Daniel.

"Begitu, yah... terima kasih, Daniel," ungkap Ash. "Kalau begitu, aku akan mendaftar dulu," lanjutnya sambil berpamitan dan keluar dari toko.

Setelah pamit kepada Daniel, Ash melangkah keluar dari toko, merasakan udara segar pagi yang mengalir. Jalanan kota tampak ramai dengan aktivitas pedagang yang membuka lapak, anak-anak yang bermain, dan petualang yang bersiap untuk misi mereka. Dengan semangat baru, Ash melanjutkan perjalanannya menuju guild pedagang.

Saat melangkah, ia memperhatikan sekelilingnya. Setiap sudut kota memiliki karakter tersendiri, mulai dari bangunan yang dihias indah hingga aroma berbagai masakan yang menggoda selera. Ash tidak bisa menahan senyum; ia merasa bersemangat dengan petualangan barunya sebagai pedagang.

Setelah beberapa menit berjalan, Ash akhirnya tiba di depan guild pedagang. Bangunannya lebih besar dan lebih megah dibandingkan dengan guild petualang. Tanda di atas pintu berkilau di bawah sinar matahari, menampilkan simbol pedagang yang membuatnya semakin bersemangat.

"Baiklah, saatnya mendaftar," gumam Ash pada dirinya sendiri sebelum memasuki bangunan itu.

Terpopuler

Comments

Rei Jaavu

Rei Jaavu

rapel sampai sini dlu ya, ditunggu feedback nya ke AniGate /Determined/

2024-12-05

0

Frando Wijaya

Frando Wijaya

gw penasaran...apakh MC ini bneran gk mw bertarung lg nih 🤔🤔🤔

2024-09-04

1

Frando Wijaya

Frando Wijaya

next Thor 😃.

2024-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Dunia Baru
2 Chapter 2 : Pertarungan Pertama
3 Chapter 3 : Perseteruan
4 Chapter 4 : Pilihan
5 Chapter 5 : Menjelajah
6 Chapter 6 : Eksperimen
7 Chapter 7 : Menjadi Guru
8 Chapter 8 : Tamer
9 Chapter 9 : Menyerang Desa Goblin
10 Chapter 10 : Pertarungan Di Desa Goblin
11 Chapter 11 : Memulai Perjalanan
12 Chapter 12 : Pedagang Daniel
13 Chapter 13 : Kota Ranvel
14 Chapter 14 : Mendaftar Sebagai Petualang
15 Chapter 15 : Menjadi Pedagang
16 Chapter 16 : Belanja
17 Chapter 17 : Persiapan
18 Chapter 18 : Kehidupan Yang Damai?
19 Chapter 19 : Naga Hitam
20 Chapter 20 : Stampede
21 Chapter 21 : Extinction Ray!
22 Chapter 22 : Sang Pahlawan
23 Chapter 23 : Masa Pemulihan
24 Chapter 24 : Pahlawan
25 Chapter 25 : Misi Yang Telah Terukir Kembali
26 Chapter 26 : Serangan Fang Wolf
27 Chapter 27 : Menuju Kota Sirius
28 Chapter 28 : Keluarga Bangsawan
29 Chapter 29 : Pertunangan
30 Chapter 30 : Bertambahnya Satu Orang Di Dalam Kelompok
31 Chapter 31 : Menuju Ibu Kota
32 Chapter 32 : Ibu Kota
33 Chapter 33 : Pertemuan Kembali
34 Chapterr 34 : Membuka Kios
35 Chapter 35 : Risa Melawan Ahli Tombak Gareth
36 Chapter 36 : Hati Yang Terluka
37 Chapter 37 : Pertandingan Pembalasan
38 Chapter 38 : Kecepatan Melawan Kekuatan
39 Chapter 39 : Risa Vs Ren
40 Chapterr 40 : Serangan Di Ibu Kota
41 Chapter 41 : Kematian
42 Chapter 42 : Mika Sang Flugel
43 Chapter 43 : Keputus-asaan
44 Chapter 44 : Kebangkitan Sang Pahlawan
45 Chapter 45 : Memulai Perjalanan Baru
46 Chapter 46 : Kota Chovo
47 Chapter 47 : Warna Asli
48 Chapter 48 : Sebuah Sekte?
49 Chapter 49 : Sebuah Kebenaran
50 Chapter 50 : Menyusup
51 Chapter 51 : Mendapatkan Teman Baru
52 Chapter 52 : Mengungkapkan Kebenaran
53 Chapter 53 : Perjalanan Menuju Ibu Kota Lindwon
54 Chapter 54 : Satu Hari Dengan Dua Kejadian
55 Chapter 55 : Konflik Dengan Seorang Bangsawan
56 Chapter 56 : Mengungkapkan Rahasia
57 Chapter 57 : Perasaan Yang Rumit
58 Chapter 58 : Cinta Dan Kewajiban
59 Chapter 59 : Hasutan
60 Chapter 60 : Akademi Sihir
61 Chapter 61 : Ujian Masuk
62 Chapter 62 : Elysium Blade
63 Chapter 63 : Kegaduhan
64 Chapter 64 : Melanjutkan Perjalanan Seorang Diri
65 Chapter 65 : Kejadian 200 Tahun Yang Lalu
66 Chapter 66 : Penghianatan
67 Chapter 67 : Pelelangan
68 Chapter 68 : Budak—Gadis Rubah
69 Chapter 69 : Menuju Kota Treal
70 Chapter 70 : Serangan
71 Chapter 71 : Kota Treal
72 Chapter 72 : Mimpi Buruk
73 Chapter 73 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
74 Chapter 74 : Elven Garden
75 Chapter 75 : Roh Pahlawan
76 Chapter 76 : Dendam Dari Masa Lalu
77 Chapter 77 : Kebencian Yang Besar
78 Chapter 78 : Aku Adalah Dirimu
79 Chapter 79 : Kota Aqualis
80 Chapter 80 : Menuju Kota Bawah Air
81 Chapter 81 : Kawasan Terlantar
82 Chapter 82 : Permata Roh Pelangi
83 Chapter 83 : Perjalanan Terakhir
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Chapter 1 : Dunia Baru
2
Chapter 2 : Pertarungan Pertama
3
Chapter 3 : Perseteruan
4
Chapter 4 : Pilihan
5
Chapter 5 : Menjelajah
6
Chapter 6 : Eksperimen
7
Chapter 7 : Menjadi Guru
8
Chapter 8 : Tamer
9
Chapter 9 : Menyerang Desa Goblin
10
Chapter 10 : Pertarungan Di Desa Goblin
11
Chapter 11 : Memulai Perjalanan
12
Chapter 12 : Pedagang Daniel
13
Chapter 13 : Kota Ranvel
14
Chapter 14 : Mendaftar Sebagai Petualang
15
Chapter 15 : Menjadi Pedagang
16
Chapter 16 : Belanja
17
Chapter 17 : Persiapan
18
Chapter 18 : Kehidupan Yang Damai?
19
Chapter 19 : Naga Hitam
20
Chapter 20 : Stampede
21
Chapter 21 : Extinction Ray!
22
Chapter 22 : Sang Pahlawan
23
Chapter 23 : Masa Pemulihan
24
Chapter 24 : Pahlawan
25
Chapter 25 : Misi Yang Telah Terukir Kembali
26
Chapter 26 : Serangan Fang Wolf
27
Chapter 27 : Menuju Kota Sirius
28
Chapter 28 : Keluarga Bangsawan
29
Chapter 29 : Pertunangan
30
Chapter 30 : Bertambahnya Satu Orang Di Dalam Kelompok
31
Chapter 31 : Menuju Ibu Kota
32
Chapter 32 : Ibu Kota
33
Chapter 33 : Pertemuan Kembali
34
Chapterr 34 : Membuka Kios
35
Chapter 35 : Risa Melawan Ahli Tombak Gareth
36
Chapter 36 : Hati Yang Terluka
37
Chapter 37 : Pertandingan Pembalasan
38
Chapter 38 : Kecepatan Melawan Kekuatan
39
Chapter 39 : Risa Vs Ren
40
Chapterr 40 : Serangan Di Ibu Kota
41
Chapter 41 : Kematian
42
Chapter 42 : Mika Sang Flugel
43
Chapter 43 : Keputus-asaan
44
Chapter 44 : Kebangkitan Sang Pahlawan
45
Chapter 45 : Memulai Perjalanan Baru
46
Chapter 46 : Kota Chovo
47
Chapter 47 : Warna Asli
48
Chapter 48 : Sebuah Sekte?
49
Chapter 49 : Sebuah Kebenaran
50
Chapter 50 : Menyusup
51
Chapter 51 : Mendapatkan Teman Baru
52
Chapter 52 : Mengungkapkan Kebenaran
53
Chapter 53 : Perjalanan Menuju Ibu Kota Lindwon
54
Chapter 54 : Satu Hari Dengan Dua Kejadian
55
Chapter 55 : Konflik Dengan Seorang Bangsawan
56
Chapter 56 : Mengungkapkan Rahasia
57
Chapter 57 : Perasaan Yang Rumit
58
Chapter 58 : Cinta Dan Kewajiban
59
Chapter 59 : Hasutan
60
Chapter 60 : Akademi Sihir
61
Chapter 61 : Ujian Masuk
62
Chapter 62 : Elysium Blade
63
Chapter 63 : Kegaduhan
64
Chapter 64 : Melanjutkan Perjalanan Seorang Diri
65
Chapter 65 : Kejadian 200 Tahun Yang Lalu
66
Chapter 66 : Penghianatan
67
Chapter 67 : Pelelangan
68
Chapter 68 : Budak—Gadis Rubah
69
Chapter 69 : Menuju Kota Treal
70
Chapter 70 : Serangan
71
Chapter 71 : Kota Treal
72
Chapter 72 : Mimpi Buruk
73
Chapter 73 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
74
Chapter 74 : Elven Garden
75
Chapter 75 : Roh Pahlawan
76
Chapter 76 : Dendam Dari Masa Lalu
77
Chapter 77 : Kebencian Yang Besar
78
Chapter 78 : Aku Adalah Dirimu
79
Chapter 79 : Kota Aqualis
80
Chapter 80 : Menuju Kota Bawah Air
81
Chapter 81 : Kawasan Terlantar
82
Chapter 82 : Permata Roh Pelangi
83
Chapter 83 : Perjalanan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!