Chapter 9 : Menyerang Desa Goblin

Setelah berjalannya waktu, hari yang mereka nantikan akhirnya tiba. Semua gadis telah menguatkan tekad mereka dan siap menghadapi pertarungan nyata pertama mereka. Ash yang mengetahui lokasi desa goblin membawa para gadis menuju tempat tersebut. Sesampainya di pinggiran desa, mereka bersembunyi dan melakukan pengintaian terlebih dahulu. Ash memutuskan untuk tidak ikut campur dan membiarkan para gadis menyelesaikan misi ini sendiri.

Para gadis berkumpul untuk mendiskusikan rencana. Mereka sepakat bahwa Risa akan berada di garis depan, didukung oleh monster-monster milik Tama. Azusa dan Koharu akan berada di bagian tengah untuk memberikan serangan jarak jauh, sementara Luna sebagai penyembuh akan bertugas menjaga kesehatan tim dan memberikan dukungan dengan buff.

Rencana itu dimulai dengan serangan pembuka dari Koharu.

"Ehem! Ini saatnya Nona Koharu unjuk gigi!" seru Koharu dengan wajah penuh percaya diri. Ia melangkah keluar dari persembunyian mereka di balik pepohonan, memastikan para goblin menyadari keberadaannya.

"Dengarlah, para goblin! Hari ini kalian akan menyaksikan kemunculan penyihir api agung, Nona Koharu!" Dengan nada lantang dan penuh keangkuhan, Koharu menantang para goblin.

Dengan mengenakan jubah penyihir dan menggenggam tongkat sihir khusus elemen apinya, Koharu memulai serangkaian gerakan dramatik. "Namaku Koharu! Orang yang akan menjadi penyihir api terhebat di masa depan! Takutlah dan kagumilah kekuatanku! Sekarang aku akan menunjukkan kalian serangan terkuatku—Explosion!" serunya dengan percaya diri.

Cahaya merah kekuningan melesat dari tongkatnya, menghantam pemukiman goblin dengan ledakan dahsyat. Rumah-rumah para goblin meledak, dan tubuh mereka terlempar, meninggalkan kerusakan besar pada desa tersebut.

"Serangan pertama berhasil. Aku maju!" Risa tidak membuang waktu setelah ledakan itu mereda. Para goblin masih terkejut dan bingung, memberikan celah bagi Risa untuk menyerang mereka. Serangan yang mendadak itu membuat para goblin tak siap, dan mereka terjatuh satu per satu di bawah tebasan pedang Risa.

Azusa dengan cepat mengikuti, mengirimkan puluhan tombak es dari jarak jauh untuk mendukung Risa. Di garis depan, monster-monster Tama juga bergerak maju untuk membantu Risa melawan para goblin. Luna masih bersiaga di belakang, bersiap jika ada yang membutuhkan penyembuhan atau dukungan.

Di sisi lain, Koharu yang telah melancarkan serangan dahsyatnya terduduk lemas. "Maaf, aku harus istirahat dulu," katanya sambil terengah-engah.

Melihat Koharu yang kelelahan setelah satu serangan, Ash hanya bisa menggeleng. “Gadis ini... apa dia benar-benar menghabiskan semua mana untuk satu serangan?” pikirnya dengan bingung, merasa situasinya mulai mengingatkan pada salah satu karakter di anime isekai yang pernah ia tonton.

Pertempuran awal berlangsung lancar. Para gadis tampak berjuang dengan baik, meski mereka harus melawan perasaan berat karena ini adalah pertama kalinya mereka membunuh makhluk hidup. Ash sebelumnya sudah memberikan mereka sugesti, "Goblin itu monster yang sering menyerang manusia. Anggap saja mereka seperti nyamuk atau serangga. Kalian tidak perlu merasa bersalah."

Dengan pemikiran itu, mereka dapat bertarung tanpa ragu.

"Lihat ke kiri, Risa! Ada goblin yang datang dari samping, menunggangi serigala!" teriak Luna dari belakang, memberikan peringatan.

"Oke!" Risa langsung merespons, mengalirkan mana ke pedangnya dan melepaskan tebasan api yang melesat cepat, membakar kelompok goblin rider yang mendekat.

Segalanya berjalan sesuai rencana, sampai tiba-tiba...

- Bam!

"Argh!" Risa terhempas jauh, menghantam tanah dengan keras.

Ash yang memperhatikan dari kejauhan segera turun dari atas pohon dan mendekati Luna. "Apa yang terjadi?" tanyanya dengan nada khawatir.

Luna menggelengkan kepala, wajahnya pucat. "Aku tidak tahu. Tiba-tiba muncul lingkaran sihir di dekat Risa, lalu ledakan."

Ash memicingkan mata.

Lingkaran sihir yang menyebabkan ledakan? Jangan-jangan...

Ia langsung berlari ke arah garis depan, melemparkan pisau batu dengan presisi ke arah kepala beberapa goblin yang berusaha mendekati Risa.

"Risa, cepat mundur!" teriaknya saat melewati Risa yang sedang berusaha berdiri.

Para gadis tampak kebingungan melihat sikap Ash yang tiba-tiba berubah. "Ada apa?" gumam Azusa, tak mengerti apa yang terjadi.

Ash terus bergerak, menghabisi beberapa goblin dengan cepat. Sesampainya di atap salah satu gubuk, dia melihat sumber masalahnya—seorang Goblin Shaman yang sedang merapal mantra di bagian belakang desa.

"Sudah kuduga... Desa ini bukan desa goblin biasa," bisik Ash dengan nada serius.

Ia mencoba melemparkan beberapa pisau ke arah Shaman, namun semuanya ditepis oleh goblin besar yang membawa pedang besar. “Goblin Champion?” gumam Ash, matanya menyipit, memperhatikan musuh baru itu.

Tiba-tiba, Ash merasakan bayangan besar menutupi cahaya matahari di belakangnya. Sebelum ia sempat bereaksi...

- Bam!

Tubuh Ash terhempas, menghancurkan salah satu gubuk saat ia terjatuh. Darah mengalir dari sudut bibirnya saat ia bangkit perlahan. "Dua... Goblin Champion?" gumamnya dengan ngeri.

Saat berdiri, Ash melihat ke arah para gadis. “Kenapa mereka belum pergi!?” pikirnya panik. Dia harus membuat mereka mundur sebelum situasinya bertambah buruk.

"Kalian! Cepat lari dari sini!" teriak Ash, berusaha melindungi mereka.

Melihat Ash yang terluka dan panik, para gadis langsung mengangguk dan mulai mundur. Namun saat Ash hendak mengikuti mereka...

- Stab!

Sebuah anak panah menancap di pohon, nyaris mengenai Ash. Goblin Archer sudah menyiapkan diri di sekitar pertempuran, mencegah Ash dan para gadis melarikan diri.

“Sepertinya mereka tak akan membiarkan kita pergi begitu saja,” pikir Ash sambil mencengkeram pedang batunya. Dia tahu bahwa pertarungan ini akan sangat sulit, terutama dengan pedang batu yang meskipun diperkuat, tidak sebanding dengan senjata besi yang digunakan oleh Goblin Champion.

Dengan tekad yang kuat, Ash melesat ke arah para goblin. Ia menari di antara mereka, menghindar dan menyerang dengan kecepatan yang luar biasa. Satu demi satu, goblin-goblin itu jatuh, namun jumlah mereka terus bertambah.

Goblin Archer menembakkan hujan panah, dan Ash mengangkat mayat goblin terdekat untuk dijadikan perisai.

"Wind Cutter!" Ash melontarkan pisau angin, memotong semua benang busur Goblin Archer sekaligus.

Namun, situasinya semakin buruk. Dengan kekuatannya yang masih tersegel, Ash hanya bisa menggunakan sihir tingkat rendah, dan jumlah mana dalam tubuhnya semakin menipis.

Saat dia berlindung di balik salah satu gubuk, dua Goblin Champion terus mendekat. Ash tahu dia tidak bisa menghadapi mereka sendirian dalam kondisinya sekarang.

"Hujan tombak es, hancurkan mereka! Icicle Spear!" seru Azusa dari kejauhan, melepaskan hujan tombak es yang menghujam salah satu Goblin Champion.

"Flare Buster!" Koharu menambahkan serangan dengan sebuah semburan laser api, tepat mengenai Goblin Champion yang lain.

Ash terkejut. "Kenapa mereka kembali!?" pikirnya panik.

Ternyata para gadis itu tidak lari. Mereka memutuskan untuk kembali dan membantu Ash dalam pertarungan. Apakah mereka bisa memenangkan pertarungan ini?

Terpopuler

Comments

story

story

Entah kenapa kok aku kasihan sama goblin ya? Hidup damai² eh tau-tau gk ada angin gk ada hujan langsung diserang. /Sweat/

2025-01-02

1

Frando Wijaya

Frando Wijaya

next Thor 😃

2024-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Dunia Baru
2 Chapter 2 : Pertarungan Pertama
3 Chapter 3 : Perseteruan
4 Chapter 4 : Pilihan
5 Chapter 5 : Menjelajah
6 Chapter 6 : Eksperimen
7 Chapter 7 : Menjadi Guru
8 Chapter 8 : Tamer
9 Chapter 9 : Menyerang Desa Goblin
10 Chapter 10 : Pertarungan Di Desa Goblin
11 Chapter 11 : Memulai Perjalanan
12 Chapter 12 : Pedagang Daniel
13 Chapter 13 : Kota Ranvel
14 Chapter 14 : Mendaftar Sebagai Petualang
15 Chapter 15 : Menjadi Pedagang
16 Chapter 16 : Belanja
17 Chapter 17 : Persiapan
18 Chapter 18 : Kehidupan Yang Damai?
19 Chapter 19 : Naga Hitam
20 Chapter 20 : Stampede
21 Chapter 21 : Extinction Ray!
22 Chapter 22 : Sang Pahlawan
23 Chapter 23 : Masa Pemulihan
24 Chapter 24 : Pahlawan
25 Chapter 25 : Misi Yang Telah Terukir Kembali
26 Chapter 26 : Serangan Fang Wolf
27 Chapter 27 : Menuju Kota Sirius
28 Chapter 28 : Keluarga Bangsawan
29 Chapter 29 : Pertunangan
30 Chapter 30 : Bertambahnya Satu Orang Di Dalam Kelompok
31 Chapter 31 : Menuju Ibu Kota
32 Chapter 32 : Ibu Kota
33 Chapter 33 : Pertemuan Kembali
34 Chapterr 34 : Membuka Kios
35 Chapter 35 : Risa Melawan Ahli Tombak Gareth
36 Chapter 36 : Hati Yang Terluka
37 Chapter 37 : Pertandingan Pembalasan
38 Chapter 38 : Kecepatan Melawan Kekuatan
39 Chapter 39 : Risa Vs Ren
40 Chapterr 40 : Serangan Di Ibu Kota
41 Chapter 41 : Kematian
42 Chapter 42 : Mika Sang Flugel
43 Chapter 43 : Keputus-asaan
44 Chapter 44 : Kebangkitan Sang Pahlawan
45 Chapter 45 : Memulai Perjalanan Baru
46 Chapter 46 : Kota Chovo
47 Chapter 47 : Warna Asli
48 Chapter 48 : Sebuah Sekte?
49 Chapter 49 : Sebuah Kebenaran
50 Chapter 50 : Menyusup
51 Chapter 51 : Mendapatkan Teman Baru
52 Chapter 52 : Mengungkapkan Kebenaran
53 Chapter 53 : Perjalanan Menuju Ibu Kota Lindwon
54 Chapter 54 : Satu Hari Dengan Dua Kejadian
55 Chapter 55 : Konflik Dengan Seorang Bangsawan
56 Chapter 56 : Mengungkapkan Rahasia
57 Chapter 57 : Perasaan Yang Rumit
58 Chapter 58 : Cinta Dan Kewajiban
59 Chapter 59 : Hasutan
60 Chapter 60 : Akademi Sihir
61 Chapter 61 : Ujian Masuk
62 Chapter 62 : Elysium Blade
63 Chapter 63 : Kegaduhan
64 Chapter 64 : Melanjutkan Perjalanan Seorang Diri
65 Chapter 65 : Kejadian 200 Tahun Yang Lalu
66 Chapter 66 : Penghianatan
67 Chapter 67 : Pelelangan
68 Chapter 68 : Budak—Gadis Rubah
69 Chapter 69 : Menuju Kota Treal
70 Chapter 70 : Serangan
71 Chapter 71 : Kota Treal
72 Chapter 72 : Mimpi Buruk
73 Chapter 73 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
74 Chapter 74 : Elven Garden
75 Chapter 75 : Roh Pahlawan
76 Chapter 76 : Dendam Dari Masa Lalu
77 Chapter 77 : Kebencian Yang Besar
78 Chapter 78 : Aku Adalah Dirimu
79 Chapter 79 : Kota Aqualis
80 Chapter 80 : Menuju Kota Bawah Air
81 Chapter 81 : Kawasan Terlantar
82 Chapter 82 : Permata Roh Pelangi
83 Chapter 83 : Perjalanan Terakhir
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Chapter 1 : Dunia Baru
2
Chapter 2 : Pertarungan Pertama
3
Chapter 3 : Perseteruan
4
Chapter 4 : Pilihan
5
Chapter 5 : Menjelajah
6
Chapter 6 : Eksperimen
7
Chapter 7 : Menjadi Guru
8
Chapter 8 : Tamer
9
Chapter 9 : Menyerang Desa Goblin
10
Chapter 10 : Pertarungan Di Desa Goblin
11
Chapter 11 : Memulai Perjalanan
12
Chapter 12 : Pedagang Daniel
13
Chapter 13 : Kota Ranvel
14
Chapter 14 : Mendaftar Sebagai Petualang
15
Chapter 15 : Menjadi Pedagang
16
Chapter 16 : Belanja
17
Chapter 17 : Persiapan
18
Chapter 18 : Kehidupan Yang Damai?
19
Chapter 19 : Naga Hitam
20
Chapter 20 : Stampede
21
Chapter 21 : Extinction Ray!
22
Chapter 22 : Sang Pahlawan
23
Chapter 23 : Masa Pemulihan
24
Chapter 24 : Pahlawan
25
Chapter 25 : Misi Yang Telah Terukir Kembali
26
Chapter 26 : Serangan Fang Wolf
27
Chapter 27 : Menuju Kota Sirius
28
Chapter 28 : Keluarga Bangsawan
29
Chapter 29 : Pertunangan
30
Chapter 30 : Bertambahnya Satu Orang Di Dalam Kelompok
31
Chapter 31 : Menuju Ibu Kota
32
Chapter 32 : Ibu Kota
33
Chapter 33 : Pertemuan Kembali
34
Chapterr 34 : Membuka Kios
35
Chapter 35 : Risa Melawan Ahli Tombak Gareth
36
Chapter 36 : Hati Yang Terluka
37
Chapter 37 : Pertandingan Pembalasan
38
Chapter 38 : Kecepatan Melawan Kekuatan
39
Chapter 39 : Risa Vs Ren
40
Chapterr 40 : Serangan Di Ibu Kota
41
Chapter 41 : Kematian
42
Chapter 42 : Mika Sang Flugel
43
Chapter 43 : Keputus-asaan
44
Chapter 44 : Kebangkitan Sang Pahlawan
45
Chapter 45 : Memulai Perjalanan Baru
46
Chapter 46 : Kota Chovo
47
Chapter 47 : Warna Asli
48
Chapter 48 : Sebuah Sekte?
49
Chapter 49 : Sebuah Kebenaran
50
Chapter 50 : Menyusup
51
Chapter 51 : Mendapatkan Teman Baru
52
Chapter 52 : Mengungkapkan Kebenaran
53
Chapter 53 : Perjalanan Menuju Ibu Kota Lindwon
54
Chapter 54 : Satu Hari Dengan Dua Kejadian
55
Chapter 55 : Konflik Dengan Seorang Bangsawan
56
Chapter 56 : Mengungkapkan Rahasia
57
Chapter 57 : Perasaan Yang Rumit
58
Chapter 58 : Cinta Dan Kewajiban
59
Chapter 59 : Hasutan
60
Chapter 60 : Akademi Sihir
61
Chapter 61 : Ujian Masuk
62
Chapter 62 : Elysium Blade
63
Chapter 63 : Kegaduhan
64
Chapter 64 : Melanjutkan Perjalanan Seorang Diri
65
Chapter 65 : Kejadian 200 Tahun Yang Lalu
66
Chapter 66 : Penghianatan
67
Chapter 67 : Pelelangan
68
Chapter 68 : Budak—Gadis Rubah
69
Chapter 69 : Menuju Kota Treal
70
Chapter 70 : Serangan
71
Chapter 71 : Kota Treal
72
Chapter 72 : Mimpi Buruk
73
Chapter 73 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
74
Chapter 74 : Elven Garden
75
Chapter 75 : Roh Pahlawan
76
Chapter 76 : Dendam Dari Masa Lalu
77
Chapter 77 : Kebencian Yang Besar
78
Chapter 78 : Aku Adalah Dirimu
79
Chapter 79 : Kota Aqualis
80
Chapter 80 : Menuju Kota Bawah Air
81
Chapter 81 : Kawasan Terlantar
82
Chapter 82 : Permata Roh Pelangi
83
Chapter 83 : Perjalanan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!